Anda di halaman 1dari 33

Disusun oleh Dominique Virgil

RANGKUMAN HUKUM KEBENDAAN PERDATA

Sistematika Hukum Perdata menurut KUHPerdata dan Doktrin

 Menurut KUHPerdata:
o Buku I: Orang
o Buku II: Kebendaan
o Buku III: Perikatan
o Buku IV: Pembuktian & Daluwarsa
 Menurut doktrin:
o Hukum orang / Hukum Pribadi (Persoonenrecht)  mengatur:
 Orang sebagai subjek hukum
 Orang dalam kecakapannya untuk memiliki hak dan
bertindak sendiri untuk melaksanakan hak-haknya
o Hukum keluarga (familierecht)  peraturan hukum yang
mengatur pergaulan hidup kekeluargaan. Hukum keluarga
memuat tentang:
 Perkawinan, perceraian, hukum harta kekayaan antara
suami dan istri
 Kekuasaan orang tua (ouderlijkemacht)
 Keturunan
 Perwalian
 Pendewasaan (handlichting)
 Pengampuan (curatele)
 Orang yang hilang
o Hukum harta kekayaan (Vermogensrecht)  peraturan-
peraturan hukum yang mengatur hak dan kewajiban manusia
yang bernilai uang. Hukum harta kekayaan mengatur:
 Hukum benda (zakelijkerechten)  mengatur hak
kebendaan yang bersifat mutlak [dapat dipertahankan
terhadap siapa saja]
 Hukum perikatan (verbintenis)  hubungan bersifat
kehartaan, pihak pertama berhak atas suatu prestasi dan
Disusun oleh Dominique Virgil

pihak lain wajib memenuhi prestasi tersebut.  bersifat


relatif [hanya dapat dipertahankan terhadap orang-orang
yang ada dalam kelompok yang sama]  asas kebebasan
berkontrak.
 Hukum hak immaterial
o Hukum waris (erfrecht)  akibat-akibat hukum dari hubungan
keluarga terhadap harta warisan yang ditinggalkan seseorang

Menurut doktrin Menurut KUHPerdata

1. Hukum orang Buku I (Orang)


2. Hukum keluarga
3. Hukum Kekayaan Buku II (Benda)
a. Absolut
b. Relatif Buku III (Perikatan)
4. Hukum Waris

Isi Buku II KUHPerdata dan Pengaruhnya dengan Diberlakukannya UUPA


dan UUHT

 Mengatur masalah kebendaan dan juga kewarisan:


o Menurut pembentuk UU, mewaris adalah salah satu cara
memperoleh hak kebendaan (Pasal 528 KUHPerdata, Pasal 584
KUHPerdata). Hukum kebendaan juga punya kaitan dengan
hukum kekeluargaan.
o Menurut doktrin: hal yang berkaitan dengan pewarisan juga
terkandung unsur perikatan  adanya hak dan kewajiban yang
dimiliki si pewaris semasa hidupnya  tidak tepat memasukkan
hukum waris ke dalam Buku II KUHPerdata
 Buku II KUHPerdata : 21 Bab, 733 Pasal, dipecah ke dalam 5 bagian:
o Hak kebendaan dan hak kebendaan pada umumnya
o Hak kebendaan yang memberi kenikmatan
o Pewarisan
o Piutang yang diistimewakan
o Hak kebendaan yang memberi jaminan
Disusun oleh Dominique Virgil

 Berlakunya UUPA (UU No. 5 tahun 1960):


o Pertimbangan: Hukum agraria saat itu tersusun berdasarkan
tujuan dan sendi-sendi pemerintahan jajahan, dualistis (hukum
adat dan hukum agraria Barat diberlakukan)
o Berlakunya UUPA : semua ketentuan pasal tentang tanah, air,
dan kekayaan alam di Buku II KUHPerdata menjadi tidak
berlaku lagi kecuali ketentuan tentang hipotik.
o Pasal yang masih berlaku penuh:
 Pasal 505, serta Pasal 209 – 518  benda bergerak
 Pasal 612 – 613  penyerahan benda bergerak
 Pasal 826 – 827  bewoning
 Pasal 830 – 1130  Waris
 Pasal 1131 – 1149  piutang yang diistimewakan
 Pasal 1150 – 1160  gadai
o Pasal-pasal yang tidak berlaku:
 Pasal-pasal tentang benda tidak bergerak yang hanya
mengatur mengenai hak atas tanah
 Pasal yang mengatur mengenai cara memperoleh hak milik
atas tanah
 Pasal 621 – Pasal 623  pemberian penegasan hak atas
tanah yang menjadi wewenang Pengadilan Negeri
 Pasal yang mengatur mengenai penyerahan benda-benda
tidak bergerak
 Pasal 673 : kerja rodi
 Pasal 625 – 672 : hak dan kewajiban pemilik pekarangan
yang bertetangga
 Pasal 674 – 710 : pengabdian pekarangan
 Pasal 711 – 719 : hak opstal
 Pasal 720 – 736 : hak erfpacht
 Pasal 737 – 755 : bunga tanah dan hasil sepersepuluh
 Pasal 1955 dan 1963 (pelaksana pasal 610 KUHPerdata) 
syarat memperoleh hak eigendom melalui lembaga
verjaring
Disusun oleh Dominique Virgil

 Pasal 621, 622, 623 KUHPerdata


 Berlakunya UU Hak Tanggungan (UU No. 4 tahun 1996)

Tentang Benda

Pasal 499 KUHPerdata : Benda ialah segala sesuatu yang dapat dihaki atau
dijadikan objek hak milik.  mencakup istilah benda (zaak), barang (goed),
dan hak (recht).

Pengertian benda meliputi benda berwujud dan tidak berwujud  contoh


benda tidak berwujud (immaterieel) : hak, misalnya piutang-piutang atau
penagihan-penagihan seperti piutang atas nama, dsb.

Perbandingan antara barang dengan benda di BW dan NBW:

BW NBW
Benda punya pengertian lebih luas Membedakannya dengan jelas. Di
dibanding barang. Buku 3:
Membedakan tidak secara konkret Pengertian barang (goed) lebih luas
dan tidak konsekuen dalam dibanding Zaak (Benda)
penggunaannya Barang : semua benda dan harta
kekayaan
Benda : objek berwujud dan dapat
dikuasai manusia

Prof. Mariam Darus: kata “Dapat” dalam pengertian benda di Pasal 499
KUHPerdata membuka kemungkinan yaitu pada saat-saat tertentu “sesuatu”
itu belum berstatus sebagai objek hukum, namun pada saat-saat lain
merupakan objek hukum, seperti aliran listrik, pesan-pesan internet

Syarat objek hukum :

- Dikuasai oleh manusia


- Mempunyai nilai ekonomi
Disusun oleh Dominique Virgil

Benda (Zaak)

Berwujud Tidak berwujud


(Pasal 499 jo. 503) (Pasal 499)

Bagian dari harta Hak Cipta, Hak


Arti sempit
kekayaan Paten, Hak Merk

Nyata, dapat Berwujud (Pasal Tidak berwujud


dilihat, dipegang 500) (Pasal 501)

