Perjanjian ini di buat Pada Hari ini, Sabtu tanggal 13 Agustus 2022, masing-masing
pihak telah sepakat untuk membuat perjanjian hutang piutang. Maka melalui surat perjanjian
ini merupakan bukti bahwa kedua pihak mengadakan hutang piutang dan juga telah meyetujui
ketentuan-ketentuan sebagai berikut.
1. Pihak Pertama Meminjamkan Uang Tunai Kepada Pihak Kedua Sebesar Rp.
50.000.000,- ( Lima Puluh Juta Rupiah ) Pada Tanggal 12 Januari 2022.
2. Pihak Kedua akan menjaminkan Rumah orang tua nya kepada Pihak Pertama, dengan
surat Akta Tanah dalam pergadaian Bank rincian sebagai berikut :
Atas Nama :
Luas Tanah :
Nomor Akta Jual Beli :
Alamat Tanah :
3. Pihak Kedua akan mengembalikan uang kepada Pihak Pertama tanpa menggunakan
bunga sama sekali dengan tenggang waktu selama 7 ( tujuh ) hari terhitung dari
pendatanganan surat perjanjina ini.
4. Bila mana Pihak Kedua tidak dapat membayar Hutang kepada Pihak Pertama pada
tenggang waktu tersebut, maka Pihak Pertama punya hak Penuh atas barang jaminan
yang diberikan baik itu untuk dimiliki Pribadi ataupun dijual kepada pihak lain.
5. Adapun nominal tidak sesuai dengan harga rumah maka Pihak Pertama akan menebus
surat yang di jaminkan di Bank …….. dan keseluruhan menjadi milik Pertama Pertama.
6. Bila mana Pihak Kedua tidak dapat membayar Hutang maka rumah harus dikosongkan
yang menjadi jaminan, maka Pihak Pertama akan langsung membuat akta jual beli
melalui PPAT Notaris, yang dibawa Pihak Pertama.
7. Pihak Kedua sudah meminta ijin kepada orang tua sebagai pemilik rumah untuk di
jaminkan dalam Hutang Piutang.
Surat ini dibuat dua rangkap yang ditandatangani oleh kedua pihak diatas materai yang
berkekuatan cukup.
Demikian surat perjanjian hutang piutang ini dibuat oleh kedua belah pihak tanpa ada
paksaan dari pihak manapun.
Tertanda
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Pemilik Rumah/Tanah
Menyetujui
( )
Saksi - Saksi :
1. ( )
2. ( )
3. ( )
4. ( )