BAB 1
PENDAHULUAN
Tingginya tingkat mobilitas orang dan barang dapat dilihat dari tingginya
pertumbuhan penduduk di indonesia yang mengakibatkan tinggi pula kebutuhan
akan kendaraan sehingga mengakibatkan kemacetan jika pembangunan jalan tidak
dilakukan secara menerus. Oleh karena itu dibutuhkan jaringan jalan yang
memadai dan mengedepankan kecepatan serta bebas dari hambatan. Konsep jalan
tol adalah jawaban terhadap tingginya mobilitas atau pergerakan manusia dan
barang kebutuhan.
terbaurnya peranan jalan. Pemborosan tidak langsung antara lain nilai relatif dan
kepentingan tiap pemakai jalan menyangkut segi waktu dan kenyamanan.
BAB 2
PENGENALAN PERUSAHAAN
a. Profil Perusahaan
PT. Waskita Karya adalah Perusahaan Negara (PN) yang lahir sejak
Januari 1961 dari perusahaan asing bernama Volker Aannemings Maatschppij
N.V. yang dinasionalisir berdasarkan peraturan pemerintah No. 62/1961. Semula
PT. Waskita Karya banyak bergerak di bidang bangunan air seperti pengerukan,
pelabuhan dan irigrasi. Sejak 1973 status berubah menjadi Persero dan mulai
mengembangkan berbagai jenis pekerjaan konstruksi. Seperti: Jalan, Jembatan,
Pelabuhan, Bandara, Gedung, Pabrik dan lain-lain.
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran PT. Waskita Karya (Persero), Tbk
Strategi :
Stabilisasi menuju pertumbuhan usaha
Tujuan :
Meraih laba, membangun citra dan mengembangkan profesionalisme.
Visi :
Visi perusahaan adalah Menjadi perusahaan Indonesia terkemuka di bidang
industri Kontruksi, Rekayasa, Investasi Infrastruktur dan Reality.
Misi :
4. Inovasi,
5. Diversifikasi usaha
1) Tugas
Menyelesaikan semua pekerjaan kontruksi sesuai dengan kontrak yang
telah di sepakati.
2) Fungsi
Sebagai kontraktor utama yang memiliki tugas dan tanggung jawab
terhadap proyek.
3) Kewenangan
Menyelesaikan proyek tersebut dengan tercapainya biaya, mutu, waktu
serta kesehatan dan keselamatan kerja.
Mengadakan lelang kepada sub kontraktor untuk bersama sama
menyelesaikan proyek.
SUMBER DANA
PEMBERI TUGAS
KONTRAKTOR
SUPERVISI
BAB 3
PENGENALAN PROYEK
2. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah pihak yang memenangkan lelang oleh
pemberi tugas untuk bertindak selaku perencana pekerjaan struktur, arsitektur,
mekanikal, elektrikal, interior dan landscape dalam batas-batas yang telah
ditentukan baik teknis maupun administratif yaitu PT. Buana Archicon.
Konsultan Perencana berfungsi melaksanakan pengadaan dokumen
perencanaan, dokumen untuk pelaksanaan konstruksi, memberikan penjelasan
pekerjaan pada waktu pelelangan, dan memberikan penjelasan serta saran
penyelesaian terhadap persoalan perencanaan yang timbul selama tahap
konstruksi. Konsultan Perencana mulai bertugas sejak tahap perencanaan sampai
dengan waktu serah terima pekerjaan oleh kontraktor.
4. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah pihak yang diberi tugas oleh pengguna jasa
untuk mengawasi pelaksanaan proyek sehingga sebuah bangunan dapat dibangun
dengan baik dalam waktu dan efisien. Pihak yang memenangkan posisi sebagai
konsultan pengawas pada proyek Pembangunan Jalan tol Bekasi-Cawang-
Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I STA 1+011 STA 11+501. Yang
berlaku sebagai konsultan pengawas adalah PT.Virama Karya (Persero).
Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Melaksanakan pengawasan secara rutin pada pelaksanaan proyek.
2) Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh
pemilik proyek.
3) Memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun
kontraktor dalam pelaksanaan proyek.
