Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN SEWA MENYEWA

Pada hari ini, Jum’at tanggal lima belas bulan september tahun dua ribu tujuh
belas (15-09-2017) yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Nama :

Alamat :

No. KTP :

Dalam hal ini bertindak atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA

II. Nama :

Alamat :

No. KTP :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri selaku pengontrak
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA didalam perjanjian ini selanjutnya


secara bersama-sama disebut Para Pihak.

Sebelum para pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut ini :

- Bahwa PIHAK PERTAMA bermaksud untuk menyewakan rukonya


kepada PIHAK KEDUA yang berlokasi di Jl. Karadenan Raya No. 8,
Bogor. Dengan luas tanah 130m2, ukuran 15x4,5m2, 3 lantai. Dilengkapi
dengan fasilitas listrik sebesar 2200 Watt, PAM (Selanjutnya ruko
tersebut disebut “Objek Sewa”.)

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan


telah sepakat dan setuju untuk saling mengikat diri dalam perjanjian Sewa
Menyewa (selanjutnya disebut “Perjanjian”), dengan ketentuan-ketentuan
dan syarat-syarat sebagai berikut :

Pasal 1

IKATAN

PIHAK PERTAMA dengan ini menyewakan Objek Sewa beserta fasilitas


melekatnya kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima untuk
disewakan dari PIHAK PERAMA Objek Sewa beserta fasilitas yang
melekatnya.

Pasal 2

JANGKA WAKTU

Perjanjian sewa menyewa ini dimaksud untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
lamanya. Terhitung mulai tanggal lima belas bulan september tahun dua ribu
tujuh belas (15-09-2017), sehingga akan berakhir pada tanggal lima belas
bulan september tahun dua ribu delapan belas (15-09-2018).

Pasal 3
HARGA DAN CARA PEMBAYARAN

Harga sewa ruko dimaksud untuk janga waktu 1 (satu) tahun sebesar Rp.
55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah).

Tarif sewa tersebut telah dibayarkan lunas.

PIHAK KEDUA memberikan deposit sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah)
untuk jaminan pemakaian listrik, keamanan dan kebersihan ruko. Uang
deposit diserahkan kepada Indohouse Bogor Baru dan akan dikembalikan
oleh Indohouse Bogor Baru kepada PIHAK KEDUA pada berakhirnya periode
sewa menyewa dan setelah PIHAK KEDUA menyerahkan bukti pelunasan
pemakaian terakhir masa sewa berupa semua rekening pembayaran
pemakaian listrik, keamanan, dan kebersihan ruko.

Pasal 4

JAMINAN

1. PIHAK PERTAMA menjamin bahwa Objek Sewa yang disewakan adalah


benar-benar sah miliknya dan tidak dalam status sebagai jaminan ataupun
dibebani hak tanggungan kepada pihak lain dan/atau dalam status sengketa
atau dipersengketakan oleh pihak lain dan/atau dalam status sengketa atau
dipersengketakan oleh pihak lain dan menjamin penggunaan atas Objek Sewa
kepada PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA menjamin tidak akan mengalihkan hak sewa dari Objek
Sewa ini kepada pihak lain, baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 5

KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. Selama perjanjian berlangsung PIHAK PERTAMA wajib membebaskan


PIHAK KEDUA dan segala gugatan ataupun tuntutan dari pihak lain yang
merasa berhak atas kepemilikan Objek Sewa.

2. PIHAK KEDUA wajib memelihara dengan baik Objek Sewa beserta fasilitas
yang melekat padanya dengan sebaik-baiknya sebagaimana layaknya
seorang pemilik ruko yang baik. PIHAK KEDUA dapat mengasuransikan
Objek Sewa kepada perusahaan asuransi terhadap resiko bahaya kebakaran
selama masa perjanjian.

3. Pada saat berakhirnya perjanjian maka PIHAK KEDUA wajib menyerahkan


kembali Objek Sewa kepada PIHAK PERTAMA dalam keadaan bersih serta
terpelihara dan menyelesaikan semua rekening pembayaran pemakaian listrik,
pam, keamanan dan kebersihan ruko. Selama masa perjanjian yang pada
umumnya baru ditagih pada bulan berikutnya.

Pasal 6

KETENTUAN BERAKHIR MASA SEWA MENYEWA


1. Apabila PIHAK KEDUA bermaksud untuk mengakhiri Perjanjian Sewa
Menyewa ini sebelum selesai masa waktunya, maka sisa uang kontrak
tersebut tidak bisa dikembalikan dan menjadi milik PIHAK PERTAMA.

2. Apabila pada tanggal lima belas bulan september tahun dua ribu delapan
belas (15-09-2018) PIHAK KEDUA belum/tidak dapat mengosongkan
bangunan yang disewakan tersebut, maka dengan dibuktikan dengan
lewatnya waktu, maka untuk tiap hari keterlambatan pengosongan tersebut
PIHAK KEDUA dikenalan denda/pinalty oleh PIHAK PERTAMA sebesar Rp.
500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) perhari, denda harus dibayar seketika dan
sekaligus.

