Anda di halaman 1dari 22

PERJANJIAN KERJASAMA 

PENGELOLAAN LAHAN
Pada hari ini Selasa, 31 Januari 2022 di Bekasi,

1. Agus Rahardjo, pemilik lahan bertindak dan atas nama diri sendiri disebut
Pemilik (Pihak I).
2. Jajang Rachmat, dalam hal ini bertindak dan atas nama perusahaan PT
Pengembang Properti disebut Pengelola (Pihak II).

Selanjutnya para pihak menerangkan sebagai berikut:

1. Agus Rahardjo adalah pemilik dan yang menguasai sebidang tanah dengan
total luas 500 meter persegi yang terletak di Kampung Rawa Rontek, Bekasi,
sebagaimana dalam hak sertifikat No. 12345666.
2. Jajang Rachmat adalah yang diberikan tugas dan mandat serta tanggung
jawab dalam pengelolaan tanah tersebut untuk dijadikan
komplek perumahan.

Selanjutnya para pihak setuju dan sepakat untuk membuat suatu perjanjian
kerjasama dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:

Pasal 1
Nama Kerjasama dan Lingkup Perjanjian

1. Para pihak sepakat untuk membentuk suatu kegiatan kerjasama


“Pengelolaan Lahan” dengan penuh sadar dan tanpa paksaan oleh pihak
manapun yang selanjutnya dalam perjanjian disebut “Kerjasama”.
2. Para pihak sepakat lingkup perjanjian pengelolaan lahan tersebut
sepenuhnya diserahkan kepihak Pihak II dengan dilandasi asas saling
menguntungkan sesuai dengan tujuan dan kesepahaman bersama.
3. Adapun lingkup pekerjaan pihak kedua meliputi: desain, perencanaan,
perizinan, pembangunan, pengelolaan dan penjualan

Pasal 2
Jangka Waktu Perjanjian
Perjanjian ini berlaku dalam kurun waktu pengelolaan 2 (dua) tahun berjalan
terhitung sejak ditandatangani perjanjian ini atau sampai dengan unit rumah
habis terjual dan telah dilakukan serah terima unit perumahan kepada
konsumen.
Pasal 3
Nilai Tanah
Para pihak sepakat bahwa tanah tersebut/yang akan dikelola oleh pihak II
adalah sebesar Rp15.000.000 (Lima Belas Juta Rupiah) dan atau total keseluruhan
dengan nilai Rp250.000.000  (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut “Nilai Tanah”
Pasal 4
Pembayaran Nilai Tanah
Penyertaan pengelolaan nilai tanah dalam kerjasama ini para pihak sepakat
untuk melakukan pembayaran nilai tanah dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Nilai tanah yang tercantum tersebut di atas akan dikembalikan dan atau
dibebankan secara Pro Rata terhadap setiap unit yang sudah terjual.
2. Beban nilai tanah setiap unit rumah terjual akan menjadi dasar
pengembalian nilai tanah oleh pihak II dengan rumusan perhitungan BNT =
Hasil Penjualan Unit periode tahun berjalan x Nilai Tanah Total Penjualan
Unit
3. Para pihak sepakat bahwa tanah yang dikelola tersebut dalam kerjasama ini
dapat dijadikan jaminan dalam rangka pinjaman kredit konstruksi di Bank.

Hutang & Lebih Kaya

×
Home  Berita
BERITA BERITA PROPERTI
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Pengelolaan Lahan Yang Baik Dan Benar,
Sah Di Mata Hukum!
By Ilham Budhiman  31 Januari 2022  29801

3menit

ADVERTISEMENT

Di tengah keterbatasan lahan, pengembang biasa melakukan perjanjian kerjasama pengelolaan


lahan dengan pemilih tanah. Bagi kamu pemilik tanah dan berencana melakukan perjanjian
tersebut, simak beberapa hal penting berikut ini.

ADVERTISEMENT

Sahabat 99, apakah kamu tahu apa itu perjanjian kerjasama pengelolaan lahan?

Pola kerjasama seperti ini biasa dilakukan antara pemilik lahan dan badan usaha, tak terkecuali
developer properti.

ADVERTISEMENT
Umumnya, kerjasama pengelolaan lahan terjalin karena developer tidak mempunyai cukup lahan
untuk membangun suatu proyek.

Alhasil, mereka menjalin kerjasama dengan pemilik tanah dengan sistem proporsional.

Nah, bagi kamu yang sedang menghadapi kondisi ini ada baiknya memerhatikan penjelasan
berikut.
Kamu bisa memahami lebih lanjut terkait penjelasan hingga contoh surat perjanjian
kerjasama pengelolaan lahan.

Apa Itu Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Lahan?


Perjanjian kerjasama pengelolaan lahan adalah kerjasama antara pemilik tanah dengan badan
usaha untuk melaksanakan proyek properti.

Kerjasama ini sudah lumrah dilakukan di tengah keterbatasan lahan atau minimnya cadangan
lahan (landbank) yang dimiliki pengembang.
Badan usaha dan pemilik tanah bekerja sama baik dalam pembangunan proyek perumahan,
apartemen, gedung perkantoran, hingga jenis properti lainnya.

Dengan kata lain, pemilik tanah menyerahkan lahannya dengan sebuah perjanjian tertulis kepada
developer untuk kemudian dibangun sebuah proyek.

MUNGKIN ANDA SUKA


Cara Mencegah Serangan Jantung: Lakukan Ini Sehari Sekali
Cardionormin

Terdaftar BAPPEBTI. Bebas Biaya Swap, Komisi dan Spread


Mulai 0
TPFx

Ingin Tau Rasanya Punya Harta Miliaran? Simpan Benda Ini!


Money Amulet
Hal yang perlu diperhatikan dalam kerjasama lahan ini adalah prinsip berkeadilan.

Ada beberapa skema dalam perjanjian semacam ini antara lain kerjasama operasional (KSO)
atau joint operation.
Berikut keuntungan kerjasama pengelolaan lahan, baik bagi pemilik tanah dan badan usaha:

 Keuntungan bagi pemilik lahan adalah mendapatkan bagian keuntungan proyek selain
mendapatkan harga tanah.
 Keuntungan bagi developer, bisa menekan pengeluaran pembelian lahan baru.
 Meringankan kebutuhan biaya investasi.

Pembagian Hasil Kerjasama Pengelolaan Lahan

harnas.co

Berapa pembagian hasil dari kerjasama pengelolaan lahan?

Tidak ada aturan yang pasti mengenai hal tersebut.

Namun, hal ini bisa berdasarkan prosentasi harga tanah dengan rencana anggaran biaya (RAB).
Artinya, semakin tinggi harga tanah maka makin besar pula bagian pemilik lahan.
Bagi hasil juga bisa dengan skema 80:20, 70:30, 60:40, 50:50 tergantung kesepakatan kedua
belah pihak.

Misalnya saja, jika developer menawarkan skema 70:30 kepada pemilik lahan maka bagian
pemilik lahan adalah tigapuluh persen dari laba bersih proyek.

Pastikan surat perjanjian kerjasama pengelolaan lahan ditulis dan disaksikan notaris supaya
memiliki kekuatan hukum tetap.

Contoh Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan


Lahan
PERJANJIAN KERJASAMA PENGELOLAAN LAHAN
Pada hari ini Selasa, 31 Januari 2022 di Bekasi,

1. Agus Rahardjo, pemilik lahan bertindak dan atas nama diri sendiri disebut Pemilik (Pihak
I).
2. Jajang Rachmat, dalam hal ini bertindak dan atas nama perusahaan PT Pengembang
Properti disebut Pengelola (Pihak II).

Selanjutnya para pihak menerangkan sebagai berikut:

1. Agus Rahardjo adalah pemilik dan yang menguasai sebidang tanah dengan total luas 500
meter persegi yang terletak di Kampung Rawa Rontek, Bekasi, sebagaimana dalam hak
sertifikat No. 12345666.
2. Jajang Rachmat adalah yang diberikan tugas dan mandat serta tanggung jawab dalam
pengelolaan tanah tersebut untuk dijadikan komplek perumahan.

Selanjutnya para pihak setuju dan sepakat untuk membuat suatu perjanjian kerjasama dengan
prinsip-prinsip sebagai berikut:

Video Player is loading.


Pause

Unmute

Loaded: 0.85%

Fullscreen

Pasal 1
Nama Kerjasama dan Lingkup Perjanjian

1. Para pihak sepakat untuk membentuk suatu kegiatan kerjasama “Pengelolaan Lahan”
dengan penuh sadar dan tanpa paksaan oleh pihak manapun yang selanjutnya dalam
perjanjian disebut “Kerjasama”.
2. Para pihak sepakat lingkup perjanjian pengelolaan lahan tersebut sepenuhnya diserahkan
kepihak Pihak II dengan dilandasi asas saling menguntungkan sesuai dengan tujuan dan
kesepahaman bersama.
3. Adapun lingkup pekerjaan pihak kedua meliputi: desain, perencanaan, perizinan,
pembangunan, pengelolaan dan penjualan.

Pasal 2
Jangka Waktu Perjanjian
Perjanjian ini berlaku dalam kurun waktu pengelolaan 2 (dua) tahun berjalan terhitung sejak
ditandatangani perjanjian ini atau sampai dengan unit rumah habis terjual dan telah dilakukan
serah terima unit perumahan kepada konsumen.

Pasal 3
Nilai Tanah
Para pihak sepakat bahwa tanah tersebut/yang akan dikelola oleh pihak II adalah sebesar
Rp15.000.000 (Lima Belas Juta Rupiah) dan atau total keseluruhan dengan nilai Rp250.000.000 
(Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “Nilai Tanah”
Pasal 4
Pembayaran Nilai Tanah
Penyertaan pengelolaan nilai tanah dalam kerjasama ini para pihak sepakat untuk melakukan
pembayaran nilai tanah dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Nilai tanah yang tercantum tersebut di atas akan dikembalikan dan atau dibebankan
secara Pro Rata terhadap setiap unit yang sudah terjual.
2. Beban nilai tanah setiap unit rumah terjual akan menjadi dasar pengembalian nilai tanah
oleh pihak II dengan rumusan perhitungan BNT = Hasil Penjualan Unit periode tahun
berjalan x Nilai Tanah Total Penjualan Unit
3. Para pihak sepakat bahwa tanah yang dikelola tersebut dalam kerjasama ini dapat
dijadikan jaminan dalam rangka pinjaman kredit konstruksi di Bank.

Pasal 5
Pembagian Keuntungan dan Beban Kerugian

1. Para pihak sepakat bahwa atas keuntungan yang diperoleh akan dibagi kemasing-masing
pihak sebesar: Pihak I sebesar 30 % di luar harga lahan; Pihak II 70% dari total
keuntungan setelah pengurangan biaya pajak dan biaya-biaya yang ditimbulkan lainnya.
2. Keuntungan yang diperoleh adalah merupakan hasil penjualan unit rumah yang
dibuktikan dan telah ditandatangani perjanjian perikatan jula beli dengan konsumen
dikurangi dengan biaya-biaya pajak dan yang lainnya.
3. Di dalam pengelolaan apabila terjadi kerugian maka sepenuhnya adalah
tanggung jawab pihak II.

Pasal 6
Kewajiban Para Pihak
Pihak I

1. Menyerahkan tanah untuk dikelola kepada pihak II.


2. Menyelesaikan sengketa tanah bila ada dan mengosongkan lahan dari para
penggarap.
3. Memberikan kuasa penuh kepada Pihak II untuk mengelola dan
melaksanakan pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah disepakati
bersama.
4. Menyerahkan sertifikat tanah asli kepada notaris dan hanya boleh diambil
atas persetujuan kedua belah pihak.
Pihak II

1. Menyusun rencana kerja proyek termasuk seluruh perencanaan konstruksi.


2. Menyiapkan tim manajemen proyek.
3. Membiayai dan melaksanakan pengurusan semua izin yang diperlukan.
4. Membiayai dan melaksanakan seluruh kegiatan pengembangan proyek yang
meliputi: Perencanaan, Perancangan, Pemasaran, dan Pengelolaan.

Pasal 7
Penyelesaiaan Perselisihan

1. Setiap perselisihan yang timbul baik yang menyangkut isi maupun


pelaksanaan dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mencapai mufakat.
2. Apabila musyawarah yang dilakukan gagal mencapai kesepakatan maka para
pihak sepakat memilih penyelesaian melalui pengadilan negeri.

Hutang & Lebih Kaya

×
Home  Berita
BERITA BERITA PROPERTI
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Pengelolaan Lahan Yang Baik Dan Benar,
Sah Di Mata Hukum!
By Ilham Budhiman  31 Januari 2022  29801

3menit

ADVERTISEMENT

Di tengah keterbatasan lahan, pengembang biasa melakukan perjanjian kerjasama


pengelolaan lahan dengan pemilih tanah. Bagi kamu pemilik tanah dan berencana
melakukan perjanjian tersebut, simak beberapa hal penting berikut ini.

ADVERTISEMENT

Sahabat 99, apakah kamu tahu apa itu perjanjian kerjasama pengelolaan lahan?

Pola kerjasama seperti ini biasa dilakukan antara pemilik lahan dan badan usaha,
tak terkecuali developer properti.

ADVERTISEMENT
Umumnya, kerjasama pengelolaan lahan terjalin karena developer tidak
mempunyai cukup lahan untuk membangun suatu proyek.

Alhasil, mereka menjalin kerjasama dengan pemilik tanah dengan sistem


proporsional.

Nah, bagi kamu yang sedang menghadapi kondisi ini ada baiknya memerhatikan
penjelasan berikut.
Kamu bisa memahami lebih lanjut terkait penjelasan hingga contoh surat perjanjian
kerjasama pengelolaan lahan.

Apa Itu Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Lahan?


Perjanjian kerjasama pengelolaan lahan adalah kerjasama antara pemilik tanah
dengan badan usaha untuk melaksanakan proyek properti.

Kerjasama ini sudah lumrah dilakukan di tengah keterbatasan lahan atau minimnya
cadangan lahan (landbank) yang dimiliki pengembang.
Badan usaha dan pemilik tanah bekerja sama baik dalam pembangunan proyek
perumahan, apartemen, gedung perkantoran, hingga jenis properti lainnya.

Dengan kata lain, pemilik tanah menyerahkan lahannya dengan sebuah perjanjian
tertulis kepada developer untuk kemudian dibangun sebuah proyek.

MUNGKIN ANDA SUKA


Cara Mencegah Serangan Jantung: Lakukan Ini Sehari Sekali
Cardionormin

Terdaftar BAPPEBTI. Bebas Biaya Swap, Komisi dan Spread


Mulai 0
TPFx
Ingin Tau Rasanya Punya Harta Miliaran? Simpan Benda Ini!
Money Amulet

Hal yang perlu diperhatikan dalam kerjasama lahan ini adalah prinsip berkeadilan.

Ada beberapa skema dalam perjanjian semacam ini antara lain kerjasama
operasional (KSO) atau joint operation.
Berikut keuntungan kerjasama pengelolaan lahan, baik bagi pemilik tanah dan
badan usaha:

 Keuntungan bagi pemilik lahan adalah mendapatkan bagian keuntungan


proyek selain mendapatkan harga tanah.
 Keuntungan bagi developer, bisa menekan pengeluaran pembelian lahan
baru.
 Meringankan kebutuhan biaya investasi.
Pembagian Hasil Kerjasama Pengelolaan Lahan

harnas.co
Berapa pembagian hasil dari kerjasama pengelolaan lahan?

Tidak ada aturan yang pasti mengenai hal tersebut.

Namun, hal ini bisa berdasarkan prosentasi harga tanah dengan rencana anggaran
biaya (RAB).
Artinya, semakin tinggi harga tanah maka makin besar pula bagian pemilik lahan.

Bagi hasil juga bisa dengan skema 80:20, 70:30, 60:40, 50:50 tergantung
kesepakatan kedua belah pihak.

Misalnya saja, jika developer menawarkan skema 70:30 kepada pemilik lahan maka
bagian pemilik lahan adalah tigapuluh persen dari laba bersih proyek.

Pastikan surat perjanjian kerjasama pengelolaan lahan ditulis dan disaksikan notaris
supaya memiliki kekuatan hukum tetap.
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan
Lahan
PERJANJIAN KERJASAMA PENGELOLAAN LAHAN
Pada hari ini Selasa, 31 Januari 2022 di Bekasi,

1. Agus Rahardjo, pemilik lahan bertindak dan atas nama diri sendiri disebut
Pemilik (Pihak I).
2. Jajang Rachmat, dalam hal ini bertindak dan atas nama perusahaan PT
Pengembang Properti disebut Pengelola (Pihak II).

Selanjutnya para pihak menerangkan sebagai berikut:

1. Agus Rahardjo adalah pemilik dan yang menguasai sebidang tanah dengan
total luas 500 meter persegi yang terletak di Kampung Rawa Rontek, Bekasi,
sebagaimana dalam hak sertifikat No. 12345666.
2. Jajang Rachmat adalah yang diberikan tugas dan mandat serta tanggung
jawab dalam pengelolaan tanah tersebut untuk dijadikan
komplek perumahan.

Selanjutnya para pihak setuju dan sepakat untuk membuat suatu perjanjian
kerjasama dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:

Video Player is loading.

