Anda di halaman 1dari 3

Syafi’I antonio(20310140)

Metode / cara penatagunaan lahan


Tata guna lahan adalah hal yang wajib diketahui saat akan membeli tanah atau hunian karena
hal tersebut akan erat kaitannya dengan persyaratan administrasi. Pemerintah telah memiliki
ketentuan tersendiri mengenai alokasi tanah di suatu wilayah. Jika ketentuan tersebut dilanggar,
maka akan berujung fatal bahkan bisa terjadi penggusuran. Agar hal tersebut tidak terjadi pada
Anda, kali ini Prospeku akan membahas panduan tata guna lahan secara lengkap .

Pengertian
Sebelum mempelajari tentang tata penggunaan lahan, Anda perlu mengetahui apa itu lahan.
Lahan dan tanah seringkali disamakan, padahal keduanya memiliki definisi yang berbeda. Tanah
adalah material yang bersifat fisik, entah secara kimiawi maupun organik.

Sedangkan lahan memiliki arti fungsional yang menekankan pada pemanfaatan dan
penggunaan sebuah bentang tanah. Jika disimpulkan, maka lahan adalah sebuah ruang petak
tanah yang dimanfaatkan untuk segala macam pembangunan, entah itu rumah, perkantoran,
pusat belanja ataupun lapangan. Dan setiap lahan tersebut memiliki ketentuan tata guna lahan.

Apa itu tata guna lahan?


Tata guna lahan adalah sebuah aturan atau perencanaan untuk mengatur fungsi lahan secara
rasional agar tercipta keteraturan. Setiap kawasan memiliki tata alokasi lahan yang berbeda-
beda, karena itu penting bagi Anda untuk mengetahuinya agar tidak ada kesalahan saat hendak
membeli tanah atau lahan.

Tata Guna Lahan Perkotaan


Saat ingin memulai pembangunan, pemerintah atau pihak yang terlibat wajib memperhatikan
tata guna lahan perkotaan. Setiap lahan yang ada di sebuah kota memiliki fungsi dan peruntukan
yang berbeda. Tanah untuk pembangunan jalan raya, gedung, hingga fasilitas umum masing-
masing sudah diatur dalam tata guna lahan perkotaan.

Tujuan
Setiap peraturan yang dibentuk pasti memiliki tujuan, begitu pula dengan dibentuknya aturan tata
alokasi lahan. Beberapa tujuan tata guna lahan adalah:

1. Untuk memberikan sebuah hak dan perlindungan pada lingkungan.


2. Dengan adanya tata alokasi lahan akan mengurangi potensi penyalahgunaan lahan.
3. Membentuk sistem transportasi yang baik dan efektif dalam sebuah kota.
4. Menyediakan lahan untuk tempat berlangsungnya aktivitas publik.

Selain itu, dengan adanya tata alokasi lahan maka perencanaan sebuah daerah akan tertata
dengan baik, tertib dan rapi. Serta meminimalisir terjadinya penggunaan lahan secara
sembarangan oleh orang yang tidak memiliki izin.

Peta Tata Guna Lahan


Pemerintah di setiap daerah telah mengatur fungsi lahan pada masing-masing wilayahnya.
Penetapan peruntukkan lahan tersebut biasanya dapat dilihat pada peta tata guna lahan. Dalam
peta tata guna lahan, akan disediakan informasi berupa pembagian lahan beserta masing-
masing fungsinya yang dibedakan dalam beberapa warna. Peta tata guna lahan umumnya bisa
Anda akses melalui website resmi pemerintah daerah .
Jenis-jenis
Kondisi geografis yang berbeda membuat setiap kawasan memiliki fungsi lahan yang berbeda
pula. Maka dari itu, setiap daerah juga memiliki beberapa jenis tata penggunaan lahan yang
dijadikan patokan. Terdapat tiga jenis tata alokasi lahan, berikut penjelasannya:

Lahan Komersial
Lahan komersial diperuntukkan dalam berbagai aktivitas dagang ataupun perusahaan besar,
misalnya saja perhotelan, pusat belanja, restaurant, gedung perkantoran dan sebagainya.

Lahan Industri
Lahan industri adalah lahan yang diperuntukkan dalam berbagai kegiatan industri seperti pabrik.
Lahan industri harus jauh dari pemukiman warga untuk menghindari pencemaran dan polusi
yang mengganggu kesehatan.

Lahan Publik
Lahan ini digunakan untuk keperluan masyarakat atau fasilitas layanan publik. Contohnya rumah
sakit, tempat ibadah atau tempat rekreasi. Lahan yang telah menjadi lahan publik tidak dapat
difungsikan untuk keperluan komersial.

Teori Tata Guna Lahan


Perencanaan tata peruntukkan lahan sangat diperlukan agar semua fungsinya saling
mendukung satu sama lain. Seperti halnya lahan yang dipakai untuk kepentingan publik berada
di kawasan yang terjangkau. Terdapat beberapa teori tata guna lahan yang dikemukakan oleh
para ahli terkait dengan perencanaan tata peruntukkan lahan.

Teori konsentris
Teori tata guna lahan ini disampaikan oleh E.W Burgess. Ia melakukan analisis pada kota
Chicago pada tahun 1925 dimana sebuah kota analoginya sama dengan dunia hewan, akan
terdapat sebuah daerah yang didominasi oleh spesies tertentu. Begitu juga dengan perkotaan,
akan muncul pengelompokan jenis peruntukkan lahan di daerah tertentu.

Teori Sektor
Teori tata guna lahan ini dikemukakan oleh Homer Hoyt pada tahun 1913. Ia mengatakan bahwa
pola sektoral yang terdapat di suatu daerah bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan
tetapi asosiasi keruangan yang berasal dari variabel yang ditentukan oleh penduduk. Variabel
tersebut merupakan kecenderungan warga untuk tinggal di daerah yang mereka anggap
nyaman.

Teori Pusat Kegiatan Banyak


Teori tata guna lahan selanjutnya disampaikan oleh Harris dan Ulmann pada tahun 1945.
Mereka berpendapat bawah pusat kegiatan publik tidak harus selalu berada di tengah namun
membentuk persebaran yang teratur dan menghasilkan pola keruangan yang khas.

Teori Nilai Lahan


Dalam teori ini disebutkan bahwa klasifikasi tinggi rendahnya suatu jenis peruntukkan lahan
ditimbulkan oleh beberapa faktor, diantaranya: Lahan untuk pertanian bergantung pada faktor
drainase, aksesibilitas dan kesuburan. Lahan untuk perkotaan bergantung pada faktor
infrastruktur, kelengkapan, aksesibilitas dan potensial konsumen.
Manfaat
Merencanakan tata peruntukkan lahan yang baik tentunya akan memberikan manfaat serta
dampak positif bagi masyarakat, diantaranya:

Perkembangan ekonomi menjadi semakin positif Adanya pemerataan fungsi lahan yang benar,
hal ini sekaligus menjaga sumber daya alam agar tidak rusak Mengatur struktur kota yang tertata
dengan baik untuk mengurangi terjadinya kemacetan. Perencanaan ketentuan ini dapat
mengurangi dampak negatif terjadinya bencana alam di suatu wilayah.

Sanksi Bagi Pelanggar


Sudah sering kita menyaksikan upaya penggusuran pemukiman warga yang dilakukan oleh
pemerintah. Penggusuran tersebut umumnya terjadi karena adanya pelanggaran dalam
ketentuan tata penggunaan lahan yang telah diatur. Membangun sebuah hunian pada lahan
yang tidak seharusnya termasuk dalam pelanggaran berat dan dapat dikenai sanksi yang berat
pula.

Berikut sanksi-sanksi yang bisa didapatkan ketika melanggar peraturan tersebut:

Peringatan tertulis

Ini merupakan peringatan pertama berupa pemberitahuan bahwa lahan tersebut tidak
semestinya ditempati.

Pemberhentian sementara aktivitas yang berlokasi di kawasan yang melakukan


pelanggaran

Jika sudah diberikan peringatan namun tetap bandel, pemerintah berhak mencabut izin usaha
atau penutupan lokasi.

Penggusuran

Tahapan sanksi terberat adalah berupa penggusuran bagi masyarakat yang masih memaksa
melakukan pelanggaran.

Itulah informasi penting mengenai tata guna lahan yang perlu Anda pahami. Semoga informasi
ini bermanfaat dan jangan lupa pastikan tanah atau bangunan yang Anda tempati memiliki izin
yang jelas dan sah agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Temukan informasi dan
tips lain mengenai dunia properti hanya propek ku .

Anda mungkin juga menyukai