Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN PROYEK KL-3271

PROYEK KONTRUKSI DERMAGA DI WATUSAMPU

Dosen Pengajar
Elsa Rizkiya K, S. T., M. Sc.

Disusun Oleh:
Putra Hidayat (119300007)
Yope William Lumbantoruan (119300020)
Zidan Al Ghiffari Purnomo (119300032)
Musfira Dewi Maharani (119300046)
Debora Kezia Siahaan (119300066)
Fitri Agustina Dwiyanti (119300072)
Fernando Alfiandi (119300073)

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
TAHUN 2022/2023

KELOMPOK 6
A. Ruang Lingkup Pekerjaan
Pembangunan Dermaga Watusampu digunakan untuk mendistribusikan
barang dan sarana penumpang untuk meningkatkan sarana transportasi.
Pembangunan Dermaga Watusampu ini dilakukan di Kota Palu Provinsi Sulawesi
Tengah dengan menggunakan 2 alternatif metode konstruksi. Adapun Langkah atau
proses dari pembuatan Dermaga Watusampu ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat Perhitungan Sheet Pile Dinding Penahan Tanah Turap
Dimensi dan kedalaman dinding turap harus memenuhi syarat kuat menahan
tekanan pada waktu selesai pelaksanaan pekerjaan maupun setelah waktu
yang lama dan akan terjadi perubahan pada kuat geser lempung. Dinding
turap akan dipancang dalam tanah lempung seluruhnya, dan di bagian atas
ditimbun dengan tanah granuler.
2. Membuat Perhitungan Struktur Jembatan Konstruksi Baja
Struktur bangunan adalah sarana yang berfungsi untuk menahan bangunan
itu sendiri dari segala beban yang diakibatkan penggunaan, beban yang
diakibatkan angin atau beban dari bangunan itu sendiri yang kemudian
diteruskan ke tanah. Pada perhitungan struktur jembatan konstruksi baja ini,
ada beban yang diperhitungkan seperti : beban mati, beban hidup, beban
angin, beban gempa, beban arus air laut, beban akibat gelombang air laut,
dan beban kombinasi.
3. Menentukan Kedalaman Titik Jepit Tiang Pancang
Dalam menganalisa struktur dermaga dengan tiang terbuka atau bebas maka
harus dihitung letak titik jepit di bawah dasar laut. Setiap titik-titik jepit
tiang pancang dapat dianggap berada pada kedalaman 1/β di bawah
permukaan tanah atau dasar laut.
4. Menentukan Profil WF untuk Gelagar Utama dan Gelagar Suri-Suri
Jembatan Konstruksi Baja
Langkah dalam menentukan profil baja WF untuk gelagar jembatan baja
adalah melakukan kontrol kapasitas penampang akibat tekan, melakukan
kontrol penampang yang mengalami tekan dan lentur, melakukan
perencanaan penampang terhadap lentur, melakukan kontrol geser, dan

KELOMPOK 6
melakukan kontrol kapasitas penampang akibat kombinasi lentur dengan
geser.
5. Menentukan Kontrol Momen Terhadap Pelat Baja Lantai Jembatan
Adapun faktor yang mendukung kontrol momen terhadap pelat baja lantai
jembatan ini adalah panjang pelat tak tertumpu dan tebal pelat. Untuk
mengetahui kemampuan pelat baja dalam menahan momen yang bekerja
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan.
6. Menentukan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang dan Daya Dukung
Berdasarkan Kekuatan Struktur Bahan Tiang.
Daya dukung tiang dihitung berdasarkan hasil Standar Penetration Test
(SPT). Sedangkan daya dukung tiang ditentukan oleh tegangan ijin dari
bahan tiang yang dipakai.
7. Melakukan Perhitungan Daya Dukung Tiang Tunggal Terhadap Tekan dan
Perhitungan Daya Dukung Tiang Tunggal akibat Beban Lateral.
Komponen struktur yang paling besar menerima gaya aksial tekan yaitu
kolom. Syarat kestabilan dalam mendesain komponen struktur tekan sangat
perlu diperhatikan, dengan mengingat adanya bahaya tekuk (buckling) pada
komponen-komponen tekan yang langsing.Dan untuk perhitungan daya
dukung tiang pancang pipa baja yang diakibatkan beban lateral sama dengan
perhitungan gelagar terhadap lentur
8. Melakukan Perhitungan Baut
Perhitungan baut ini dilakukan dengan memperhatikan faktor kuat geser
rencana dan faktor reduksi kekuatan untuk fraktur. Dimana faktor
pendukung lainnya adalah baut tanpa ulir pada bidang geser, tegangan tarik
putus baut, dan luas bruto penampang baut pada bidang geser.

