Anda di halaman 1dari 99

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Latar Belakang Proyek

Infrastruktur memiliki peranan yang penting sebagai roda penggerak


pertumbuhan ekonomi nasional. Terutama dari sektor-sektor ekonomi seperti
perdagangan industri dan pertanian. Infrastruktur juga berperan dalam penyediaan
jaringan distribusi sumber energi dan input produksi lainnya sehingga mendorong
terjadinya peningkatan produktivitas serta mempercepat pertumbuhan
perekonomian nasional. Karena itu pembangunan sektor ini menjadi pondasi dari
pembangunan ekonomi selanjutnya. Salah satu infrastruktur yang terpenting yaitu
jalan, karena jalan merupakan penghubung antar daerah dan merupakan salah satu
indikator yang mempengaruhi tingkat mobilitas perekonomian suatu negara.
Peran jalan sebagai sarana dan prasarana pengangkutan baik muatan barang
maupun muatan orang, maka dari itu peran jalan terhadap perekonomian harus
didukung oleh pembanguanan jalan secara berkelanjutan.

Tingginya tingkat mobilitas orang dan barang dapat dilihat dari tingginya
pertumbuhan penduduk di indonesia yang mengakibatkan tinggi pula kebutuhan
akan kendaraan sehingga mengakibatkan kemacetan jika pembangunan jalan tidak
dilakukan secara menerus. Oleh karena itu dibutuhkan jaringan jalan yang
memadai dan mengedepankan kecepatan serta bebas dari hambatan. Konsep jalan
tol adalah jawaban terhadap tingginya mobilitas atau pergerakan manusia dan
barang kebutuhan.

Pembangunan jalan Tol pada wilayah wilayah yang memiliki penduduk


dengan mobilitas tinggi seperti kota metropolitan Jakarta dapat menekan
timbulnya pemborosan pemborosan baik langsung maupun tidak langsung.
Pemborosan langsung antara lain biaya operasi suatu kendaran bermotor yang
berhenti atau berjalan dan atau bergerak dengan kecepatan rendah akibat

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 1


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

terbaurnya peranan jalan. Pemborosan tidak langsung antara lain nilai relatif dan
kepentingan tiap pemakai jalan menyangkut segi waktu dan kenyamanan.

Memperhatikan kebutuhan untuk aksesibilitas dari dan ke bandara


internasional Soekarno Hatta maupun bandara Halim Perdana Kusuma dan
untuk mengurangi beban jalan tol Jakarta Cikampek maupun jalan tol tengah
JORR (Jakarta Outer Ring Road), pemerintah berupaya membangun jalan tol
Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I STA 1+011 STA
11+501. Jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (BeCaKayu) merupakan
bagian dari sistem transportasi jalan tol Jakarta yang dapat menujang sistem
transportasi di Jakarta dan sekitarnya serta di harapkan dapat mengurangi
kemacetan lalu lintas yang sedang terjadi di sekitar Bekasi, Cawang, sampai
Kampung Melayu.

BeCaKayu adalah jalan tol berkonstruksi layang yang dibangun di atas


sungai Kalimalang di kota Jakarta Timur dan Bekasi berfungsi untuk mengurangi
kemacetan di sekitar Kalimalang. Jalan tol ini dimulai pembangunannya pada
tahun 1996 oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga namun terhenti dua tahun
kemudian akibat krisis moneter yang melanda. Jalan tol BeCaKayu menelan biaya
investasi Rp 7,2 triliun, biaya konstruksi Rp 4,785 triliun, biaya pembebasan
tanah Rp 449 miliar dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK). Investor dan
pengelola jalan tol BeCaKayu adalah PT Waskita Toll Road, anak usaha dari PT
Waskita Karya (Persero) Tbk yang memegang 60 persen saham PT Kresna
Kusuma Dyandra Marga.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 2


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

1.1.2 Lokasi Proyek

Gambar 1.1 Lokasi Proyek

Gambar 1.2 Informasi Proyek

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 3


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

1.2 Tujuan PKL


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan PKL ini diharapkan agar mahasiswa dapat melihat dan
mengetahui secara langsung proses pelaksanaan kegiatan proyek / industri
konstruksi. Serta memiliki wawasan dalam bidang kontruksi yang luas untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan
memecahkan permasalahan sesuai dengan keahliannya di lapangan secara
sistematis dan interdisiplin, yaitu bagaimana memecahkan suatu permasalahan
dalam bidang konstruksi, terlebih di lapangan, dengan ilmu yang relevan atau
tepat guna secara terpadu.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari PKL ini yaitu :

a) Agar mahasiswa/i dapat menjelaskan struktur organisasi proyek / industri


konstruksi.
b) Agar mahasiswa dapat menjelaskan pembagian tugas (job description)
pihak pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek / industri konstruksi.
c) Agar mahasiswa dapat menjelaskan proses pelaksanaan proyek / industri
konstruksi.
d) Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama
perkuliahan.
e) Agar mahasiswa dapat melaksanakan tugas yang diberikan oleh
pembimbing proyek industri sesuai dengan target mutu dan waktu yang
telah ditentukan.
f) Agar mahasiswa mampu menerapkan sikap disiplin yang baik.
g) Agar mahasiswa bertanggung jawab dengan tugas/pekerjaan yang telah di
berikan oleh pembimbing
h) Agar mahasiswa mampu bekerja sama secara team dengan baik.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 4


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

1.3 Rumusan Masalah


a) Bagaiman proses terjadinya proyek tersebut ?
b) Siapa saja yang terlibat dalam proyek tersebut ?
c) Bagaimana struktur organisasi dalam proyek tersebut ?
d) Kegiatan apa saja yang di amati dalam pelaksaan Praktik Kerja Lapangan?

1.4 Batasan Masalah


Pada penyusunan laporan ini penulis membatasi pembahasan masalah,
yakni hanya membahas tentang proses pelaksanaan dan metode pekerjaan pada
proyek pembangunan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (BeCaKayu).

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 5


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

BAB 2

PENGENALAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

2.1.1 Profil Kontraktor Utama PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk

a. Profil Perusahaan

PT. Waskita Karya adalah Perusahaan Negara (PN) yang lahir sejak
Januari 1961 dari perusahaan asing bernama Volker Aannemings Maatschppij
N.V. yang dinasionalisir berdasarkan peraturan pemerintah No. 62/1961. Semula
PT. Waskita Karya banyak bergerak di bidang bangunan air seperti pengerukan,
pelabuhan dan irigrasi. Sejak 1973 status berubah menjadi Persero dan mulai
mengembangkan berbagai jenis pekerjaan konstruksi. Seperti: Jalan, Jembatan,
Pelabuhan, Bandara, Gedung, Pabrik dan lain-lain.

Tahun 1980-an PT. Waskita Karya mulai melaksanakan proyek - proyek


berteknologi tinggi. Alih teknologi di kembangkan melalui kerjasama operasi
maupun kerjasama usaha dengan kontraktor asing. Hasil karya yang patut
dibanggakan antara lain: Bandara International Soekarno-Hatta, Pabrik Semen
Padang, Hotel Sahid, Reaktor serba guna Siwabessy, Pelabuhan Kuala Tanjung,
dan PLTU Muara Karang di Jakarta.

Memasuki tahun 1990-an, beberapa proyek gedung bertingkat tinggi yang


bergengsi telah diselesaikan di Jakarta, diantaranya gedung Bank Indonesia,
Graha Niaga, Puri Bank Exim, Wisma Kota BNI dan Hotel Sangri-la serta
sejumlah apartemen baik di Jakarta maupun di beberapa kota besar lainya di
seluruh Indonesia.

PT. Waskita Karya berhasil mencatat prestasi khusus di bidang


pembangunan jembatan yaitu: jembatan Rajamandala, Rantau Berangin dan
Barelang IV. Keberhasilan yang sama diraih di bidang pembangunan bendungan

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 6


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

dengan diselesaikanya pembangunan 5 buah bendungan dengan waktu yang lebih


cepat dari rencana yaitu bendungan Pondok, Gerokgak, Tilong, Gapit dan Sumi.

Dalam rangka meningkatkan kinerja, PT. Waskita Karya menerapkan


sistem manajemen keselamatan, kesehatan kerja, lingkungan dan mutu yang
mengacu pada standart internasional yaitu OHSAS 18001:1999 (Occupational
Health & Safety Assessment Series), ISOI4001:2004 (Environmental
Management System) dan ISO 9001:2000 (Quality Management System) serta
mendapatkan sertifikat ISO 901 pada tahun 1995 dan OHSAS 18001 pada tahun
2005 yang sekaligus merupakan bukti bahwa perusahaan dapat memahami juga
memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan kerja, lingkungan dan mutu di
dalam operasionalnya.

Memasuki milenium ketiga dalam rangka menyongsong era globalisasi,


perusahaan melakukan pembaharuan di segala bidang baik menyangkut visi, misi,
strategi, sistem, struktur bahkan budaya perusahaan. Dengan motto Maju Dengan
Karya Bermutu PT. Waskita Karya siap untuk menjadi badan usaha terkemuka di
Asia Tenggara.

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran PT. Waskita Karya (Persero), Tbk

Strategi :
Stabilisasi menuju pertumbuhan usaha

Tujuan :
Meraih laba, membangun citra dan mengembangkan profesionalisme.

Visi :
Visi perusahaan adalah Menjadi perusahaan Indonesia terkemuka di bidang
industri Kontruksi, Rekayasa, Investasi Infrastruktur dan Reality.

Misi :

Meningkatkan nilai perusahaan yang berkelanjutan melalui :

1. Sumber Daya Manusia yang Kompeten,

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 7


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

2. Sistem dan teknologi terintegrasi,

3. Sinergi dengan mitra usaha,

4. Inovasi,

5. Diversifikasi usaha

Tugas, Fungsi dan Kewenangan PT. Waskita Karya (Persero), Tbk

1) Tugas
Menyelesaikan semua pekerjaan kontruksi sesuai dengan kontrak yang
telah di sepakati.
2) Fungsi
Sebagai kontraktor utama yang memiliki tugas dan tanggung jawab
terhadap proyek.
3) Kewenangan
Menyelesaikan proyek tersebut dengan tercapainya biaya, mutu, waktu
serta kesehatan dan keselamatan kerja.
Mengadakan lelang kepada sub kontraktor untuk bersama sama
menyelesaikan proyek.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 8


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

2.2 Organisasi Perusahaan

SUMBER DANA

PEMBERI TUGAS

PENYEDIA JASA KONSULTAN

KONTRAKTOR
SUPERVISI

: Garis intruksi / komando / hubungan langsung

: Garsi tembusan / Koordinasi / Konsultasi

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 9


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

BAB 3

PENGENALAN PROYEK

3.1 Prosedur Mendapatkan Proyek

Penentuan kontraktor utama proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi -


Cawang - Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I STA 1+011 STA 11+501 ini
ditentukan melalui sistem penunjukan secara langsung. Pada pelaksanaan proyek
tersebut dipilih PT. Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor utama yang
memiliki kewajiban untuk menyelesaikan proyek tersebut.

PT. Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor utama merupakan


perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur. Maka
dalam Proyek Pembangunan Jalan tol Bekasi Cawang - Kampung Melayu
(BeCaKayu) Section I STA 1+011 STA 11+501 pihak kontraktor utama
melakukan pelelangan secara terbatas untuk pelaksanaan pembangunan proyek ini
sebagai sub-kontraktor. Proyek jalan tol Bekasi Cawang - Kampung Melayu
(BeCaKayu) Section I STA 1+011 STA 11+501 terbagi dalam 3 paket yaitu
paket A, B dan C dikerjakan langsung oleh PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
divisi infrastruktur.

3.1.1 Prosedur Mendapatkan Proyek Secara Umum

Menurut Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2010 pemilihan Penyedia


Jasa Pekerjaan Konstruksi dilakukan dengan cara :

1. Pelelangan Umum, adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa yang


dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media
massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga
masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya.
2. Pelelangan terbatas, dapat dilaksanakan apabila dalam hal jumlah
penyedia barang/jasa yang mampu melaksanakan diyakini terbatas, yaitu
untuk pekerjaan yang kompleks dengan cara mengumumkan secara luas

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 10


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

melalui media massa dan papan pengumuman resmi dengan mencantum


penyedia barang atau jasa yang telah diyakini mampu guna memberi
kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang memenuhi
kualifikasi.
3. Pemilihan langsung, yaitu pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan
dengan membandingkan sebanyak banyaknya penawaran sekurang
kurangnya 3 penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah lulus
prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya serta
harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet. Pemilihan
langsung dapat dilaksanakan manakala metoda pelelangan umum atau
pelelangan terbatas dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelangan.
4. Penunjukan langsung, metode ini dapat dilaksanakan dalam keadaan
tertentu dan keadaan khusus terhadap 1 penyedia barang/jasa. Pemilihan
penyedia barang/jasa dapat dilangsungkan dengan cara melakukan negosiasi
baik secara teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan
secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
5. Swakelola, adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan
dan awasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri atau
upah borong tenaga. Swakelola dapat dilakasanakan oleh pangguna
barang/jasa, instansi pemerintah, kelompok masyarakat/lembaga swadaya
masyarakat penerima hibah. Jenis pekerjaan yang memungkinkan
dilaksanakan secara swakelola diantaranya adalah ( a ) pekerjaan yang
bertujuan meningkatkan kemampuan teknis sumber daya manusia instansi
pemerintah yang bersangkutan; ( b ) pekerjaan yang bersifat rahasia bagi
instansi pengguna barang atau jasa yang bersangkutan; ( c ) pekerjaan untuk
proyek percontohan yang bersifat khusus untuk pengembangan
teknologi/metode kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 11


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

3.1.2 Prosedur Mendapatkan Proyek Pembangunan Jalan Tol BeCaKayu


Section 1 STA 1+011 STA 11+150

Pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan tol Bekasi-Cawang-


Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I STA 1+011 STA 11+501, Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi ditentukan dengan proses Penunjukan Langsung oleh
Pemilik Proyek. Pemilik Proyek dalam proyek ini adalah PT. Kresna Kusuma
Dyandra Marga (KKDM) dimana PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM)
menunjuk PT. Waskita Karya (Persero) Tbk divisi infrastruktur sebagai
Kontraktor Utama. PT. Waskita Karya (Persero) Tbk melakukan Pelelangan
Terbatas untuk menentukan sub-kontraktor diantaranya:

Pekerjaan Pondasi oleh PT. Berdikari dan PT. Grand Surya.


Pekerjaan Form Work oleh PT. Mitra Super Struktur.
Pekerjaan Erection oleh PT. Liftindo dan PT. Pancang Sakti.
Pekerjaan Form Work pierhead precast oleh PT. Tiga Sekawan Selaras.
Pekerjaan Stressing oleh PT. Fresinet dan PT. Tensindo.

Secara bersama-sama memiliki kewajiban untuk menyelesaikan proyek


tersebut. Jenis Kontrak yang digunakan adalah Kontrak Lumpsum. Jalan tol
BeCaKayu menelan biaya investasi Rp 7,2 triliun, biaya konstruksi Rp 4,785
triliun, biaya pembebasan tanah Rp 449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun (sejak
SPMK).

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 12


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

3.2 Gambaran Umum Proyek

3.2.1 Peta Lokasi Proyek

Gambar 3.1 Lokasi Proyek

3.2.2 Site Plan Project

Gambar 3.2 Site Plan Project

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 13


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 3.3.a Rencana Pengalihan Arus Lalu Lintas

Gambar 3.3.b Rencana Pengalihan Arus Lalu Lintas

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 14


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 3.3.c Rencana Pengalihan Arus Lalu Lintas

Gambar 3.3.d Rencana Pengalihan Arus Lalu Lintas

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 15


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 3.4 Kondisi Awal Konstruksi Dan Sesudah Konstruksi

Gambar 3.5 Traffic Management

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 16


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 3.6 Penataan Rambu Sebelum Area Kerja

Gambar 3.7 Penataan Rambu Jalur Peralihan

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 17


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 3.8.a Pengaturan Lalu Lintas

Gambar 3.8.b Pengaturan Lalu Lintas

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 18


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 3.9 Traffic Management

3.2.3 Data Umum Proyek

Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung melayu Section I


Nama Proyek
STA 1+011 - STA 11+501
Lokasi Proyek Bekasi- Cawang-Kampung Melayu
Pemilik Proyek PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga
Kontraktor PT. Waskita Karya
Konsultan Perencana PT. Buana Archion
Konsultan Review
Design PT. Delta Global Struktur
Konsultan Pengawas PT. Virama Karya
Jenis Proyek Jalan Tol Elevated
Waktu Pelaksanaan 730 hari kalender
Waktu Pemeliharaan 365 hari kalender
Masa Performa 730 hari kalender
Pekerjaan beton
Erection steel box girder
Major Item
Pekerjaan rigid
Pekerjaan jalan
Pekerjaan pondasi oleh PT. Berdikari dan PT. Grand Surya
Daftar Sub Kontraktor Pekerjaan formwork oleh PT. Mitra Super Struktur
Pekerjaan erection oleh PT. Liftindo dan PT. Pancang Sakti

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 19


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Pekerjaan formwork pierhead precast oleh PT. Tiga Sekawan Selaras


Pekerjaan stressing oleh PT. Fresinet dan PT. Tensindo
Tabel 3.1. Data Umum Proyek

3.2.4 Data Teknis Proyek

3.2.4.1 Nama Proyek

Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung melayu Section I


Nama Proyek
STA 1+011 - STA 11+501

3.2.4.2 Kontraktor Jasa Pemborong

Nama Perusahaan PT. Waskita Karya (Persero) Divisi Sipil

Nomor Kontrak 01/SPP-KKDM/XI/2014

Nilai Kontrak (Exc PPN) Rp. 1.167.705.617.273

Nilai Kontrak (Inc PPN) Rp. 1.284.476.179.000

Tanggal Kontrak Awal 28 November 2014

Nomor / Tanggal SPMK 44.1/Dir-KKDM/XI/2014/28 November 2014

Waktu pelaksanaan 1095 hari kalender

Waktu Pemeliharaan 365 hari kalender

Sumber Dana Pekerjaan PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM)

Waktu Terpakai 329 hari kalender

Waktu Tersisa 766 hari kalender

Rencana Progress s.d


31 Oktober 2015 > 14.746%
akhir bulan

Realisasi Progress 17.72%

Deviasi Progress 2.98%

Rencana PHO 28 Desember 2017

Rencana FHO 28 Desember 2018


Tabel 3.2. Kontraktor Jasa Pemborong

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 20


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

3.2.4.3 Kontraktor Jasa Pengadaan

Nama Perusahaan PT. Waskita Beton Precast (WBP)

