Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI


TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK
PENGUJIAN KUAT GESER LANGSUNG

Hari, Tanggal : Selasa, 05 April 2022


Waktu : 15:00 – 17:00 WIB
Praktikan : Satria Ramadhan (119150042)
Asisten : Johannes Edy Saputra S (118150072)
Nurul Qiftiah Yunirwan (119150058)
Rauzan Fiqri Remelko (118150066)

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita masih dapat melaksanakan kegiatan kita
sehari-hari dalam keadaan sehat walafiat.
Penyusunan laporan praktikum geologi teknik ini ditujukan untuk prasyarat untuk
mengikuti praktikum dan membantu dalam penyusunan laporan akhir pada praktikum
minggu ke dua mengenai pemeriksaan berat volume dan kadar air tanah. Kemudian
penulis berharap dengan adanya tulisan ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Dalam penyusunan tugas pendahuluan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak terkait, yaitu :
1. Orang Tua serta kerabat yang telah memberi dorongan dan semangat dalam
penyusunan laporan praktikum Geologi Teknik.
2. Bapak Kurniawan Adha, B.Sc (Hons), M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah
Geologi Teknik semester genap TA 2021/2022.
3. Asisten praktikum Geologi Teknik semester genap TA 2021/2022 yang telah memberi
arahan serta ilmu dalam penyusunan laporan praktikum ini. .
Laporan akhir ini disusun dengan sebagaimana mestinya dan mungkin masih terdapat
kesalahan dalam ejaan atau data yang terlampir. Oleh karena itu penulis juga berharap
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk penulisan selanjutnya.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan semoga dapat menambah wawasan bagi para
pembaca.

Hormat saya,
Lampung Selatan, 5 April 2022

Satria Ramadhan
119150042

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

I.2 Tujuan ............................................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 2

2.1 Kuat Geser Tanah ...................................................................................... 2

2.2 Kohesi Tanah ........................................................................................... 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 5

3.1 Alat dan Bahan .............................................................................................. 5

3.2 Diagram Alir Penelitian ............................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8

ii
DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Besaran Sudut Geser dalam Tanah .................................................. 4

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Geologi secara umum membahas mengenai material pembentuk bumi dan
segala proses yang terjadi baik di dalam bumi (bawah permukaan) maupun
yang terjadi di atas permukaan bumi. Parameter kuat geser tanah diperlukan
untuk analisis daya dukung tanah, stabilitas lereng dan stabilitas dinding
penahan tanah, dan nilai geser, seperti unconfined compression strength (UCS),
vane shear, direct shear, dan triaxial. Sesuai dengan karakteristik peralatan
tersebut, setiap pengujian dapat menghasilkan hasil uji yang berbeda untuk
benda uji yang sama. Hal ini dapat terjadi karena prosedur pengujian dan cara
kerja alat yang berbeda-beda serta target hasil uji utama dari masing-masing
peralatan dalam menentukan parameter tanah (Ardana, 2008). Pengujian yang
sering dilakukan yaitu pengujian triaksial karena dapat disesuaikan dengan
kondisi lapangan sehingga menghasilkan data yang lebih akurat akan tetapi
pelaksanaan pengujiannya lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lebih
lama dibandingkan pengujian geser lainnya.
pada praktikum minggu ke 7 geologi teknik membahas tentang “pengujian kuat
geser langsung”. Praktikum ini merupakan praktikum lanjutan dari minggu
sebelumnya yaitu pengujian permeabilitas head contant. Pada pengujian kuat
geser langsung kali ini yakni dengan menentukan kohesi pada tanah yang tidak
terganggu, menentukan jenisa tanah yang berbutir, menentukan sudut geser
pada tanah yang tidak terganggu serta menentukan hasil kuat dari tanah yang
tidak terganggu.
I.2 Tujuan
Dilaksanakanya praktikum ini bertujuan sebagai berikut:
1. Menentukan kohesi pada tanah yang tidak terganggu
2. Menentukan jenis tanah berbutir kasar yang tidak terganggu.
3. Menentukan sudut geser pada tanah yang tidak terganggu.
4. Menentukan kuat geser pada tanah yang tidak terganggu.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kuat Geser Tanah


Konsistensi tanah adalah kedudukan fisik tanah berbutir halus pada kadar air
tertentu dan tergantung pada gaya tarik antara partikel mineral lempung. Adanya
pengurangan kadar air dapat mengurangi volume tanah. Terkait dengan sifat
konsistensi tanah berbutir halus pada kadar air yang bervariasi, Atterberg
memberikan suatu metode yang kemudian disebut batas-batas Atterberg. Atas
dasar air yang dikandung tanah, tanah dapat dipisahkan ke dalam empat keadaan
dasar, yaitu padat, semi padat, plastis dan cair (Bowles, 1999). Kuat geser tanah
adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir- butir tanah terhadap desakan
atau tarikan. Dengan dasar pengertian ini, bila tanah mengalami pembebanan akan
ditahan oleh (Hardiyatmo, 2002) :
1. Kohesi tanah yang bergantung pada jenis tanah dan kepadatannya, tetapi tidak
tergantung dari tegangan normal yang bekerja pada bidang geser.
2. Gesekan antara butir-butir tanah yang besarnya berbanding lurus dengan
tegangan normal pada bidang gesernya.
Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis-analisis kapasitas dukung
tanah, stabilitas lereng, dan tekanan tanah lateral pada dinding penahan tanah.
Kekuatan tanah akan meningkat karena pemampatan/kompresi, namun akan
berkurang karena geser. Keruntuhan geser (shear failure) tanah terjadi bukan
disebabkan karena hancurnya butiran tanah, namun karena adanya gerak relatif
antara butiran-butiran tersebut.
Bila tanah menerima beban, beban tersebut akan ditahan oleh kohesi tanah (c) dan
gesekan antar butiran ().
Coulomb (1776) menyatakan f ( ) sebagai
= c +  tg 
dimana : = tegangan geser tanah atau kuat geser tanah (kN/m2)
c = kohesi tanah (kN/m2)
 = tegangan normal pada bidang runtuh (kN/m2)

2
 = sudut gesek tanah (o atau derajat)

Menurut teori Mohr (1910) kondisi keruntuhan suatu bahan terjadi akibat
kombinasi keadaan kritis dari tegangan normal dan tegangan geser.