Hasil Pekerjaan Timbul karena


Hasil karena alam
Manusia (Pasal 502 hubungan hukum
(Ps 502)
ayat 2) tertentu

Tumbuh ditanah Piutang/Penagihan Penagihan lainnya


(buah dari pohon) (vordering) (Pasal 502 ayat 2)

Atas nama, atas Uang sewa, upeti,


Produk dari hewan
bawa, atas tunjuk angsuran, bunga

 Benda dalam arti sempit : segala sesuatu yang berwujud nyata, dapat
dilihat dan dipegang
 Benda dalam arti luas : benda dalam arti sempit + harta kekayaan
berwujud dan tidak berwujud
 Benda dalam arti luas yang tidak berwujud dan bukan bagian dari
harta kekayaan : hak pengarang, hak paten, hak merek

Jika ditinjau dari sudut bagiannya, benda (zaak) dapat dibagi ke dalam :

- Benda pokok (hoofdzaak)


- Benda tambahan (bijzaak)  karena hukum perlekatan (accessie) atas
suatu benda baik berupa perolehan hasil karena perbuatan alam atau
perbuatan manusia
- Benda pembantu (hulpzaak)  benda-benda yang secara fisik terlepas
satu sama lainnya tetapi secara ekonomis dipandang sebagai suatu
Disusun oleh Dominique Virgil

kesatuan  contoh: kunci pintu, kursi-kursi dalam gedung bioskop,


dll

Definisi benda menurut UU Jaminan Fidusia (UUF) No. 42 tahun 1999: benda
adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki dan dialihkan, baik berwujud
maupun tidak berwujud, terdaftar maupun tidak terdaftar, bergerak maupun
tidak bergerak yang tidak dapat dibebani hak tanggungan atau hipotik.

Definisi benda menurut Paul Scholten: Benda adalah setiap bagian dari alam
yang berwujud yang semata-mata dapat dikuasai oleh manusia, berharga
untuknya dan yang oleh hukum dipandang sebagai suatu kesatuan.

Definisi benda (zaak) menurut Prof. Sri Soedewi:

- Perbuatan hukum (Rechtshandeling) – Pasal 1792 KUHPerdata


menyangkut pemberian kuasa (lastgeving)
- Kepentingan (Belangrijk) – Pasal 1354 ayat (1) KUHPerdata 
menyangkut pengurusan sesuatu secara sukarela untuk kepentingan
orang lain (zaakwaarneming)
- Peristiwa atau kenyataan hukum (Rechtsfeit) – Pasal 1263 ayat (1)
KUHPerdata  perikatan dengan syarat menunda

Pengertian Hukum Benda

Hukum benda (zakenrecht) : kumpulan segala macam aturan hukum tentang


benda  Buku II KUHPerdata (Pasal 499 – 1232 KUHPerdata)

Sistem pengaturan: tertutup  tidak dapat mengadakan hak-hak


kebendaan baru selain dalam Buku II KUHPerdata

Menurut doktrin, kemungkinan memperjanjikan hak-hak kebendaan selain


yang diatur dalam Pasal 528 KUHPerdata  tidak dimungkinkan. Alasan:

- Hukum kebendaan tidak mengenal asas kebebasan berkontrak


- Hukum kebendaan bersifat memaksa
- Hukum kebendaan bersifat mutlak  orang yang memilikinya bisa
mempertahankannya terhadap gugatan orang lain
Disusun oleh Dominique Virgil

- Hak kebendaan dapat dihadapkan pada hak perorangan yaitu hak


yang hanya berlaku dan hanya dapat dipertahankan terhadap pihak
lawannya dalam perjanjian

Hukum perikatan  Sistem terbuka  kebebasan setiap orang untuk


mengadakan perjanjian apapun asal tidak bertentangan dengan kesusilaan
dan kepentingan umum

Asas-Asas Umum Hukum Benda

1. Hukum memaksa  aturan dalam UU wajib dipatuhi oleh para pihak


2. Dapat dipindahkan  semua hak kebendaan dapat dipindahtangankan
kecuali hak pakai dan hak mendiami  sejak UUHT berlaku, hak pakai
dapat dipindahtangankan, yaitu yang diberikan kepada orang
perseorangan dan badan-badan hukum perdata.
3. Individualitas  objek hak kebendaan : benda yang dapat ditentukan
secara individu  berwujud, satu kesatuan
4. Asas Totalitas  hak milik atas keseluruhan objeknya, tidak dapat
diletakkan atas bagian-bagian dari benda yang bersangkutan  tercakup
asas perlekatan (accessie)  benda pokok berkaitan dengan benda
tambahan dan pembantu  orang memiliki rumah, maka otomatis ia
pemilik jendela, pintu, kunci, genteng
5. Tak dapat dipisahkan  pemilik tidak dapat memindahtangankan
sebagian dari wewenang yang ada padanya atas suatu hak kebendaan 
contoh: tidak bisa memindahkan sebagian rumah
6. Asas Prioritas  hak kebendaan yang melekat pada hak eigendom harus
diatur urutannya karena luasnya berbeda-beda
7. Asas Percampuran  2 hak melebur jadi satu  contoh: hak yang
membebani dan dibebani terkumpul dalam satu tangan. A menyewa
rumah B, lalu membeli rumah B, hak sewa lenyap.
8. Pengaturan dan Perlakuan yang Berbeda terhadap Benda bergerak dan
tidak bergerak
9. Asas Publisitas  pengumuman status kepemilikan suatu benda tidak
bergerak kepada masyarkat  contoh: tanah
Disusun oleh Dominique Virgil

10. Perjanjian Kebendaan  perjanjian yang mengakibatkan berpindahnya


hak kebendaan

Jenis-Jenis Benda

1. Berwujud (lichamelijke zaken) dan tak berwujud (onlichamelijke zaken) –


Pasal 503 KUHPerdata
Dikaitkan dengan cara penyerahan benda akibat adanya suatu hubungan
hukum antara 2 pihak atau lebih  contoh: karena jual beli, pewarisan,
pemberian, dll
2. Jika dipakai dapat habis (Verbruikbaar) dan tidak dapat habis
(onverbruikbaar) – Pasal 505 KUHPerdata
Dapat habis: nasi, roti, teh, kopi, lilin, minyak, uang, dll
Tidak dapat habis: piring, sendok, garpu, motor, mobil, dll
3. Sudah ada (tegenwoordige zaken) dan masih akan ada (toekomstige
zaken)
Masih akan ada:
 Absolut  pada suatu saat benda tersebut sama sekali belum ada 
contoh: panen padi
 Relatif  pada satu saat sudah ada, tetapi bagi orang tertentu belum
ada  contoh: perabot rumah tangga yang sudah dipesan tapi belum
diserahkan
4. Dalam perdagangan (zaken in de handel) dan di luar perdagangan (zaken
buiten de handel)
Terletak pada objek perjanjiannya.
Dalam perdagangan: dapat diperjual belikan dengan bebas
Di luar perdagangan: tidak dapat diperjualbelikan dengan bebas, ditinjau
dari:
 Sudut pemakaian  contoh: larangan menjual belikan lapangan sepak
bola, jalan umum, tanah wakaf
 Sudut perikemanusiaan dan moral  contoh: larangan
memperjualbelikan bayi atau anak balita
 Sudut ketentuan UU  Contoh: larangan memperjualbelikan
narkotika, obat terlarang, dll
Disusun oleh Dominique Virgil

