/r'.u,*
fit^.:Y
/_i{-1.*-
3*F
KE
oleh:
@m
Latar Belakang
Kecamatan Kebasen adalah kecamatan yang terletak di bagian selatan wilayah
Kabupaten Purbalingga. Kondisi topografi Kecamatan Kebasen, sebagian besar memiliki
kontur pegunungan. Hal ini menyebabkan banyak daerah di wilayah Kecamatan Kebasen
berpotensi terjadi bencana tanah longsor contonya Desa Kaliwedi. Berdasarkan data yang
diambil dari Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Banyumas Tahun 2009,
sebagian besar wilayah di Kecamatan Kebasen khususnya bagia utara rawan terhadap tanah
longsor (Gambar 1).
harus dilibatkan
(1)
dengan,
=
c
=
Alat deteksi dini pada daerah potensi longsor dapat dibuat dari parameter penyebab
longsor atau alat pemantau gerakan tanah. Salah satu penyebab longsor yang diamati pada
sistem peringatan dini adalah curah hujan. Kondisi muka air tanah juga dapat dijadikan
sebagai peringatan bencana longsor. Disamping itu, alat pemantau gerakan tanah seperti
ekstensometer atau tiltmeter juga biasa dipakai dalam sistem peringatan dini longsor.
Secara lebih jelas, alat-alat peringatan dini longsor adalah sebagai berikut ini.
1. Ekstensometer
Ekstensometer digunakan untuk mengukur atau mendeteksi gerakan antara dua titik
yang melintasi retakan. Alat ini juga memperlihatkan arah gerakan dengan tingkat
ketelitian 0,2 mm. Ekstensometer ada dua jenis yaitu alat ukur mekanis (manual) dan
elektronik (automatic). Skema ekstensometer dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 3 Tiltmeter.
3. Piezometer
Piezometer merupakan alat pemantau tekanan air pori dalam tanah. Idealnya piezometer
diletakkan pada kedalaman di mana terjadi perbedaan permeabilitas. Semakin tinggi
tekanan air pori tanah, keseimbangan lereng akan semakin terganggu. Alat piezometer
dapat dilihat pada Gambar 4
Gambar 4 Piezometer.
4.
Daftar Pustaka
Apriyono A, 2009, Analisis Penyebab Tanah Longsor di Kalitlaga Banjarnegara, Dinamika
Rekayasa Vol 5 No 1 pp 14-18
Bappeda Purbalingga, 2009, Executive Summary Rencana Tata Ruang dan Wilayah
Kabupaten Purbalingga, Purbalingga.
DAS B.M., 1998, Principle of Soil Mechanic, PWS-KENT Publishing Company, Boston
Fathani, T. F., 2007, Longsor dan Gerakan Tanah, Bahan Kuliah MPBA FTSL-UGM,
Yogyakarta.
Kabul Basah Suryolelono, 2002, Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geoteknik,
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar, Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM.
Nakamura et all, 1996, Landslides in Japan The Fifth Revision, Japan.
Perkasa Ridha, Faisal Fatani, Sugeng Wijono, 2012, Kajian Tata Ruang dan Wilayah
Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Banyumas, Magister
Pengelolaan Bencana Alam Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.