Anda di halaman 1dari 8

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

Pada hari ini, Kamis , Tanggal Tiga Bulan Desember Tahun Dua Ribu Dua Puluh (03-12-2020) telah
disepakati Perjanjian Kerjasama Pembangunan Proyek Perumahan dengan dihadiri para Saksi yang
nama-namanya akan disebutkan pada bagian akhir kesepakatan ini, antara:
I. Nama : LUBIS
Tempat/Tgl. Lahir :
Alamat :
No KTP :
Selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA.
II. Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Alamat :
No KTP :
Selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA.
Terlebih dahulu PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menerangkan sebagai berikut:
-PIHAK PERTAMA adalah Pemilik Lahan/Kuasa Pemilik Lahan dengan detil sebagai berikut:
1. SHM No. ………./Anawai , Seluas. 10.700, atas nama ………………….
2. SURAT UKUR NOMOR : ……………./………….
3. NIB NOMOR : …………………………………….
4. NOP TANAH : ……………………………………………
Keseluruhan tanahnya terletak di Jl. ……………….., Kelurahan ………………., Kecamatan ………….., Kota
Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara.
-PIHAK KEDUA adalah Pengembang Properti yang memiliki kemampuan untuk mengerjakan dan
mengelola proyek-proyek properti, mulai dari mendisain proyek, mengurus perijinan, membangun
fisik proyek dalam arti yang seluas-luasnya sampai dengan pemasaran.
-PIHAK KEDUA sanggup menyediakan modal untuk membangun Proyek Properti.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan pasal-
pasal sebagai berikut:
HARGA
Pasal 1
PIHAK PERTAMA telah sepakat menyerahkan tanahnya seperti tersebut diatas untuk dikelola
menjadi proyek perumahan oleh PIHAK KEDUA, dimana Harga Dasar Tanah yang disepakati adalah
Rp. 135.000,-/m2 (Seratus Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah Meter Persegi).
Dengan demikian harga tanah total adalah Rp. 1. 444.500.000,- ( Satu Milyar Empat ratus Empat
Puluh Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah )

LUAS TANAH
Pasal 2
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat bahwa jika terdapat perbedaan luas tanah seperti yang
tercantum dalam sertifikat dengan hasil pengukuran oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN), maka
luas tanah yang akan diperhitungkan dalam perjanjian ini adalah luas tanah hasil ukur dari Badan
Pertanahan Nasional (BPN).
UANG TANDA JADI
Pasal 3
PIHAK KEDUA memberikan Uang Tanda Jadi sebesar Rp. 50.000.000,- ( Lima Puluh Juta Rupiah) pada
saat penandatanganan Perjanjian Kerjasama ini. Dimana uang Uang Tanda Jadi tersebut
diperhitungkan sebagai bagian dari Uang Muka yang akan dibayarkan kemudian.

ADVICE PLANNING
Pasal 4
Setelah Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani, PIHAK KEDUA akan mengurus advice
planning/Ketetapan Rencana Kota kepada instansi terkait untuk memastikan bahwa perumahan
yang akan dibangun sesuai dengan Tata Ruang daerah setempat.

SOSIALISASI WARGA
Pasal 5
Setelah Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani, PIHAK KEDUA berkewajiban melakukan Sosialisai
Proyek kepada warga yang wilayahnya bersinggungan dengan proyek, termasuk sosialisasi kepada
Pihak-Pihak lain yang dirasa perlu (Pemilik lahan yang berbatasan Kintal).
PEMBAGIAN LABA UNTUK PEMILIK LAHAN
Pasal 6
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat bahwa atas kontribusinya sebagai pemilik lahan, maka
PIHAK PERTAMA memperoleh bagian 1 Unit Rumah Type 36 dari laba bersih proyek, yang
diperhitungkan dengan cara memberikan Cendera Mata Kepada Pemilik Tanah.

Pasal 7
PIHAK KEDUA meminta Persetujuan ke PIHAK PERTAMA untuk Menurunkan Status Hak Tanah dari
HAK MILIK ke Hak GUNA BANGUNAN dan Memproses Balik Nama Sertifikat sebagai Syarat untuk
Pencairan KYG dan KPL, Apabila ada Kekekiruan kedepannya, PIHAK KEDUA Siap Berjanji akan
Mengembalikan Status Tanah kembali ke Hak MILIK dan membalik Nama Kembali Ke atas Nama
PIHAK PERTAMA Sebagai (Syarat Apabila Sewaktu di perlukan Bank).

PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI (PPJB)


Pasal 8
Seteleh PT didirikan, sosialisi warga sudah selesai dilaksanakan yang dibuktikan dengan adanya
Berita Acara Sosialisasi Warga dan Advice Planning juga sudah selesai diurus seperti tercantum
dalam Pasal 4 dan 5, maka Kedua Belah Pihak sepakat akan membuat PPJB di hadapan Notaris.
Dalam PPJB tersebut yang bertindak sebagai Penjual adalah PIHAK PERTAMA dan yang bertindak
sebagai Pembeli adalah PIHAK KEDUA atau di sebut PT.

Pasal 9
Penandatanganan PPJB di hadapan Notaris dilakukan paling lama 60 (empat puluh lima) hari setelah
penantanganan Perjanjian Kerjasama ini.

Pasal 10
Pada saat penandatanganan PPJB di hadapan Notaris PIHAK PERTAMA harus menghadirkan seluruh
nama yang tercantum dalam sertifikat berikut pasangan masing-masing jika sudah menikah. Jika
nama-nama tersebut tidak bisa hadir ke hadapan Notaris, maka harus dibuatkan Akta Kuasa Menjual
secara Notaril.
PEMBAYARAN UANG MUKA
Pasal 11
Bersamaan dengan penandatanganan PPJB, PT belum membayarkan harga lahan kepada PIHAK
PERTAMA di karenakan menunggu Pencairan KYG/KPL yang di permohon kan oleh PT ke Bank. Dan
apabila Telah telah terjadi pencairan PIHAK KEDUA PT Wajib Membayar CASH Harga lahan adalah
Sebesar Rp. 1. 444.500.000,- ( Satu Milyar Empat Ratus Empat Puluh Empat Juta Lima Ratus Ribu
Rupiah.

PERSIAPAN LAHAN
Pasal 12
Setelah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Ini, maka PIHAK PERTAMA mengijinkan PT
melakukan persiapan lahan dalam arti yang seluas-luasnya. Seperti melakukan pembersihan
lapangan, cut and fill, pengurugan dan pekerjaan lain.

PENGURUSAN PERIJINAN
Pasal 13
Setelah penandatanganan PPJB, maka PIHAK KEDUA PT akan mengurus perijinan ke instansi terkait
sampai terbitnya Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

AKTA JUAL BELI/PELEPASAN HAK


Pasal 14
Setelah pengurusan Perijinan selesai, maka akan ditandatangani Akta Jual Beli/Pelepasan Hak
dimana PIHAK PERTAMA sebagai Penjual/Pihak yang Melepaskan Hak dan PIHAK KEDUA sebagai
Pembeli/Pihak yang Menerima Hak sampai balik nama sertifikat ke atas nama PT.

BIAYA DAN PAJAK-PAJAK


Pasal 15
Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sampai dengan tahun berjalan menjadi tanggungjawab
PIHAK KEDUA.
Pasal 16
Biaya Akta Jual Beli menjadi tanggungjawab bersama PIHAK PERTAMA dan PT dengan bagian
masing-masing menanggung 50% (Lima puluh persen).

Pasal 17
Biaya Balik Nama sertifikat menjadi kewajiban PIHAK KEDUA.

Pasal 18
PPh Final 5% (Lima persen) menjadi tanggungjawab PIHAK PERTAMA.

Pasal 19
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA.

PERUBAHAN HAK DAN PEMECAHAN SERTIFIKAT


Pasal 20
PIHAK KEDUA akan mengajukan perubahan sertifikat dari Sertifikat Hak Milik (SHM) menjadi
Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) ke Kantor BPN setempat.

Pasal 21
PIHAK KEDUA akan mengajukan pemecahan sertifikat ke BPN sesuai dengan Ijin Siteplan yang telah
disyahkan.

GRACE PERIOD (MASA TENGGANG)


Pasal 22
PIHAK PERTAMA memberikan grace period kepada PIHAK KEDUA untuk mengurus perijinan sampai
terbit IMB sebelum dilakukan Akta Jual Beli/Pelepasan Hak. Dimana selama grace period ini tidak
dihitung sebagai jangka waktu proyek.

PEMBAYARAN HARGA TANAH


Pasal 23
PIHAK PERTAMA sepakat bahwa pembayaran di lakukan dengan CASH Setelah Pencairan KYG/KPL
Oleh Bank BTN.
PELUNASAN
Pasal 24
Seluruh hutang PIHAK KEDUA seperti yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Sama Lahan/Jual Beli
Lahan wajib dilunasi dalam jangka waktu maksimal 2Minggu Setelah pencairan Bank.

JAMINAN PARA PIHAK


Pasal 25
PIHAK PERTAMA menjamin bahwa tanah yang akan dijadikan objek kerjasama pembangunan
proyek perumahan adalah milik PIHAK PERTAMA seutuhnya, bebas dari sengketa dengan klaim
pihak lain.

Pasal 26
PIHAK PERTAMA menjamin bahwa PIHAK PERTAMA akan membantu proses pengurusan perijinan
sampai dengan terbit IMB.

Pasal 27
PIHAK KEDUA menjamin bahwa PIHAK KEDUA sanggup menyediakan modal kerja dan memiliki
kemampuan mengelola proyek, mulai dari persiapan proyek di lapangan sampai dengan terjualnya
seluruh unit rumah.

Pasal 28
PIHAK KEDUA menjamin bahwa PIHAK PERTAMA boleh menempatkan perwakilannya dalam
struktur proyek Sebagai Suplayer dan Logistik.

MODAL
Pasal 29
Apabila dalam proses pengembangan proyek ini dibutuhkan Modal maka Para Pihak sepakat untuk
menggunakan sertifikat yang sudah dibaliknama ke atas nama PT sebagai jaminan hutang ke
lembaga keuangan Bank untuk Pencairan KYG dan KPL.
Pasal 30
PIHAK KEDUA akan membuat analisa proyek yang mencantumkan Rencana Anggaran Biaya detil,
termasuk Proyeksi Laba Proyek. Analisa proyek ini menjadi acuan bagi PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA dalam pelaksanaan proyek.

SANKSI-SANKSI
Pasal 31
Apabila PIHAK KEDUA wanprestasi dalam memenuhi kewajibannya membayar harga tanah dan
pelunasan, terhitung setelah Pencairan KPL/KYG kepada PIHAK PERTAMA maka maka Perjanjian ini
Batal dengan sendirinya, dan biaya-biaya yang terhitung Tanggung Jawab PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA wajib membayar 10% dari harga Lahan, sebagai Ganti Rugi lahan yang sudah di kliring.

Pasal 32
Apabila ada tuntutan dari Pihak Ketiga terhadap tanah yang menjadi objek kerjasama, maka PIHAK
PERTAMA wajib menyelesaikan permasalahan tersebut tanpa melibatkan PIHAK KEDUA.

Pasal 33
Apabila tuntutan tersebut menyebabkan proyek terhenti, maka PIHAK PERTAMA wajib mengganti
seluruh biaya yang sudah dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA ditambah dengan denda sebesar 25% (Dua
puluh lima persen) dari biaya yang sudah dikeluarkan tersebut.

LAIN-LAIN
Pasal 34
PIHAK PERTAMA berhak mengawasi pelaksanaan proyek dan meminta laporan pelaksanaan proyek
secara tertulis ataupun secara lisan kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 35
Perjanjian Kerjasama ini tidak akan berakhir oleh sebab apapun selama proses pengurusan dan
tanpa persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.
Pasal 36
Perjanjian Kerjasama ini tidak akan berakhir oleh sebab meninggalnya salah satu pihak atau
keduanya. Dimana perjanjian kerjasama ini akan dilanjutkan oleh ahli waris masing-masing pihak.

Pasal 37
Apabila ada hal-hal lain yang belum disepakati dalam Perjanjian Kerjasama ini, maka akan dibuatkan
kesepakatan tertulis tersendiri yang merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian Kerjasama ini.

Pasal 38
Apabila terjadi perselisihan terhadap pelaksanaan isi Perjanjian Kerjasama ini maka Para Pihak
sepakat bahwa perselisihan tersebut akan diselesaikan secara i’tikad baik musyawarah untuk
mufakat. Dan apabila perselisihan tersebut tidak bisa diselesaikan dengan musyawarah untuk
mufakat maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan secara perdata melalui
Pengadilan Negeri Kota Kendari.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

……………………………………… ………………………………………..
SAKSI 1 SAKSI 2

…………………………………………….. ……………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai