D. Alrasyid
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES),
Kampus Unnes Gd E4, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
E-mail: dimas.all21@gmail.com
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan parameter kuat geser tanah yang dihasilkan dari uji Triaxial Unconsolidated
Undrained. Hasil pengujian ini merupakan hasil pengujian Triaxial Unconsolidated Undrained, pengujian Proctor, dan pengujian
sifat fisis tanah campuran sehingga didapatkan persamaan sederhana untuk menentukan parameter kuat geser tanah. Pengujian
ini dilakukan dengan cara memodelkan berbagai kepadatan tanah sebesar 85%, 90%, 95%, dan 100% untuk mengetahui pengaruh
kepadatan tanah dengan nilai kuat geser tanah. Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang.
Kata kunci: Triaxial, Kuat geser
1
Semarang, 1 Mei 2019 Civil Engineering and Environmental Symposium 2019
2. TINJAUAN PUSTAKA Bila tegangan geser dan normal pada sebuah bidang
dalam suatu massa tanah maka jika kedudukan
Tanah adalah agregat mineral padat yang di dalamnya tegangan-tegangan baru mencapai titik P, keruntuhan
terdapat zat-zat cair dan gas yang mengisi ruang tanah akibat geser tidak akan terjadi. Keruntuhan geser
kosong diantara partikel-partikel padat tersebut. (Das, terjadi jika tegangan mencapai titik Q yang terletak
1995) pada garis keruntuhan dan kedudukan tegangan yang
ditunjukkan oleh titik R tidak akan pernah terjadi
Konsistensi tanah adalah kedudukan fisik tanah karena bahan telah mengalami keruntuhan sebelum
berbutir halus pada kadar air tertentu dan tergantung mencapai titik R Lingkaran mohr dalam bentuk
pada gaya tarik antara partikel mineral lempung.
lingkaran tegangan, dengan koordinat-koordinat τ dan
Adanya pengurangan kadar air dapat mengurangi
volume tanah. Terkait dengan sifat konsistensi tanah Persamaan tegangan geser dan tegangan normal ang
berbutir halus pada kadar air yang bervariasi, Atterberg terjadi pada bidang geser saat kegagalan, dinyatakan
memberikan suatu metode yang kemudian disebut oleh:
batas-batas Atterberg. Atas dasar air yang dikandung (𝜎1 −𝜎3 )
tanah, tanah dapat dipisahkan ke dalam empat keadaan 𝜏𝜃 = 𝑐𝑜𝑠2𝜃............................................(1)
2
dasar, yaitu padat, semi-padat, plastis, dan cair. (𝜎1 +𝜎3 ) (𝜎1 −𝜎3 )
𝜎𝜃 = + 𝑐𝑜𝑠2𝜃............................(2)
(Bowles, 1999) 2 2
∅
𝜃 = 45° + 2..............................................................(3)
2
Civil Engineering and Environmental Symposium 2019 Semarang, 1 Mei 2019
3
Semarang, 1 Mei 2019 Civil Engineering and Environmental Symposium 2019
Berdasarkan tabel sistem klasifikasi USCS, maka dapat 6) Mego Purnomo, S.T., M.T., Dosen wali rombel 2
dikelompokkan dalam tanah berbutir kasar yang diuji Teknik Sipil 2014;
termasuk ke dalam kelompok SW yaitu tanah berpasir 7) Semua dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik
bergradasi baik. Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan bekal pengetahuan yang berharga;
Hasil Pengujian Pemadatan Tanah
REFERENSI
Tabel 2. Hasil Uji Pemadatan Standar
Presentase Kepadatan 100% 95% 90% 85% Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 72 Tahun
1997 Keamanan Bendungan. Jakarta.
Kadar Air (%) 25,5 28,5 32,2 31,6
Wirdjosoedirdjo, S. 1988. Dasar-dasar metode elemen
Berat Volume Kering 1,54 1,46 1,38 1,31
hingga. Erlangga. Jakarta.
(gr/cm3)
Erfandi, D., Suganda. 2006. Kadar Air Optimum untuk
Hasil Pengujian Triaxial UU Pengolahan Tanah. Dalam: Kurnia, U., Agus,
Adimiharja, Dariah. Sifat Fisik Tanah dan Metode
Analisisnya. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Lahan Pertanian. Bogor.