5. Kontraktor
Kontraktor atau penyedia jasa adalah pihak yang memenangkan lelang
pengadaan jasa konstruksi yang memiliki tugas untuk melaksanakan proyek
tersebut sesuai dengan kontrak yang disepakati. Pada Proyek Pembangunan
Jalan tol Bekasi Cawang - Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I STA
1+011 STA 11+501 pihak yang memenangkan sebagai kontraktor adalah PT.
Waskita Karya (Persero) Tbk. Tugas Kontraktor adalah :
BAB 4
Meteran
Meteran berfungsi sebagai alat pengukur satuan panjang.
Tripod
Tripod berfungsi sebagai alat untuk meletakan alat total stasion, pesawat
waterpass atau teodholite dalam pengukuran di lapangan.
Rambu Ukur
Pada pelaksanaan pengukuran di lapangan alat ini berguna untuk
mendapatkan tinggi titik, beda tinggi dan jarak.
Dump Truck
Berfungsi sebagai mobilisasi alat, pengangkut material galian,
pengangkutan material timbunan dan lain-lain.
Truck Mixer
Truck Mixer yang digunakan pada proyek ini mempunyai fungsi untuk
mengangkut beton dari batching plan ke lokasi yang akan melaksanakan
pekerjaan pengecoran.
PIT Tester
Pada pekerjaan quality control di pekerjaan proyek jalan tol BeCaKayu
setiap pondasi pile akan di tes PIT. Untuk mengetahui kondisi tiang serta
kedalaman tiang tersebut.
PDA tester
Pada pekerjaan quality control di pekerjaan proyek jalan tol BeCaKayu
setiap pondasi pile akan di tes PDA sebelum di tes PIT. Tes PDA sendiri
bertujuan untuk mendapatkan nilai daya dukung sebuah tiang.
Lampu / Penerangan
Lampu / penerangan berfungsi untuk membantu dalam penglihatan di area
yang gelap atau pada malam hari.
Mesin Bor
Mesin bor berfungsi untuk mengebor material baja atau beton. Alat ini
juga sangat diperlukan dibeberapa pekerjaan seperti tes PDA, bekisting dan
perancah dan sebagainya.
Linggis
Alat ini digunakan untuk membongkar bekisting setelah selesai
pengecoran.
Compressor
Pada pekerjaan pemasangan bekisting pierhead precast, compressor
digunakan untuk tekanan alat dongkrak.
4.1.2 Kondisi Alat Alat Berat yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Proyek
KONDISI ALAT
NO NAMA ALAT BERAT TIDAK KETERANGAN
LAYAK LAYAK
1 Excavator
2 Dump truk
Crane erection (kapasitas 250
3 ton
Mobile Crane (Kapasitas 35
4 ton)
5 Truk mixer
6 Concrete pump
7 Braker
8 Excavator pembobok beton
9 Gantry Launcher
10 Unit crane
4.1.3 Bahan
4.1.4 Pekerjaan
a) Pemancangan
Persiapan
Alat :
- Crane pancang
- Genset
- Perangkat las listrik
- Palu
- Meteran
- Mobile crane
- Kunci pas
Bahan :
- Spun Pile
- Electroda
- Persiapan alat
Sebelum memulai pekerjaan maka persiapan alat harus disiapkan
dengan baik.
Persiapan
Alat : Bahan :
- Meteran - Ruskam
- Excavator - Benang
- Truk mixer - Beton segar mutu rendah
- Finishing
Perataan permukaan lean conrete dengan menggunakan jidar dan
ruskam.
c) Pembesian dan pemasangan Bekisting
Persiapan
Alat :
- Meteran - Unting unting
- Tang/gegep kakatua - palu
Bahan :
- Tulangan - Kaso 4/6
- Benang - Paku
- Bekisting - Kawat bendrat
- Skur samping
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
d) Pengecoran
Persiapan
Alat :
- Meteran - Genset
- Vibrator external - Lampu penerangan
- Sendok spesi - Truk mixer
- Ruskam
Bahan :
- Persiapan
Yaitu mempersiapkan peralatan dan memesan beton segar di Batching
Plan sesuai dengan volume yang telah di hitung.
- Pengecoran footing
- Cheklist
Dilakukan pengecekan agar kualitas dan mutu pekerjaan bisa terjaga.
e) Pembongkaran bekisting dan finishing
Persiapan
Alat :
- Linggis palu
- Kunci pas
- Excavator
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Pembongkaran bekisting samping
Pembongkaran bekisting samping bisa dilakukan dua hari setelah
pengecoran.
- Perapihan permukaan beton
Perapihan di lakukan bila terjadi kerusakan permukaan atau
permukaan samping footing tidak rapi.
a) Penulangan
Persiapan
Alat :
- Meteran - Unting unting
- Tang/gegep kakatua - Lampu
Bahan :
- Tulangan
- Kawat bendrat
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Yaitu mempersiapkan peralatan dan memesan besi tulangan di
fabrikasi.
- Pengukuran untuk batas tulangan terluar
Yaitu dengan cara mengukur dimensi rencana kolom, kemudian lebar
pembesian adalah dimensi kolom dikurangi tebal selimut beton (tebal
selimut = 7 cm).
- Perakitan
Pembesian harus sesuai dengan gambar kerja.
Bahan :
- Peri (ukuran 360 cm) - Pralon
- Multi plek (20 mm) - Klem
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Mempersiapkan kebutuhan alat dan bahan.
- Pengukuran dimensi kolom rencana
Dengan cara mengukur dimensi kolom sesuai rencana.
- Pemasangan bekisting
Bahan :
- Beton segar (mutu K-350)
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Yaitu mempersiapkan peralatan dan memesan beton segar di batching
plan sesuai dengan volume yang telah di hitung.
- Pengecoran
Pengecoran kolom di bagi menjadi 2 tahap, tahap 1 adalah setengah
tinggi kolom rencana, sedangkan tahap 2 yaitu pengecorang sisa
kolom dan mahkota untuk tumpuan pierhead.
- Pipa pralon
- Baut
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Mempersiapkan alat dan bahan untuk pekerjaan pemasangan bekisting
samping.
- Pengukuran untuk batas bekisting
Yaitu pengukuran dimensi pierhead rencana. Pada proses ini
menggunakan meteran dan benang agar hasil cetakan bagus dan rapi.
- Pamasangan bekisting
-
Gambar 4.61 Pembongkaran Bekisting Pierhead
Pembongkaran bekisting samping bisa dimulai 1 atu 2 hari setelah
pengecoran,tetapi untuk perancah belom bisa dibuka hingga
pengecoran back wall selesai.
- Perapihan permukaan beton
Perapihan dilakukan bila ada kerusakan dari permukaan beton.
- Pelapisan dengan cairan sika antisol
Pelapisan cairan ini bertujuan agar pori pada permukaan beton dapat
tertutupi dan permukaan halus dan kuat.
- Cheklist
Yaitu pengecekan terhadap hasil pekerjaan.
f) Pembesian back wall
Persiapan
Alat :
- Meteran - Tang /gegep kakatua
- Waterpass - Unting unting
- Spidol marker
Bahan :
- Tulangan - Selonsong
- Kawat bendrat - Plat angkur
- Benang
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Mempersiapkan alat dan bahan untuk pekerjaan pembesian.
- Perakitan tulangan
- Perkuatan bekisting
Bahan :
- Tendon
- Mortal grouting
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Pembongkaran bekisting samping
Pembongkaran bekisting samping di lakukan setelah 2 atau 3 hari
pengecoran.
- Perapihan permukaan beton
Perapihan dilakukan bila ada kerusakan dari permukaan beton.
- Pelapisan dengan cairan sika antisol
Agar pori pada permukaan beton dapat tertutupi.
- Pemasukan tendon ke dalam selongsong
- Stressing tendon
Menggunakan dongkrak sesuai kebutuhan.
- Pemotongan tendon dan grouting tendon
- Finishing dan cheklist.
g) Pekerjaan mortal untuk bearing pad
Alat :
- Palu - Ruskam
- Genset - Pahat baja
- Meteran - Mixer
- Sendok spesi
Bahan :
- Benang - Bahan mortal
- Paku - Air
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Pengukuran koordinat / titik mortal
Pengukuran ini di lakukan oleh surveyor.
- Pembobokan permukaan lantai kerja
Pembobokan atau perkasaran permukaan bertujuan agar campuran
mortar dapat mengikat dengan pierhead.
- Spider Beam
Bahan :
- Rangkaian tulangan pierhead
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
- Cheklist
Yaitu pengecekan hasil pekerjaan.
d) Pemasangan bekisting samping
Alat :
- Mobile crane (kapasitas - Palu
35 ton) - Godam
- Dongkrak - Kunci pas
- Compressor - Brassing
- Perangkat las gas - Baji tekan
- Perangkat las listrik - Tierod
- Linggis - Genset
- Meteran - Penerangan
Bahan :
- Rangkaian bekisting - Electroda
samping - Angkur tendon
- Benang - Selongsong
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
- Persiapan
Persiapan
Alat :
- Palu - Meteran
Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu Section I 78
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
a) Persiapan
Alat :
- Mobile crane (kapasitas - Kunci pas
35 ton) - Winch
- Truk mobilisasi alat - Pertas (L = 78 m, h = 1 m)
- Mesin gerinda - LCB (L = 24 m)
- Perangkat mesin las - Tabung silinder baja
listrik - Genset
- Perangkat mesin las gas - Mesin bor
Bahan :
- Solar
- PCI Girder yang telah di stressing di pabrik
b) Perakitan alat
- Persiapan
Perakitan alat launcher.
- Levelling
Agar alat dapat terpasang datar dan stabil.
- Pemasangan LCB pada pierhead
Pemasangan menggunakan mobile crane dan memerlukan koordinasi
yang baik antara pekerja dan operator crane.
- Perakitan Pertas
Pertas merupakan beam atau struktur utama untuk menahan beban
pada saat erection launcher dan memiliki panjang sekitar 78 m serta
pemasangannya menggunakan alat crane.
- Perakitan pembesian
Yaitu dengan berpedoman pada gambar kerja
b) Penulangan
- persiapan alat dan bahan
- Pemasangan bondex (tebal 1.7 mm), untuk lantai kerja
Bondex pada pekerjaan slab hanya berfungsi sebagai perancah saja
bukan tulangan positif. Bondex di potong sesuai ukuran jarak antar
girder.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
PT. Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor utama yang memiliki
kewajiban untuk menyelesaikan Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi
Cawang - Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I STA 1+011 STA
11+501. Proyek tersebut terbagi dalam 3 paket, yaitu Paket A, B dan C .
Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang - Kampung Melayu
(BeCaKayu) Section I STA 1+011 STA 11+501 sebagian besar merupakan
pekerjaan struktur jalan layang.
Proses pelaksanaan proyek berjalan dengan lancar dan kendala-kendala dalam
pelaksanaan dapat ditangani dengan baik.
Traffic manajemen atau pengalihan arus sementara pada pelaksanaan proyek
ini berjalan dengan baik.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan selama pelaksanaan praktik
kerja lapangan dua bulan ini, sebagai berikut :
1) Pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang -
Kampung Melayu (BeCaKayu) Section I STA 1+011 STA 11+501
sebaiknya lebih menekankan terhadap kelengkapan alat pelindung diri (APD)
agar sistem management kesehatan serta keselamatan kerja (K3) dapat berjalan
dengan baik.
2) Perlu adanya koordinasi yang baik antara pihak K3 dengan pelaksana di
lapangan agar pelaksanaan proyek dapat bejalan dengan baik dan
meminimalisir adanya kecelakaan kerja maupun lingkungan atau lalu lintas.
3) Selalu melakukan penyesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan schedule yang
ada melalui koordinasi dengan pihak yang terkait agar dapat menyelesaikan
proyek dengan tercapainya biaya, mutu, waktu serta keselamatan dan
kesehatan kerja (K3).
4) Koordinasi dan kerja sama di perlukan dalam pelaksanaan sebuah proyek
kontruksi agar tujuan akan biaya, mutu, waktu serta keselamatan kerja dapat
tercapai dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.waskita.co.id/en/id/images/PW/PW-GCG-2014.pdf
http://tipsmotivasihidup.blogspot.co.id/2015/08/sejarah-singkat-tentang-pt-
waskita.html)