Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI


LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK
METODE FELLINIUS

Hari, Tanggal : Rabu, 11 Oktober 2023


Waktu : 08.00 WIB s.d selesai
Praktikan : Julius Harada Sihombing 121150046
Asisten : Fitra Berlian 120150024
Muhammad Andi Akbar 120150118

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


2023

iii
ABSTRACT

Landslides can occur in almost every case of natural slopes or artificial slopes slowly or
suddenly with or without any previous signs. The main cause of slope failure is increasing
shear stress, decreasing shear strength in the landslide area or both simultaneously. Slope
stability analysis is carried out to determine the safety factor for potential landslides,
namely by calculating the amount of shear strength to maintain slope stability and
calculating the shear strength that causes landslides, then the two are compared. From the
existing comparisons, the Safety Factor value is obtained, which is the slope stability value
expressed in numbers. From the practicum carried out in the laboratory by engineering
slopes on millimeter blocks of paper, the Safety Factor value was obtained, namely 4.1,
which indicates that the condition of the slope is stable. Then repairs were carried out
using soil nails. Soil nailing is one way to repair slopes by reducing the driving force or
moment that causes landslides. So that the Safety Factor value can be obtained which will
show that the condition of the slope is stable.
Keywords: field, safety, stability, slope, landslide

i
ABSTRAK

Longsor dapat terjadi pada hampir setiap kasus lereng alami atau lereng buatan secara
pelan atau tiba-tiba dengan atau tanpa adanya tanda-tanda sebelumnya. Penyebab utama
terjadinya keruntuhan lereng adalah meningkatnya tegangan geser, menurunnya kuat geser
pada bidang longsor atau keduanya secara simultan. Analisis kestabilan lereng dilakukan
untuk menentukan faktor aman dari bidang longsor yang potensial, yaitu dengan
menghitung besarnya kekuatan geser untuk mempertahankan kestabilan lereng dan
menghitung kekuatan geser yang menyebabkan kelongsoran kemudian keduanya
dibandingkan. Dari perbandingan yang ada didapat nilai Faktor Keamanan yang
merupakan nilai kestabilan lereng yang dinyatakan dalam angka. Dari praktikum yang
dilakukan dilaboratorim dengan melakukan rekayasa pembuatan lereng di kertas milimeter
blok, didapatkan nilai Faktor Keamanan yaitu 4,1 yang menunjukkan bahwa keadaan
lereng tersebut stabil. Kemudian dilakukan perbaikan dengan menggunakan soil nail. Soil
nail adalah salah satu cara perbaikan lereng dengan cara memperkecil gaya penggerak atau
momen penyebab longsor. Sehingga dapat diperoleh nilai Faktor Keamananny akan
menunjukkan kondisi lereng dalam keadaan stabil.
Kata kunci: bidang, keamanan, kestabilan, lereng, longsor

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
kasih karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum Geologi
Teknik yang berjudul “Metode Fellinius”. Penulis menyadari bahwa selama proses
perkuliahansampai penyelesaian laporan praktikum Geologi Teknik, penulis telah
menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yaitu antara lain:
1. Keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam
penyelesaian laporan.
2. Dosen pengampu mata kuliah Geologi Teknik Bapak Zaki Hilman S.T, M.T,
yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam pembelajaran mata
kuliah Geologi Teknik.
3. Asisten Praktikum Geologi Teknik terlebih, Fitra Berlian dan Muhammad Andi
Akbar yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam kegiatan praktikum
dan penyusunan laporan ini.
4. Teman-teman kelompok yang mampu bekerjasama dalam menyelesaikan
kegiatan praktikum dengan baik dan lancar.
Jika pada penulisan laporan ini terdapat kesalahan, izinkan penulis mengucapkan
permohonan maaf terlebih dahulu. Laporan ini tiada sempurna dan masih
membutuhkan saran dan kritik dari pembaca. Penulis juga berharap laporan ini
bermanfaat bagi pembaca.