Nomor Kontrak 02/SPP-KKDM/XII/2014

Nilai Kontrak (Exc PPN) Rp. 3.045.930.766.990.44

Nilai Kontrak (Inc PPN) Rp. 3.350.523.843.689.48

Tanggal Kontrak Awal 10 Desember 2014

Nomor / Tanggal SPMK 53.1/Dir-KKDM/XII/2014/10 Desember 2014

Waktu pelaksanaan 1095 hari kalender

Waktu Pemeliharaan 365 hari kalender

Sumber Dana Pekerjaan PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM)

Waktu Terpakai 329 hari kalender

Waktu Tersisa 766 hari kalender

Rencana Progress s.d


31 Oktober 2015 > 14.746%
akhir bulan

Realisasi Progress 17.72%

Deviasi Progress 2.98%

Rencana PHO 28 Desember 2017

Rencana FHO 28 Desember 2018


Tabel 3.3. Kontraktor Jasa Pengadaan

3.2.4.4 Konsultan Supervisi

Nama Perusahaan PT. Virama Karya (Persero)


Nomor Kontrak 01/SPJK-KKDM/XII/2014
Nilai Kontrak (Exc PPN) Rp. 3.045.930.766.990.44
Nilai Kontrak (Inc PPN) Rp. 3.350.523.843.689.48
Tanggal Kontrak 4 Desember 2014
Nomor / Tanggal SPMK
Tanggal Mobilisasi 4 Desember 2014
Rencana Demobilisasi 22 Desember 2017
Tabel 3.4. Konsultan Supervisi

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 21


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

3.3 Personalia dan Organisasi Proyek

1. Pemilik Proyek ( Owner )


Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki proyek. Pada proyek
Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang - Kampung Melayu (BeCaKayu)
Section I STA 1+011 STA 11+501 adalah PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga.
Adapun tugas dan wewenang pemilik proyek antara lain :
1) Memberikan informasi, bantuan dan kerjasama yang diperlukan kontraktor
sepanjang batas kewenangan dan kewajiban pemilik.
2) Memberikan semua instruksi kepada kontraktor melalui konsultan
pengawas.
3) Dapat memberhentikan sebagian atau seluruh pekerjaan apabila kontraktor
tidak memberikan hasil pekerjaan yang sempurnadan melanggar
ketentuan.
4) Menentukan keputusan akhir yang mengikat mengenai proyek.
5) Menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan surat perjanjian
dengan kontraktor.
6) Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada pihak kontraktor.

2. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah pihak yang memenangkan lelang oleh
pemberi tugas untuk bertindak selaku perencana pekerjaan struktur, arsitektur,
mekanikal, elektrikal, interior dan landscape dalam batas-batas yang telah
ditentukan baik teknis maupun administratif yaitu PT. Buana Archicon.
Konsultan Perencana berfungsi melaksanakan pengadaan dokumen
perencanaan, dokumen untuk pelaksanaan konstruksi, memberikan penjelasan
pekerjaan pada waktu pelelangan, dan memberikan penjelasan serta saran
penyelesaian terhadap persoalan perencanaan yang timbul selama tahap
konstruksi. Konsultan Perencana mulai bertugas sejak tahap perencanaan sampai
dengan waktu serah terima pekerjaan oleh kontraktor.

Adapun tugas dan tanggung jawab konsultan perencana antara lain :

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 22


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

1) Melakukan perencanaan struktural atas permintaan pemilik proyek secara


keseluruhan sesuai dengan ide, batas-batas teknis dan administrasi.
2) Menentukan standar dan peraturan struktur yang sesuai dengan
perencanaan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan serta menentukan
spesifikasi teknis.
3) Memberikan penjelasan secara detail, baik kepada pemilik proyek maupun
kepada kontraktor atas segala sesuatu yang dianggap kurang jelas,
meragukan atau yang dapat menimbulkan masalah tertentu khususnya
yang menyangkut perencanaan demi kelancaran dan kelangsungan proyek.
4) Bertanggungjawab atas seluruh perencanaan struktural yang dibuat,
perhitungan konstruksi maupun Rencana Anggaran Biaya (RAB).

3. Konsultan Review Design


Konsultan Review Design adalah pihak yang memenangkan lelang oleh
pemberi tugas untuk bertindak selaku review design dari perencanan pekerjaan
struktur yang telah di buat oleh konsultan perencana sebelumnya. Konsultan
Review Design yang bertindak di proyek ini ialah PT. Delta Global struktur.
Adapun tugas dan tanggung jawab Konsultan Review Design antara lain :
1) Melakukan review design perencanaan struktural atas permintaan pemilik
proyek secara keseluruhan sesuai dengan ide, batas-batas teknis dan
administrasi.
2) Menyetujui hasil design tipikal dari kontraktor.
3) Memberikan penjelasan secara detail, baik kepada pemilik proyek maupun
kepada kontraktor atas segala sesuatu yang dianggap kurang jelas,
meragukan atau yang dapat menimbulkan masalah tertentu khususnya
yang menyangkut perencanaan demi kelancaran dan kelangsungan proyek.
4) Bertanggung jawab atas struktur yang telah di design dan di rencanakan.

4. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah pihak yang diberi tugas oleh pengguna jasa
untuk mengawasi pelaksanaan proyek sehingga sebuah bangunan dapat dibangun

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 23


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

dengan baik dalam waktu dan efisien. Pihak yang memenangkan posisi sebagai
konsultan pengawas pada proyek Pembangunan Jalan tol Bekasi-Cawang-
Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I STA 1+011 STA 11+501. Yang
berlaku sebagai konsultan pengawas adalah PT.Virama Karya (Persero).
Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Melaksanakan pengawasan secara rutin pada pelaksanaan proyek.
2) Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh
pemilik proyek.
3) Memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun
kontraktor dalam pelaksanaan proyek.

Konsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut :

1) Memperingatkan atau menegur pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi


penyimpangan terhadap kontrak kerja.
2) Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan.
3) Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek.
4) Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai
dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.

5. Kontraktor
Kontraktor atau penyedia jasa adalah pihak yang memenangkan lelang
pengadaan jasa konstruksi yang memiliki tugas untuk melaksanakan proyek
tersebut sesuai dengan kontrak yang disepakati. Pada Proyek Pembangunan
Jalan tol Bekasi Cawang - Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I STA
1+011 STA 11+501 pihak yang memenangkan sebagai kontraktor adalah PT.
Waskita Karya (Persero) Tbk. Tugas Kontraktor adalah :

1) Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalam


melaksanakan pekerjaan dilapangan.
2) Menyusun metode pelaksanaan konstruksi dan jadwal pelaksanaan
pekerjaan.
Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 24
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

3) Mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan


dilapangan.
4) Menyiapkan tenaga kerja dan mengatur pelaksanaan proyek.
5) Menerapkan program keselamatan kerja di lapangan.

Organisasi kontraktor pada proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang -


Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I STA. 1+011 STA 11+501, yaitu:

Gambar 3.10 Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana


3.4 Proses Pelaksanaan Proyek

Pada proyek pembangunan jalan tol Bekasi Cawang - Kampung Melayu


(BeCaKayu) Section I (STA. 1+011 STA 11+501) terdiri dari beberapa bagian
yakni section A, B dan C. Setiap bagian memiliki pekerjaan yang sama seperti
pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan struktur, pekerjaan drainase dan
pekerjaan utilitas. Setiap pekerjaan di koordinasi oleh kepala lapangan yang
dibawahi oleh project manager. Berikut ulasan mengenai pekerjaan pekerjaan
yang ada pada proyek ini:

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 25


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 3.11 Lingkup Pekerjaan

3.4.1 Pekerjaan Persiapan


Pekerjaan persiapan dimulai dengan mobilisasi alat dan pekerja untuk
melakukan pembersihan lokasi pada lahan yang akan dibangun untuk
pembangunan jalan tol Bekasi Cawang - Kampung Melayu (BeCaKayu)
Section I (STA. 1+011 STA 11+501) dan juga pekerjaan lainnya. Pengukuran
lokasi kembali juga dilakukan oleh pihak pemilik proyek, kontraktor serta
konsultan pengawas untuk penyamaan persepsi pada lahan yang akan dibangun
jalan tol. Patok patok juga dipasang untuk mengetahui STA jalan tol tersebut.
Bangunan bangunan pendukung pembangunan proyek jalan tol Bekasi
Cawang - Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I (STA 1+011 STA 11+501)
juga dibuat seperti pos keamanan, bedeng, musholla, laboratorium, gudang dan
lain-lain.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 26


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

3.4.2 Pekerjaan Tanah


Pekerjaan tanah pada proyek pembangunan jalan tol Bekasi Cawang -
Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I (STA. 1+011 STA 11+501) ini
didominasi pada pekerjaan galian. Pekerjaan tanah pada proyek ini
keseluruhannya menggunakan alat alat berat seperti Excavator, Bulldozer,
Wheel Loader, Dump Truck dan lain lain.

3.4.3 Pekerjaan Struktur


Pekerjaan Struktur pada proyek ini terdiri dari struktur jalan, yaitu jalan
layang yang membentang di sepanjang jalan Kalimalang, jembatan (u-turn) dan
box culvert. Pada struktur jalan designnya menggunakan perkerasan lentur
(Flexible Pavement), dimana yang digunakan sebagai bahan pengikat adalah
aspal.
Untuk struktur jalan layang pada proyek ini pondasinya menggunakan
tiang pancang (spun pile) dan bor pile. Kedalaman pondasi di proyek ini pun
bervariasi mulai dari 10 meter. Untuk bentang girder yang digunakan juga
bervariasi mulai dari 32.5 meter sampai 60 meter.
Saluran irigasi pertanian dan drainase jalan yang melewati eksisting jalan
inspeksi Kalimalang menggunakan box culvert. Box culvert pada proyek ini
menggunakan metode cast in place atau cor ditempat.

3.4.4 Pekerjaan Drainase


Drainase pada proyek jalan jalan tol Bekasi Cawang - Kampung Melayu
(BeCaKayu) Section I (STA 1+011 STA 11+501) sebagian besar juga
merupakan jaringan irigasi dari Kalimalang. Desain yang digunakan juga harus
memperhatikan lahan dan kondisi existing yang ada sehingga desainnya sebagian
besar mengikuti kontur muka tanah existing agar penghematan biaya dan
waktunya bisa tercapai dengan maksimal.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 27


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

3.4.5 Pekerjaan Utilitas


Pekerjaan utilitas meliputi pekerjaan finishing yang terdiri dari pengecatan
marka jalan, pemasangan rambu-rambu, pemasangan lampu PJU dan lain-lain.
Karena pada saat ini pekerjaan tersebut belum di mulai maka selama kegiatan
praktik kerja lapangan (PKL) yang kami laksanakan belum ada pekerjaan utilitas
yang dikerjakan. Sehingga tidak adanya pengamatan mengenai pekerjaan utilitas.

3.4.6 Manajemen Lalu Lintas dan Langkah Keselamatan


1) Pengadaan pelatihan / kursus keselamatan di proyek
2) Pengadaan program keamanan
a) Pengadaan D tour pagar untuk pengamanan di sisi jalan raya yang
sedang dilaksanakan pekerjaan seperti galian dan lain-lain, serta tanda
peringatan memasuki proyek.
b) Pengaturan alur jalan lalu lintas selama proyek berlangsung.

Gambar 3.12 Rambu & Pengatur Arah

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 28


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 3.13 Pelebaran Jalan Sisi Utara Kalimalang

Gambar 3.14 Traffic Management

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 29


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

BAB 4

KEGIATAN YANG DIAMATI

4.1 Pekerjaan yang diamati


1) Alat alat yang digunakan dalam pelaksanaan proyek
2) Kondisi alat alat yang digunakan dalam pelaksanaan proyek
3) Pekerjaan konstruksi fly over

4.1.1 Alat Alat yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Proyek

Meteran
Meteran berfungsi sebagai alat pengukur satuan panjang.

Gambar 4.1 Meteran


Total Stasion (TS)
Pesawat yang berfungsi untuk pengukuran jarak, beda tinggi, pengukuran
sudut, mendapatkan titik koordinat dan lain-lain.

Gambar 4.2 Total Station

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 30


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Tripod
Tripod berfungsi sebagai alat untuk meletakan alat total stasion, pesawat
waterpass atau teodholite dalam pengukuran di lapangan.

Gambar 4.3 Tripod


Prisma
Dalam pengukuran menggunakan alat total stasion prisma berfungsi untuk
mendapatkan angka jarak dan koordinat pada sebuah titik yang di tinjau.

Gambar 4.4 Prisma


Jalon
Berfungsi untuk menandakan suatu titik dan sebagai tongkat untuk alat
prisma.

Gambar 4.5 Jalon

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 31


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Rambu Ukur
Pada pelaksanaan pengukuran di lapangan alat ini berguna untuk
mendapatkan tinggi titik, beda tinggi dan jarak.

Gambar 4.6 Rambu Ukur


Unting Unting
Berfungsi untuk pengontrol ketegakan suatu alat atau benda pada
pengukuran di lapangan alat tersebut berfungsi untuk mengontrol alat tepat
pada posisi titik pengukuran.

Gambar 4.7 Unting-Unting


Stap level
Alat ini berfungsi sebagai pengontrol ketegakan rambu ukur atau jalon.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 32


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.8 Stap Level


Pesawat Waterpass
Pesawat waterpass berfungsi untuk leveling dan mendapatkan beda tinggi
antara beberapa titik.

Gambar 4.9 Pesawat Waterpass


Excavator
Excavator merupakan alat berat yang sangat berguna dalam pelaksanaan
proyek mulai dari awal hingga akhir yang berfungsi untuk penggalian,
penimbunan, pemindahan timbunan tanah, pembuatan lereng dan perapihan
tanah permukaan.

Gambar 4.10 Excavator

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 33


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Dump Truck
Berfungsi sebagai mobilisasi alat, pengangkut material galian,
pengangkutan material timbunan dan lain-lain.

Gambar 4.11 Dump Truck


Mobile Crane (Kapasitas 35 ton)
Alat berat ini sangat berguna sekali dalam pekerjaan kontruksi yang
mengunakan alat/bahan dengan bobot yang besar. Alat ini sendiri berfungsi
untuk memudahkan pekerjaan dan pemindahan alat yang memiliki beban berat.
Contohnya dalam pekerjaan Erection, pemasangan I girder.

Gambar 4.12 Mobile Crane

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 34


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Truck Mixer
Truck Mixer yang digunakan pada proyek ini mempunyai fungsi untuk
mengangkut beton dari batching plan ke lokasi yang akan melaksanakan
pekerjaan pengecoran.

Gambar 4.13 Truk Mixer


Concrete Pump
Pada pengecoran struktur yang memiliki ketinggian dari permukaan tanah
yang cukup tinggi maka di perlukan alat untuk memompa beton segar ke titik
pengecoran agar pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil
pengecoran yang baik.

Gambar 4.14 Concrete Pump


Alat boring tanah
Untuk mendapatkan data borlog lapisan tanah maka memerlukan alat
boring tanah yang berfungsi untuk mendapatkan data tanah seperti sifat,
karakteristik tanah, lapisan-lapisan tanah, jenis tanah dan unsur unsur yang
terkandung dalam tanah itu sendiri.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 35


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Excavator Pembobok Beton (Braker)


Alat berat ini berfungsi untuk membobok beton bore pile pada pekerjaan
footing.

Gambar 4.15 Excavator Pembobok Beton


Gantry Launcher
Alat ini merupakan rangkaian struktur baja yang berfungsi untuk Erection
Girder pada kondisi lahan yang sempit dan tidak memungkinkan untuk
Erection menggunakan unit crane.

Gambar 4.16 Gantry Launcher


Genset
Pada pekerjaan kontruksi genset sangat di perlukan sebagai sumber tenaga
/ daya yang di butuhkan untuk menghidupkan alat / mesin yang berenergi
lisrtik. Pada semua pekerjaan genset sangat di perlukan sekali.
Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 36
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.17 Genset


Mesin Las Listrik
Mesin las sangat dibutuhkan sekali pada pekerjaan seperti pemancangan
spun pile, pekerjaan bekisting yang menggunakan baja dan pekerjaan lain yang
sebagian besar materialnya terdiri dari baja. Mesin las sendiri berfungsi sebagai
penyambung antara dua buah elemen yang terbuat dari baja.

Gambar 4.18 Mesin Las Listrik


Las Gas
Las gas berfungsi untuk menyambung dan memotong bagian baja karna
tidak memungkinkan bila menggunakan mesin gerinda.

Gambar 4.19 Las Gas

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 37


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

PIT Tester
Pada pekerjaan quality control di pekerjaan proyek jalan tol BeCaKayu
setiap pondasi pile akan di tes PIT. Untuk mengetahui kondisi tiang serta
kedalaman tiang tersebut.

Gambar 4.20 PIT Tester

PDA tester
Pada pekerjaan quality control di pekerjaan proyek jalan tol BeCaKayu
setiap pondasi pile akan di tes PDA sebelum di tes PIT. Tes PDA sendiri
bertujuan untuk mendapatkan nilai daya dukung sebuah tiang.

Gambar 4.21 PDA Tester

Lampu / Penerangan
Lampu / penerangan berfungsi untuk membantu dalam penglihatan di area
yang gelap atau pada malam hari.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 38


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.22 Lampu / Penerangan

Alat Pemasang Sheet Pile


Prinsip kerja alat ini ialah mengetarkan dan menekan sheet pile baja. Pada
pekerjaan footing yang berada di samping sungai / aliran air maka memerlukan
turap agar air tidak masuk dan aman terhadap kelongsoran tanah lunak.

Gambar 4.23 Alat Pemasang Sheet Pile

Unit Crane (Kapasitas 3 ton,7 ton,15 ton)


Unit crane di perlukan untuk memudahkan mobilisasi alat dan bahan yang
memiliki beban berat, seperti pada pekerjaan Erection.

Gambar 4.24 Unit Crane

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 39


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Mesin Bor
Mesin bor berfungsi untuk mengebor material baja atau beton. Alat ini
juga sangat diperlukan dibeberapa pekerjaan seperti tes PDA, bekisting dan
perancah dan sebagainya.

Gambar 4.25 Mesin Bor


Bending Rebar
Alat ini berfungsi untuk membengkokan tulangan dengan diameter
tulangan yang besar.

Gambar 4.26 Bending Rebar


Cutting Rebar
Untuk memotong tulangan dengan diameter yang besar maka di perlukan
alat pemotong khusus, cutting rebar berfungsi sebagai pemotong tulang
berdiameter besar.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 40


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.27 Cutting Rebar


Godam
Untuk membobok atau menghancurkan material beton diperlukan godam
untuk memukul pahat baja. Dan pada pekerjaan pondasi alat ini sangat di
butuhkan.

Gambar 4.28 Godam


Palu
Palu berfungsi untuk memukul paku / benda. Palu sangat umum di
gunakan pada kegiatan kontruksi.

Gambar 4.29 Palu

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 41


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Linggis
Alat ini digunakan untuk membongkar bekisting setelah selesai
pengecoran.

