Anda di halaman 1dari 12

HAK EIGENDOM

Tim Pengajar Hukum Kebendaan


Fakultas Hukum Universitas Indonesia
I. Makna Hak Eigendom
A. Istilah  milik pribadi (Eigendom Recht)

B. Pengertian  Bandingkan pasal 570


KUHPerdata dan Pasal 21 UUPA
Pasal 570 KUHPerdata  Hak yang paling
sempurna  artinya:
1. Penguasaan/penggunaan sebebas –
bebasnya
2. Pembatasan oleh UU
3. Tidak menimbulkan gangguan pada hak
pihak lain
4. Kemungkinan pencabutan disertai ganti
rugi
2
Ad.1 Penguasaan/penggunaan seluas –
luasnya pun dapat melakukan
perbuatan materiil memakai bahkan
merusaknya.
Terdapat pula hak accessie ( pelekatan)
Lihat pasal 571, 588, 601 KUHPerdata

Hak Accessie tidak sepenuhnya benar


 lihat ketentuan pasal 603 dan 604
KUHPerdata
3
Ad.2 Pembatasan oleh UU dan peraturan umum. Dibatasi oleh:
a. Hukum Administrasi negara melalui campur tangan negara.
b. Adanya hukum tetangga
Disamping pembatasan hak eigendom tsb tidak boleh ada
penyalahgunaan hak (MISBRUIK van RECHT)

Suatu perbuatan dikategorikan sebagai MISBRUIK van RECHT


menurut Sri Sudewi adalah berdasarkan pendapat:
a. Yurisprudensi
- jika penggunaan hak eigendom tidak masuk akal
- perbuatan menggunakan eigendom tsb dilakukan untuk
merugikan orang lain
b. Pitlo
- meski perbuatan masuk akal dan tidak merugikan orang lain
tetapi manfaat tidak seimbang dgn kerugian yg diderita oleh
orang lain sbg akibat penggunaan hak milik tsb.

Contoh kasus MISBRUIK van RECHT


a. KASUS CEROBONG ASAP
b. ARREST HOGERAAD 1936

4
Ad.3 Tidak menimbulkan gangguan pada
orang lain  HINDER  menimbulkan
kerugian immateriil
Unsur HINDER: Adanya perbuatan
melawan hukum (1365 KUHPerdata)
Perbuatan tersebut mengganggu
kenikmatan orang lain

5
Contoh Kasus :
 Krularrest 30 Januari 1914  kasus
pabrik roti
 Nobel ARREST 31 Desember 1937
Jan Nobel dan perhimpunan
mahasiswa

6
Pedoman untuk menggugat atas dasar Hinder
melalui pasal 1365 KUHPerdata:
1. Gangguan harus dilakukan terhadap
penggunaan hak milik secara normal serta
dilihat dari ukuran objektif
2. Gangguan harus berkaitan dengan hak milik
yang dipakai sendiri
3. Gangguan harus merupakan pemakaian hak
milik yang sesungguhnya dari hak milik
seseorang

7
Ad.4 Kemungkinan pencabutan hak tidak
diatur dalam pasal KUHPerdata
berkaitan dengan tanah dikenal UU
tentang pencabutan hak milik untuk
kepentingan umum

8
C. Ciri-ciri Hak Eigendom
1. Absolut artinya terkuat terpenuh
dapat dipertahankan pada setiap
orang
2. Paling luas artinya si pemilik dapat
berbuat apa saja terhadap bendanya
3. Merupakan hak induk terhadap hak
kebendaan lainnya
4. Mempunyai sifat tetap tidak lenyap
jika ditimpa hak kebendaan lain
5. Mengandung benih dari hak
kebendaan lainnya
9
II. Berlakunya UUPA
Pasal – pasal yang dicabut dari KUHPerdata hubungkan
dgn diktum ke IV UUPA no. 5 tahun 1960
UUPA terdiri dari:
Bagian I  4 bab pasal 1 sampai dengan pasal 58
Bagian II  ketentuan 2 konversi
Bagian III, IV , V  beralihnya kewenangan pada
negara  tanah dikuasai negara

Penggunaan hak milik menurut UUPA :


1. Tidak boleh disalahgunakan apalagi dirusak
2. Mempunyai fungsi sosial pasal 6 juncto pasal 20
UUPA
3. Menganut asas pemisahan horizontal
10
UUPA lebih menonjolkan asas kemasyarakatan atau
fungsi sosial
Atas dasar surat Menteri Pertanian/Agraria pemerintah
menganut:
 Asas accesie untuk tanah – tanah yang sudah
bersertifikat
 Asas pemisahan horizontal untuk tanah yang
belum bersertifikat

Pembatasan hak milik menurut UUPA :


1. Penggunaan hak milik harus memperhatikan
kepentingan umum
2. Tidak boleh menimbulkan kerugian pada pihak lain
3. Harus dipelihara dengan baik
4. Pemerintah mengawasi penyerahan hak milik
5. Pemerintah mengawasi monopoli hak atas tanah

11
Berkaitan dengan subyek hak milik KUHPerdata tidak
memberikan batasan siapa yg menjadi subjek hak milik tsb.
Sementara UUPA melalui pasal 21 membatasi subyek hak
milik.

Cara perolehan hak milik :


 KUHPerdata berdasarkan pasal 584
 UUPA berdasarkan pasal 22  terjadinya hak milik menurut
hukum adat diatur dalam PP

Hak milik terjadi dengan :


1. Penetapan pemerintah dengan cara dan syarat ditentukan
dalam PP
2. Ketentuan Undang – undang

Pasal 26 UUPA menetapkan jual beli, tukar menukar, hibah,


testament, pemberian menurut hukum adat (segala
peralihan hak dengan cara tersebut diatas diawasi oleh
pemerintah dengan PP)
12

Anda mungkin juga menyukai