PENDAHULUAN
Steel Box Girder Jembatan box girder (juga dikenal sebagai Box
Section Bridge) adalah jembatan yang balok utamanya terdiri dari
gelagar bentuk kotak berongga (Nugraha, W. 2018). Jembatan steel box
girder. biasanya digunakan untuk jalan raya jalan layang dan untuk
struktur laying modern dari rel ringan mengangkut. Meskipun biasanya
jembatan box girder adalah bentuk Jembatan Balok, gelagar kotak juga
dapat digunakan pada jembatan cable-stayed dan bentuk lainnya. Struktur
utama bangunan atas pada jembatan umumnya dapat menggunakan balok
“I” girder atau box girder yang terbuat dari beton maupun baja. Salah
satu struktur yang mulai berkembang penggunaannya adalah box girder.
Jembatan box girder mulai dipertimbangkan untuk dibuat menjadi
struktur gelagar pada konstruksi jembatan dikarenakan daya tahan box
girder yang tinggi. (Nugraha, W. 2018).
l. Metode Pengamatan
3. Studi Pustaka
4. Metode Dokumentasi
Pada bab ini berisi uraian tentang persiapan alat dan bahan yang
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan jembatan
rangka dan pekerjaan lantai beton bertulang.
BAB II
PT. Bukaka Teknik Utama Tbk melalui anak usaha PT. Baja Titian
Utama mendapat kepercayaan dari Kementerian Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) untuk mengerjakan proyek penggantian atau duplikasi
jembatan callender Hamilton yang terletak di desa
karangsambung,kabupaten Cirebon,provinsi jawa barat. Proyek ini
dimulai sejak bulan juni 2022. Proyek ini berlokasi di jalur pantura
Cirebon. Penandatanganan perjanjian KPBU dilaksanakan di kantor
kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),
perjanjian KPBU ini memiliki 12 tahun, dengan 2 tahun awal masa
konstruksi dan 10 tahun awal masa layanan. Proyek penggantian atau
duplikasi jembatan callender Hamilton tersebut dilaksanakan di 37 lokasi
yang terletak di Provinsi Banten,Jawa Barat,Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Dan pembangunan jembatan callender hamilton di desa
karangsambung salah satu proyek yang di kerjakan.
Lokasi rencana jembatan yang dikelola oleh PT. Bukaka Teknik Utama
terletak di Desa Karangsambung,Kecamatan Arjawinangun,Kabupaten
Cirebon,Provinsi Jawa Barat. Lokasi terletak kurang lebih 10 kilometer
dari stasiun kereta api Cirebon dan dapat dicapai dengan menggunakan
sepeda motor atau mobil dalam waktu 20 menit perjalanan.
Gambar letak lokasi proyek
BORE PILE
Diameter : 1000 mm
2.4.1 Persiapan
2. Mock Up (Acuan)
4. Slump Test
Evaluasi dan penerimaan mutu - Rata-rata dari 3 nilai kuat tekan uji yang berurutan tidak
beton boleh ada yang kurang dari nilafc '
Tindakan jika mutu beton tidak Tindakan yang diambil jika terjadi hasil evaluasi terhadap uji
memenuhi syarat kuat tekan benda uji menunjukkan mutu beton tidak
memenuhi syarat :
1. Bahan
2. Alat
Dalam pemakaian alat hanıs digunakan sebaik-baiknya supaya
alat tersebut tidak berhenti prodüksi dan hanıs disesuaikan
dengan pekerjaan yang ada. di proyek pembangunan jembatan
sungai kelay. pemakaian alat sudah optimal karena setiap alat
digunakan dengan baik pada saat jam kerja dan tidak ada alat
yang tidak beroperasi pada saat jam kerja.
3. Tenaga Kerja
2.6.6 Kurva S
1. Cuaca
2. Kerusakan Alat
3. Keselamatan Pekerja
2. Lifting Gear
Lifting Gear adalah komponen atau peralatan yang
digunakan antara alat pengangkat dan beban atau untuk
memegang beban, Seperti Webbing Sling, Wire Rope Sling,
Chain Sling, Hook, Shackle, Lever Block, Chain Block, dll.
3. Excavator
4. Winch
5. Truk
6. Mesin Las
7. Blender Potong
8. Tools erection
9. Hydraulic Jack
Fungsi dari alat ini adalah untuk mengecek elevasi dari suatu
titik sebelum pekerjaan tersebut dilakukan. Total station
mampu bergerak secara horizontal dan juga secara vertikal ,
alat ini dilengkapi dengan 3 kaki penyangga yang biasa kita
kenal dengan sebutan tripod.