Gambar 4.30 Linggis


Brassing
Berfungsi sebagai perkuatan untuk menahan tekanan beton segar dalam
cetakan.

Gambar 4.31 Brassing


Tieroot
Pada pelaksaan pekerjaan bekisting diperlukan perkuatan menggunakan
tieroot. Tieroot berfungsi untuk menahan tekan yang disebabkan oleh beton
segar pada saat penuangan ke dalam cetakan.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 42


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.32 Tieroot


Baji tekan
Berfungsi untuk menahan /perkuatan pada bekisting sampig pierhead
precast.

Gambar 4.33 Baji Tekan


Dongkrak
Pada pekerjaan pemasangan bekisting pierhead precast, dongkrak
dibutuhkan bila terjadi kemiringan lantai kerja, serta jika akan dilakukan
penambahan pengganjalan agar lantai kerja stabil.

Gambar 4.34 Dongkrak

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 43


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Compressor
Pada pekerjaan pemasangan bekisting pierhead precast, compressor
digunakan untuk tekanan alat dongkrak.

Gambar 4.35 Compressor


Pipa Tremi
Pada pelaksanaan pekerjaan pondasi bore pile, pipa tremi berfungsi untuk
menuangkan beton segar kedalam lubang bore pile yang telah siap untuk di
cor.

Gambar 4.36 Pipa Tremi

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 44


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

4.1.2 Kondisi Alat Alat Berat yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Proyek

KONDISI ALAT
NO NAMA ALAT BERAT TIDAK KETERANGAN
LAYAK LAYAK
1 Excavator
2 Dump truk
Crane erection (kapasitas 250
3 ton
Mobile Crane (Kapasitas 35
4 ton)
5 Truk mixer
6 Concrete pump
7 Braker
8 Excavator pembobok beton
9 Gantry Launcher
10 Unit crane

Tabel 4.1 Kondisi Alat-Alat Berat yang Digunakan Dalam Proyek

4.1.3 Bahan

Benang Besi BJ 40, fy 400 (D 13,D 16,D


Paku 19,D 25,D 32)
Multiplek (20 mm) Kaso 4/6,5/7
Scaf holding Bondex
H beam Pagar seng
Beton segar mutu K-300, K- U-ditch
350, K-500, K-800 Bendrat
PCI girder precast bentang Barier
32.5 meter sampai 50.8 meter Electroda
Spun pile (bottom,midle/top)

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 45


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

4.1.4 Pekerjaan

4.1.4.1 Pekerjaan Footing

a) Pemancangan

Persiapan

Alat :
- Crane pancang
- Genset
- Perangkat las listrik
- Palu
- Meteran
- Mobile crane
- Kunci pas
Bahan :
- Spun Pile
- Electroda

Tahapan pelaksanaan pekerjaan


- Pembersihan lokasi
Pembersihan lokasi perlu dilakukan agar mobilisasi alat dapat berjalan
dengan lancar dan mempermudah pekerjaan.

Gambar 4.37 Pembersihan Lahan

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 46


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Persiapan alat
Sebelum memulai pekerjaan maka persiapan alat harus disiapkan
dengan baik.

Gambar 4.38 Persiapan Alat

- Penempatan koordinat titik pancang


Koordinat titik pancang didapatkan berdasarkan shop drawing yang
telah direncanakan.

Gambar 4.39 Penempatan Koordinat Titik Pancang

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 47


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Pengangkatan spun untuk di pancang

Gambar 4.40 Pengangkatan Spun Pile Untuk Di Pancang

- Pemancangan spun pile ke dalam tanah

Pemancangan dilakukan berdasarkan kedalaman rencana atau sampai


terdapat daya dukung yang cukup.

Gambar 4.41 Pemancangan Spun Pile Ke Dalam Tanah

b) Penggalian dan pekerjaan Lean Concrete

Persiapan

Alat : Bahan :

- Meteran - Ruskam
- Excavator - Benang
- Truk mixer - Beton segar mutu rendah

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 48


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Tahapan pelaksanaan pekerjaan

- Persiapan alat dan bahan


- Penggalian footing
Pada pekerjaan ini menggunakan Excavator.

Gambar 4.42 Penggalian Footing

Penggalian tanah untuk footing dilaksanakan sesuai kedalaman


rencana BOF (bottom of footing).

- Pembobokan spun pile

Gambar 4.43 Pembobokan Spun Pile

Pembobokan dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia atau


menggunakan alat berat yaitu Braker.

- Penghamparan beton segar

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 49


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.44 Penghamparan Beton Segar

- Finishing
Perataan permukaan lean conrete dengan menggunakan jidar dan
ruskam.
c) Pembesian dan pemasangan Bekisting

Persiapan
Alat :
- Meteran - Unting unting
- Tang/gegep kakatua - palu
Bahan :
- Tulangan - Kaso 4/6
- Benang - Paku
- Bekisting - Kawat bendrat
- Skur samping
Tahapan pelaksanaan pekerjaan

- Persiapan

Yaitu mempersiapkan peralatan dan memesan besi tulangan di


fabrikasi sesuai dengan pembesian yang akan di kerjakan.

- Pembuatan garis/batas tulangan terluar


Pada tahap ini pekerja mempersiapkan garis atau pembatas pembesian
terluar yaitu untuk pile cape tebal selimut beton 10 cm. Jadi untuk batas
tulangan terluar adalah lebar rencana dikurangi tebal selimut beton.
- Levelling dan pemasangan beton tahu

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 50


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Levelling dan pemasangan beton tahu diperlukan agar tebal selimut


beton dapat terjaga.
- Perakitan / pabrikasi besi tulangan

Gambar 4.45 Perakitan Tulangan

- Pemasangan bekisting samping

Gambar 4.46 Pemasangan Bekisting Samping


- Pemasangan skur samping
- Cheklist pembesian dan kekuatan bekisting

Gambar 4.47 Checklist Pembesian dan Kekuatan Bekisting

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 51


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

d) Pengecoran

Persiapan

Alat :

- Meteran - Genset
- Vibrator external - Lampu penerangan
- Sendok spesi - Truk mixer
- Ruskam

Bahan :

- Beton segar dengan mutu beton K-300

Tahapan pelaksanaan pekerjaan

- Persiapan
Yaitu mempersiapkan peralatan dan memesan beton segar di Batching
Plan sesuai dengan volume yang telah di hitung.
- Pengecoran footing

Gambar 4.48 Pengecoran Footing


- Pemadatan dengan vibrator
Pemadatan menggunakan vibrator external dengan ketentuan jarak
pemadatan yaitu 15 x diameter stik vibrator dan diusahakan pada saat
pemadatan tidak mengenai tulangan.
- Finishing
Yaitu perapihan permukaan atas atau top of footing dengan
menggunakan ruskam.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 52


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Cheklist
Dilakukan pengecekan agar kualitas dan mutu pekerjaan bisa terjaga.
e) Pembongkaran bekisting dan finishing

Persiapan
Alat :
- Linggis palu
- Kunci pas
- Excavator
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Pembongkaran bekisting samping
Pembongkaran bekisting samping bisa dilakukan dua hari setelah
pengecoran.
- Perapihan permukaan beton
Perapihan di lakukan bila terjadi kerusakan permukaan atau
permukaan samping footing tidak rapi.

Gambar 4.49 Perapihan Permukaan Beton Pada Footing


- Penimbunan sisa galian dan perataan permukaan tanah

Gambar 4.50 Footing Yang Telah Selesai

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 53


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

4.1.4.2 Pekerjaan Kolom

a) Penulangan
Persiapan
Alat :
- Meteran - Unting unting
- Tang/gegep kakatua - Lampu
Bahan :
- Tulangan
- Kawat bendrat
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Yaitu mempersiapkan peralatan dan memesan besi tulangan di
fabrikasi.
- Pengukuran untuk batas tulangan terluar
Yaitu dengan cara mengukur dimensi rencana kolom, kemudian lebar
pembesian adalah dimensi kolom dikurangi tebal selimut beton (tebal
selimut = 7 cm).
- Perakitan
Pembesian harus sesuai dengan gambar kerja.

Gambar 4.51 Pembesian Kolom


- Cheklist

Cheklist di lakukan ketika pembesian telah selesai dan sesuai dengan


gambar kerja.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 54


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

b) Pemasangan bekisting dan perancah


Persiapan
Alat :
- Meteran - Kunci pas
- Unting unting - Brassing
- Palu - Waterpass

Bahan :
- Peri (ukuran 360 cm) - Pralon
- Multi plek (20 mm) - Klem
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Mempersiapkan kebutuhan alat dan bahan.
- Pengukuran dimensi kolom rencana
Dengan cara mengukur dimensi kolom sesuai rencana.
- Pemasangan bekisting

Gambar 4.52 Pemasangan Bekisting Kolom


- Perkuatan
Yaitu dengan cara memasang brassing, tieroot, agar bekisting dapat
menerima tekanan samping dari beton segar.
- Cheklist
Yaitu pengecekan hasil pekerjaan.
c) Pengecoran
Persiapan
Alat :

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 55


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Truk mixer - Vibrator external


- Concrete pump - Ruskam
- Sendok spesi - Waterpas

Bahan :
- Beton segar (mutu K-350)
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Yaitu mempersiapkan peralatan dan memesan beton segar di batching
plan sesuai dengan volume yang telah di hitung.
- Pengecoran
Pengecoran kolom di bagi menjadi 2 tahap, tahap 1 adalah setengah
tinggi kolom rencana, sedangkan tahap 2 yaitu pengecorang sisa
kolom dan mahkota untuk tumpuan pierhead.

Gambar 4.53 Proses Pengecoran Kolom


- Pemadatan dengan vibrator external
Pemadatan harus dilakukan dengan baik agar beon menjadi padat dan
tidak terjadi porositas pada beton.
- Finsihing dan cheklist
d) Pembongkaran bekisting dan finishing
Persiapan
Alat :
Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 56
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Linggis - Truk pengangkut


- Palu bekisting
- Kunci pas
- Mobile crane (kapasitas 35 ton)
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Pembongkaran bekisting
- Perapihan permukaan beton
- Pelapisan dengan cairan sika antisol yang berfungsi untuk menutupi
pori pada permukaan beton.
- Cheklist
Dilakukan setelah pekerjaan telah selesai.
4.1.4.3Pekerjaan Pierhead
1) Pierhead (in situ)
a) Pekerjaan perancah lantai kerja (dengan perancah H beam)
Persiapan
Alat :
- Meteran - Mobile crane (kapasitas 35 ton)
- Waterpass - Perangkat las listrik
- Palu - Perangkat las gas
- Kunci pas - Mesin bor
Bahan :
- Profil IWF - Profil siku
- Baut diameter 20 mm - Klem
- Profil canal - Multi plek ( 20 mm )
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Mempersiapkan alat dan bahan
- Pemasangan souring
Yaitu landasan / pondasi dari perancah H beam.
- Perakitan perancah dengan H beam

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 57


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.54 Perancah Bekisting H Beam


- Pemasangan perkuatan
Di lakukan perkuatan dengan cara mamasang skur diagonal dan
perkakuan pada perancah.
- Pekerjaan lantai kerja

Gambar 4.55 Pekerjaan Lantai Kerja


- Cheklist
b) Pembesian
Persiapan
Alat :
- Meteran - Tang /gegep kakatua
- Waterpass - Untingunting
- Spidol marker
Bahan :
- Tulangan
- Kawat bendrat
- Benang

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 58


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Tahapan pelaksanaan pekerjaan


- Persiapan
Yaitu mempersiapkan kebutuhan alat dan bahan.

Gambar 4.56 Persiapan Pembesian Pierhead


- Pengukuran untuk batas tulangan terluar
- Pemasangan beton tahu pada tulangan utama posisi bawah
- Perakitan tulangan

Gambar 4.57 Perakitan Tulangan Pierhead


- Cheklist
c) Pemasangan bekisting samping
Persiapan
Alat :
- Meteran - Kunci pas
- Waterpass - Tieroot
- Klem
Bahan :
- Bekisting samping

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 59


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Pipa pralon
- Baut
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Mempersiapkan alat dan bahan untuk pekerjaan pemasangan bekisting
samping.
- Pengukuran untuk batas bekisting
Yaitu pengukuran dimensi pierhead rencana. Pada proses ini
menggunakan meteran dan benang agar hasil cetakan bagus dan rapi.
- Pamasangan bekisting

Gambar 4.58 Bekisting Pierhead


Pemasangan bekisting menggunakan alat mobile crane untuk
memudahkan pekerjaan.
- Perkuatan bekisting

Gambar 4.59 Perkuatan Bekisting

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 60


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Perkuatan dilakukan agar bekisting mampu menahan tekanan beton


segar. Untuk perkuatan di gunakan tieroot , klem dan brassing.
- Cheklist
Bila semua pekerjaan telah selesai maka diadakan pengecekan hasil
pekerjaan yaitu kerapatan bekisting, cetakan sesuai dengan dimensi
rencana dan dari kekuatan bekisting.
d) Pengecoran
Persiapan
Alat :
- Truk mixer - Vibrator external
- Concrete pump - Ruskam
- Sendok spesi - Waterpas
Bahan :
- Beton segar (mutu K-500)
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan

Gambar 4.60 Contrete Pump


Mempersiapkan alat dan bahan untuk pekerjaan pengecoran.
- Pengecoran
Pengecoran menggunakan alat concrete pump.
- Pemadatan dengan vibrator external
Pemadatan bertujuan agar beton dalam cetakan bisa padat dan tidak
terdapat poros (rongga dalam beton).
- Finsihing dan cheklist
Di lakukan pengecekan hasil dan kualitas pekerjaan.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 61


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

e) Pembongkaran bekisting dan Finishing


Persiapan
Alat :
- Linggis - Mobile crane (kapasitas 35 ton)
- Palu - Truk pengangkut bekisting
- Kunci pas
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Pembongkaran bekisting

-
Gambar 4.61 Pembongkaran Bekisting Pierhead
Pembongkaran bekisting samping bisa dimulai 1 atu 2 hari setelah
pengecoran,tetapi untuk perancah belom bisa dibuka hingga
pengecoran back wall selesai.
- Perapihan permukaan beton
Perapihan dilakukan bila ada kerusakan dari permukaan beton.
- Pelapisan dengan cairan sika antisol

Gambar 4.62 Pierhead

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 62


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Pelapisan cairan ini bertujuan agar pori pada permukaan beton dapat
tertutupi dan permukaan halus dan kuat.
- Cheklist
Yaitu pengecekan terhadap hasil pekerjaan.
f) Pembesian back wall
Persiapan
Alat :
- Meteran - Tang /gegep kakatua
- Waterpass - Unting unting
- Spidol marker
Bahan :
- Tulangan - Selonsong
- Kawat bendrat - Plat angkur
- Benang
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Mempersiapkan alat dan bahan untuk pekerjaan pembesian.
- Perakitan tulangan

Gambar 4.63 Pembesian Back Wall


Perakitan di lakukan berdasarkan gambar kerja, posisi tulangan harus
di pasan sesuai gambar kerja.
- Pemasangan selongsong dan plat angkur
Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 63
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Setelah pembesian selesai maka selongsong dan plat angkur dapat di


pasang sesuai gambar rencana.
- Cheklist
Di lakukan pengecekan hasil pekerjaan.
g) Pemasangan bekisting samping dan pengecoran
Persiapan
Alat :
- Meteran - Brassing
- Waterpass - Vibrator external
- Klem - Ruskam
- Tieroot
Bahan :
- Bekisting samping - Benang
- Pipa pralon
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Mempersiapkan alat dan bahan untuk pekerjaan pemasangan bekisting
samping.
- Pengukuran untuk batas bekisting
Yaitu pengukuran dimensi pierhead rencana. Pada proses ini
menggunakan meteran dan benang agar hasil cetakan bagus dan rapi.
- Pemasangan bekisting

Gambar 4.64 Pemasangan Bekisting Back Wall

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 64


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Perkuatan bekisting

Gambar 4.65 Perkuatan Bekisting Samping


- Pengecoran
Pengecoran menggunakan concrete pump
- Pemadatan dengan vibrator external
Setelah beton dituangkan segera di lakukan pemadatan dengan
menggunakan vibrator external.
- Finishing
Yaitu perapihan permukaaan beton bila terjadi poros atau kerusakan.
- Cheklist
Pengecekan hasil pekerjaan yaitu pekerjaan telah selesai dan
permukaan atas rata.
h) Pembongkaran bekisting dan stressing tendon pada back wall
Persiapan
Alat :
- Linggis - Mesin gerinda
- Palu - Dongkrak
- Kunci pas - Tekel
- Mobile crane (kapasitas - Genset
35 ton)
- Truk pengangkut
bekisting

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 65


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Bahan :
- Tendon
- Mortal grouting
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Pembongkaran bekisting samping
Pembongkaran bekisting samping di lakukan setelah 2 atau 3 hari
pengecoran.
- Perapihan permukaan beton
Perapihan dilakukan bila ada kerusakan dari permukaan beton.
- Pelapisan dengan cairan sika antisol
Agar pori pada permukaan beton dapat tertutupi.
- Pemasukan tendon ke dalam selongsong
- Stressing tendon
Menggunakan dongkrak sesuai kebutuhan.
- Pemotongan tendon dan grouting tendon
- Finishing dan cheklist.
g) Pekerjaan mortal untuk bearing pad
Alat :
- Palu - Ruskam
- Genset - Pahat baja
- Meteran - Mixer
- Sendok spesi
Bahan :
- Benang - Bahan mortal
- Paku - Air
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Pengukuran koordinat / titik mortal
Pengukuran ini di lakukan oleh surveyor.
- Pembobokan permukaan lantai kerja
Pembobokan atau perkasaran permukaan bertujuan agar campuran
mortar dapat mengikat dengan pierhead.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 66


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Pemasangan bekisting bearing pad


Bekisting atau cetakan terbuat dari multiplek yang di rangkai menjadi
cetakan bujur sangkar.
- Peletakan wermes type 10
Pada mortal tersebut terdapat dua rangkap wermes type 10 (spek
tersebut sesuai dengan hasil perhitungan pada perencanaan) dan
dengan dimensi sesuai gambar kerja.
- Penuangan campuran mortal
Penuangan harus merata dan padat.
- Finishing
Permukaan mortal harus rata dan waterpass.