Lampung Selatan 10 Oktober 2023


Penulis

Julius Harada Sihombing


NIM. 121150046

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ..........................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................2
I.1 Latar Belakang ......................................................................................2
1.2 Tujuan ...................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................3
II.1 Definisi Lereng ....................................................................................3
II.2 Kestabilitas lereng.................................................................................3
II.3 Metode Fellinius ..................................................................................3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................5
III.1 Alat dan Bahan ...............................................................................5
III.2 Diagram Alir Penelitian ..................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................7
IV.1 HASIL ................................................................................................7
IV.2 PEMBAHASAN ................................................................................8
BAB V PENUTUP .......................................................................................10
V.1 Kesimpulan ........................................................................................10
V.2 Saran ..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................11
LAMPIRAN .................................................................................................12

iv
v
DAFTAR TABEL

Tabel IV.1.1 Data lereng ......................................................................................... 7


Tabel IV.I.2 Data hasil percobaan metode fellinius ............................................... 7
Tabel IV.I.3 Data hasil perhitungan metode fellinius ............................................. 8

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Diagram alir metode fellinius ............................................................. 4

vi
1
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Permukaan tanah tidak selalu membentuk bidang datar atau mempunyai perbedaan
elevasi antara tempat yang satu dengan yang lain sehingga membentuk suatu lereng
(slope). Lereng merupakan suatu kondisi topografi yang banyak dijumpai pada
berbagai pekerjaan konstruksi sipil. Lereng dapat terjadi secara alami maupun
sengaja dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Longsoran merupakan salah
satu bencana alam yang sering terjadi pada lereng- lereng alami maupun buatan.
Kelongsoran lereng kebanyakan terjadi pada saat musim penghujan. Itu terjadi
akibat peningkatan tekanan air pori pada lereng. Hal ini berakibat pada terjadinya
penurunan kuat geser tanah (c) dan sudut geser dalam (υ) yang selanjutnya
menyebabkan kelongsoran. Analisis stabilitas lereng mempunyai peran yang sangat
penting pada perencanaan konstruksi-konstruksi sipil. Lereng yang tidak stabil
sangatlah berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya, oleh sebab itu analisis
stabilitas lereng sangat diperlukan. Ukuran kestabilan lereng diketahui dengan
menghitung besarnya faktor keamanan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya kegiatan praktikum ini yaitu :
1. Menentukan faktor keamanan yang terdapat pada lereng tanah
2. Menentukan tingkat kestabilan yang terdapat pada lereng tanah

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Definisi Lereng


Lereng adalah permukaan tanah yang tidak terlindungi yang membentuk sudut
dengan bidang horizontal (Das 1985). Ketika dua permukaan tanah memiliki
ketinggian yang berbeda, ini disebut sebagai lereng. Lereng adalah setiap daerah
yang memiliki permukaan yang landai, baik yang disebabkan oleh lereng alami
maupun lereng buatan yang dibuat oleh galian atau tanggul, seperti yang terdapat
pada bendungan, tebing disepanjang jalan dan bantaran sungai (Sunggono, 1984).

II.2 Kestabilitas lereng


Gerakan tanah merupakan suatu gerakan menuruni lereng oleh massa tanah dan
atau bantuan penyusun lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau bantuan
penyusun lereng tersebut. Definisi diatas menunjukkan bahwa massa yang bergerak
dapat berupa massa tanah, massa batuan atau pencampuran antara massa tanah dan
batuan penyusun lereng. Apabila massa yang bergerak ini didominasi oleh massa
tanah dan gerakannya melalui suatu bidang pada lereng, baik berupa bidang miring
ataupun lengkung, maka proses pergerakan tersebut disebut sebagai longsoran
tanah. Analisis stabilitas tanah pada permukaan tanah ini disebut dengan analisis
stabilitas lereng. Analisis stabilitas lereng meliputi konsep kemantapan lereng yaitu
penerapan pengetahuan mengenai kekuatan geser tanah. Keruntuhan geser pada
tanah dapat terjadi akibat gerak relatif antar butirnya. Karena itu kekuatannya
tergantung pada gaya yang bekerja antar butirnya, sehingga dapat disimpulkan
bahwa kekuatan geser terdiri atas:
1. Bagian yang bersifat kohesif, tergantung pada macam tanah dan ikatan butirnya.
2. Bagian yang bersifat gesekan, yang sebanding dengan tegangan efektif yang
bekerja pada bidang geser. (DAS, 1994).

II.3 Metode Fellinius


Metode Fellenius (Ordinary Method of Slice) diperkenalkan pertama oleh Fellenius
(1927,1936) berdasarkan bahwa gaya memiliki sudut kemiringan paralel dengan
dasar irisan FK dihitung dengan keseimbangan momen. Fellenius mengemukakan
metodenya dengan menyatakan asumsi bahwa keruntuhan terjadi melalui rotasi dari

3
suatu blok tanah pada permukaan longsor berbentuk lingkaran (sirkuler) dengan
titik O sebagai titik pusat rotasi. Metode ini juga menganggap bahwa gaya normal
P bekerja ditengah-tengah slice. Diasumsikan juga bahwa resultan gaya-gaya antar
irisan pada tiap irisan adalah sama dengan nol, atau dengan kata lain bahwa resultan
gaya-gaya antar irisan diabaikan.