3. PIHAK PERTAMA berhak mengosongkan bangunan tersebut secara paksa


baik dengan atau tanpa bantuan pihak berwajib tidak terbatas pada pihak
kepolisian.

4. PIHAK KEDUA diberi prioritas oleh PIHAK PERTAMA untuk


memperpanjang jangka waktu sewa menyewa ini dengan pemberitahuan
terlebih dahulu paling sedikit 3 (tiga) bulan sebelum masa sewa menyewa ini
berakhir.

5. Bilamana selama perjanjian sewa menyewa ini berlangsung PIHAK KEDUA


meninggalkan Objek Sewa dalam keadaan kosong lebih dari 30 (tiga puluh)
hari lamanya tanpa memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK
KEDUA dianggap telah mengakhiri perjanjian sewa menyewa ini dan segala
sesuatu yang disewanya tersebut kembali dalam penguasaan PIHAK
PERTAMA.

6. Perjanjian sewa menyewa ini tidak akan berakhir jika salah satu pihak
meninggal dunia akan tetapi berlaku terus dengan para ahli waris dari pihak
yang meninggal dunia tersebut, dan perjanjian sewa menyewa ini juga tidak
akan berakhir jika apa yang disewakan tersebut dijual atau dengan cara
dipindahkan haknya kepada pihak lain.

7. Bahwa PIHAK KEDUA tidak diperkenankan mengalihkan sewa kepada


pihak lain sebelum masa kontrak berakhir.

8. Harga sewa yang sudah ditentukan hanya 1 (satu) tahun ini, tidak berlaku
untuk kontrak tahun berikutnya.

Pasal 7

PAJAK DAN RETRIBUSI

1. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) menjadi beban PIHAK PERTAMA.

2. Retribusi dan/atau iuran-iuran setempat yang terkait dengan Objek Sewa


selama masa sewa menyewa menjadi beban PIHAK KEDUA.

Pasal 8

SENGKETA

1. Bilamana karena satu dan lain hal bangunan Objek Sewa dieksekusi oleh
Pengadilan Negeri, sehingga bangunan tersebut tidak dapat dipakai lagi,
maka PIHAK PERTAMA mengikat diri untuk mencarikan bangunan penggati
yang sesuai ukuran dan keadaan bangunan yang disewakan atau
mengembalikan uang sewa yang belum dinikmati.

2. Adapun untuk Bangunan dan Lokasi Bangunan pengganti, PIHAK


PERTAMA mengkonsultasikan dengan PIHAK KEDUA.

3. Bilamana tidak terdapat kesepakatan mengenai Bangunan Pengganti, dan


PIHAK KEDUA kehilangan hak menggunakan Objek Sewa dikarenakan
sesuatu dan lain hal sebagai tertuang dalam angka 1 (satu) pasal ini, maka
PIHAK KEDUA berhak menerima kembali uang sewa secara penuh dari
PIHAK PERTAMA dan mendapatkan masa tenggang sekurang-kurangnya
satu bulan untuk mencari lokasi yang baru.

Pasal 9

FORCE MAJEURE

1. PIHAK KEDUA tidak bertanggungjawab untuk kerusakan-kerusakan yang


disebabkan oleh hal-hal yang bukan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Umpamanya kerusakan karena kesalahan struktural seperti tersumbatnya
saluran/pipa air/pembuangan sehari-hari, kerusakan majeur damage force
majeur (bencana alam), kebakaran (apabila disebabkan oleh kelalaian PIHAK
KEDUA) menjadi tanggung jawab pihak kedua.

2. Pada saat masa kontrak berakhir Ruko dikembalikan kepada PIHAK


PERTAMA dalam kondisi semula (kecuali atas kesepakatan antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju dalam kondisi apa adanya.)
Pasal 10

PENYELESAIAN ATAU PERSELISIHAN

1. Segala perselisihan yang timbul dari atau sehubungan dengan perjanjian ini
atau pelaksanaannya, pengertian maupun interprestasinya sedapat mungkin
akan diselesaikan secara musyawarah melalui perundingan dan pembicaraan
langsung antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

2. Dalam hal cara musyawarah tidak mencapai kesepakatan, maka Para


Pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui pengadilan setempat sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.

Pasal 11

PENUTUP

1. Para Pihak berkewajiban mentaati semua ketentuan perundang-undangan


yang berlaku di Indonesia yang berkenaan dengan pelaksanaan Perjanjian ini.

2. Hal-hal yang belum dan/atau kurang cukup dalam perjanjian ini akan diatur
atau diputuskan lebih lanjutnya dalam suatu persetujuan bersama Para Pihak
secara tertulis (Addendum).

3. Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) masing-masing asli, mempunyai


bukti dan isi yang sama serta berkekuatan hukum yang sama, masing-masing
pihak memegang 1 (satu) rangkap serta ditandatangani diatas materai
secukupnya.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Bogor pada hari, tanggal,
dan tahun seperti tercantum diawal perjanjian ini dengan itikan baik untuk
dipatuhi serta mengikat kedua belah pihak.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

(Lianna Budidjaja) (Triyanto Sulistiyono)

SAKSI,

(Ingawati Linardi)

Anda mungkin juga menyukai