KELOMPOK 6
B. Identifikasi Deliverable (Hasil Serahan/Kerja)
Meningkatnya jumlah permintaan barang yang masuk dan keluar serta
jumlah penumpang tahun demi tahun terus mengalami peningkatan pada dermaga
yang ada di Palu, maka dilakukan perencanaan pembangunan dermaga yang baru
yaitu Dermaga Watusampu. Dimana dermaga ini merupakan proyek yang dibiayai
oleh pemerintah.
Untuk mencapai pembangunan dermaga ini, ada beberapa hal penting yang
harus direncanakan dan dilakukan agar proyek dermaga ini dapat terlaksana.
Diantaranya adalah melakukan survei, merancang dermaga, menentukan metode
konstruksi, membuat anggaran biaya, maupun mencari sumber daya manusia.
Dalam pembangunan Dermaga Watusampu ini memerlukan tingkat ketelitian yang
tinggi karena memiliki tantangan yang cukup besar dibandingkan pembangunan di
atas tanah. Dan proses pelaksanaan pembangunan Dermaga Watusampu ini
tergantung oleh keadaan alam dan sangat beresiko. Oleh karena itu hal pertama
sekali yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi aspek teknis yang bertujuan
untuk mengetahui gambaran atau tingkat resiko yang terjadi jika proyek tersebut
dilaksanakan, sehingga kontraktor dapat mengukur apakah proyek tersebut
dikerjakan atau tidak. Dan dari hasil evaluasi aspek teknis yang sudah dilakukan
dibutuhkan dua alternatif metode konstruksi.
Alternatif yang pertama adalah menggunakan alat bantu utama berupa kapal
ponton dan tugboat dalam melakukan pekerjaan konstruksi yang berada di tengah
laut. Sedangkan alternatif yang kedua menggunakan alat bantu berupa jembatan
konstruksi baja yang menghubungkan dari darat ke laut, jembatan ini berfungsi
untuk melakukan pekerjaan pembangunan konstruksi dermaga yang berada di
tengah laut tanpa bantuan kapal ponton dan tug boat. Selain itu dibutuhkan beberapa
perhitungan untuk membantu pembangunan dermaga ini berjalan dengan baik.
Seperti perhitungan sheet pile dinding penahan tanah turap, perhitungan struktur
jembatan konstruksi baja, dan perhitungan-perhitungan lainnya. Selanjutnya
membuat atau menyusun anggaran biaya proyek yang bertujuan sebagai acuan
dalam proses perencanaan pembangunan suatu proyek. Dan dari perencanaan
anggaran biaya ini akan membantu kita melihat jumlah total biaya pekerjaan,
keuntungan yang bisa diraih oleh pelaksana, kebutuhan material, dan peralatan-

KELOMPOK 6
peralatan lainnya yang dibutuhkan. Selain itu dilakukan juga penjadwalan ketika
melakukan proyek yang bertujuan untuk merencanakan alokasi waktu agar dapat
menyelesaikan masing-masing pekerjaan. Dimana metode penjadwalan yang
digunakan adalah menggunakan metode jaringan kerja dan metode penjadwalan
precedence diagramming method (PDM).
Berikut hasil dokumentasi dari kedua alternatif saat mengerjakan kontruksi:

