Anda di halaman 1dari 15

DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING :

IRFAN TRI SANTOSO Ir. BERTINUS SIMANIHURUK, ST, MT


NPM 19510005
M.FAUZI NOVANDRA UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA
NPM 19510013
THOMAS QODRATULLAH LAPORAN KERJA PRAKTEK
NPM 19510034

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ABUTMEN, PILECAP,


KOLOM & PILEHEAD PADA “JEMBATAN CROSSING ANTELOPE BEKASI
Dk 5+145, KERETA CEPAT INDONESIA CHINA”.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNUVERSITAS TAMA JAGAKARSA
JAKARTA
2022
BAB 1 ( PENDAHULUAN )

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk menciptakan calon tenaga kerja baru yang berpengetahuan dan terampil tidak cukup dibekali dengan teori di bangku kuliah
saja. Ada berbagai pengetahuan penting lain yang hanya bisa didapat dari pengamatan visual di lapangan, seperti pemahaman yang
lebih mendalam mengenai proses dan tahapan konstruksi, keterampilan berkomunikasi, dan kerja sama. PT. Asri Karya Lestari
merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang General kontraktor, yang berdiri pada tanggal 20 Desember di Bekasi, Jawa
Barat. Perusahaan ini merupakan pengembangan dari PT. Asri Karya Letari Team , yang telah berpengalaman. Dalam mengikuti
perkembangan tehnologi di Indonesia, PT. Asri Karya Letari Team berusaha untuk selalu ikut berpartisipasi, salah satunya dengan
turutberpartisipasidalam penyebaran dan perkembangan di Indonesia, dimana perusahaan kami didukung oleh tenaga-
tenagaprofessional. Untuk obyek KP (Kerja Praktek) Program Studi haruslah berkaitan dengan dunia konstruksi baik proyek
pembangunan, proyek renovasi/perwatan, ataupun industri yang bergerak dibidang konstrukusi. Adapun objek KP (Kerja Praktek)
yang kami pilih dan sesuai dengan kriteria adalah Proyek Pembangunan Jembatan Crossing Antelope Bekasi Dk 5+145, Kereta
Cepat Indonesia China. Kegiatan KP kami dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli 2022 hingga 16 September 2022. Proyek tersebut
dilaksanakan karena jembatan antelope eksisting lama memiliki jarak ambang batas 1-1,5 dengan lintasan kereta cepat Indonesia
China, maka dari itu jembatan ini dibuat lebih rendah daripada jembatan sebelumnya supaya dapat dilewati pengendara maupun
pejalan kaki dengan lebih aman dan nyaman.
BAB 1 ( PENDAHULUAN )

Adapun permasalahan-permasalahan yang perlu dikaji dapat dirumuskan sebagai


berikut:
1. Bagaimana metode pelaksanaan pekerjaan struktrur abutment, pilecap, kolom
B. RUMUSAN dan pilehead pada proyek Jembatan Crossing Antelope Bekasi Dk 5+145 ?
MASALAH 2. Alat dan Material apa saja yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
struktur abutment, pilecap, kolom dan pilehead pada proyek Jembatan
Crossing Antelope Bekasi Dk 5+145?
3. Masalah apa yang muncul selama pekerjaan struktur abutment, pilecap, kolom
dan pilehead pada proyek Jembatan Crossing Antelope Bekasi Dk 5+145?

C. TUJUAN

Maksud dan tujuan pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui metode pelaksaan pekerjaan abutment, pilecap, kolom dan pilehead pada proyek
Jembatan Crossing Antelope Bekasi Dk 5+145.
2. Mengetahui Alat dan material apasaja yang di gunakan dalam pelaksaan pekerjaan abutment,
pilecap, kolom dan pilehead pada proyek Jembatan Crossing Antelope Bekasi Dk 5+145.
3. Untuk mengetahui masalah yang muncul dalam pelaksanaan pekerjaan struktur abutment,
pilecap, kolom dan pilehead pada proyek Jembatan Crossing Antelope Bekasi Dk 5+145.
 
BAB 1 ( PENDAHULUAN )
D. BATASAN MASALAH
Kerja praktek ini dilaksanakan mulai dari tanggal 15 Juli 2022 sampai dengan 16 September 2022 yaitu dalam waktu 2 bulan.
Pada waktu dimulainya kegiatan kerja praktek ini, pekerjaan proyek pembangunan “Jembatan Crossing Antelope Bekasi Dk
5+145, Kereta Cepat Indonesia China”. Pemilik proyek adalah orang/badan hukum baik swasta maupun pemerintah yang
memiliki kemampuan dana untuk menyelenggarakan sebuah proyek dan memberikan pekerjaan kepada para pihak penyedia
jasa. Pada proyek pembangunan “Jembatan Crossing Antelope Bekasi Dk 5+145, Kereta Cepat Indonesia China”.
Adapun lingkup pekerjaan utama yang dikerjakan sebagai berikut:

1. Pekerjaan struktur bawah dan struktur atas


2. Pekerjaan perkerasan lentur.
3. Pekerjaan Drainase.
4. Pekerjaan Electrical dan Rambu serta marka jalan.

Pada laporan ini penulis hanya fokus pada pekerjaan struktur bawah dan struktur atas khusunya pekerjaan Abutment, Pilecap,
Pilehead dan Kolom area zona C Jembatan Crossing Antelope Bekasi Dk 5+145 yang berlokasi di Antelope, Bekasi.
KAJIAN PUSTAKA BAB 2 ( KAJIAN PUSTAKA )

A. Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah usaha pengerjaan suatu proyek yang dibatasi oleh biaya, mutu dan waktu dengan tujuan
tercapainya proyek tersebut secara efisien dan efektif agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Pada pelaksanaan
proyek Pembangunan “Jembatan Crossing Antelope Bekasi Dk 5+145, Kereta Cepat Indonesia China”.
tahapan kegiatan manajemen proyek meliputi :

1. Perencanaan (Planning)
Kegiatan perencanaan meliputi rumusan persyaratan dari proyek pembangunan, termasuk pembuatan gambar-
gambar perencanaan lengkap dengan persyaratan teknis yang diperlukan. Kegiatan perencanaan di aplikasikan dengan
menentukan metoda pelaksanaan yang tepat sehingga pekerjaan yang sudah direncanakan dapat diselesaikan sesuai
dengan rencana yang sudah dijadwalkan dan dianggarkan.
Tindakan-tindakan yang dilakukan adalah:
1. Menentukan tujuan dan sasaran proyek.
2. Menganalisa resiko yang mungkin terjadi.
3. Menyusun prosedur operasional.
4. Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan.
5. Menentukan metode dan aspek-aspek teknik yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan.
BAB 2 ( KAJIAN PUSTAKA )

B. Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)


Konsultan manajemen konstruksi adalah suatu badan/lembaga multidisiplin profesional, tangguh dan independen yang bekerja untuk pemilik
proyek dari saat awal perencanaan sampai pengoperasian proyek, mampu bekerjasama dengan konsultan perencana (architect engineer) guna
mencapai hasil yang optimal dalam aspek waktu, biaya serta kualitas seperti yang sudah ditentukan atau diinginkan sebelumnya (Tarore, Mandagi
2006). Manajemen konstruksi adalah suatu metode dimana pemilik proyek menunjuk wakilnya yang disebut konsultan manajemen konstruksi
untuk mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, dan juga memproses semua tahapan proyek, mulai dari tahap perencanaan, perancangan,
pelelangan, pelaksanaan dan sesudah pelaksanaan.
Maksud keberadaan Konsultan Manajemen Konstruksi adalah secara garis besar sebagai berikut :
1. Untuk mencapai penyelesaian pelaksanaan kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan dalam waktu
yang telah disepakati dalam rangka penghematan waktu, dengan biaya yang serendah-rendahnya dalam rangka penghematan biayadengan
mutu yang setinggitingginya.
2. Membentuk faktor-faktor sistem agar terbentuk pengelolaan kegiatan yang dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
3. Mengendalikan aliran informasi antara berbagai tahap pelaksanaan untuk mendapatkan kesatuan bahasa dan gerak serta kelancaran
pelaksanaan.
4. Mengendalikan pengaruh timbal balik antara proyek/kegiatan dengan lingkungannya.
5. Menyelaraskan desain produk dan pelaksanaanya sesuai dengan yang diharapkan.

C. Time Schedule
Time Schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaiakan masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah
rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek.

 Kurva S
Kurva ini menunjukkan hubungan antara presentase pekerjaan yang harus diselesaikan dengan waktu. Biasanya grafik ini dikenal dengan
sebutan Kurva S (S-Curve) dalam satuan bobot persen
BAB 2 ( KAJIAN PUSTAKA)

D. Pondasi Pilecap dan Abutment


2. Abutment
Abutmen adalah substruktur yang berada diujung bentang
jembatan atau bendungan untuk menopang superstrukturnya.
1. Pengertian Pondasi Pilecap dan Abutmen  Jembatan dengan bentang tunggal memiliki abutmen di
Pondasi merupakan bagian bangunan yang menghubungkan bangunan kedua ujungnya yang bertindak sebagai perletakan vertikal
dengan tanah, yang menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, maupun lateral. Abutmen pada jembatan bentang tunggal
beban berguna dan gaya-gaya luar terhadap gedung seperti tekanan angin juga berfungsi sebagai dinding penahan tanah untuk
dan gempa bumi (Heinz Frick, 2001 :40) menahan pergerakan lateral tanah di kedua ujung jembatan.
Pile cap/Kepala tiang merupakan pelat beton bertulang yang digunakan Jembatan yang memiliki dua atau lebih bentang
untuk menyalurkan beban konstruksi yang berada di atasnya, untuk membutuhkan pilar untuk menopang ujung bentang yang
selanjutnya diteruskan ke tiang pancang. Pilecap juga berfungsi untuk tidak menyentuh abutmen.
menyatukan/mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur
di atasnya yaitu tie beam dan slab.
DATA PROYEK BAB 3 ( DATA PROYEK)
A. Data Umum Proyek
B. Struktur Organisasi Proyek
Nama Proyek : Jembatan Crossing Antelope Bekasi DK 5+145
pembangunan Jembatan Crossing Antelope Bekasi Dk 5+145 ini
dapat mencapai tujuan umum proyek tersebut yaitu tepat mutu, tepat
Lokasi Proyek : Jalan Tol Jakarta-Cikampek DK 5+145 waktu dan tepat biaya. Dengan hasil yang memuaskan pasti juga
akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap kontraktor
Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat
pelaksana Sistem koordinasi pada PT.Asri Karya Lestari ini dipimpin
Lebar Jembatan : 9,6 m oleh Project Manajer yang berkoordinasi langsung dengan Deputy
Panjang Overpass : 200,22 m Project Manager atau DPM. DPM ini memimpin secara langsung
bagian Quality Control, Healty Safety and Environment dan
Ass,Korlap Traffic, Site Engineering Manager,Site Operation
Pemilik : Kereta Cepat Indonesia China Manager, Site Administration Manager, General Affair, dan Humas
Kontraktor : PT. Asri Karya Lestari and Logistic.
Tipe Kontrak : Lumpsum

Periode Kontruksi : 31 Mei 2021 – 30 Juni 2022

Nominal Kontrak : 61.655.024.000 (PPN 10%)

Lingkup Pekerjaan : Struktur, Arsitekture, Elektrikal dan Plumbing

Batas Area : Utara - Rumah warga

Barat - Jalan existing

Timur - Jalan toll Jakarta Cikampek

Selatan - Rumah warga


BAB 3 (DATA PROYEK)