 Sudut kesusilaan dan ketertiban umum  contoh: larangan


memperjualbelikan gambar porno
5. Dapat dibagi (deelbare zaken) dan tidak dapat dibagi (ondeelbare zaken)
Berkaitan dengan wujud dan sifat benda
Dapat dibagi: jika dibagi tidak menghilangkan sifat dan hakekat benda,
misalnya kopi, gula pasir, dll
Tidak dapat dibagi: jika dibagi menghilangkan sifat dan hakekat benda 
contoh: kuda, sapi, ayam, dll
6. Dapat diganti (wisseling zaken) dan tidak dapat diganti (onwisseling
zaken)
Dapat diganti: uang yang masih berlaku namun hilang
Tidak dapat diganti: uang kuno yang sudah tidak berlaku dan hilang
7. Terdaftar (geregistreerde zaken) dan tidak terdaftar (ongeregistreerde
zaken)
KUHPerdata tidak mengenal pembedaan ini.
Terletak pada pembuktian kepemilikan.
Benda terdaftar: pemindahan dan pembebanannya harus didaftar dalam
buku atau register umum  ada sertifikat atas nama pemilikan. Contoh:
tanah, TV, hak merek, hak cipta, dll
Benda tidak terdaftar: benda tidak atas nama, umumnya benda bergerak
yang tidak sulit membuktikan kepemilikannya karena berlaku bezit
sebagai titel sempurna  bezit sama dengan eigendom, yang menguasai
benda bergerak dianggap pemiliknya.
8. Bergerak (roerend zaken) dan tidak bergerak (onroerend zaken) 
terpenting
Benda Bergerak Benda Tidak Bergerak
Cara 1. Karena sifatnya (Pasal 1. Karena sifatnya (Pasal 506
membeda 509 KUHPer)  dapat KUHPerdata)  tanah dan segala
kan berpindah/dipindahkan sesuatu yang melekat atau
 ayam, kambing, buku, didirikan di atasnya
pensil 2. Karena tujuan pemakaiannya
(Pasal 507 KUHPerdata)  pabrik,
Disusun oleh Dominique Virgil

Pasal 510 KUHPer: kapal, barang-barang yang dihasilkan,


perahu, gilingan penggilingan; perumahan dan
2. Karena ketentuan UU benda-benda yang dilekatkan
(Pasal 511 KUHPer): 3. Karena ketentuan UU (Pasal 508
- Hak pakai hasil dan hak KUHPerdata)  hak pakai hasil,
pakai atas benda hak pakai atas kebendaan tidak
bergerak bergerak, hak usaha, dsb
- Hak atas bunga yang Pasal 314 KUHD: kapal dengan
diperjanjikan bruto 20 M3 ke atas  benda tidak
- Penagihan atau piutang bergerak
- Saham atau andil dalam
persekutuan
Manfaat pembedaan, 4 hal:
1. Bezit Berlaku titel yang Mereka yang menguasai benda
sempurna (Pasal 1977 tidak bergerak belum tentu pemilik
KUHPer) : yang benda tersebut
menguasai benda
bergerak dianggap
pemilik
2. Levering Pasal 612 KUHPer: Pasal 19 UUPA dan PP No. 10/1961
(Penyeraha Penyerahan nyata yang  cara pendaftaran dan peralihan
n) sekaligus penyerahan hak atas tanah  Dengan lelang,
yuridis kewarisan,
penggabungan/peleburan
UU No. 16/1985 tentang Rumah
Susun; UU No. 4 tahun 1992 
hak atas rumah susun, hak atas
rumah beralih dengan pewarisan
dan pemindahan hak sesuai
ketentuan hukum yang berlaku
3. Pasal 1150 KUHper: gadai Pasal 1162 KUHPer: hipotik 
Pembeban setelah UUHT berlaku, tanah dan
an
Disusun oleh Dominique Virgil

(bezwaring benda atas tanah hanya


) dibebankan dengan Hak
Tanggungan.
Ketentuan hipotik di buku II
KUHper hanya atas pesawat dan
helikopter (UU 15/1992) dan atas
kapal (Pasal 314 KUHD & UU
21/1992)
4. Pasal 1977 ayat (1) Pasal 610 KUHPer: ada daluwarsa
Daluwarsa KUHper: tidak dikenal sebagai cara memperoleh hak milik
(Verjaring) daluwarsa sebab bezit Pasal 1963 KUHPer
sama dengan eigendom Kedua pasal di atas sudah tidak
berlaku lagi  diatur di PP
24/1997, pasal 24 dan 32

Hak Kebendaan

Hukum perdata: sistem hukum yang bersifat subyektif  mengandung


hukum harta kekayaan  asas: para pihak boleh menentukan lahirnya dan
hapusnya hak kewajiban yang mereka sepakati  disebut hak perdata.

Hak perdata dibagi 2, yaitu:

- Hak absolut (ius in re), ada beberapa pengertian:


o Hak absolut atas benda  hak kebendaan  Buku II KUHPer
o Hak absolut terkait pribadi seseorang  hak kepribadian  hak
hidup, hak merdeka, hak atas kehormatan, dll
o Hak absolut terkait orang dan keluarga  hak kekeluargaan 
hak yang timbul dari hubungan antara orang tua dan anak, dll
o Hak absolut atas benda tidak berwujud (immateriel recht)  hak
merk, hak paten, hak pengarang
Tidak semua hak absolut adalah hak kebendaan.
- Hak relatif  hak perseorangan  hukum perikatan Buku III
KUHPerdata
Disusun oleh Dominique Virgil

Hak
Perdata

Absolut Relatif

Hak Hak Hak Atas Hak dari Hak perorangan


Kebendaan kepribadian benda hubungan --> hukum
immateriil kekeluargaan perikatan -->
sumber prikatan

Hak kebendaan Hak kebendaan


yang memberi yang memberi
kenikmatan jaminan

Langsung: Tidak
langsung: atas Menurut Di luar Di dalam
atas benda KUHPer KUHPer KUHPer
milik sendiri benda milik
orang lain
Hak Gadai
Menguasai Erfpacht Fidusia Privilege
(Bezit) - (720) (1150) (1134)
529 - 569
Opstal Hipotik Credietv Rente
Hak Milik (711) (1162) erband
(Eigendom) ntie
--> 570
Vruchtgebr Hak
uik (756) Tanggun
gan
Servituut
(674 dst)

Pengertian dan ciri-ciri hak kebendaan:

 Absolut  Dapat dipertahankan terhadap semua orang


 Droit de suite  hak terus mengikuti pemilik benda atau hak yang
mengikuti bendanya di tangan siapapun
Contoh: di atas tanah melekat hak sewa  apabila tanah dijual
sebelum hak sewa berakhir  hak sewa tetap mengikuti pemilik baru
tanah yang bersangkutan
 Droit de preference (prioritas):
Disusun oleh Dominique Virgil

o Benturan hak kebendaan dan perorangan: hak kebendaan


didahulukan  contoh: A punya mesin tik, B meminjam mesin
tik. A menjual mesin tik kepada C. B tidak dapat
mempertahankan hak meminjam terhadap C.
o Benturan antara dua hak kebendaan  yang lebih dulu terjadi
diprioritaskan
 Hak menuntut kebendaan (revindicatie)  hak menuntut
pengembalian hak dalam keadaan semula  Pasal 574 KUHPer
 Hak sepenuhnya memindahkan  tidak perlu minta persetujuan pihak
lain

Perbandingan hak kebendaan dan perorangan

Hak Kebendaan Hak perorangan


Absolut  dapat dipertahankan Relatif  hanya dapat
terhadap setiap orang dipertahankan terhadap pihak lain
di dalam perjanjian
Hubungan hukum antara seseorang Hubungan hukum antara dua orang
dengan benda : langsung atau lebih berkaitan dengan suatu
benda / hal tertentu
Diutamakan / didahulukan Asas kesamaan dan keseimbangan
 tidak peduli mana yang lebih dulu
terjadi
Bisa melakukan tuntutan / gugatan. Bisa melakukan tuntutan / gugatan.
Disebut gugat kebendaan, untuk Disebut gugat perorangan, hanya
siapapun yang mengganggu haknya. untuk pihak lawan dalam perjanjian
Pemindahan sepenuhnya Pemindahan terbatas
Asas perlindungan (Pasal 1977 ayat Tidak dikenal asas perlindungan
1 KUHPer)  seseorang yang jujur
menguasai benda bergerak
dilindungi.
Disusun oleh Dominique Virgil

Perbedaan juga dalam hal kepailitan:

- Dari sudut hak kebendaan: A punya hak memungut hasil dari tanah
hak milik B  B jatuh pailit  hak memungut hasil A masih ada
walaupun tanah tersebut dijual oleh pihak pengampu kepailitan
- Dari sudut hak perorangan: X punya piutang 1.000.000 terhadap Y 
pailit  X dapat mengajukan tuntutannya dari hasil penjualan harta
kekayaan Y

Pembedaan hak-hak kebendaan

Ditinjau dari sudut fungsi, hak kebendaan dibagi menjadi 2:

- Hak kebendaan yang memberi kenikmatan


o Hak atas benda milik sendiri
 Bezit
 Eigendom
o Atas benda milik orang lain
 Erfpacht  Pasal 720 KUHPerdata
Hak untuk menikmati secara penuh benda milik orang lain
dengan kewajiban membayar uang sewa / canon kepada
pemiliknya  canon adalah upeti tahunan si pemegang
kepada pemilik tanah. Erfpacht dapat dialihkan
 Opstal  Pasal 711 KUHPerdata
Hak untuk memiliki bangunan atau tanaman di atas tanah
milik orang lain
 Vruchtgebruik  Pasal 756 KUHPerdata
Hak menarik hasil dari benda orang lain seolah benda
tersebut milik sendiri
 Servituut  Pasal 674 KUHPerdata
Beban atas pekarangan guna kepentingan pekarangan
yang berbatasan
 Oogstverband (tidak diatur dalam KUHPerdata)
Hak untuk menikmati panen yang akan diperolehnya dari
suatu perkebunan yang dapat dibebankan dalam
Disusun oleh Dominique Virgil

perjanjian pinjam meminjam sejumlah uang sebagai


jaminan pelunasan utang
HAK DI ATAS SUDAH TIDAK BERLAKU SETELAH UUPA
DIBERLAKUKAN. Hak-hak dalam UUPA adalah:
a. Hak milik (Pasal 20 UUPA)
 Hak turun temurun, terkuat dan terpenuh atas
tanah
 Punya fungsi sosial
 Dapat beralih dan dialihkan
 Dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak
tanggungan
b. Hak guna usaha (Pasal 28 UUPA)
 Hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai
langsung oleh negara dalam jangka waktu 25 tahun
 untuk perusahaan peternakan, pertanian,
perikanan
 Waktu paling lama: 35 tahun
 Dapat diperpanjang paling lama 25 tahun
 Dapat dialihkan
 Dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak
tanggungan
c. Hak guna bangunan (Pasal 35 UUPA)
 Hak mendirikan dan mempunyai bangunan di tanah
milik orang lain
 jangka waktu paling lama 30 tahun
 Dapat diperpanjang maksimal 20 tahun
 Dapat dialihkan dan beralih
 Dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani Hak
Tanggungan
d. Hak pakai (Pasal 41 UUPA)
 Hak menggunakan dan/atau memungut hasil dari
tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau
tanah milik orang lain
Disusun oleh Dominique Virgil

 Sesuai izin pejabat berwenang atau perjanjian


dengan pemilik tanah
 Hanya dapat dialihkan dengan izin pejabat orang
lain atau perjanjian dengan pihak pemilik
e. Hak sewa (Pasal 44 UUPA)
 Hak sewa untuk bangunan
 Hak sewa atas tanah untuk keperluan bangunan
dengan membayar uang sewa kepada pemiliknya
- Hak kebendaan yang memberi jaminan
o Menurut KUHPerdata
 Gadai
 Hipotek
o Di luar KUHPerdata
 Gadai Crediet Verband
 Fidusia

Dikenal pula hak-hak yang bukan merupakan hak kebendaan tetapi punya
sifat kebendaan dan memberikan jaminan:

- Hak istimewa (privilege)


- Hak menahan (Retentie)

BEZIT

Bezit diatur dalam Pasal 529 – 568 KUHPerdata

Pasal 529 KUHPerdata: Definisi Bezit:

- Kedudukan seseorang
- Menguasai kebendaan
- Dengan diri sendiri atau perantaraan orang lain
- Mempertahankan dan menikmati selaku orang yang memiliki
kebendaan itu

Menurut Subekti, bezit adalah:

- Keadaan lahir
- Seseorang menguasai suatu benda
Disusun oleh Dominique Virgil

- Seolah kepunyaannya sendiri


- Oleh hukum dilindungi
- Dengan tidak mempersoalkan hak milik atas benda sebenarnya pada
siapa

Menurut Sri Soedewi, bezit adalah:

- Keadaan memegang atau menikmati benda


- Seorang menguasainya baik sendiri atau dengan perantaraan orang
lain
- Seolah-olah kepunyaan sendiri

Perbedaan bezit dengan eigendom:

Bezit Eigendom
Hubungan nyata pemegang dengan Hubungan hukum benda dengan
bendanya pemiliknya
Seseorang yang menguasai benda Seseorang dapat bertingkah sebagai
belum tentu pemiliknya yang sejati pemilik (eigenaar) dari suatu benda
karena ia memang pemiliknya

Pasal 531-532 KUHPer:

- Bezitter te goeder trouw  melakukan bezit dengan itikad baik 


pemegangnya dengan jujur mengira bahwa dia pemilik sejati benda
yang dikuasainya tanpa tahu cacat cela benda tersebut
- Bezitter te kwader trouw  bezit dengan itikad buruk / tidak jujur
 pemegangnya tahu dia bukan pemilik sejati benda yang dikuasainya
dan tahu bahwa benda tersebut adalah benda curian, penggelapan, dll

Bezitter jujur maupun tidak jujur tetap mendapat perlindungan hukum


 Pasal 533 KUHPerdata  semua dianggap punya itikad baik. Itikad
buruk harus dibuktikan.