= f()

dimana : = tegangan geser saat terjadi keruntuhan


 = tegangan normal saat terjadi keruntuhan

2.2 Kohesi Tanah


Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel dalam tanah, dinyatakan dalam
satuan berat per satuan luas. Kohesi tanah akan semakin besar jika kekuatan
gesernya makin besar. Nilai kohesi (c) diperoleh dari pengujian laboratorium
yaitu pengujian kuat geser langsung (direct shear strength test) dan pengujian
triaxial (triaxial test). Salah satu aspek yang memengaruhi nilai kohesi adalah
kerapatan dan jarak antar molekul dalam suatu benda. Kohesi berbanding lurus
dengan kerapatan suatu benda, sehingga bila kerapatan semakin besar maka
kohesi yg akan didapatkan semakin besar. Dalam hal ini, benda berbentuk padat
memiliki kohesi yang paling besar dan sebaliknya pada cairan.
Hafez M (2015), membahas tentang analisa pengaruh kohesi dan sudut geser
terhadap perubahan angka keamanan lereng. Perhitungan dilakukan dengan dua
cara, yaitu perhitungan secara manual dan perhitungan secara numeric dengan
program GeoStudio 2007 – Slope/W. Dalam penelitiannya, Hafez
Mmenggunakan nilai kohesi antara 0 kN/m2 sampai 200 kN/m2, dan nilai sudut
geser dari 0o sampai 55o . Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai faktor
keamanan lereng akan meningkat seiring dengan bertambahnya nilai kohesi dan
sudut geser tanah.

3
Tabel 1. Besaran Sudut Geser dalam Tanah

4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Terdapat alat dan bahan yang digunakan selama pelaksanaan praktikum sebagai
berikut:
1. 1 set alat uji kuat geser langsung semi digital.
2. 1 buah timbangan dengan ketelitian 0.01 gram.
3. 1 buah alat pengeluar tanah.
4. 3 buah beban dengan berat 5, 10, 15 kg
5. 3 buah batu pori.
6. 3 buah kertas saring.
7. 3 buah cincin sampel.
8. 1 buah pisau pemotong.
9. 1 buah stopwatch.
10. Extruder.
11. Oli
12. Air suling.
13. 500 gram tanah yang tidak terganggu

3.2 Diagram Alir Penelitian


Terdapat gambar diagram alir penelitian pengujian kuat geser langsung yakni
sebagai berikut: Keterangan:

5
Mulai

1. Data Primer 1. 500 Data sekunder


gram tanah yang tidak 1. Materi ppt pengujian
terganggu 500 gram kuat geser langsung.
tanah terganggu. 2. Jurnal ilmiah.

Dibersihkan, ditimbang dan diukur tinggi dan diameter


cincin sampel. Kemudian dioleskan pada permukaanya.

Dipersiapkan sampel tanah yang tidak terganggu lalu


dicetak dengan cincin sampel dengan didorong dengan

Tanah yang sudah dicetak dipotong menggunakan pisau


pemotong lalu ditimbang massa tanah dan cincin.

Sampel tanah dikeluarkan dari cincin sampel kemudian


ditimbang massa tanahnya.

Batu pori diletakkan pada bagian bawah cincin


pemeriksaan alat uji kuat geser langsung semi digital.

Kertas saringan diletakkan diatas batu pori lalu dimasukkan


sampel tanah ke dalam alat uji kuat geser langsung semi digital

6
Kertas saringan diletakkan
diatas permukaan sampel tanah.

Dijenuhkan sampel tanah dengan memberikan air kedalam kotak


pemeriksaan dan ditekan stang penekan alat uji kuat geser
langsung secara vertikal untuk memberikan beban normal.

penggeser benda uji alat uji kuat geser langsung semi digital
digeser secara horizontal untuk memberikan beban mendatar.

alat uji kuat geser langsung semi digital dihidupkan dengan


kecepatan alat 0.5 mm/s. kemudian diatur pembacaan arloji geser
alat uji geser langsung semi digital hingga menunjukkan angka 0.

Dilakukan pembacaan beban pergeseran,


perpindahan horizontal, dan perpindahan vertikal

Selesai

Gambar 3.1 Gambar Diagram Alir Penelitian

7
DAFTAR PUSTAKA

Ardana, M. D. W., 2008. Korelasi Kekuatan Geser Undrained Tanah Lempung


dari Uji Unconfined compression dan Uji Laboratory Vane Shear (studi
pada remolded clay), Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 12(2), pp 10-16.

Bowles, J. E., 1999. Sifat–Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah).
Jakarta. Erlangga.

Hafez M., 2015, Analisa Pengaruh Kohesi dan Sudut Geser Dalam Terhadap
Angka Keamanan Lereng, Diploma Thesis Universitas Andalas

Hardiyatmo, H.C.2002.Mekanika Tanah I, Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai