Anda di halaman 1dari 6

Tugas 3

ADMINISTRASI PERTANAHAN

NAMA : FIRDA MELANI TOSI

NIM : 050330765

PRODI : ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK

UPBJJ – KUPANG

2023

1
HALAMAN JAWABAN

Jawablah 3 pertanyaan di bawah ini:

1. Jelaskan ruang lingkup dan dasar hukum peralihan hak atas tanah!

2. Jelaskan kebijakan-kebijakan penggunaan tanah!

3. Jelaskan Sistem informasi pertanahan!

JAWABAN

1. Ruang Lingkup dan Macam Peralihan Hak Atas Tanah


Di dalam ruang lingkup mengenai hukum agraria, tanah adalah bagian
Bumi yang disebut permukaan bumi. Tanah yang dimaksud, bukan
mengatur tentang tanah dalam segala aspek, namun hanya mengatur salah
satu aspeknya
Yakni tanah dalam arti yuridis yang disebut dengan hak. Konsep hak atas
tanah sebagaimana telah diatur dalam hukum agraria nasional dibagi
dalam dua bentuk, yaitu :
 . Hak-hak atas tanah primer, yakni hak atas tanah yang bisa
dipunyai Atau dikuasai secara langsung baik oleh perseorangan
ataupun badan hukum dalam waktu yang lama serta bisa untuk
dipindahtangankan kepada orang/pihak lain karena dilakukannya
perbuatan hukum ataupun kepada ahli waris karena peristiwa
hukum diantaranya Hak Guna Bangunan, Hak Milik, Hak Guna
Usaha, serta Hak Pakai.
 Hak-hak atas tanah sekunder, yakni hak-hak atas tanah yang hanya
bersifat sementara diantaranya adalah hak gadai, usaha bagi hasil,
menumpang, serta menyewa atas tanah pertanian.

2
Peralihan hak atas tanah merupakan perbuatan hukum yang bermaksud Guna
melakukan perpindahan terhadap hak atas tanah kepada pihak yang lain.
Pemindahan tersebut dilakukan apabila status hukum dari pihak yang akan
menguasai tanah telah memenuhi persyaratan sebagai pemegang hak dan bersedia
Untuk memindahkan haknya tersebut. Bentuk-bentuk peralihan terhadap hak atas
tanah dapat terjadi dengan sebab :

 Pewarisan Tanpa Wasiat


Menurut hukum perdata, apabila pemegang suatu hak atas Tanah telah
meninggal dunia, maka hak tersebut demi hukum yang Beralih kepada ahli
warisnya. Dengan pengalihan kepada ahli waris Terebut, yaitu kepada
siapa-siapa yang termasuk sebagai ahli waris, Dengan berapa bagian
perolehan masing-masing dan bagaimana cara pembagian, dalam mana
telah diatur dengan aturan Hukum Waris dari almarhum sebagai pemegang
hak yang bersangkutan, bukan dengan Hukum Tanah.
 Pemindahan Hak
Perbuatan hukum dengan pemindahan hak berbeda dengan beralihnya
suatu hak atas tanah yang telah terjadi karena peristiwa mengenai hukum
pewarisan tanpa adanya wasiat terlebih dulu yang terjadi karena demi
hukum dengan telah meninggalnya pemegang hak, maka dalam perbuatan
pengalihan hak terdapat kesengajaan dari pemegang hak ke pihak lain
untuk melakukan peralihan terhadap hak atas tanahnya. Bentuk-bentuk
pemindahan hak ini bisa dikarenakan:
A. Jual-Beli
B. Hibah
C. Pemasukan dalam suatu perusahaan atau “inbreng” dan
D. Hibah-wasiat atau “legaat”
Perbuatan-perbuatan tersebut di dilakukan selama Pemegang haknya
masih hidup dan sifat yang melekat dalam perbuatan hukum pemindahan
hak adalah tunai atau langsung, kecuali pemindahan hak dengan hibah
wasiat.