Syarat-Syarat Bezit:

- Hubungan nyata  orang menguasai benda secara nyata  CORPUS


Disusun oleh Dominique Virgil

- Unsur kehendak seseorang untuk menguasai benda  harus dari


orang yang berhak  ANIMUS

Macam-macam bezit:

- Burgerlijk bezit : orangnya disebut bezitter


Bezitter punya kehendak untuk memiliki suatu benda bagi dirinya
sendiri
- Natuurlijke bezit : orangnya disebut detentor atau houder
Kehendak bukan dari diri sendiri, melainkan karena hubungan hukum
tertentu (contoh: sewa menyewa, pinjam meminjam, dll)

Bezit punya sifat rangkap : di satu pihak bertitik tolak pada kekuasaan nyata
tanpa memperhatikan apakah keadaan nyata itu sesuai dengan keadaan
hukumnya, di sisi lain tidak memperhatikan kekuasaan nyata

Bezit atas hak eigendom  punya dua unsur sekaligus, yaitu sebagai
eigenaar dan bezitter. Bezit dapat terjadi pada:

a. Eigendomsbezit  bezitter adalah eigenaar suatu benda


b. Burgerlijk Bezit  seseorang menguasai suatu benda dengan nyata dan
bersikap seperti seorang pemilik  berkeinginan menjadi pemilik, namun
dia bukan pemilik
c. Natuurlijke Bezit  seseorang murni menguasai benda tanpa kehendak
memilikinya  tidak ada unsur animus

Interventie bezit : bezitter berubah menjadi houder/detentor  A


memiliki rumah (A sebagai bezitter dan eigenaar). A menjual kepada B.
Setelah terjual, A menyewa rumah tersebut dari B, tetap menempatinya
selaku penyewa. A semula bezitter dan eigenaar kemudian menjadi houder.

X meminjam mesin tik Y, lalu X membeli mesin tik tersebut. X tadinya


houder, berubah menjadi bezitter dan eigenaar.

Syarat interventie bezit:

- Perubahan kehendak dari bezitter


- Harus ada persetujuan dari pihak lawan (Pasal 536 KUHPer)
Disusun oleh Dominique Virgil

Cara memperoleh bezit

Pasal 538 KUHPer:

- Tindakan aktif : menarik suatu kebendaan  kurang tepat, karena


pada warisan tidak perlu melakukan tindakan aktif
- Ada niat menguasai benda itu untuk diri sendiri  hanya tepat untuk
eigendoms bezit dan burgerlijk bezit karena dalam kedua bezit tersebut
dipenuhi unsur corpus dan animus

Pasal 540 KUHPerdata, ada 2 cara:

- Occupatio  tindakan menduduki atau menguasai benda bergerak /


tidak bergerak yang tidak ada pemiliknya.
Cara memperoleh: originair / tanpa bantuan orang lain
Contoh: mengambil ikan di sungai, memetik buah di hutan, dsb
Benda yang tidak ada pemiliknya : res-nullius  kalau masih ada di
tempat aslinya, maka dikategorikan benda tidak bergerak. Kalau sudah
diambil/dipetik  menjadi benda bergerak
Pasal 545 ayat (1) KUHPer: seseorang yang menguasai benda tidak
bergerak selama 1 tahun tanpa gangguan apapun akan menjadi
bezitter  tidak jelas bezitter dalam jenis yang mana.
Pasal 1963 KUHPer :
o Selama 20 tahun dengan itikad baik + alas hak tertentu
menguasai barang  memperoleh hak milik dengan jalan
daluwarsa
o Siapa dengan itikad baik menguasai selama 30 tahun 
memperoleh hak milik  Tidak perlu menunjukkan alas haknya

Dengan berlakunya UUPA, kedua pasal di atas tidak berlaku lagi.

- Levering (Penyerahan)
Bersifat derivatif  seseorang memperoleh benda melalui penyerahan
dari orang lain yang lebih dulu menguasai benda tersebut
Contoh: warisan (Pasal 541 KUHPer)
Pasal 1977 (1) KUHPer  A kehilangan benda. Lalu B menemukan
benda itu. Secara otomatis B dianggap pemiliknya.
Disusun oleh Dominique Virgil

Pasal 1977 (2) KUHPer  A berhak menuntut kembali barangnya di


tangan siapapun, dalam jangka waktu 3 tahun sejak
hilangnya/dicurinya barang itu  kalau tidak ada yang menuntut,
maka B menjadi bezitter tetap atau eigenaar tanpa melalui penyerahan

Hak yang timbul karena bezit

Bezitter yang jujur maupun tidak jujur dapat perlindungan hukum  tidak
sama dikaitkan dengan Pasal 533 KUHPerdata

Fungsi bezit:

- Polisionil :
o Bezit dapat perlindungan hukum berdasarkan kenyataan
bahwa ia menguasai benda itu
o Siapapun yang menguasainya dilindungi sampai terbukti di
pengadilan bahwa ia tidak berhak
- Zakenrechtelijk
o Setelah menguasai benda tanpa protes si pemilik  berubah
menjadi hak milik lewat lembaga verjaring
o Fungsi ini hanya pada burgerlijk bezit

Pasal 548 KUHPer: bezitter yang jujur memperoleh hak:

- Dianggap pemilik benda sampai saat haknya dituntut kembali di muka


Hakim
- Dapat memperoleh hak milik karena daluwarsa
- Berhak menerima hasil kebendaan sampai dituntut kembali di muka
Hakim
- Harus dipertahankan kedudukannya jika ia mendapat gangguan /
kehilangan kedudukannya

Pasal 549 KUHPer: bezitter yang tidak jujur memperoleh hak:

- Dianggap pemilik benda sampai proses penuntutan di muka Hakim


berjalan kembali
- Berhak menikmati hasil kebendaan yang bersangkutan  kewajiban:
mengembalikan kepada yang berhak
Disusun oleh Dominique Virgil

- Harus dipertahankan kedudukannya jika ia mendapat gangguan /


kehilangan kedudukannya

Pasal 550 KUHPer: bezitter yang mendapat gangguan  Dapat mengajukan


gugatan  “gugat bezit”

- dipertahankan dalam kedudukannya semula


- gangguan padanya dihentikan
- Pasal 559 KUHPer: ganti rugi, biaya, bunga

Khusus yang menyangkut tanah : jika bezitter mendapat gangguan 


berlakunya UUPA  gugatan bezitter tidak berlaku lagi.