4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Alat dan Bahan


Pada praktikum kali ini dibutuhkan alat dan bahan yang digunakan sebagai
berikut:
1. 1 set alat tulis yang terdiri dari pensil, pensil warna, pena, penghapus, dan spidol
2. 1 buah jangka
3. 1 buah penggaris
4. 1 buah busur
5. ± 5 lembar kertas millimeter blok A4/A3
6. ± 5 lembar kertas HVS A4

III.2 Diagram Alir Penelitian


Pada praktikum kali ini terdapat langkah pengerjaan yang harus diikuti dalam
pengambilan data sebagai berikut:

Mulai

Menentukan data primer dari hasil praktikum

Mempersiapkan alat tulis

Buat bukaan bagian bawah, tinggi dan atas lereng dengan


panjang tertentu dan sudut bukaan lereng.

Lalu buat bidang gelincir, tentukan top dan toe lalu


membagi lereng menjadi 5 bagian.

Hitung masing-masing bidang gelincir

Tentukan titik tengah dan sudut bidang gelincir, lalu


masukkan nilai kedalam rumus metode fellinius

Didapat data dari hasil perhitungan metode


fellinius dan nilai faktor keamanan

5
Selesai

Gambar III.1 Diagram alir metode fellinius


Keterangan:
= Mulai / Selesai
= Input / Output
= Proses

6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 HASIL
Berdasarkan data hasil praktikum dan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh
analisis sebagai berikut:
Tabel IV.1.1 Data lereng

No Keterangan Simbol Satuan Lereng 1


1 Panjang Bagian Atas p m 5
2 Panjang Bagian Bawah p m 5
3 Tinggi t m 12
4 Sudut Bukaan α ° 45
5 Bobot Tanah W kN/m3 30
6 Sudut Geser Dalam θ ° 25
7 Kohesi c kN/m2 15

Tabel IV.I.2 Data hasil percobaan metode fellinius

Keterangan Simbol Satuan Irisan


No
1 2 3 4 5
1 Panjang p cm - - - - -
2 Panjang Sisi 1 a cm 1 1 1 1 0,7
3 Panjang Sisi 2 b cm 1 1 1 1 0,7
4 Alas a cm 3,5 4 4,8 4 2
5 Lebar l cm - - - - -
6 Tinggi t cm 3 2 2 2 2,3

7 Sudut αn ° 20 20 36 55 70

8 Center Angle C ° 70

Jari-Jari Titik Pusat R


9 cm 3
Bidang Gelincir

7
Tabel IV.I.3 Data hasil perhitungan metode fellinius

No Keterangan Simbol Satuan Irisan

1 2 3 4 5
1 Luas Ln cm2 5,52 5,89 7,92 7,92 7,08
2 Bobot Wn
Satuan Isi kN/m 165,6 176,7 237,6 237,6 212,4
Tanah
3 Sin αn - ° -0,54 0,91 -0,98 0,85 0,82

4 Cos αn - ° -0,83 0,40 0,15 0,52 -0,56

5 Tan θ - ° 0,64 2,23 -6,40 1,61 -1,47


6 Wn × Sin -
kN/m 89,42 160,7 232,8 201,9 174,1
αn
7 Wn × Cos -
kN/m 137,4 70,6 35,64 123,55 118,9
αn
8 Panjang L
Bidang cm 3,73
Gelincir
9 Faktor FK
- 4,1
Keamanan

IV.2 PEMBAHASAN
Dari hasil perhitungan yang sudah di dapat yang artinya lereng tersebut masih
kokoh dan kemungkinan terjadinya longsoran sangat kecil atau jarang. Stabilnya
lereng yang diteliti ini juga dipengaruhi oleh nilai kohesi dan sudut geser dalam
nya. Nilai faktor keamanan pada lereng akan meningkat seiring dengan
bertambahnya nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah. Semakin besar nilai kohesi
dan sudut geser dalam, maka nilai faktor keamanan akan semakin besar (lereng
semakin stabil). Dari nilai lereng yang didapatkan stabil ini memungkinkan bahwa
lereng tersebut mampu untuk dibangun sebuah kontruksi. Dari nilai keamanan ini
juga dapat diketahui bahwa kemampuan tanah untuk menahan tekanan di atasnya

8
sehingga bisa meminimalisir terjadinya lonsor ataupun kontruksi yang gagal.
Lereng dari perhitungan yang telah didapatkan bahwa lereng ini diajurkan untuk
dilakukan kontruksi bangunan sipil, operasi tambang maupun kontruksi lainnya.