Sumber : Internet
1. Gerinda Potong
3.Concrete Vibrator
Truck mixer merupakan truk yang digunakan untuk mengangkut beton cair
(ready mix) ke lokasi proyek. Rata — rata truck mixer yang digunakan
mempunyai kapasitas 6 m3, dengan sub kontraktor berasal dari PT. Tiga
Medali Berau Ready Mix
5. Concrete Pump
Fungsi Concrete pump atau dikenal juga dengan pompa beton, merupakan
salah satu alat berat yang dipakai, untuk konstruksi bangunan maupun jalan.
Fungsinya ialah, untuk memompa beton ready mix, dari molen atau mixer
truck ke lokasi, dimana pengecoran dilakukan.
Sumber : dokumcntasi pribadi
Pompa air ini berguna sebagai pembcrsihan rangka jcmbatan dari tanah dan
kotoran yang mcnempel di rangka besi jembatan.
Sebagai alat bantu perakitan tulangan lantai beton bertulang danjuga pekerjaan
bekesting.
Sebagai cetakan beton atau sampel untuk uji kuat tekan kekuatan beton, cetakan
berupa tabung silinder dengan diameter 15 cm dengan tinggi 30 cm dan kubus
dengan panjang, lebar, dan tingginya 15 cm. Sample beton Yang berumur 7 hari, 14
hari, dan 21 hari akan dites dilaboratorium untuk mengetahui kuat tekan beton
9. Slump test
Alat bantu pengecekan kekentalan beton, Ketentuan dari nilai slump berkisar
antara 8-12 cm, jika nilai yang dihasilkan kurang dari 8 cm maka beton
tersebut menandakan terlalu padat sedangkan untuk nilai slump yang
dihasilkan lebih dari 12 cm maka beton tersebut menandakan terlalu cair.
Gerobak Sorong ( Arco ) adalah alat bangunan dengan roda satu yang
digunakan sebagai alat angkut barang atau material bangunan.
11. Genset
Genset atau yang merupakan singkatan dari Generator Set ini adalah sebuah
perangkat yang mampu menghasilkan daya listrik. genset ini merupakan
seperangkat atau gabungan antara Generator atau Alternator dan Engine yang
dapat digunakan sebagai Alat Pembangkit Listrik.
Sebagai alat bantu melindungi diri atau pekerja saat di lokasi pekerjaan, antara
Iain : Saftey Helmet, Safèty Shoes, Body harness,Rompi dll
3.2 Bahan
2. Rangka Utama
Tipe jembatan sungai kelay ini menggunakan parapet yang menjadi satu
dengan lantainya, dan dengan spesifikasi beton yang sama yakni beton
dengan mutu K350. Bahan materialnya antara lain
1. Air
Kebutuhan air yang digunakan berasal dari sungai kelay, yang terdapat
pada lokasi proyek, air pada pembangunan jembatan sungai kelay
berfungsi sebagai berikut:
a. Air sungai digunakan untuk perawatan beton agar suhu tetap terjaga
dan juga mcnjaga kadar air agar tetap stabil , air disedot dengan
pompa kemudian disiramkan ke area beton
b. Air sungai juga digunakan untuk membersihkan peralatan yang
digunakan, misalnya membersihkan bucket excavator yang selesai
digunakan untuk mengeruk tanah.
2. Ready Mix
Ready mix mełupakan beton jadi yang sudah siap untuk diaplikasikan
kedalam pekerjaan yang berada di lapangan.Fungsi ready mix pada
pekerjaan pembangunan jembatan Callender Hamilton digunakan untuk
semua pekerjaan pengecoran.
3. Besi Baja
4. Admixtures Beton
Admixture adalah bahan tambahan yang ditambahkan pada saat
pelaksanaan pcmbuatan beton di lapangan. Ada dua jcnis admixturcs
yang di pakai pada jcmbatan ini, yakni Superp/asticizer dan
SikaBond NV, Superp/asticizer tersusun atas asam sulfonat Yang
bcrfungsi mcnghilangkan gaya pcnnukaan pada partikel semen
sehingga lebih menyebar, melcpaskan air yang terikat pada kelompok
partikel scmen, untuk menghasilkan viskositas/kekentalan adukan
pasta semen atau beton segar yang lebih rendah, bahan ini digunakan
saat pengecoran menggunakan Concrete Pump. SikaBond NV adalah
bahan perekat dengan
6. Beton Decking
Beton decking memiliki fungsi yang krusial yaitu guna memastikan
bahwa jarak antara pembesian dan selimut beton sudah sesuai dengan
perencanaan awal. Tanpa adanya beton decking, maka posisi besinya
turun bahkan telalu rapat dengan kulit luar selimut beton. Hal ini bisa
membuat besi yang mengembang membuat selimut beton retak dan
membahayakan hasil proyek konstruksi.
