Pengertian
Sebelum mempelajari tentang tata penggunaan lahan, Anda perlu mengetahui apa itu lahan.
Lahan dan tanah seringkali disamakan, padahal keduanya memiliki definisi yang berbeda. Tanah
adalah material yang bersifat fisik, entah secara kimiawi maupun organik.
Sedangkan lahan memiliki arti fungsional yang menekankan pada pemanfaatan dan
penggunaan sebuah bentang tanah. Jika disimpulkan, maka lahan adalah sebuah ruang petak
tanah yang dimanfaatkan untuk segala macam pembangunan, entah itu rumah, perkantoran,
pusat belanja ataupun lapangan. Dan setiap lahan tersebut memiliki ketentuan tata guna lahan.
Tujuan
Setiap peraturan yang dibentuk pasti memiliki tujuan, begitu pula dengan dibentuknya aturan tata
alokasi lahan. Beberapa tujuan tata guna lahan adalah:
Selain itu, dengan adanya tata alokasi lahan maka perencanaan sebuah daerah akan tertata
dengan baik, tertib dan rapi. Serta meminimalisir terjadinya penggunaan lahan secara
sembarangan oleh orang yang tidak memiliki izin.
Lahan Komersial
Lahan komersial diperuntukkan dalam berbagai aktivitas dagang ataupun perusahaan besar,
misalnya saja perhotelan, pusat belanja, restaurant, gedung perkantoran dan sebagainya.
Lahan Industri
Lahan industri adalah lahan yang diperuntukkan dalam berbagai kegiatan industri seperti pabrik.
Lahan industri harus jauh dari pemukiman warga untuk menghindari pencemaran dan polusi
yang mengganggu kesehatan.
Lahan Publik
Lahan ini digunakan untuk keperluan masyarakat atau fasilitas layanan publik. Contohnya rumah
sakit, tempat ibadah atau tempat rekreasi. Lahan yang telah menjadi lahan publik tidak dapat
difungsikan untuk keperluan komersial.
Teori konsentris
Teori tata guna lahan ini disampaikan oleh E.W Burgess. Ia melakukan analisis pada kota
Chicago pada tahun 1925 dimana sebuah kota analoginya sama dengan dunia hewan, akan
terdapat sebuah daerah yang didominasi oleh spesies tertentu. Begitu juga dengan perkotaan,
akan muncul pengelompokan jenis peruntukkan lahan di daerah tertentu.
Teori Sektor
Teori tata guna lahan ini dikemukakan oleh Homer Hoyt pada tahun 1913. Ia mengatakan bahwa
pola sektoral yang terdapat di suatu daerah bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan
tetapi asosiasi keruangan yang berasal dari variabel yang ditentukan oleh penduduk. Variabel
tersebut merupakan kecenderungan warga untuk tinggal di daerah yang mereka anggap
nyaman.
Perkembangan ekonomi menjadi semakin positif Adanya pemerataan fungsi lahan yang benar,
hal ini sekaligus menjaga sumber daya alam agar tidak rusak Mengatur struktur kota yang tertata
dengan baik untuk mengurangi terjadinya kemacetan. Perencanaan ketentuan ini dapat
mengurangi dampak negatif terjadinya bencana alam di suatu wilayah.
Peringatan tertulis
Ini merupakan peringatan pertama berupa pemberitahuan bahwa lahan tersebut tidak
semestinya ditempati.
Jika sudah diberikan peringatan namun tetap bandel, pemerintah berhak mencabut izin usaha
atau penutupan lokasi.
Penggusuran
Tahapan sanksi terberat adalah berupa penggusuran bagi masyarakat yang masih memaksa
melakukan pelanggaran.
Itulah informasi penting mengenai tata guna lahan yang perlu Anda pahami. Semoga informasi
ini bermanfaat dan jangan lupa pastikan tanah atau bangunan yang Anda tempati memiliki izin
yang jelas dan sah agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Temukan informasi dan
tips lain mengenai dunia properti hanya propek ku .