Anda di halaman 1dari 3

FADIL FATHURRAHMAN

19090013
PENGANTAR REAL ESTATE

1. tahapan-tahapan proses dan kegiatan pengembangan real estate?


 Perencanaan
Pemilihan lokasi
Tujuan :Bagaimana cara untuk menentukan ketepatan proyek properti yangakan dibangun;
Jenis properti yang akan dibangun Perumahan, Kawasan Industri, GedungPerkantoran,
Hotel/Resort, Pusat perbelanjaan;
Peruntukkan: dijual, disewakan, digunakan sendiri, pesanan pihak ke-3;
Pengembangan: kecil, menengah atau besar.

 Survei Pendahuluan
Dalam tahapan ini terdapat aktivitas survei yang umumnya dilakukan oleh pelakuindustri,
menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Akses ke tempat lokasi
b. Kebutuhan masyarakat
c. Kultur sosial masyarakat
d. Aktivitas ekonomi
e. Fasilitas umum dan social
f.Zoning (Rencana Umum Tata Ruang atau RUTR Kota/Kabupaten)
g. Kebutuhan Luas Lahanh. Penentuan ketepatan proyek properti yang akan dibangun

 Perijinan
Dalam rangka melaksanakan kegiatannya, perusahaan yang bergerak dalambidang properti/ real
estate berhubungan erat dengan beberapa instansi pemerintah,terutama dalam memperoleh
perijinan
 Pengadaan dan Penyiapan/Pematangan lahan

 Pelaksanaan Konstruksi
Setelah proses pengadaan tanah selesai dan tanah telah dikuasai, prosesselanjutnya adalah
pembangunan (konstruksi) bangunan atau bentuk fisik lain.Pengertian Pekerjaan Konstruksi
adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatanperencanaan dan/atau pelaksanaan
beserta pengawasan yang mencakup pekerjaanModul Pemeriksaan arsitektural, sipil,
mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing besertakelengkapannya untuk
mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain.

2. Dalam konteks optimalisasi aset, analisis HBU dilaksanakan dengan sangat detail.
Berbagai alternatif properti yang dapat dikembangkan dikaji dan dianalisis secara mendalam
sebelum akhirnya dipilih satu alternatif yang terbaik dan dianggap telah memenuhi kriteria
HBU. Analisis pasar, mikro dan makro ekonomi menjadi bahasan yang wajib. Dapat
dikatakan, analisis HBU merupakan pre feasibility study sebelum studi kelayakan yang
sesungguhnya dijalankan.

3. apakah harga properti/lahan dapat dikendalikan?


harga tanah di daerah perlu pengendalian dalam rangka mewujudkan penyediaan rumah
murah bagi MBR. Kerja sama antara Badan Percepatan Penyelenggaraan Perumahan dan
Pemda diperlukan dalam menetapkan wilayah-wilayah yang harus dijadikan alokasi bagi
pengembangan rumah MBR.

Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja mengamanatkan pembentukan Badan Percepatan


Penyelenggaraan Perumahan, sebagaimana tertuang dalam Pasal 117A. Pembentukan badan
tersebut bertujuan, antara lain mempercepat penyediaan rumah umum, dan menjamin bahwa
rumah umum hanya dimiliki dan dihuni oleh MBR.

4. 3 pola kerjasama dalam pengembangan real estate?


 Reveneue sharing tanpa kendaraan
Dalam skema ini, terlibat dua belah pihak atau lebi, dimana da pihak yang meiliki asset dan ada
pihak yang memiliki pengalaman, menejemn proyek dan sumber daya manusia. Kerja sama ini
tidak dibentuk dengan kendaraan terpisah sehingga kegiatan pengembangan dilakukan langsung
oleh entitas pengembang.
 Profit sharing dengan membentuk kendaraan terpisah tidak dibentu perseroan
terbatas
Dalam kerjasama ini terdapat phak yang meimiliki tanah dan pihak pengembang. Dalam kerja
sama ini dibentuk kendaraan terpisah yang tidak berbentuk PT yang umunya dikenal sebagai
badan pengelola. Badan pengelola ini akan bertanggung jawab menjalankan keseluruhan proses
pengembangan proyek komersial.
 Profit sharing dengan kendaraan terpisah berbentuk PT
Pihak yang terlibat dalam kerjasama ini membentuk kendaraan terpisah yang berbentuk badan
hokum (PT). masing masing memberikan setoran modal yang besarya disepakati bersama,
setoran modal ini berbentuk kas, juga bisa dibentuk asset lain, misalnya tanah, bangunan atau
peralatan.

5. Apa saja faktor-faktor dalam pemilihan tapak untuk rencana pengembangan real
estate? Main entrance dan side entrance, Sirkulasi, Parkir, Bentuk bangunan, Penghawaan,
dan Jaringan komunikasi

Lokasi adalah hidup tempat spesies atau komunitas, termasuk semua faktor lingkungan.
Dalam konteks geografi, lokasi adalah situasi topografi di lembah melingkar atau oval yang
dikelilingi oleh bukit yang curam. Lokasi adalah konteks commercial building, daerah di
mana beberapa perusahaan komersial telah didirikan (Evert, 2010).
Apartemen adalah satu ruangan atau lebih, biasanya merupakan bagian dari sebuah struktur
hunian yang dirancang untuk ditempati oleh lebih dari satu keluarga yang normalnya
berfungsi sebagai perumahan sewa dan tidak pernah dimiliki oleh penghuninya melainkan
dikelola oleh pemilik atau pengelola property

Anda mungkin juga menyukai