Bezit atas Benda Bergerak  Pasal 1977 ayat (1) KUHPer: bezitter yang
menguasai benda bergerak dianggap eigenaar

Perbedaan penafsiran:

1. Eigendoms Theorie  bezit atas benda bergerak sebagai titel yang


sempurna  bezit = hak milik
Tidak mematuhi Pasal 284 KUHPer  mengabaikan 2 syarat penyerahan
Untuk menjadi seorang pemilik menurut teori ini:
- Tidak perlu titel sah
- Tidak perlu dilakukan orang yang berwenang menguasai benda tsb
2. Legitimatie Theorie  oleh Paul Scholten
- Bezit atas benda bergerak tidak sama dengan eigendom.
- Siapa saja yang menguasai benda dengan jujur  dilindungi
- Untuk menjadi pemilik, bezitter harus punya titel sah
- Pembuktian hak: menunjukkan kepada umum kalau ia menguasai
benda itu layaknya pemilik
- Perlindungan dalam Pasal 1977 (1) : tidak berlaku bagi benda hilang /
yang berasal dari pencurian  Orang yang merasa kehilangan berhak
revindicatie
- P. Scholten melakukan pelembutan hukum  perlindungan dalam
Pasal 1977 (1) KUHPer hanya untuk lalu lintas perdagangan
- Maka, Perlindungan dalam Pasal 1977 KUHPer:
Disusun oleh Dominique Virgil

o Hanya untuk pihak ketiga yang jujur, mengorbankan


kepentingan pemilik sejati
o Tidak berlaku untuk benda-benda atas nama atau yang terdaftar

EIGENDOM

Eigendom (Pasal 570 KUHPerdata) :

- Penguasaan dan penggunaan benda sebebas-bebasnya


o Dapat melakukan perbuatan hukum  mengalihkan,
menyewakan, dll
o Dapat melakukan perbuatan materiil  memakai, memelihara

Hak mutlak, tidak dapat diganggu gugat  asas accessie (perlekatan) di


Perdata Barat  hak milik atas tanah meliputi hak atas apa yang ada di
atas tanah  Pasal 571 KUHPer, Pasal 588 KUHPer  tidak sepenuhnya
benar karena dibatasi oleh Pasal 603 dan 604 KUHPer

Pasal 603 KUHPer:

o A punya bahan sendiri  membangun bangunan di tanah B 


B berhak memiliki bangunan itu atau menuntut bangunan
diambilnya
o Bila B menuntut bangunan A untuk diambil  biaya
pembongkaran memakai dana A
o Kalau B mau memiliki bangunan tsb  B harus bayar semua
bahan dan upah kerja

Pasal 604 KUHPer:

Jika bangunan itu didirikan seseorang beritikad baik  pemilik tanah


tidak boleh menuntut pembongkaran bangunan itu, namun ia boleh
memilih membayar harga bahan dan upah kerja

- Pembatasan oleh UU dan peraturan umum


a. Pasal 570 KUHPer: Dapat terjadi karena:
o Dibatasi Hukum Tata Usaha Negara / HAN melalui campur
tangan penguasa
Disusun oleh Dominique Virgil

o Adanya Hukum Tetangga:


 Pemilik tanah yang letaknya rendah wajib menerima aliran
air dari tanah yang letaknya lebih tinggi  Tidak boleh
dibendung
 Pemilik pekarangan yang letaknya di tengah  wajib
membuka jalan keluar menuju jalan besar bagi
kepentingan tetangga
b. Di luar Pasal 570 KUHPer: Dalam penggunaannya tidak boleh ada
penyalahgunaan hak (misbruik van recht)  kategori:
o Menurut jurisprudensi dan pendapat lazim
 Jika penggunaan eigendom tidak masuk akal
 Dilakukan dengan maksud merugikan orang lain
o Menurut Pitlo
 Manfaat yang diperoleh orang yang melakukan perbuatan
lebih sedikit dari kerugian yang diderita orang

Contoh kasus misbruik van recht : Kasus Cerobong Asap  sengaja dibuat
untuk membuat jengkel tetangga  Digugat dan kalah

- Tidak menimbulkan gangguan (hinder) terhadap orang lain


Hinder : kerugian immateriil (tidak menggunakan uang)
Unsur hinder:
o Ada perbuatan melawan hukum  Pasal 1365 KUHPer
Pedoman untuk menggugat menggunakan Pasal ini:
 Gangguan terhadap penggunaan hak milik secara normal  harus
ditinjau dari ukuran objektif
 Gangguan terhadap hak milik sendiri
 Gangguan terhadap pemakaian yang sesungguhnya dari hak milik
seseorang
o Mengurangi kenikmatan yang harusnya dimiliki seseorang

Contoh kasus:

o Krularrest  Krul digugat karena pabrik rotinya gaduh


Disusun oleh Dominique Virgil

o Nobel arrest  Jan Nobel menggugat mahasiswa karena gaduh


berpesta

- Kemungkinan pencabutan hak dengan pembayaran ganti rugi


Tidak diatur dalam Pasal 584 KUHPer.
Menurut keputusan hakim : hak eigendom dapat dicabut setelah terlebih
dulu mendaftarkan keputusan tersebut dalam Daftar Umum

Ciri-Ciri Hak Eigendom:

- Absolut  terkuat, terpenuh, dapat dipertahankan kepada setiap orang


 kedudukannya lebih kuat dibanding hak kebendaan lain
- Hak paling luas  pemilik dapat berbuat apa saja atas bendanya
- Hak induk  hak lain yang melekat di atasnya hanya sebagai
sampingan
- Sifat tetap  tidak lenyap walaupun hak lain menimpanya, namun hak
kebendaan lain dapat lenyap jika menghadapi hak eigendom
- Mengandung benih hak kebendaan lain

Penggunaan Hak Milik menurut UUPA:

- Tidak boleh disalahgunakan / dirusak


- Hak milik atas tanah ada fungsi sosial
- Asas pemisahan horizontal  tanah terlepa dari bangunan / tanaman
di atasnya

Pembatasan Hak Eigendom menurut UUPA:

- Hak atas tanah harus untuk kepentingan umum pula


- Tidak boleh menimbulkan kerugian bagi orang lain
- Harus dipelihara baik-baik
- Pemerintah mengawasi penyerahan hak atas tanah
- Pemerintah mengawasi hak monopoli atas tanah

Subjek Hak Milik menurut UUPA : WNI dan Badan-Badan Hukum yang
ditetapkan Pemerintah berikut persyaratannya

Cara Memperoleh Hak Eigendom menurut UUPA


Disusun oleh Dominique Virgil

Pasal 22 UUPA: Terjadinya hak milik karena:

- Hukum adat, misalnya melalui pembukaan tanah


- Penetapan pemerintah, yaitu melalui permohonan yang diajukan
kepada instansi yang mengurus tanah
- Ketentuan UU, yaitu atas dasar ketentuan konversi

Pasal 26 ayat (1) UUPA: Jual beli, tukar-menukar, penghibahan, pemberian


dengan wasiat, pemberian menurut adat dan perbuatan lain yang
dimaksudkan untuk memindahkan hak milik serta pengawasannya  diatur
dengan PP

PP No. 10 tahun 1961 Pasal 20 : seseorang dapat memperoleh hak milik atas
tanah karena warisan setelah terlebih dahulu mendaftarkannya dan
meminta peralihan hak tersebut dari orang yang meninggal dalam jangka
waktu enam bulan sejak pewaris meninggal dunia

Cara Memperoleh Hak Eigendom Menurut KUHPerdata

Pasal 584 KUHPerdata:

- Pendakuan atau pemilikan  pengambilan, penguasaan suatu benda


yang tidak ada pemiliknya dengan maksud untuk menguasai dan
memilikinya
- Perlekatan  dalam hal benda pokok dan tambahan tercampur 
pemilik benda pokok menjadi pemilik benda tambahan  contoh: hak
atas tanaman
- Lewat waktu / Daluwarsa  Pasal 1946 KUHPerdata, Pasal 610 jo
Buku IV KUHper :
o Acquisitive Verjaring  daluwarsa sebagai alat memperoleh hak
kebendaan
o Extinctieve Verjaring  daluwarsa sebagai alat untuk
dibebaskan dari suatu perhutangan

Pasal 610: hak milik diperoleh karena daluwarsa setelah memenuhi


persyaratan dan ketentuan UU
Disusun oleh Dominique Virgil

Pasal 1955 KUHPer: untuk memperoleh hak milik  seseorang


menguasai terus menerus, tak putus, tak terganggu, di muka umum
secara tegas sebagai pemilik

Pasal 1963 KUHPer: siapa yang dengan itikad baik dan berdasarkan
ata hak yang sah memperoleh suatu benda tidak bergerak 
memperoleh hak milik dengan daluwarsa  penguasaan selama 20
tahun.

PP No. 24/1997: seseorang dapat menjadi pemilik hak atas tanah


berdasarkan:

o Alat bukti tertulis, kesaksian, atau pernyataan yang


bersangkutan yang kebenarannya diakui Panitia Adjudikasi
o Daluwarsa selama 20 tahun atau lebih  menguasai tanah
secara nyata dan berturut-turut, dengan itikad baik dan terbuka
 dengan keterangan saksi dan tidak dipermasalahkan
masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan setempat
o Jika dalam waktu 5 tahun sejak sertifikat tanah diterbitkan tidak
ada yang keberatan secara tetulis, maka pemegang sertifikat itu
dilindungi

Hukum adat : tidak mengenal lembaga verjaring, namun dengan


menggunakan lembaga rechtsverwerking  A sekian waktu
membiarkan tanahnya tidak dikerjakan  tanah itu dikerjakan B
dengan itikad baik  hak A hilang untuk menuntut kembali tanah itu

- Pewarisan
Berdasarkan ketentuan UU atau wasiat

- Levering

LEVERING

Levering: pemindahan hak eigendom atas suatu benda yang berasal dari
seseorang yang berhak memindahkannya kepada orang lain, sehingga orang
tersebut menjadi pemilik benda yang bersangkutan
Disusun oleh Dominique Virgil

Sistem Penyerahan menurut Doktrin:

- Sistem Kausal (Pasal 584 KUHPer)


Sifat: obligatoir (perjanjian dasar)  perjanjian antara para pihak baru
menimbulkan perikatan, belum mengakibatkan hak eigendom beralih.
Masih butuh penyerahan.
Pengalihan hak eigendom sah bila perjanjian obligatoir sah.
Bila titel sah, maka penyerahannya sah.
Hak milik baru beralih bila dilakukan levering berdasarkan suatu
perjanjian kebendaan.
- Sistem Abstrak
Perjanjian bersifat zakelijk  dengan selesainya perjanjian, tujuan
pokok sudah tercapai, tidak perlu ada penyerahan dulu.
Sah tidaknya pengalihan hak eigendom tidak tergantung pada sah
tidaknya perjanjian obligatoir.
- Sistem Campuran  di Prancis
Terjadi pemindahan hak milik tanpa perlu dilakukan penyerahan atas
bendanya. Penyerahan hanya merupakan penyerahan kekuasaan
belaka, tidak mengandung arti pemindahan hak milik. Hak eigendom
telah beralih sejak tercapainya kata sepakat dalam perjanjian.

Fase-Fase Penyerahan dan Pengalihan

- Tahap Obligatoir  Tahap perjanjian yang menimbulkan perikatan.


Akibat:
o Para pihak baru mengikatkan diri akan mengalihkan hak
eigendom
o Hanya melahirkan hak dan kewajiban antara para pihak
- Tahap Zakelijk
o Para pihak mengadakan perjanjian berisi pengalihan hak
eigendom
o Para pihak melakukan perbuatan yuridis dalam bentuk
penyerahan

Syarat-Syarat Penyerahan
Disusun oleh Dominique Virgil

Ada 4 syarat:-

- Harus ada perjanjian kebendaan  contoh: bezit, eigendom, gadai,


hipotik
- Harus ada alas hak (titel)  Pasal 584 KUHPerdata  hubungan
hukum yang menyebabkan pengalihan benda  misal: perjanjian jual
beli, tukar-menukar, dll
- Harus ada kewenangan menguasai benda
- Penyerahan nyata dan penyerahan yuridis
o Benda bergerak: Penyerahan nyata dan yuridis bersamaan 
penyerahan benda bergerak dari tangan ke tangan
o Benda tidak bergerak:
Penyerahan juridis: pendaftaran tanah. Penyerahan nyata:
penyerahan kunci rumah.

Cara Penyerahan

1. Benda bergerak berwujud


Dari tangan ke tangan (Pasal 612 KUHPer)
- Dengan menyerahkan kunci gudang atau gedung tempat benda itu
disimpan
- Penyerahan tidak perlu dilakukan dalam hal benda yang akan
diserahkan dengan alasan hak lain:
o Penyerahan lengan pendek
A menyewa komputer B, lalu B menjualnya kepada A. B tidak
perlu menyerahkan kepada A karena A sudah menguasainya
o Penyerahan dengan melanjutkan penguasaan atas bendanya
P punya mesin tik, dijual kepada Q. Namun mesin tik belum
diserahkan karena P masih butuh. Q selaku pemilik baru
meminjamkan mesin tik kepada P tanpa perlu ada penyerahan.
o Penyerahan dengan lengan panjang
L meminjam sepeda K. K menjual sepeda ke M. Penyerahan
sepeda dari K dan M baru akan terjadi setelah L selesai
meminjamnya dari K.
2. Benda Tidak Bergerak
Disusun oleh Dominique Virgil