3
2. Kebijakan Penggunaan Tanah

Kebijakan penggunaan tanah adalah serangkaian aturan dan regulasi yang


ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga terkait untuk mengatur bagaimana
tanah dapat digunakan dan dikembangkan. Yang bertujuan untuk
mengoptimalkan pemanfaatan tanah secara efisien, berkelanjutan, dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat serta lingkungan. Beberapa kebijakan
penggunaan tanah yang umum diterapkan antara lain:

 Zonasi: Pemerintah menetapkan zona-zona tertentu untuk penggunaan


tanah yang berbeda, seperti zona perumahan, zona industri, zona pertanian,
dan zona konservasi. Hal ini bertujuan untuk menghindari konflik
penggunaan tanah yang tidak sesuai dan memastikan pengembangan yang
terencana.
 Perizinan: Pemerintah mewajibkan pemilik tanah atau pengembang untuk
mendapatkan izin sebelum melakukan aktivitas penggunaan tanah tertentu,
seperti membangun rumah, mendirikan pabrik, atau membuka lahan
pertanian. Perizinan ini bertujuan untuk memastikan bahwa penggunaan
tanah dilakukan dengan memperhatikan aspek keamanan, lingkungan, dan
kepentingan publik.
 Pajak tanah: Pemerintah memberlakukan pajak tanah sebagai salah satu
instrumen kebijakan untuk mengendalikan penggunaan tanah. Pajak tanah
dapat digunakan untuk mendorong pemilik tanah untuk memanfaatkan
tanah secara produktif atau untuk membatasi spekulasi tanah yang tidak
produktif.
 Pengawasan dan penegakan hukum: Pemerintah memiliki peran dalam
mengawasi dan menegakkan kebijakan penggunaan tanah. Ini melibatkan
pemantauan aktivitas penggunaan tanah, penegakan aturan, dan
penindakan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh individu atau
perusahaan.
 Pengembangan berkelanjutan: Kebijakan penggunaan tanah juga harus
memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan berkelanjutan, seperti
pelestarian sumber daya alam, perlindungan lingkungan, dan

4
pemberdayaan masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa
penggunaan tanah tidak hanya menguntungkan saat ini, tetapi juga untuk
generasi mendatang.
Kebijakan penggunaan tanah dapat berbeda di setiap negara atau wilayah,
tergantung pada kondisi geografis, sosial, ekonomi, dan kebutuhan lokal.
3. Sistem Informasi Pertanahan (SIP) merupakan sistem yang Dikembangkan
oleh Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI) yang
memberikan dukungan terhadap pengelolaan pertanahan dengan
Menyediakan informasi mengenai bidang tanah, sumber daya yang berada
Serta perbaikan yang dilakukan diatasnya. Sistem Informasi Pertanahan
( SIP) memiliki memiliki beberapa manfaat, antara lain:
 Kecepatan dan Efisiensi: Dengan menggunakan SIP, proses
pendaftaran, pemetaan, dan transaksi tanah dapat dilakukan dengan
lebih cepat dan efisien. Hal ini mengurangi birokrasi dan
mempercepat penyelesaian masalah terkait tanah.
 Keamanan dan Kejelasan: SIP membantu dalam menciptakan
kepastian hukum terkait kepemilikan tanah. Informasi yang tercatat
dalam SIP dapat digunakan sebagai bukti yang sah dalam
penyelesaian sengketa tanah.
 Pengelolaan yang Lebih Baik: Dengan adanya SIP, pengelolaan
tanah dapat dilakukan dengan lebih baik dan terencana. Informasi
yang terkumpul dalam SIP dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan yang lebih baik terkait penggunaan dan pengembangan
tanah.
kesimpulannya, Sistem Informasi Pertanahan (SIP) adalah suatu sistem
yang digunakan untuk mengelola dan menyediakan informasi terkait
dengan pertanahan. SIP membantu dalam pendaftaran, pemetaan,
kepemilikan, dan transaksi tanah dengan tujuan untuk mempermudah
pengelolaan dan penggunaan tanah secara efisien.

5
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.ub.ac.id/9770/7/BAB%20II.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/40634-ID-kebijakan-pertanahan-pada-
era-otonomi-daerah-di-bidang-hak-guna-usaha-perkebunan.pdf

http://repository.stpn.ac.id/1443/1/AMIR%20NUGROHO.pdf

Anda mungkin juga menyukai