Salah satu gambaran dalam sebuah perjanjian yang disepakati oleh pemilik
tanah dan pengembang dalam kerja sama ini dari awal yaitu penggunaan istilah atau
penamaan dari bentuk kerja sama itu sendiri. Ada yang langsung menyebutnya
sebagai “Kerja Sama” yang dimaksudkan sama halnya dengan joint operation, atau
KSO. Yang patut dicermati oleh pemilik tanah adalah memastikan sampai di mana
batas hak dan kewajibannya melekat pada kerjasama itu. Sebab menyebutkan
bentuk kerjasama yang mengandung makna adanya dua pihak di dalamnya tetapi
selama kepemilikan tanah belum beralih dari pihak pemilik tanah maka tetap
menimbulkan konsekuensi yang berakibat munculnya tanggung jawab hukum yang
melekat khususnya kepada pemilik tanah, sehingga menjadi kepentingan pemilik
tanah untuk memastikan semua legal document yang muncul & kemudian
digunakan untuk bertransaksi atas nama kerjasama dengan pihak ketiga sebagai
bagian dalam proses pengembangan lahan tersebut harus dipastikan aman dan
tidak menimbulkan kerugian bahkan ancaman pidana yang salah sasaran.
Tahap Kedua, Pelaksanaan legal audit yang dilakukan oleh konsultan hukum yang
ditunjuk oleh perusahaan pengembang.
Tahap Keempat, yaitu Pelaksanaan Bagi Hasil yang diperoleh oleh para pihak yang
akan dilakukan dengan tata cara dan ketentuan yang dibuat dengan jelas dan
terperinci dalam kesepakatan yang ditandatangani bersama.
1. Proposal
Detail master plan dan segala dokumen teknik terkait (gambar & desain)
mengenai rencana pembangunan & pengembangan lahan,