9
BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan pada minggu ini yaitu:
1. Berdasarkanperhitungan yang telah dilakukan, maka didapat nilai faktor
keamanan lereng senilai 4,1 sehingga dinyatakan stabil dan dapat dibangun
konstruksi
2. Nilai faktor keamanan dari Tingkat kestabilan lereng cukup baik, hal ini
dipengaruhi juga oleh nilai kohesi dan susut dalamnya, semakin bertambahnya
nilai kohesi dan sudut dalam suatu lereng, maka lereng tersebut akan semakin
stabil untuk di bangun konstruksi.

V.2 Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan ada beberapa saran yang dapat diberikan,
yaitu:
1. Praktikan diharapkan dapat lebih teliti dalam mengerjakan data pada saat
praktikum sedang berlangsung.
2. Praktikan lebih kondusif lagi dan kerjakan lapsem masing-masing, serta
sekiranya diperlukan lapsem untuk pembuatan laporan akhir, agar diberikan
terlebih dahulu.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hardiyanto, M.S. and Afif, M.N., 2022. ANALISIS STABILITAS LERENG


BERDASARKAN PERBEDAAN MUSIM (Doctoral dissertation, Universitas
Islam Sultan Agung).\
Haryadi,dkk. 2018. Analisis Lereng Terasering Dalam Upaya Penanggulangan
Longsor Metode Fellenius dengan Program Geostudio Slope. Fakultas
Teknik. Bengkulu : UNIB
Pangemanan, V.G.M., Turangan, A.E. and Sompie, O.B., 2014. Analisis kestabilan
lereng dengan metode Fellenius (Studi kasus: Kawasan Citraland). Jurnal
Sipil Statik, 2(1).

11
LAMPIRAN

PERHITUNGAN
Perhitungan Luas Irisan CM
• Irisan I (Segitiga)
• Irisan IV (P.panjang, segitiga,
L = ½* a*t
segitiga)
= ½ * 2,5*2,2
L= p x l
= 2,75 cm
= 2,1* 2,6
• Irisan II (P. Panjang, segitiga,
= 5,46 cm
segitiga )
L = ½ * 2,6 * 2,5
L= p x l = 3,25 cm
= 2,6 * 1,3 L = ½ * * 2,5 * 2.6
= 3,38 cm = 3,25 cm
L = ½ * 2,1 * 0,9 • Irisan V (Segitiga, trapezium,
= 0,94 cm segitiga
L = ½ * 2,6 * 2,6 L = ½ * 1,4 * 2,5
= 3.38 cm = 1.75 cm
• Irisan III ( segitiga, P. Panjang, L= (a+b) × t /2
trapesium) = (2,5+1,4)×2.1/2
L = ½* a*t = 4,095 cm
= ½ *2,1 * 2,2 L = ½ * 2,1 * 2,5
= 2,42 cm = 2,62 cm
L= p x l
= 2.1 * 2
= 4,2 cm
L= (a+b) × t /2
= (2,2+0,3)×2/2
= 2,5 cm
£ luas irisan= 2,75 + 3,38 + 0.94 +
3,38 + 2,42 + 4,2 + 2.5 + 5,46 + 3,25
+ 3,25 + 1.75 + 4,09 + 2.62 = 39.99

12
Perhitungan Bobot Satuan Isi Tanah
Wn= L × W = 273,6
• Irisan 1
• irisan 4
= 2,75 x 30
= 11,96 x 30
= 82,5
= 358,8
• Irisan 2
• Irisan 5
= 7,7 x 30 = 8,465 x 30
= 231 = 253,95

• irisan 3

= 9,12 x 30

Perhitungan Panjang Bidang Gelincir


L= 2 × π × R (C/360°) cm
L= 2 × 22/7 × 3,3 (65/360°) =3,73
Perhitungan Faktor Keamanan
C. Ln+tanθ. Wn.cos 𝛿n
FK =( )
Wn. sin 𝛿n

Ln = 33,99
Nilai Wn. cos 𝛿 n
= 1.119,85/5 = 239,97
Nilai Wn. sin 𝛿 n
= 859,2/5= 171,82
C. Ln+tanθ. Wn.cos 𝛿n
FK =( )
Wn. sin 𝛿n
70×6,89+25×239,97
=( )= 4,1
171,8

12
Gambar pemodelan lereng

13

Anda mungkin juga menyukai