operation.
Berikut keuntungan kerjasama pengelolaan lahan, baik bagi pemilik tanah dan badan usaha:
Keuntungan bagi pemilik lahan adalah mendapatkan bagian keuntungan proyek selain mendapatkan
harga tanah.
Keuntungan bagi developer, bisa menekan pengeluaran pembelian lahan baru. Meringankan kebutuhan
biaya investasi.
Namun, hal ini bisa berdasarkan prosentasi harga tanah dengan rencana anggaran biaya (RAB). Artinya,
semakin tinggi harga tanah maka makin besar pula bagian pemilik lahan. Bagi hasil juga bisa dengan
skema 80:20, 70:30, 60:40, 50:50 tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Misalnya saja, jika
developer menawarkan skema 70:30 kepada pemilik lahan maka bagian pemilik lahan adalah tigapuluh
persen dari laba bersih proyek. Pastikan surat perjanjian kerjasama pengelolaan lahan ditulis dan
disaksikan notaris supaya memiliki kekuatan hukum tetap.
Agus Rahardjo, pemilik lahan bertindak dan atas nama diri sendiri disebut Pemilik (Pihak I).
Jajang Rachmat, dalam hal ini bertindak dan atas nama perusahaan PT Pengembang Properti disebut
Pengelola (Pihak II).
1. Agus Rahardjo adalah pemilik dan yang menguasai sebidang tanah dengan total luas 500 meter
persegi yang terletak di Kampung Rawa Rontek, Bekasi, sebagaimana dalam hak sertifikat No. 12345666.
2. Jajang Rachmat adalah yang diberikan tugas dan mandat serta tanggung jawab dalam pengelolaan
tanah tersebut untuk dijadikan komplek perumahan.
Selanjutnya para pihak setuju dan sepakat untuk membuat suatu perjanjian kerjasama dengan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
Pasal 1
Nama Kerjasama dan Lingkup Perjanjian
Para pihak sepakat untuk membentuk suatu kegiatan kerjasama “Pengelolaan Lahan” dengan penuh
sadar dan tanpa paksaan oleh pihak manapun yang selanjutnya dalam perjanjian disebut “Kerjasama”.
Para pihak sepakat lingkup perjanjian pengelolaan lahan tersebut sepenuhnya diserahkan kepihak Pihak
II dengan dilandasi asas saling menguntungkan sesuai dengan tujuan dan kesepahaman bersama.
Adapun lingkup pekerjaan pihak kedua meliputi: desain, perencanaan, perizinan, pembangunan,
pengelolaan dan penjualan.
Pasal 2
Perjanjian ini berlaku dalam kurun waktu pengelolaan 2 (dua) tahun berjalan terhitung sejak
ditandatangani perjanjian ini atau sampai dengan unit rumah habis terjual dan telah dilakukan serah
terima unit perumahan kepada konsumen.
Pasal 3
Nilai Tanah
Para pihak sepakat bahwa tanah tersebut/yang akan dikelola oleh pihak II adalah sebesar Rp15.000.000
(Lima Belas Juta Rupiah) dan atau total keseluruhan dengan nilai Rp250.000.000 (Dua Ratus Lima Puluh
Juta Rupiah) selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “Nilai Tanah”
Pasal 4
Penyertaan pengelolaan nilai tanah dalam kerjasama ini para pihak sepakat untuk melakukan
pembayaran nilai tanah dengan ketentuan sebagai berikut:
Nilai tanah yang tercantum tersebut di atas akan dikembalikan dan atau dibebankan secara Pro Rata
terhadap setiap unit yang sudah terjual.
Beban nilai tanah setiap unit rumah terjual akan menjadi dasar pengembalian nilai tanah oleh pihak II
dengan rumusan perhitungan BNT = Hasil Penjualan Unit periode tahun berjalan x Nilai Tanah Total
Penjualan Unit
Para pihak sepakat bahwa tanah yang dikelola tersebut dalam kerjasama ini dapat dijadikan jaminan
dalam rangka pinjaman kredit konstruksi di Bank.
Pasal 5
Keuntungan yang diperoleh adalah merupakan hasil penjualan unit rumah yang dibuktikan dan telah
ditandatangani perjanjian perikatan jula beli dengan konsumen dikurangi dengan biaya-biaya pajak dan
yang lainnya.
Di dalam pengelolaan apabila terjadi kerugian maka sepenuhnya adalah tanggung jawab pihak II.
Pasal 6
Pihak I
Menyelesaikan sengketa tanah bila ada dan mengosongkan lahan dari para penggarap.
Memberikan kuasa penuh kepada Pihak II untuk mengelola dan melaksanakan pekerjaan guna mencapai
tujuan yang telah disepakati bersama.
Menyerahkan sertifikat tanah asli kepada notaris dan hanya boleh diambil atas persetujuan kedua belah
pihak.
Pihak II
Membiayai dan melaksanakan seluruh kegiatan pengembangan proyek yang meliputi: Perencanaan,
Perancangan, Pemasaran, dan Pengelolaan.
Pasal 7
Penyelesaiaan Perselisihan
Setiap perselisihan yang timbul baik yang menyangkut isi maupun pelaksanaan dari perjanjian ini akan
diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
Apabila musyawarah yang dilakukan gagal mencapai kesepakatan maka para pihak sepakat memilih
penyelesaian melalui pengadilan negeri.
Pasal 8
Penutup
Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani oleh para pihak dalam rangkap dua dan keduanya mempunyai
kekuatan hukum yang sah.
Pihak I
____________
Pihak II
____________
Saksi-saksi:
1.__________
2.__________
3.__________