BAB IV
PELAKSANAAN PEKERJAAN
pada pemasangan jembatan Callender Hamilton ini mengunakan alat bantu tripod winch
dengan Ladder (tinggi 10 m). dan seluruh sambungan atau joint pada jembatan ini
menggunakan baut. Adapun urutan pemasanganya adalah sebagai berikut :
3. Setelah bottom chord terpasang dikedua Sisi jembatan dengan posisi dan
elevasi yang sesuai, dilakukan pemasangan cross girder selanjutnya.
Sumber : Skctsa pribadi
4. pemasangan stringer dan plate deck pada setiap bentang, dilakukan pada
tahapan ini dengan seluruh bagiannya dibaut.
9. Pada urutan ke 7 di atas, dipasang pula batang ikatan angin atas atau bracing
dan bautkan pada tempatnya sehingga rangka batang akan membentuk frame
yang kaku.
10. Selanjutnya pemasangan dilakukan dengan cara yang sama hingga lengkap
membentuk satu rangkaian bentang rangka batang dari ujung perletakan yang
satu ke ujung perletakan yang satunya, dan juga bisa disisipkan pemasangan
pedestrian, railing dan komponen lainya.
12. memasang dan mengencangkan semua baut yang tersisa, hal ini bisa dikerjakan
selama berlangsungnya proses pemasangan. Pengencangan baut sesuai dengan
torsi pengencangan baut yang disarankan.
13. proses terakhir dalan pekerjaan pemasangan adalah uji kekencangan baut atau
torsi, Torsi yang pas harus diberikan pada sebuah baut untuk menjaga agar
baut tersebut tidak kehilangan tegangan dalam menahan/menyambung dua
atau lebih komponen struktur baja. Baut harus dikencangkan sesuai beban
aman maksimum yang dapat diberikan tanpa menyebabkan perubahan
bentuk, misalnya bengkok. Metode yang dilakukan adalah mengecek
beberapa baut secara random menggunakan kunci momen. Besar momen
torsinya terlebih dahulu di-setting sesuai dengan diameter baut. Baut yang
diuji padajembatan ini adalah baut heksagonal ukuram M 20, M 22, M 24.
M 20 F IOT 588
M 22 F IOT 716
M 24 F IO T 912
15. Setelah berita acara uji kekencangan baut disetujui dan mencapai torsi
yang diinginkan, Pipa perancah sudah tidak digunakan lagi. Pipa perancah ini
dipotong hingga mendekati permukaan dasar tanah, sehingga perletakan
jembutan berfungsi sebagaimana mestinya.
4.2 Pekerjaan Beton Bertulang Lantai Jembatan
Lantai jembatan berfungsi untuk menahan beban Yang bekerja dl atas jembatan secara
merata dan agar mendapat permukaan yang rata. Urutan pelaksanaan pekerjaan lantai
jembatan adalah sebagai berikut:
Bekesting yang disiapkan bisa langsung dirakit dengan kuat dan tepat, tentu
setelah perakitan besting terscbut dilakukan pengecekan apakah letak dan
posisinya sudah sesuai.tahapan terakir pada pekerjaan bekesting adalah
mengolesi dengan pclumas bagian dalam bekisting yang akan dilapisi beton
basah, agar mudah untuk membuka dan menghasilkan beton keras yang bagus
dan tidak keropos.
Pada jembatan ini menggunakan besi ulir diameter 16 mm yang ukuran Panjang
dan bentuknya bervarisi, seperti pada lantai jembatan terdapat kode Dl 6-200,
mengartikan tulangan ini menggunakan besi ulir diameter 16 mm dengan jarak antar
besi 200 mm, banyaknya besi pada kode ini adalah 84 batang sepanjang 99 meter,
Sehingga jumlah besi yang digunakan pada kode ini adalah 84 x 9 = 756 batang,
dengan syarat sambungan besi 401) (40 x diamctcr besi). Proses pemotongan dan
pembengkokan besi di lakukan dekat dengan lokasi jembatan dengan maksud
memudahkan persiapan saat perakitan tulangan
Gambar 4.12. Lokasi Pembengkokan besi
Untuk menjaga tebal selimut beton di sisipkan beton decking yang memiliki fungsi
yaitu guna memastikan bahwa jarak antara pembesian dan selimut beton sudah
sesuai dengan perencanaan awal, Tanpa adanya beton deck-ing, maka posisi besinya
turun bahkan telalu rapat dengan kulit luar selimut beton
Sumber : Internet
Pada tulangan lantai jembatan ini juga ditambah kan besi penyangga antara tulangan
atas dengan tulangan bawah yang memiliki fungsi saya dengan beton decking yaitu
memastikan jarak antara tulangan atas dengan tulangan bawah sudah sesuai dengan
perencanaan awal.
pada saat pengccoran, bekcsting ini tidak mcngalami pcrubahan bentuk. Kerapatan
dan kekuatan bekesting pada jembatan ini sangat diperhatikan.
