Kabupaten Pacitan
Dibuat untuk memenuhi penugasan Ujian Akhir Semester genap Mata Kuliah Mitigasi
Bencana
Disusun Oleh :
5201511118
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan.................................................................................................................................. 3
BAB IV Lampiran.................................................................................................................................... 12
BAB I
Pendahuluan
Desa Kalikuning merupakan salah satu desa dari 16 desa yang terletak di kecamatan
Tulakan, kabupaten Pacitan Jawa Timur. Desa Kalikuning batas wilayahnya yaitu sebelah
Desa Kebondalem Kecamatan Arjosari, sebelah Selatan Desa Ketrowonojoyo, sebelah Barat
Desa gegeran dan desa Ngasem Kecamatan Arjosari, sebelah timur Desa Ngile, Desa
Gasang, Desa Jatigunung di Kecamatan Tulakan. Luas wilayah desa Kalikuning seluas
2,051,640 ha dengan penggunaan Pemukiman 374,470 ha, Sawah 210,480 ha, Ladang
1,012,508 ha, Hutan rakyat 96,617 ha, Pekarangan 340,795 ha dan bangunan sarana umum
6,450 ha dan jalan desa dan dusun 10,320.
Longsor terjadi pada daerah yang memiliki kemiringan topografi. Peristiwa tanah longsor
atau dikenal sebagai gerakan massa tanah, batuan atau kombinasinya yang sering terjadi
pada lereng alam maupun lereng buatan. Sebenarnya peristiwa tanah longsor merupakan
fenomena alam, yaitu alam mencari keseimbangan baru akibat adanya gangguan atau faktor
yang mempengaruhinya dan menyebabkan terjadinya pengurangan kuat geser serta
peningkatan tegangan geser tanah. Selain kondisi topografi yang miring, biasanya juga ada
pemicu lain yang mengakibatkan suatu tanah mengalami longsor. Pemicu tersebut dapat
berupa air hujan dan gempa bumi (Priyono, 2008)[2]
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kerentanan, kapasitas wilayah dan
tingkat risiko bencana tanah longsor di Desa Kalikuning.Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif. Salah satu metode yang sering digunakan dalam pemetaan kerentanan
tanah longsor adalah frequency ratio. Metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah
rentan tanah longsor berdasarkan data kejadian longsor di masa lalu yang pada gilirannya
dapat dijadikan parameter untuk mitigasi bencana longsor. Metode ini diaplikasikan
menggunakan aplikasi GIS dengan data-data sekunder seperti DEM, peta tutupan lahan, data
curah hujan, peta geologi, dan peta klasifikasi tanah. Data tersebut merepresentasikan faktor-
faktor yang memengaruhi tanah longsor yaitu kemiringan lereng, elevasi, arah kemiringan
lereng, tutupan lahan, curah hujan, jenis tanah, jarak sesar, dan batuan geologi. Nilai tersebut
diklasifikasikan menjadi 3 zona kerentanan longsor yaitu resiko rendah, resiko sedang, resiko
tinggi.
BAB II
Metodologi Penelitian
Kebutuhan Data
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah laptop dengan menggunakan perangkat
lunak SIG aplikasi software ArcMap 10.8. bahan yang di gunakan adalah data area longsor,
Aspect, Buffer jalan, Buffer Sungai, DEM kalikuning, SHP geologi, Hillshade Kalikuning,
Linement Density, Slope, SHP tanah kalikuning. Karena analisis ini adalah analisis resiko
tanah longsor maka di tambah lagi data hasil proses kerawanan tanah longsor, hasil
kerentanan longsor.
Proses Analisis
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui resiko tanah longsor di Desa Kalikuning.
Dengan mendapat data resiko tanah longsor kita dapat menganalisis tanah longsor dan dapat
mengatisipasi penanganan pada daerah daerah prioritas. Proses yang di lakukan berawal dari
analisis kerawanan banjir. Setelah mendapat data kerawanan banjir di lanjut dengan
menghitung kerentanan banjir kalikunging, proses akhir adalah menghitung resiko tanah
longsor yang membutuhkan data kerawanan tanah longsor dan kerentanan tanah longsor.
Karena untuk mendapat resiko tanah longsor menggunakan rumus kerawanan tanah longsor
X kerentanan tanah longsor.
- Pada proses kali ini kita menggunakan metode frequency ratio, metode ini
merupakan metode yang digunakan untuk mengidnetifikasi kejadian tanah longsor
di masa depan menggunakan kondisi yang sama dengan kondisi kejadian tanah
longsor yang sudah pernah terjadi/kejadian tanah longsor di masa lalu.
perhitungan frequency ratio menggunakan persamaan
Keterangan :
i. Kerentanan Sosial
Penentuan Indeks Penduduk Terpapar dihitung dari komponen sosial budaya
di kawasan yang diperkirakan rawan bencana. Komponen ini diperoleh dari
indikator kepadatan penduduk dan indikator kelompok rentan pada kawasan
rawan bencana. Klasifikasi Indeks = Rendah, Sedang, Tinggi
Sij adalah polygon ke-j di dalam pemukiman ke-i di dalam unit administrasi;
Keterangan :
RLPi adalah nilai rupiah lahan produktif kelas penggunaan lahan ke-i di tingkat
Desa/Kelurahan
PLPtot-i adalah nilai total rupiah lahan produktif berdasarkan nilai rupiah sektor ke-i
di tingkat Kabupaten/Kota
Setelah melakukan tahapan diatas maka masuk ke tahap akhir yaitu indeks
kerentanan longsor yang menggunakan rumus seperti di bawah.
v. INDEKS KERENTANAN LONGSOR =
(0,4 x skor KS) + (0,25 x skor KE) + (0,25 x skor KF) + (0,1 x skor KL)
Atau
Membuat matriks risiko dengan mempergunakan kelas kerentanan dan kelas bahaya/
kerawanan
Pada tahap Penelitian ini menghasilkan 5 klas klas aman, klas kerawanan rendah,
klas kerawanan sedang, klas kerawanan tinggi, dan klas kerawanan sangat tinggi. Di
setiap klass ini menghasilkan luas wilayah berbeda beda. Luas wilayah yang termasuk
dalam klas aman 90.144801 ha, klas kerawanan rendah seluas 413.233336 ha, kemudian
klas kerawanan sedang 787.352565 ha, sedangkan klas kerawanan tinggi 444.385064
ha, dan klas kerawanan sangat tinggi seluas 714.5999362 ha
Dapat dilihat pada peta resiko longsor desa kali kuningn di dapat bahwa paling tinggi resiko
nya adalah resiko rendah. Didapatkan resiko bencana tanah longsor tinggi terdapat di daerah
permukiman padat penduduk di budidayakan masyarakat untuk mata pencaharian.
Sedangkan untuk daerah yang resiko sedang adalah daerah yang di tanami oleh perkebunan
tahunan.
BAB IV
Lampiran
µ
00,175
0,35 0,7 Miles
Legend
CLASS
AMAN
KERAWANAN RENDAH
KERAWANAN SANGAT TINGGI
KERAWANAN SEDANG
KERAWANAN TINGGI
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD HUDZAIFAH WIBISONO
5201511118
MITIGASI BENCANA
SUMBER DATA
https://scihub.copernicus.eu/dhus/#/home
LANDSAT-8