C. Data Teknis
1. Mutu Kriteria Desain : D. Material
1. Beton
Mutu beton yang digunakan :

a. Umur rencana layan jembatan 50 tahun. Pile Slab : K-350 setara kuat tekan slinder fc' = 30.00 MPa.
b. Kriterian desain mengacu pada peraturan Plat Lantai : K-350 setara kuat tekan slinder fc' = 30.00 MPa.
perencanaan jembatan :
Barrier : K-350 setara kuat tekan slinder fc' = 30.00 MPa.
 SNI 8460:2017 Persyaratan Perencanaan Geoteknik
 SNI 2833:2016 Mengenai Standar Perencanaan Trotoar : K-350 setara kuat tekan slinder fc' = 30.00 MPa.
Ketahanan Gempa untuk Jembatan Pelat Injak : K-250 setara kuat tekan slinder fc' = 20.00 MPa.
 RSNI T-03-2005 Mengenai Perencanaan Struktur
Abutment : K-250 setara kuat tekan slinder fc' = 20.00 MPa.
Baja untuk Jembatan
 RSNI T-12-2004 Mengenai Perencanaan Struktur Pilar : K-350 setara kuat tekan slinder fc' = 30.00 MPa.
Beton untuk Jembatan Kepala Pilar : K-350 setara kuat tekan slinder fc' = 30.00 MPa.
Pile Cap : K-350 setara kuat tekan slinder fc' = 30.00 MPa.
Wing Wall : K-250 setara kuat tekan slinder fc' = 20.00 MPa.
Bore Pile : K-350 setara kuat tekan slinder fc' = 30.00 MPa.
Kanstin : K-350 setara kuat tekan slinder fc' = 30.00 MPa.
Lean Concrete : K-100 setara kuat tekan slinder fc' = 10.00 MPa.
BAB 3 ( DATA PROYEK)

E. Lokasi Proyek

Proyek Jembatan Crossing Antelope Bekasi DK 5+145m teletak melintang diatas tol Jakarta - Cikampek yang menghubungkan
Jl.Kemang Raya menuju Jl. Curug Raya pada KM 5+154 Jatibening, Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat.

 
BAB 4 ( ANALISA DAN PEMBAHASAN)

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Abutmen,Pilecap, Kolom dan Pilehead

1. Pekerjaan Abutment Zona A


 Langkah Langkah Pekerjaan Abutmen Zona A
 Fabrikasi Tulangan Sengkang Abutment
 Berikut adalah data dan alat yang diperlukan untuk pekerjaan fabrikasi tulangan sengkang
abutment:
 Shop Drawing pembesian dan detail pembesian Abutment
 Besi Ulir D13
 Mesin Bar Bending dan Bar Cutter
 Meteran
 Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam pekerjaan pembesian abutment:
 Menyiapkan besi tulangan dengan diameter 13 mm dengan panjang 12 m sesuai dengan detail
sengkang
 Mengaktifkan bar cutter dengan cara menyambungkan kabel pada alat ke sumber aliran listrik
yang terdapat pada proyek lalu menekan tombol on/of pada mesin bar cutter. Fungsi bur
cutter ini sendiri untuk memotong besi sesuai dengan kebutuhan.
BAB 4 ( ANALISA DAN PEMBAHASAN)

Pekerjaan Bekisting Pilecap dan Pembesian Kolom


A. Berikut Merupakan Alat yang digunakan dalam pekerjaan B. Pekerjaan Pembesian Kolom Lanjutan
Bekisting Pilecap:
 Berikut Merupakan Alat yang digunakan dalam pekerjaan pembesian
1. Multiplek Poly Resin tebal 12mm Kolom:
2. Bor Kayu Ukuran 16  Shop Drawing Pembesian dan detail pembesian Kolom
3. Tie Rod  Besi yang sudah di fabrikasi sesuai shop drawing
4. Wing nut  Mobile Crane
5. Kawat Bendrat  Webbing Sling
6. Circle kayu  Tang catut
7. Bor obeng  Kawat Bendrat
8. Jack Base
9. U Head
10. Push pull
11. Drat Kasar
12. Beton Tahu atau Decking beton tebal 4cm
13. Mobile Crane 25 ton

14. Webbing Sling 10 ton


BAB 4 (ANALISA DAN PEMBAHASAN)