Gambar 4.66 Mortal dan Bearing Pad


2) Pierhead Precast
a) Perakitan tempat pembesian
Persiapan
Alat :
- Mobile crane (kapasitas 35 ton)
- Waterpas
Bahan :
- Rangkaian tempat untuk perakitan
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Mempersiapkan alat dan bahan.
- Perakitan rangkaian

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 67


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.67 Tempat Untuk Merangkai Tulangan Pierhead Precast


Mobilisasi rangkaian menggunakan mobile crane karena beban
rangkaian cukup berat.
b) Pekerjaan lantai kerja
Persiapan
Alat :
- Mobile crane (kapasitas - Linggis
35 ton) - Meteran
- Pesawat Waterpas - Palu
- Tripod - Godam
- Rambu ukur - Kunci pas
- Dongkrak - Genset
- Compressor - Penerangan
- Perangkat las gas
- Perangkat las listrik
Bahan :
- Rangkaian lantai kerja
- Plat baja tebal 20 mm
- Baut M16
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Persiapan alat dan bahan

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 68


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.68 Alat dan Bahan Untuk Lantai Kerja


- Perakitan rangkaian lantai kerja
Disini kerja sama team sangat diperlukan agar meja kerja dapat
terpasang dengan baik.

Gambar 4.69 Proses Levelling Lantai Kerja


- Levelling permukaan lantai kerja
Levelling dilakukan bertujuan agar meja kerja datar dan waterpass.
Pada proses ini menggunakan alat pesawat waterpass.
- Cheklist
c) Pemindahan rangkaian tulangan
Persiapan
Alat :
- Mobile crane (kapasitas - Meteran
35 ton) - Penerangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 69
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Spider Beam
Bahan :
- Rangkaian tulangan pierhead
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan

Gambar 4.70 Spider Beam


- Pemasangan spider beam
Spider beam sebagai media untuk mengangkat rangkaian tulangan
agar beban yang di angkat dapat terbagi merata.
- Pemindahan rangkaian tulangan ke lantai kerja

Gambar 4.71 Rangkaian Yang Diangkat Dengan Mobile Crane


Rangkaian tulangan diangkat menggunakan mobile crane (kapasitas
35 ton) lalu di pindahkan ke atas meja kerja.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 70


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Cheklist
Yaitu pengecekan hasil pekerjaan.
d) Pemasangan bekisting samping
Alat :
- Mobile crane (kapasitas - Palu
35 ton) - Godam
- Dongkrak - Kunci pas
- Compressor - Brassing
- Perangkat las gas - Baji tekan
- Perangkat las listrik - Tierod
- Linggis - Genset
- Meteran - Penerangan
Bahan :
- Rangkaian bekisting - Electroda
samping - Angkur tendon
- Benang - Selongsong
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan

Gambar 4.72 Alat dan Bahan Bekisting Samping Pierhead Precast

Gambar 4.73 Pelapisan Cairan Pembersih Kerak Beton


Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 71
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Pemasangan bekisting samping


Bekisting terbuat dari baja yang dirakit menjadi beberapa segment.
Pada pelaksanaan pemasangannya menggunakan mobile crane
(kapasitas 35 ton).

Gambar 4.74 Pemasangan Bekisting Samping


- Perkuatan bekisting
- Perkuatan bekisting samping menggunakan brassing, braket, dan baji
tekan.

Gambar 4.75 Perkuatan Bekisting Samping


- Cheklist
Di lakukan pengecekan hasil pekerjaan.
e) Pengecoran
Persiapan
Alat :

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 72


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Truk mixer - Vibrator internal


- Concrete pump - Ruskam
- Sendok spesi - Waterpas
- Vibrator external - Genset
Bahan :
- Beton segar (mutu K-500)
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Mempersiapkan alat dan bahan. Sebelum pengecoran dilakukan
pemasangan vibrator internal yang dipasang pada samping dan bawah
bekisting precast.

Gambar 4.76 Persiapan Pengecoran

Gambar 4.77 Vibrator Internal


- Pengecoran

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 73


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.78 Proses Pengecoran


- Pemadatan dengan vibrator external
- Finishing dan cheklist
b) Pembongkaran bekisting dan finishing
Persiapan
Alat :
- Linggis - Mobile crane (kapasitas 35 ton)
- Palu - Truk pengankut bekisting
- Kunci pas - Roll cat
Bahan :
- Cairan Sika Antisol
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Pembongkaran bekisting

Gambar 4.79 Pembongkaran Bekisting Samping

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 74


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.80 Pembongkaran Bekisting Samping


- Perapihan permukaan beton

Gambar 4.81 Pierhead Precast


- Pelapisan dengan cairan sika antisol

Gambar 4.82 Pelapisan Cairan Sika Antisol


- Cheklist

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 75


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

c) Stressing tendon dan grouting


Persiapan
Alat :
- Dongkrak tendon - Genset
- Kunci pas - Mesin gerinda
- Tekel - Tripod
- Mesin grouting
Bahan :
- Mortal untuk grouting
- Kabel tendon
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Pemasukan tendon

Gambar 4.83 Proses Pemasukan Kabel Tendon


- Pemotongan tendon

Gambar 4.84 Proses Pemotongan Tendon

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 76


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Stressing tendon dengan dongkrak

Gambar 4.85 Alat Dongkrak Untuk Stressing


- Grouting tendon
Bertujuan untuk memperkuat dan mengisi void pada selongsong
tendon.

Gambar 4.86 Pierhead Yang Siap Di Grouting


- finishing
- Cheklist

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 77


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

d) Erection Pierhead Precast

Gambar 4.87 Alur Erection Pierhead Precast

Gambar 4.88 Tahapan Erection Pierhead Precast

Persiapan
Alat :
- Palu - Meteran
Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 78
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Pesawat Total Stasion - Crane (kapasitas 250 ton)


- Tripod - Mesin las listrik
- Rambu ukur - Spider beam
- Kunci pas
Bahan :
- Perancah scaf holding - Braket
- Klem - Tieroot
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Persiapan alat untuk erection.
- Pemasangan braket
Terdapat pada kolom yang bertujuan sebagai support untuk pierhead
precast.
- Pemasangan Spider Beam
Yang bertujuan agar beban yang diangkat oleh crane dapat merata dan
tidak terpusat pada satu titik.
- Setting support Pierhead Precast
Yaitu agar pierhead yang di erection dapat ditahan sementara selama
proses pekerjaan Pierhead selesai.
- Erection Pierhead Precast

Gambar 4.89 Proses Erection Pierhead Precast


- Setting posisi pierhead terhadap kolom

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 79


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Kemiringan rencana atau pengaturan super elevasi pada pierhead di


setting pada saat pelaksanan erection. Kemiringan Pierhead Precast
maksimal 4 %.
- Perkuatan dan Stressing sementara
Yaitu dengan menstressing satu buah tendon dengan menggunakan
profil baja agar pierhead tidak bergerak.

Gambar 4.90 Tendon Pada Pierhead Precast


- Cheklist
Yaitu pengecekan terhadap hasil pekerjaan.
e) Pembesian back wall
Persiapan
Alat :
- Meteran - Tang / gegep kakatua
- Waterpass - Unting unting
- Spidol marker
Bahan :
- Tulangan - Selonsong
- Kawat bendrat - Angkur
- Benang
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Persiapan alat dan bahan.
- Perakitan tulangan

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 80


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.91 Perakitan Tulangan Back Wall


- Pemasangan selongsong dan plat angkurd
Pada perencanan backwall pada pierhead terdapat pemasangan tendon
untuk memperkuat pierhead.
- Cheklist
Yaitu pengecekan terhadap hasil pekerjaan.

4.1.4.4 Pekerjaan Erection PCI Girder


1. Erection dengan crane
a) Persiapan
Alat :
- Crane (kapasitas 250 ton) - Dongkrak stressing
- Truk mobilisasi alat - Kunci pas
- Mesin grouting - Mesin gerinda
- Mesin gerinda - Genset
- Tripod dan tekel
Bahan :
- Tendon
- Mortal grouting
b) Pelaksanaan erection
- Persiapan untuk stressing PCI Girder

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 81


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.92 Persiapan Stressing PCI Girder


- Pemotongan tendon dan grouting

Gambar 4.93 Stressing Tendon

Gambar 4.94 Pemotongan Dan Grouting Tendon

Gambar 4.95 Perapihan PCI Girder


Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 82
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Pembersihan lahan untuk manuver crane


Untuk pelaksanaan erection lahan yang harus tersedia minimal 5
meter atau selebar badan dari Crane tersebut.

Gambar 4.96 Pembersihan Lahan Untuk Maneuver Crane


- Perakitan Spider Beam sesuai bentang Girder
Spider Beam merupakan rangkaian dari beberapa pipa baja silinder
yang mempunyai panjang untuk middle 4 m dan pada kedua ujung
masing masing 1 m.

Gambar 4.97 Persiapan Erection


- Pemasangan seling pada titik angkat
Titik angkat untuk pelaksanaan erection yaitu 1.7 m dari nose PCI
girder.

Gambar 4.98 Titik Angkat PCI Girder

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 83


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.99 Pemasangan Selling Belt


- Pengukuran untuk titik elastomer dan as girder pada pierhead
Pemasangan elastomer harus presisi dan sesuai dengan gambar
rencana.

Gambar 4.100 Bearing Pad


- Erection

Gambar 4.101 Proses Erection PCI Girder

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 84


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.102 Perletakan PCI Girder Pada Bearing Pad


Pada perletakan PCI Girder diperlukan kerja sama yang baik agar
proses pelaksanaan dapat berjalan dengan baik.
- Cheklist
Yaitu pengecekan terhadap posisi girder.
2. Gantry Launcher

Gambar 4.103 Pergerakan Gantry Launcher

Gambar 4.104 Tahapan Pelaksanaan Erection PCI Girder


Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 85
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

a) Persiapan
Alat :
- Mobile crane (kapasitas - Kunci pas
35 ton) - Winch
- Truk mobilisasi alat - Pertas (L = 78 m, h = 1 m)
- Mesin gerinda - LCB (L = 24 m)
- Perangkat mesin las - Tabung silinder baja
listrik - Genset
- Perangkat mesin las gas - Mesin bor
Bahan :
- Solar
- PCI Girder yang telah di stressing di pabrik
b) Perakitan alat
- Persiapan
Perakitan alat launcher.
- Levelling
Agar alat dapat terpasang datar dan stabil.
- Pemasangan LCB pada pierhead
Pemasangan menggunakan mobile crane dan memerlukan koordinasi
yang baik antara pekerja dan operator crane.

Gambar 4.105 Persiapan Perakitan Alat Gantry Launcher

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 86


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Perakitan Pertas
Pertas merupakan beam atau struktur utama untuk menahan beban
pada saat erection launcher dan memiliki panjang sekitar 78 m serta
pemasangannya menggunakan alat crane.

Gambar 4.106 Alat Launcher


- Pemasangan Winch
Pada sistem ini terdapat Winch sebagai alat untuk menaikan atau
mengangkat PCI Girder.

Gambar 4.107 Alat Winch


- Cheklist
Yaitu pengecekan terhadap hasil pekerjaan seperti pemasangan alat
dengan benar dan dapat berfungsi dengan baik.
c) Pelaksanaan erection
- persiapan launcher

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 87


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.108 Pengujian Alat Gantry Launcher Untuk Erection


- Penyediaan girder dengan boogie
Yaitu kendaraan yang mengangkut atau memobilisasi PCI girder yang
telah di stressing di pabrik.
- Pemasangan seling belt pada titik angkat (1.7 m dari nose PCI girder).

Gambar 4.109 Pemasangan Selling Belt

Gambar 4.110 Proses Erection PCI Girder


- Erection dan penempatan PCI girder pada bearing pad

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 88


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Pada tahap pelaksanaan erection di perlukan kerja sama dan


koordinasi yang baik antara pekerja dan operator alat launcher.
- Cheklist
Yaitu pengecekan terhadap posisi PCI Girder pada Bearing Pad.

4.1.4.5 Pekerjaan Diafragma


a) Persiapan
Alat :
- Palu - Truk mixer
- Genset - Concret pump
- Meteran - Sendok spesi
- Gergaji mesin - Tang/gegep kaka tua
- Pahat baja - Ruskam
- Kunci besi - Penerangan
- Mesin gerinda
Bahan :
- Paku - Kaso 4/6
- Multiplek - Tulangan diafragma
- Tieroot
b) Pembesian
- Persiapan alat dan bahan
- Pemasangan alat bantu untuk pekerja dalam pembesian
Dalam pekerjaan diafragma memerlukan alat safety untuk pekerja
karena berada dalam ketinggian.

Gambar 4.111 Persiapan Pembesian Diafragma


Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 89
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Perakitan pembesian
Yaitu dengan berpedoman pada gambar kerja

Gambar 4.112 Tulangan Diafragma Yang Telah Terpasang


c) Pemasangan bekisting
- persiapan alat dan bahan

Gambar 4.113 Persiapan Pemasangan Bekisting Diafragma


- Pemasangan bekisting bawah dan samping

Gambar 4.114 Proses Pemasangan Bekisting Diafragma


Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 90
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

- Perkuatan dengan tieroot


- Cheklist
Yaitu pengecekan terhadap hasil pekerjaan apakah bekisting sudah
terpasang dan kuat atau belum.
d) Pengecoran
- Persiapan alat dan bahan
Yaitu mulai dari peralatan pengecoran seperti vibrator external,
sendok spesi, ruskam sampai dengan pemesanan beton segar.
- Pengecoran dengan concrete pump
- Pemadatan dengan vibrator external
- Finishing dan checklist
Yaitu pengecekan terhadap hasil pekerjaan.
e) Pembongkaran Bekisting dan Finishing
- pembongkaran dilakukan setelah beton telah cukup umur
- finishing dan checklist

4.1.4.6 Pekerjaan Slab dan Parafet / Barier


a) Persiapan
Alat :
- Palu - Truk mixer
- Genset - Concret pump
- Meteran - Sendok spesi
- Gergaji mesin - Ruskam
- Pahat baja - Tang / gegep kakatua
- Kunci besi - Penerangan
- Mesin gerinda
Bahan :
- Paku ukuran 7 cm dan 5 - Kaso 4/6
cm. - Tulangan slab dan Parafet / barier
- Bondex (tebal 1,7 mm) - Tieroot
- Multiplek

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 91


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

b) Penulangan
- persiapan alat dan bahan
- Pemasangan bondex (tebal 1.7 mm), untuk lantai kerja
Bondex pada pekerjaan slab hanya berfungsi sebagai perancah saja
bukan tulangan positif. Bondex di potong sesuai ukuran jarak antar
girder.

Gambar 4.115 Bondex Yang Telah Terpasang


- Pemasangan beton tahu pada tulangan utama bagian bawah
Pemasangan beton tahu bertujuan agar tebel selimut beton dapat
terjaga.

Gambar 4.116 Perakitan Tulangan Slab


- Perakitan pembesian slab dan stake out barier

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 92


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.117 Perakitan Tulangan Slab

Gambar 4.118 Perakitan Tulangan Barier


- Checklist
Yaitu pengecekan terhadap jumlah tulangan yang terpasang, jarak
antar tulangan dan posisi tulangan.
c) Pemasangan bekisting samping
- Persiapan alat dan bahan
- Pemasangan bekisting samping

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 93


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.119 Persiapan Pemasangan Bekisting Samping

Gambar 4.120 Bekisting Samping Yang Telah Terpasang


- Perkuatan dengan skur samping
d) Pengecoran
- Persiapan alat dan bahan

Gambar 4.121 Pemasangan Gabus Pada Fix Dan Move


Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 94
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

Gambar 4.122 Perancah Untuk Pelaksanaan Pengecoran Slab


- Pengecoran
Dalam pengecoran lantai dilakukan secara bertahap (di lakukan
penghamparan beton segar setengah tebal plat lantai) karena perancah
bondex tidak terlalu kuat menahan beban beton segar jika sistem
pengecoran secara full.

Gambar 4.123 Persiapan Pengecoran Barier

Gambar 4.124 Barier

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 95


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

e) Pembongkaran dan finishing


- Pembongkaran di lakukan setelah beton telah cukup umur, bekisting
dapat di bongkar setelah dua hari dari pengecoran.
- Finishing dan checklist

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 96


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari praktik kerja lapangan yang kami lakukan di Proyek Pembangunan


Jalan Tol Bekasi Cawang - Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I STA 1+011
STA 11+501 kami dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Pada pelaksanaan proyek ini, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi adalah PT.
Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) menunjuk PT. Waskita Karya
(Persero) Tbk sebagai Kontraktor Utama. PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
menentukan sub-kontraktor diantaranya:
Pekerjaan Pondasi oleh PT. Berdikari dan PT.Grand Surya
Pekerjaan F rm Work oleh PT. Mitra Super Struktur
Pekerjaan Erection oleh PT. Liftindo dan PT. Pancang Sakti
Pekerjaan Form Work pierhead precast oleh PT. Tiga sekawan Selaras
Pekerjaan Stressing oleh PT. Fresinet dan PT Tensindo.

PT. Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor utama yang memiliki
kewajiban untuk menyelesaikan Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi
Cawang - Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I STA 1+011 STA
11+501. Proyek tersebut terbagi dalam 3 paket, yaitu Paket A, B dan C .
Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang - Kampung Melayu
(BeCaKayu) Section I STA 1+011 STA 11+501 sebagian besar merupakan
pekerjaan struktur jalan layang.
Proses pelaksanaan proyek berjalan dengan lancar dan kendala-kendala dalam
pelaksanaan dapat ditangani dengan baik.
Traffic manajemen atau pengalihan arus sementara pada pelaksanaan proyek
ini berjalan dengan baik.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 97


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan selama pelaksanaan praktik
kerja lapangan dua bulan ini, sebagai berikut :
1) Pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang -
Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I STA 1+011 STA 11+501
sebaiknya lebih menekankan terhadap kelengkapan alat pelindung diri (APD)
agar sistem management kesehatan serta keselamatan kerja (K3) dapat berjalan
dengan baik.
2) Perlu adanya koordinasi yang baik antara pihak K3 dengan pelaksana di
lapangan agar pelaksanaan proyek dapat bejalan dengan baik dan
meminimalisir adanya kecelakaan kerja maupun lingkungan atau lalu lintas.
3) Selalu melakukan penyesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan schedule yang
ada melalui koordinasi dengan pihak yang terkait agar dapat menyelesaikan
proyek dengan tercapainya biaya, mutu, waktu serta keselamatan dan
kesehatan kerja (K3).
4) Koordinasi dan kerja sama di perlukan dalam pelaksanaan sebuah proyek
kontruksi agar tujuan akan biaya, mutu, waktu serta keselamatan kerja dapat
tercapai dengan maksimal.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 98


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Section I : STA 1+011 STA 11+501

DAFTAR PUSTAKA

Indra Dwi Putranto, Riskha Indah Pratiwi, PROYEK PEMBANGUNGAN


JALAN BEBAS HAMBATAN CIKAMPEK PALIMANAN
SECTION 6A STA.193+300 STA.200+950. Politeknik Negeri
Jakarta.

http://www.waskita.co.id/en/id/images/PW/PW-GCG-2014.pdf

http://tipsmotivasihidup.blogspot.co.id/2015/08/sejarah-singkat-tentang-pt-
waskita.html)

Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 99

Anda mungkin juga menyukai