Anda di halaman 1dari 7

Pinisi Journal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Volume 3 Nomor 3 November 2023 Hal. 1320-1326


e-ISSN: 27989097

Pengaruh Media Interaktif Animasi terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV
SD Negeri Kecil Kecamatan Baraka Deakaju Kabupaten Enrekang

Nurul Islah Kaluku1, Muhammad Faisal2, Syamsuryani Eka Putri Atjo 3


1
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Makassar
Email: islahkaluu06@gmail.com
2
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Makassar
Email: muhfaisal77@gmail.com
3
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Makassar
Email: syamsuryanieka@gmail.com

(Received: 09-09-2023; Reviewed: 10-09-2023; Revised: 16-09-2023; Accepted: 10-10-2023; Published: 30-11-2023)
©2023 –Pinisi Journal PGSD. This article open acces licenci by
CC BY-NC-4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/)

Abstrak
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui gambaran penerapan media interaktif animasi di
kelas IV SD Negeri Kecil Deakaju Kabupaten Enrekang, (2) untuk mengetahui gambaran hasil
belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Kecil Deakaju Kabupaten Enrekang, dan (3) untuk
mengetahui pengaruh penerapan media interaktif animasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas
IV SD Negeri Kecil Deakaju Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pre-experimental designs dan termasuk jenis penelitian yang bersifat
kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kecil Deakaju yang
berjumlah 40 orang. Sampel penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling jenuh
dengan kelas IV A sebagai kelas ekeperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol. Teknik
pengumpulan data melalui observasi, tes hasil belajar siswa dan dokumentasi. Hasil analisis data
penelitian menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas IV di SD Negeri Kecil
Deakaju Kabupaten Enrekang yang menerapkan media interaktif animasi pada kategori sangat
baik, sedangkan rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas IV di SD Negeri Kecil Deakaju Kecamatan
Baraka Kabupaten Enrekang yang menggunakan metode pembelajaran tanpa menggunakan media
interaktif animasi pada kategori baik. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu (1) Gambaran
penerapan media pembelajaran interkatif animasi dalam proses pembelajaran dilakukan sebanyak
2 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama keterlaksanaan proses pembelajaran berada pada
kategori baik, sedangkan pertemuan kedua berada pada kategori sangat baik, (2) hasil belajar
siswa berdasarkan posttest yang telah dilakukan, bahwa pada kelas eksperimen nilai rata-rata
siswa berada pada kategori sangat baik. Sedangkan pada kelas kontrol menunjukkan nilai rata-rata
siswa berada pada kategori baik, dan (3) Terdapat pengaruh penggunaan media interaktif animasi.
Hal ini karena adanya perbedaan yang signifikan pada nilai posttest antara kelas eksperimen
dengan menggunakan media interaktif animasi dan kelas kontrol tanpa menggunakan media
interaktif animasi.
Kata Kunci: media interaktif animasi dan hasil belajar.

Abstract
This research aims (1) to determine the description of the application of animated interactive
media in class IV of SD Negeri Kecil Deakaju, Enrekang Regency, (2) to determine the description
of the science learning outcomes of students in grade IV of SD Negeri Kecil Deakaju, Enrekang
Regency, and (3) to determine the effect of application animated interactive media on the science
learning outcomes of fourth grade students at SD Negeri Kecil Deakaju, Enrekang Regency. The
type of research used in this research is pre-experimental designs and is a quantitative type of
research. The population in this study was 40 grade IV students at Deakaju Small Elementary
School. This research sample used a saturated non-probability sampling technique with class IV A

1320
Pinisi Journal PGSD, Vol. 3 No. 3 November 2023

as the experimental class and class IV B as the control class. Data collection techniques through
observation, student learning outcomes tests and documentation. The results of the research data
analysis show that the average value of science learning outcomes for class IV students at Deakaju
Small Elementary School, Enrekang Regency which implements animated interactive media is in
the very good category, while the average science learning outcomes for class IV students at
Deakaju Small Elementary School, Baraka District, Baraka Regency Enrekang which uses
learning methods without using animated interactive media is in the good category. The
conclusions of this research are (1) An overview of the application of animated interactive
learning media in the learning process was carried out in 2 meetings. At the first meeting, the
implementation of the learning process was in the good category, while at the second meeting it
was in the very good category, (2) student learning outcomes based on the posttest that had been
carried out, that in the experimental class the average student score was in the very good
category. Meanwhile, the control class shows that the average student score is in the good
category, and (3) there is an influence of the use of animated interactive media. This is because
there is a significant difference in the posttest scores between the experimental class using
animated interactive media and the control class without using animated interactive med

Keywords: animated interactive media and learning outcomes.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (UU Sisdiknas No 2).