Solusi Kendala di Lapangan Kerja Praktek


Berikut ini adalah solusi untuk berbagai permasalahan yang
mengakibatkan keterlambatan pekerjaan antara lain sebagai 2. Segresi beton pada saat proses pengecoran
berikut  penanganan ini dilakukan langsung secara manual oleh para
1. Kesalahan peletakan alat berat mobile crane pada pekerja menggunakan cangkul dan vibratol supaya beton dapat
mengisi celah celah pilecap yang belum terisi beton. Kegiatan
zone A
ini dilakukan dengan waktu yang lumayan cepat agar beton
Kesalahan peletakan alat berat merupakan hal yang fatal tidak setting sebelum campuran merata, maka dari itu
dikarenakan mengakbitkan kurang berfungsinya Alat dibutuhkan 5 tukang untuk meratakan campuran agar cepat
tersebut sehingga dapat mengakibatkan kemoloran dalam merata.
pekerjaan. Adapun solusi dari permasalahan ini sebagai
berikut:
a. Dilakukan perencanaan mobilisasi alat berat dari awal
proyek serta memperhitungkan jalur dalam penggunaan
alat berat terutama Mobile Crane
b. Memperbaiki koordinasi antar pekerja mulai dari atasan
hingga ke pekerja lapangan sehingga meminimalisir
kesalahan komunikasi dalam proyek
c. Crane yang terjebak lumpur diberi kayu serta bebatuan
pada bagian bawah sehingga crane dapat kembali ke
permukaan keras, untuk pemindahan mobile crane
selanjutnya menggunakan plat tebal yang dapat
delewati. Plat tersebut disusun pada jalur mobile crane
akan dipindah
BAB 5 ( KESIMPULAN DAN SARAN)

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan B. Saran
Setelah pelaksanaan Kerja Praktek (KP) dalam waktu 2 bulan di proyek Pembangunan Ada beberapa saran yang dapat disampaikan
“Jembatan Crossing Antelope Bekasi Dk 5+145, Kereta Cepat Indonesia China”. Dapat sehubungan dengan laporan kerja praktek ini, yaitu
disimpulkan bahwa: sebagai berikut :
1. Metode pekerjaan abutment, pilecap, kolom dan pilehead yaitu di mulai dari fabrikasi tulangan 1. Perlu adanya akses tambahan/alternatif untuk
sengkang dan tulangan utama menggunakan bar bending, kemudian pembesian pada abutment, memperpendek durasi pekerjaan saat menunggu
selanjutnya pekerjaan bekesting yang menggunakan multiplek poly resin 12mm, lalu pekerjaan pelaksanaan pekerjaan lain karena jalur traffic terbatas,
selanjutnya pengecoran yang di angkut dari truk mixer menggunakan bucket mobile crane dan lingkungan pemukiman padat, dan tahapan pekerjaan
di ratakan menggunakan vibrator. ketat.
2. Mengingat pentingnya pengaruh pelaksanaan program
2. Alat dan material yang di gunakan dalam pelaksaan pekerjaan abutment, pilecap, kolom dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap
pilehead pada proyek Jembatan Crossing Antelope Bekasi antara lain ekskavator, dump Truck,
produktivitas tenaga kerja, maka diharapkan kontraktor
truk mixer, concreate bucket, mobile crane, bar bender & bar cutter, vibrator, alat ukur, besi
agar lebih diperhatikan lagi terkait APD untuk
ulir berbagai ukuran, multiplek Poly Resin tebal 12mm, bor kayu, tie rod, wing nut, kawat
mengurangi resiko kecelakaan kerja area proyek Rusun
bendrat, circle kayu, bor obeng, drat kasar, beton tahu atau decking beton tebal 4 cm, tang
Stasiun Rawabuntu.
catut, kawat bendrat, bor obeng, jack base, U head, push pull, drat kasar, webbing sling 10 ton.
3. Untuk lebih jeli lagi dalam pengawasan pekerjaan dan
3. Masalah yang muncul dalam pelaksanaan pekerjaan struktur abutment, pilecap, kolom dan
memastikan kembali pada shop drawing sebelum
pilehead pada proyek Jembatan Crossing Antelope Bekasi yaitu kesalahan peletakan alat berat pekerjaan di mulai supaya yang di kerjakan sesuai
mobile crane pada zone A, kelebihan jumlah besi pada tulangan pilecap, dan segresi beton dengan perencanaan.
pada saat proses pengecoran.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
15
Existing Yang Sudah Trerealisasi

Anda mungkin juga menyukai