PP No. 10 / 1961  pendaftaran hak atas tanah dan peraliihannya


dilakukan oleh Kepala Seksi Pendaftaran Tanah. Pembuatan akte tanah
oleh PPAT.
PP No. 24 / 1997  Pendaftaran tanah oleh Badan Pertanahan Nasional
(BPN)
Ingat penyerahan yuridis dan penyerahan nyata.
Penyerahan yuridis yang sah: akta penyerahannya telah didaftar dalam
Buku Tanah atau telah dilakukan balik nama oleh Kepala Kantor
Pendaftaran Tanah  ada sertifikat hak tanah
3. Benda Bergerak tidak berwujud
a. Surat Piutang Atas Nama  surat yang memungkinkan pembayaran
uang kepada orang yang namanya disebut dalam surat tersebut 
dengan cessie  pembuatan akte otentik  ada penggantian kreditur
b. Surat Piutang Atas Bawa  surat yang memungkinkan pembayaran
kepada siapa saja yang memegang surat itu  cara penyerahan dengan
penyerahan nyata / penyerahan surat utang
c. Surat Piutang Atas Tunjuk  surat yang mengatur pembayaran
kepada orang yang telah ditunjuk untuk menerima pembayaran  cara
penyerahan: penyerahan surat piutang + endossement (catatan
punggung), menyatakan kepada siapa utang itu dialihkan
d. Penyerahan Hak
i. Hak merek  hak cap dagang dan cap pabrik  A punya cap,
sudah dimasukkan daftar, jika B memakai cap itu, bisa dipidana.
 sebagai daya pembeda.
Cara pengalihan: pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian dan sebab
lain yang dibenarkan UU.
Kriteria pengalihan:
 Disertai dokumen pendukung
 Wajib dimintakan pencatatan kepada Kantor Merek untuk
dicatat dalam Daftar Umum Merek
 Diumumkan dalam Berita Resmi Merek
ii. Hak paten  hak khusus atas penemuan seseorang di bidang
teknologi  penghargaan dari pemerintah  melindungi
Disusun oleh Dominique Virgil

kepentingan si penemu dari pihak lain yang dapat merugikan 


harus dicatat dalam Kantor Paten dan Daftar Umum Paten
Cara pengalihan: Seluruh dan sebagian dengan pewarisan, hibah,
wasiat, perjanjian (dalam akte notaris) (Pasal 73 UU Paten)
Syarat:
 Dokumen pendukung lengkap
 Wajib didaftarkan pada Kantor Paten dalam Daftar Umum
+ bayar biaya

iii. Hak cipta  hak atas ciptaan buku, pamflet, karya tulis, seni tari,
seni rupa, batik, lagu atau musik, karya arsitektur  berlaku 50
tahun (Pasal 2 UU No. 7 tahun 1987)
Dapat dialihkan dengan izin penciptanya. Tidak dapat dialihkan
secara lisan.
Dialihkan : pewarisan, hibah, wasiat, dijadikan milik negara,
perjanjian dengan akta otentik atau akta di bawah tangan.

Perlindungan Atas Hak Eigendom

Pasal 574 KUHPer: eigenaar mampu mengajukan gugatan kepada pihak yang
mengganggu eigendomnya  revindicatie (meminta kembali bendanya dari
setiap bezitter atau houder).

Pengaturan gugat revindicatie:

- Revindicatoir beslag: Eigenaar dapat meminta Hakim agar barang


miliknya yang dikuasai orang dapat disita
- Hak gugat revindikasi hanya pada pemilik
- Gugat revindikasi dilakukan terhadap benda bergerak dan tidak
bergerak  namun revindicatie terhadap benda bergerak sudah sulit
untuk dilakukan
- Eigenaar cukup mengemukakan bahwa benda yang diminta kembali
tersebut adalah hak miliknya tanpa harus membuktikan

Ada pula conservatoir beslag  tuntutan untuk penyitaan barang debitur


yang diajukan oleh kreditur guna pengamanan sementara
Disusun oleh Dominique Virgil

Maka,

Revindicatoir Beslag Conservatoir Beslag


Benda-benda pemilik sendiri yang Benda-benda milik debitur
berada di bawah penguasaan orang
lain yang tanpa hak
Yang menuntut adalah pemilik Yang menuntut adalah kreditur
Tujuan: agar benda itu bisa Untuk pengamanan karena
dikembalikan padanya khawatir debitur akan melarikan
diri

MEDEEIGENDOM

Hak milik bersama terjadi jika 2 orang atau lebih merupakan pemilik benda
yang sama  Pasal 1066 KUHPer : pembagian harta peninggalan tidak
boleh dalam keadaan tidak terbagi

Macam-macam hak milik bersama:

- Hak milik bersama yang bebas


Hubungan antara para pemilik hanyalah semata-mata hubungan
sesama pemilik bersama-sama atas suatu benda  sebelum membeli
benda yang sama tidak ada hubungan apapun
Ciri-ciri:
o Mereka menjadi pemilik bersama karena kebetulan punya
kepentingan yang sama
o Ada kehendak pemilik peserta untuk bersama-sama menjadi
pemilik
o Punya bagian tertentu dalam hak eigendom
o Pemilik peserta punya wewenang untuk melakukan perbuatan
hukum dan materiil atas bagiannya tanpa perlu izin pemilik
peserta lainnya
o Tidak ada unsur badan hukum
- Hak milik bersama yang terikat
Disusun oleh Dominique Virgil

Beberapa orang menjadi eigenaar bersama-sama atas suatu benda 


akibat dari hubungan yang memang telah ada lebih dulu
o Hak milik bersama para pemilik saham perusahaan
o Hak milik bersama atas harta benda perkawinan atau harta
peninggalan (Warisan)
Ciri-ciri:
o Sudah ada hubungan terlebih dulu diantara mereka
o Antara pemilik peserta belum tentu ada kehendak untuk
bersama-sama menjadi pemilik dari suatu benda
Contoh: hak milik bersama atas warisan tidak dikehendaki
o Setiap pemilik peserta berhak atas seluruh bendanya
o Setiap pemilik peserta untuk melakukan perbuatan hukum
atau material harus seizin pemilik peserta lain
o Mengandung unsur badan hukum

Terjadinya hak milik bersama:

- Perjanjian  beberapa orang menghendaki adanya kepemilikan


bersama atas suatu benda  bersama-sama membeli sebidang tanah
Hak atas tanah masing-masing pihak ~ jumlah uang yang disetor
masing-masing pihak
- Undang-Undang  warisan menjadi milik bersama para ahli waris
(Pasal 1066 KUHPer)

Rumah Susun (Condominium)

Sistem rumah susun punya 2 pola khas:

- Pemilikan individual  “Satuan rumah susun” untuk tempat hunian


 punya sarana penghubung ke jalan umum
Sarana penghubung ke jalan umum tidak boleh mengganggu satuan
rumah susun punya orang lain
- Pemilikan/hak bersama:
o Bagian bersama  dimiliki tidak terpisah  pemakaian
bersama
Disusun oleh Dominique Virgil

o Benda bersama  benda yang dimiliki bersama, bukan bagian


dari rumah susun
o Tanah bersama  sebidang tanah digunakan atas dasar hak
bersama  berdiri rumah susun dan batasnya ditetapkan
dalam persyaratan izin bangunan

Anda mungkin juga menyukai