Gambar 1. Kapal ponton sebagai alat bantu mengerjakan konstruksi


dermaga

Gambar 2. Jembatan konstruksi baja sebagai alat bantu mengerjakan


konstruksi dermaga

KELOMPOK 6
C. Identifikasi Metode Pekerjaan
Dalam pembangunan proyek Dermaga Watusampu ini menggunakan dua
metode konstruksi untuk dibandingkan.
• Alternatif pertama menggunakan alat bantu utama kapal ponton dan tugboat
dalam menjalankan pekerjaan pembangunan dermaga dan menyuplai
material yang berada di tengah laut. Pada metode satu pemancangan
dilakukan menggunakan Hydraulic Hammer yang dilengkapi dengan
Driving Rig yang berguna agar pada saat pemancangan Hydraulic Hammer
tidak berpindah tempat (selalu tepat di atas tiang pancang atau tidak
bergeser). Tiang pancang yang digunakan yaitu tiang pancang berjenis
Tiang Pancang Pipa Baja (Steel Pipe Pile).
• Alternatif kedua menggunakan alat bantu utama berupa jembatan konstruksi
baja sebagai akses penghubung untuk melaksanakan pekerjaan
pembangunan dermaga dan menyuplai material ke tengah laut tanpa
bantuan kapal ponton dan tugboat. Jembatan Konstruksi baja menggunakan
batu kali dan tanah urugan pada jalan menuju dermaganya. Tiang pancang
yang digunakan yaitu tiang pancang berjenis Tiang Pancang Pipa Baja
(Steel Pipe Pile). Terdapat Sheet Pile pada jembatan penghubung agar dapat
menahan tanah secara vertikal guna mencegah terjadi longsor. Pada metode
kedua pemancangan dilakukan menggunakan Hydraulic Hammer yang
dilengkapi dengan Driving Rig yang berguna agar pada saat pemancangan
Hydraulic Hammer tidak berpindah tempat (selalu tepat di atas tiang
pancang atau tidak bergeser). Pada tiang pancang yang akan dipancang
miring digunakan juga Bracing (pengaku atau kuda-kuda) untuk menahan
tiang pancang agar tidak berubah atau bergerak sesuai dengan derajat
kemiringan pada saat melakukan pemancangan.

KELOMPOK 6
D. Identifikasi masing-masing Work Package
1. Metode konstruksi alternatif satu (1) memiliki durasi pekerjaan selama 8
bulan 13 hari atau selama 256 hari. Terhitung mulai dari pekerjaan awal
dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2014 sampai pekerjaan akhir 13 Juni
2015. Dari hasil perhitungan Biaya Anggaran Pelaksanaan Proyek harga
keseluruhan Proyek Dermaga Watusampu menggunakan metode konstruksi
alternatif 1 adalah sebesar Rp 63. 204. 967. 037, 71.
2. Metode konstruksi alternatif dua (2) memiliki durasi pekerjaan selama 6
bulan 21 hari atau selama 203 hari. Terhitung mulai dari pekerjaan awal
dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2014 sampai pekerjaan akhir 21 April
2015. Dari hasil perhitungan Biaya Anggaran Pelaksanaan Proyek harga
keseluruhan Proyek Dermaga Watusampu menggunakan metode konstruksi
alternatif 2 adalah sebesar Rp 72. 979. 687. 667, 90.

Dari hasil perhitungan dan analisis, konstruksi yang dipilih untuk


melaksanakan pekerjaan pembangunan proyek Dermaga Watusampu adalah
metode konstruksi alternatif 2 dengan alasan waktu pelaksanaannya lebih singkat,
beberapa item pekerjaan dapat dilaksanakan secara bersamaan dikarenakan
jembatan konstruksi baja dibangun cukup besar dan panjang, namun biaya proyek
cukup mahal. Alasan mengapa alternatif 1 tidak dipilih yaitu karena resiko saat
melakukan pekerjaan pemancangan menggunakan kapal ponton yang besar dan
adanya gaya angkat ke atas akibat perlawanan tanah pada saat tiang dipancang
dengan hammer, akibatnya kapal ponton terangkat ke atas dan pekerjaan harus
dihentikan. Hal itulah yang dapat menyebabkan jadwal pekerjaan menjadi molor.

KELOMPOK 6
E. Identifikasi urutan-urutan kegiatan dengan menggunakan WBS hingga
level 4

Kontruksi
Dermaga

Persiapan kontruksi Bangunan Pendukung

Mobilisasi Instalasi Finishing Keamanan

Mobilisasi Mobilisasi Lampu dermaga Dinding + Lantai


material alat (penerangan) Dermaga

Pekerja tiang pemasangan Pemasangan


pancang bollard Fender

KELOMPOK 6

Anda mungkin juga menyukai