Tahapan kedua perakitan bekesting dilakukan pada Sisi dalam parapet jembatan
setelah pengecoran lantai jembatan selesai.
Sumber : Sketsa Pribadi
Sebelum pengecoran lokasi rakitan pembesian dibersihkan dahulu dari segala kotoran,
seperti sisa bendrat, sisa potongan besi, sisa potongan kayu dan lain sebagainya
Pengecoran pada lantai jembatan ini dibagi menjadi dua : pengecoran plat lantai
jembatan dan parapet jembatan.
Pengecoran lantai jembatan sediri dibagi menjadi tiga tahap, tahapan pertama
dimulai dari abutment I sejauh ± 33 meter, tahapan kedua dimulai dari abutment
2 sejauh ± 33 meter, dan tahapan yang ketiga dibagian tengah jembatan. Hal di
dimaksudnya menjaga penurunan lendutan yang seimbang,
Setelah material beton dituang ke dalam lokasi pengecoran saat itu juga dilakukan
pemadatan beton dengan menggunakan vibrator terutama di bagian bagian dinding dekat
bekisting agar tidak terdapat pori udara sehingga beton yang sudah jadi nantinya tidak
keropos. Pemadatan dengan vibrator dilakukan secukupnya dan tidak terlalu lama karena
apabila terlalu lama maka material beton menjadi tidak merata yaitu batu split akan
terkonsentrasi di bawah dan air semen akan banyak hilang karena mengalir di sela—sela
bekisting.
Setelah semua lokasi pengecoran terisi oleh material beton maka dilakukan finishing
untuk membentuk pennukaan dari beton baik kondisi rata secara horisontal maupun
yang ada sudutnya hal ini dimaksudkan agar pada saat selesai prengecoran dan proses
perawatan atau curing pada permukaan beton tidak terjadi retak maupun
keropos.
Pekerjaan pengecoran lantai jembatan ini tidak selesai dikerjakan dalam satu waktu, sehingga
terdapat perbedaan waktu antara beton lama dan beton baru, untuk mengatasi hal ini dilakukan
pemberian bahan perekat, perekat yang digunakan dalam lantai jcmbatan ini adalah Sikabond
NV.
Pada saat pembongkaran bekisting apabila masih terdapat lokasi yang tidak rata atau
keropos segera ditutup menggunakan material grouting agar besi beton didalamnya terlindungi
dari korosi. Setelah •selesai proses pengecoran dan pembongkaran bekisting maka pennukaan
beton harus dijaga kelembabannya agar air semen pada beton tidak menguap dengan cara
disiram air secara kontinyu.
Sumber : Dokumentasi pribadi
Pengecoran tahapan 2 dan 3 menggunakan concrete pump, concrete pump atau pompa beton
adalah alat yang digunakan untuk mendorong hasil cairan beton yang sudah diolah dari mixer
truck. Menggunakan Concrete Pump
2. Nilai mutu beton terendah pada parapet adalah fc' 25.55 atau setara K307,
dalam perencanaan parapet tidak dimodelkan sebagai struktur utama
jembatan sehingga nilai tersebut masih dapat diterima untuk berfungsi
sebagai parapet
3. Dengan hasil di atas, maka Jembatan rangka A99 dapat digunakan untuk
loading test, karena mutu beton lantai telah memenuhi persyaratan SNI
2847 : 2013
BAB V
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengamatan selama kerja praktik adalah sebagai berikut:
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Nawy, Edward G., 2000. Prestressed Concrete, Third Edition, Prentice-Hall, New
Jersey, Terjemahan Bambang S., 2001, Beton Prategang: Suatu Pendekatan
Mendasar, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta.
Soetoyo, Ir., 2011. Konstruksi Beton Pratekan, Nova, Bandung.
Bunga Islami Fortuna, K. S. ( 2021). Analisis Waktu Dan Biaya Perbandingan Erection
Box Girder Menggunakan Metode Crane Dan Launcher. Vol.18 No.2 Edisi Oktober,
Issn (Online) : 2655-2124.