Akibat hukumnya:
a. Ada/ hapusnya tergantung perjanjian pokok
b. Perjanjian pokok batal, perjanjian tambahan juga batal
c. Perjanjian pokok berakhir, perjanjian tambahan juga beralih
d. Jika perjanjian pokok beralih karena cessie → perjanjian tambahan
beralih tanpa penyerahan khusus
Jelaskan Perbedaan Jaminan Materiil dan
Jaminan Perorangan
b.1. Jaminan Perorangan
Prof. Soebekti → Suatu perjanjian antara kreditur dengan seorang
pihak ke III untuk pemenuhan kewajiban debitur
Ps. 1821 KUHPerdata
Bentuk perjanjian Penanggungan Lisan ,Tertulis, Dengan Akta
Ps. 1823 KUHPerdata → penanggungan tanpa diminta
Ps. 1824 KUHPerdata → harus dinyatakan secara tegas
Jika dalam Borgtocht → merupakan perjanjian tambahan.
Jelaskan Perbedaan Jaminan Materiil dan
Jaminan Perorangan
b.2. Jaminan Kebendaan
→ Jaminan yg memberikan pada kreditur atas suatu kebendaan milik
debitur → hak untuk memanfaatkan benda tersebut jika debitur →
wanprestasi
Jaminan Kebendaan atas
a. Benda bergerak I. Gadai/pand
II. Fidusia
b. Benda tetap → III. Hipotek → (kapal beratnya lebih dari 20m3)
IV. UUHT (tanah)
Terkait Asas-asas hukum jaminan yang dijelaskan tadi,
mengenai Asas Horizontal, bagaimana tanggapan anda
mengenai pemasangan hak tanggungan atas tanah dan
bangunan, hal ini apakah bertentangan dengan asas
horizontal?
Jawaban :
Asas pemisahan horizontal dimana tanah dan bangunan tidak dianggap sebagai
suatu bagian yang sama, merupakan Asas dari Hukum Adat yang diserap oleh
UU Agraria menurut Pasal 5 UUPA, sedangkan pada Hak Tanggungan menurut
UU Hak Tanggungan memakai asas melekat, dimana bangunan beserta segala
sesuatu yang melekat diatasnya dianggap menjadi satu bagian. Menurut kami
pada prinsipnya ini hanya pada perbedaan penerapan asas saja.
Penggolongan dari Lembaga-lembaga Jaminan
yang dikenal dalam Tata Hukum Indonesia
Gadai
Jaminan
Cessie
Terhadap Benda Tertentu
Hak Tanggungan
Benda Tetap
Jaminan Khusus
Lahir dari perjanjian tertentu Hipotik Kapal
Personal Guarantee
Bank Guarantee
Pengertian Gadai
Menurut KUH Perdata pasal 1150 Gadai adalah “suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu
barang bergerak yang diserahkan kepadanya oleh debitur atau oleh kuasaya, sebagai jamian
atas utangnya dan yang memberi wewenang kepada kreditur untuk mengambil pelunasan
piutangnnya dari barang itu dengan mendahului kreditur-kreditur lain; dengan pengecualian
biaya penjualan sebagai pelaksanaan putusan atas tuntutan mengenai pemilikan atau
penguasaan, dan biaya penyelamatan barang itu, yang dikeluarkan setelah barang itu
diserahkan sebagai gadai dan yang harus didahulukan”
Jaminan Gadai berupa benda bergerak seperti tagihan berupa sertifikat deposito, perhiasan
emas atau kendaraan bermotor atau benda lainnya harus diserahkan penguasaannya kepada
bank sebagai kreditur.
Tagihan berupa Deposito yang digadaikan harus diikuti dengan menyerahkan bilyet deposito
yang bersangkutan kepada bank sebagai Pemegang Gadai disertai kuasa untuk mencairkan
deposito apabila debitur tidak membayar utangnya. Pada umumnya, pemberian pembiayaan
atau kredit disalurkan oleh kantor cabang bank yang sama dari penerbit deposito.
Unsur-Unsur Gadai
Unsur – Unsur :
1. Adanya Subjek Gadai, yaitu kreditur (penerima gadai) dan debitur
(pemberi gadai);
2. Adanya objek gadai, yaitu barang bergerak, baik yang berwujud
maupun tidak berwujud; dan
3. Adanya kewenangan kreditur. (untuk melakukan pelelangan
terhadap barang debitur)
Subjek dan Objek Gadai
Subjek Gadai terbagi atas 2 :
• Pemberi Gadai ; orang yang memberikan jaminan (debitur)
• Penerima Gadai; orang yang menerima jaminan (kreditur)
Sifat dan terjadinya Gadai
• Sifat Gadai merupakan perjanjian accessoir, mengikuti bendanya dan
tidak dapat dibagi-bagi
• Terjadinya gadai :
1. melalui perjanjian gadai baik lisan atau tertulis ( akta notaris atau
Akta bawah tangan);
2. inbezit stelling yaitu penyerahan barang yang digadaikan dari
pemberi gadai ke penerima gadai. Jadi barang yang digadaikan itu
harus dilepaskan dari kekuasaan pemberi gadai atau pihak ketiga
yang disetujui oleh kreditur dan debitur.
Hak-Hak Penerima Gadai
1. Hak untuk menahan barang gadai (hak retentie)