Proses belajar terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Belajar merupakan
suatu proses yang kompleks yang dapat terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup.
Media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media menurut
Arda, (2015) adalah berbagai macam komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat
merangsangnya untuk belajar.

penggunaan media pembelajaran seperti media interaktif yang berupa gambar, dan audio proses
pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan dapat menarik perhatian para peserta didik sehingga
materi dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik dan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Media ini juga dapat berguna bagi tenaga pengajar dapat memperdalam proses belajar-mengajar
di kelas, misalnya membangkitkan motivasi dan memberikan evaluasi setelah melakukan proses
belajar-mengajar.

Pada mata pelajaran IPA dibutuhkan suatu situasi belajar yang dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa, sehingga peran guru sebagai pengelola kelas mampu mengorganisir siswa. Oleh karena itu,
dalam penyampaian materi IPA, guru harus dapat menggunakan komunikasi banyak arah. Guru dapat
memanfaatkan alat atau media untuk membantu proses pengajaran. Sebagai bentuk usaha untuk
mengoptimalkan pembelajaran IPA di SD, maka perlu dibuat atau dikembangkan sumber belajar
berbentuk audio-visual, terutama penggunaan media animasi.

Media interaktif animasi merupakan sistem pembelajaran berbasis multimedia karena media ini dapat
menyajikan informasi yang dapat dilihat, didengar, dan juga dilakukan (bergerak). Animasi ini
bertujuan untuk menambah keanekaragaman sumber belajar IPA dan sebagai upaya untuk
meningkatkan daya tarik, motivasi, dan prestasi dalam pembelajaran IPA. Menurut Handani (2017, h.
24) media ini juga berfungsi untuk menarik perhatian siswa dan memperkuat motivasi, biasanya
berupa tulisan atau gambar yang bergerak-gerak, animasi yang lucu, aneh yang sekiranya akan
menarik perhatian siswa. Keunggulan animasi dalam hal ini gambar yang bergerak adalah
kemampuannya untuk menjelaskan suatu kejadian secara sistematis dalam tiap waktu perubahan.

1321
Pinisi Journal PGSD, Vol. 3 No. 3 November 2023

METODE

Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-experimental Designs dan termasuk
jenis penelitian yang bersifat kuantitatif. Konsep pokok penelitian selanjutnya analisi Inferensial
berupa uji nornalitas data, uji Homogenitas dan uji hipotesis.

Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design tipe Non
Equivalent Control Group Design. Desain penelitian ini menurut Sugiyono (2011) hampir sama
dengan pretest-posttest control group design pada desain penelitian True Experimental Design, hanya
saja pada desain penelitiannya pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak pilih secara
acak (non random).

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau seperangkat yang akan digunakan untuk mengumpulkan
data. Instrumen pada penelitian ini terdiri dari lembar observasi, lembar tes, dan dokumentasi.

1. Lembar observasi, digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa
dan guru.
2. Lembar tes, digunakan untuk mengukur hasil belajar setelah menggunakan media interakif
animasi.
3. Dokumentasi, teknik pengumpulan data dengan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data
tentang dokumen hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kecil Deakaju Kecamatan Baraka
Kabupaten Enrekang dalam pembelajaran IPA serta foto-foto kegiatan pembelajaran
menggunakan hand phone.

Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptif skor hasil
belajar IPA yang diperoleh dari pretest dan posttest setelah dilaksanakan proses
pembelajaran. Hasil belajar siswa dikelompok kan dalam 5 kategori yaitu sangat baik, baik,
cukup baik, kurang baik dan sangat kurang. Kategori tersebut dinyatakan dalam bentuk tabel
dibawah ini:.
Tabel 3.2 Kategori Skor Hasil Belajar
NO Skor Kategori
1 85< × ≤ 100 Sangat Baik
2 70 < × ≤ 84 Baik
3 55 < × 69 ≤ Cukup Baik
4 40 < × 54 ≤ Kurang Baik
5 < 40 Sangat Kurang

Analisis statistik Inferensial

1322
Pinisi Journal PGSD, Vol. 3 No. 3 November 2023

Analisis statistik inferensial adalah teknik yang digunakan dalam menganalisis data sampel dan
hasilnya dapat diberlakukan pada populasi. Analisis statistik inferensial digunakan dalam menguji
hipotesis penelitian dengan menggunakan uji t dengan data berbeda. Dalam menguji hipotesis
penelitian, lebih dahulu dilakukan pengujian analisis prasyarat, yakni uji normalitas dimana seluruh
data dioleh pada sistem ststistical package for social science (SPSS) Version 25.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

a. Gambaran Penggunaan Media Interaktif Animasi

Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas IV A SD Negeri Kecil Deakaju sebagai kelas eksperimen
dengan menggunakan media interaktif pada pembelajaran IPA khususnya pada materi sumber energi
yang diperoleh gambaran proses pembelajaran selama yang dilakukan selama 2 minggu dengan empat
kali pertemuan pada kelas ekperimen dan 4 kali pertemuan pada kelas kontrol. Pada pertemuan ke-1
pemberian pretest pada kelas kontrol dan ekperimen, pertemuan ke-2 dan ke-3 pemberian perlakuan
dengan menggunakan media interaktif animasi di kelas IV A dan menggunakan metode konvensional
atau tanpa menggunakan media interaktif animasi pada kelas kontrol di kelas IV B, dan pertemuan ke-
4 pemberian posttest pada masing masing kelas tersebut. Dalam pelaksanaannya dapat dilihat dari
aktivitas peneliti yang mengajar di kelas tersebut dan aktivitas siswa.
Penerapan media interaktif animasi pada mata pelajaran IPA di kelas eksperimen pada pertemuan
pertama berada pada kategori baik, dan pada pertemuan kedua berada pada kategori sangat baik, Hal
tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan media interaktif animasi
berlangsung secara baik dikarenakan kategori presentase untuk setiap pertemuan meningkat dari
kategori baik menjadi kategori sangat baik.

b. Gambaran Hasil Belajar IPA Siswa kelas IV SD Negeri Kecil Deakaju.

Tabel 4.5 Distribusi dan Persentasi Skor Nilai Posttest Siswa pada Kelas Kontrolterhadap Hasil
Belajar IPA

No Skor Kategori Frekuensi Persentase


1 85< x ≤100 Sangat Baik 7 35%
2 70< x ≤85 Baik 13 65%
3 55< x 70≤ Cukup Baik - -
4 40< x 55≤ Kurang Baik - -
5 <40 Sangat Kurang - -
Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel frekuensi, diketahui bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai kategori sangat
baik sebanyak 7 orang dengan persentase 35%. Sedangkan jumlah siswa yang memperoleh nilai
kategori baik sebanyak 13 orang dengan persentase 65%. Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil posttest pada kelas kontrol berada pada kategori baik,
hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai rata-rata (mean) hasil belajar kelas eksperimen secara
keseluruhan berjumlah 79,72.

dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh yang Signifikan Penggunaan Media Interaktif Animasi
Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Kecil Deakaju Kecamatan Baraka
Kabupaten Enrekang.
1323
Pinisi Journal PGSD, Vol. 3 No. 3 November 2023

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:

1. Penerapan media pembelajaran interkatif animasi dalam pembelajaran terlaksana dengan


kategori sangat baik.
2. Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen nilai rata-rata siswa berada pada kategori
sangat baik, sedangkan pada kelas kontrol berada pada kategori baik.
3. Terdapat pengaruh penggunaan media interaktif animasi terhadap hasil belajar IPA siswa
kelas IV SD Negeri Kecil Deakaju Kabupaten Enrekang.

Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka terdapat beberapa
saran sebagai berikut.
1. Bagi kepala sekolah, memberikan apresiasi terhadap guru-guru yang mengembangkan media
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru, dapat menggunakan media interaktif animasi sebagai salah satu alternatif dalam
meningkatkan hasil belajar IPA.
3. Bagi siswa, dapat mengikuti proses pembelajaran dengan lebih aktif, antusias, serta perasaan
menyenangkan terkait dengan media interaktif animasi dalam pembelajaranHIPA.

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun
2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
Pedoman Evaluasi Kurikulum, 13, 13,23. http://pgsd.uad.ac.id/wp-content/uploads/lampiran-
permendikbud-no-104-tahun-2014.pdf

Abdul Muis Mappalotteng, Hasrul Bakri, S. R. A. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran


Interaktif Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Berbasis Articulate
Storyline | Ananda | Jurnal MediaTIK. Jurnal MediaTIK : Jurnal Media Pendidikan Teknik
Informatika Dan Komputer, 5(1), 58–64.
https://ojs.unm.ac.id/mediaTIK/article/view/33213/15752

Arda, A., Saehana, S., & Darsikin, D. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis
Komputer Untuk Siswa SMP Kelas VIII. Mitra Sains, 3(1), 69–77.
http://jurnal.pasca.untad.ac.id/index.php/MitraSains/article/view/66

Arsyad, A. (2017). Media Pembelajaran Edisi Revisi. PT Raja Grafindo Persada.

Darsono, & Max. (2015). Belajar Dan Pembelajaran. CV. IKIP SEMARANG PRESS.

Dimyati, & Mudjiono. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta.

Febriani, E. (2019). At-Tajdid : Jurnal Ilmu Tarbiyah THE USE OF KAHOOT AS A INTERACTIVE
The Use of Kahoot as a Interactive Arabic Teaching Media. 8(2), 383–399.

Hamalik, O. (2018). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara.

1324
Pinisi Journal PGSD, Vol. 3 No. 3 November 2023

Handani, S. W., Suyanto, & Amir Fatah Sofyan. (2016). Penerapan Konsep Gamifisika Pada E-
Learning Untuk Pembelajaran Animasi 3 Dimensi. Jurnal Telematika, 9, 42–53.
https://doi.org/10.2214/ajr.181.6.1811716b

Khadijah. (2021). Proposal Skripsi Pengaruh Penggunaan Media Interaktif Dalam Pembelajaran
Daring Terhadap Pemahaman Siswa XII IPS Belajar Sejarah MAN 2 BATOLA (Issue April)
[Universitas Lambung Mangkurat]. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.20216.37122

Lestari, A. S. (2015). Media Pembelajaran Interaktif Pada E-Learning Dengan Multimedia Design
Mode. Yayasan Pendidikan Yatalatop Islamic School, 1–127.

Mulyasa. (2015). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. PT Remaja Rosdakarya.

Munir. (2018). Dampak Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Dalam Dunia Pendidikan Di
Indonesia. In Pendidikan Ilmu Komputer (pp. 1–13).

Ngalim, P. (2017). Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.

Prasetya, S. P. (2016). Media Pembelajaran Geografi. Unesa University Press.

Pratiwi, N. A. (2018). Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Terhadap Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Di Smp Negeri 1 Bungoro Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep. Universitas
Muhammadiyah Makassar, 114. https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/3132-Full_Text.pdf

Purnomo, W., & Andreas, W. (2015). Animasi 2D untuk SMK/MAK kelas XII semester 1. 21–106.

Robin, & Linda. (2016). Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video. Universitas Gunadarma.

Rositawati, D. N., & Nugrahanta, G. A. (2019). Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pada Mata
Pelajaran Ipa. Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika Dan Aplikasinya), 3, 85.
https://doi.org/10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28516

Rusman. (2017). Belajar & Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana.

Ruzadiana, L. M. (2017). Pengembangan lembar kegiatan peserta didik dengan model problem based
learning sub tema macam-macam sumber energi kelas IV sekolah dasar [Universitas Lampung,
Bandar Lampug]. In ABA Journal (Vol. 102, Issue 4).
http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/14639947.2011.564813%0Ahttp://dx.doi.org/10.10
80/15426432.2015.1080605%0Ahttps://doi.org/10.1080/15426432.2015.1080605%0Ahttp://hein
online.org/HOL/Page?handle=hein.journals/abaj102&div=144&start_page=26&collectio

Sa’ud, U. S., & Abin Syamsuddin Makmun. (2016). Perencanaan Pendidikan. PT Remaja
Rosdakarya.

Sadiman, A. S. (2015). Media pendidikan: Pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. PT Raja


Grafindo Persada.

Sagala. (2015). Konsep dan Makna Pembelajaran: untuk Membantu Memecahkan Problematika
Belajar dan Mengajar. Alfabeta.
Saleh, D. (2021). Pengaruh Media Interaktif Animasi Terhadap Minat Belajar Pada Mata Pelajaran
IPA Kelas V SD Negeri Minasa Upa [Universitas Muhammadiyah Makassar].
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/19698-Full_Text.pdf
1325
Pinisi Journal PGSD, Vol. 3 No. 3 November 2023

Shofiyani, A., Aisa, A., & Sulaikho, S. (2022). Implementasi Teori Belajar Behavioristik di MI Al-
Asyari’ah Jombang. Al-Lahjah, 5(2).
https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/lahjah/article/view/2890%0Ahttps://ejournal.unwaha.ac.i
d/index.php/lahjah/article/download/2890/1345

Siswati, Damayanti, E., & Riskia Nur Faikha. (2020). Animasi 2D Dan 3D untuk SMK/MAK (C3)
kelas XI. Kuantum Buku Sejahtera.

Sudjana, N. (2016). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D dan
Penelitian Pendidikan). Alfabeta.

Suheri, A. (2016). Animasi Multimedia Pembelajaran. Elec media Komputindo.

Sukiman. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran. Pedagogia.

Syah. (2017). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya.

Trianto. (2018). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Kharisma Putra Grafika.

1326

Anda mungkin juga menyukai