Pause

Unmute

Loaded: 1.01%

Fullscreen
Pasal 1
Nama Kerjasama dan Lingkup Perjanjian

1. Para pihak sepakat untuk membentuk suatu kegiatan kerjasama


“Pengelolaan Lahan” dengan penuh sadar dan tanpa paksaan oleh pihak
manapun yang selanjutnya dalam perjanjian disebut “Kerjasama”.
2. Para pihak sepakat lingkup perjanjian pengelolaan lahan tersebut
sepenuhnya diserahkan kepihak Pihak II dengan dilandasi asas saling
menguntungkan sesuai dengan tujuan dan kesepahaman bersama.
3. Adapun lingkup pekerjaan pihak kedua meliputi: desain, perencanaan,
perizinan, pembangunan, pengelolaan dan penjualan.

Pasal 2
Jangka Waktu Perjanjian
Perjanjian ini berlaku dalam kurun waktu pengelolaan 2 (dua) tahun berjalan
terhitung sejak ditandatangani perjanjian ini atau sampai dengan unit rumah habis
terjual dan telah dilakukan serah terima unit perumahan kepada konsumen.

Pasal 3
Nilai Tanah
Para pihak sepakat bahwa tanah tersebut/yang akan dikelola oleh pihak II adalah
sebesar Rp15.000.000 (Lima Belas Juta Rupiah) dan atau total keseluruhan dengan
nilai Rp250.000.000  (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) selanjutnya dalam perjanjian
ini disebut “Nilai Tanah”
Pasal 4
Pembayaran Nilai Tanah
Penyertaan pengelolaan nilai tanah dalam kerjasama ini para pihak sepakat untuk
melakukan pembayaran nilai tanah dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Nilai tanah yang tercantum tersebut di atas akan dikembalikan dan atau
dibebankan secara Pro Rata terhadap setiap unit yang sudah terjual.
2. Beban nilai tanah setiap unit rumah terjual akan menjadi dasar
pengembalian nilai tanah oleh pihak II dengan rumusan perhitungan BNT =
Hasil Penjualan Unit periode tahun berjalan x Nilai Tanah Total Penjualan
Unit
3. Para pihak sepakat bahwa tanah yang dikelola tersebut dalam kerjasama ini
dapat dijadikan jaminan dalam rangka pinjaman kredit konstruksi di Bank.

Pasal 5
Pembagian Keuntungan dan Beban Kerugian

1. Para pihak sepakat bahwa atas keuntungan yang diperoleh akan dibagi
kemasing-masing pihak sebesar: Pihak I sebesar 30 % di luar harga lahan;
Pihak II 70% dari total keuntungan setelah pengurangan biaya pajak dan
biaya-biaya yang ditimbulkan lainnya.
2. Keuntungan yang diperoleh adalah merupakan hasil penjualan unit rumah
yang dibuktikan dan telah ditandatangani perjanjian perikatan jula beli
dengan konsumen dikurangi dengan biaya-biaya pajak dan yang lainnya.
3. Di dalam pengelolaan apabila terjadi kerugian maka sepenuhnya adalah
tanggung jawab pihak II.

Pasal 6
Kewajiban Para Pihak
Pihak I

1. Menyerahkan tanah untuk dikelola kepada pihak II.


2. Menyelesaikan sengketa tanah bila ada dan mengosongkan lahan dari para
penggarap.
3. Memberikan kuasa penuh kepada Pihak II untuk mengelola dan
melaksanakan pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah disepakati
bersama.
4. Menyerahkan sertifikat tanah asli kepada notaris dan hanya boleh diambil
atas persetujuan kedua belah pihak.

Pihak II

1. Menyusun rencana kerja proyek termasuk seluruh perencanaan konstruksi.


2. Menyiapkan tim manajemen proyek.
3. Membiayai dan melaksanakan pengurusan semua izin yang diperlukan.
4. Membiayai dan melaksanakan seluruh kegiatan pengembangan proyek yang
meliputi: Perencanaan, Perancangan, Pemasaran, dan Pengelolaan.

Pasal 7
Penyelesaiaan Perselisihan

1. Setiap perselisihan yang timbul baik yang menyangkut isi maupun


pelaksanaan dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mencapai mufakat.
2. Apabila musyawarah yang dilakukan gagal mencapai kesepakatan maka para
pihak sepakat memilih penyelesaian melalui pengadilan negeri.

Pasal 8
Penutup
Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani oleh para pihak dalam rangkap dua dan
keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sah.

Pihak I

____________

Pihak II

____________

Saksi-saksi:

1.__________

2.__________
3.__________

Anda mungkin juga menyukai