TANAH BERTULANG
UNTUK STRUKTUR DINDING PENAHAN TANAH
SUATU SIMULASI NUMERIK
Fathurrozi
σv=γz .................................(2.1)
dengan :
γ= berat volume tanah (kN/m3)
z=kedalaman yang ditinjau (m)
Gambar 2.1 Distribusi gaya tarik di sepanjang
tulangan lajur metal (Schlosser dan Ellias,1978) 2. Tegangan vertikal dihitung berdasarkan metode
Meyerhof (Juran dan Schlosser, 1978) Gambar 2.5
Lokasi permukaan bidang longsor bergantung
pada tipe struktur dan sistem penulangannya.
Beberapa contoh pada Gambar 2.2 menunjukkan
lokasi gaya tarik maksimum pada berbagai macam
tipe struktur.
Gambar 2.2 Lokasi gaya tarik maksimum pada σv= γz/1-(Ka/3)(z/L)2 ..................(2.2)
berbagai macam tipe struktur dengan:
Ka=Koefisien tekanan tanah aktif
Perancang beranggap bahwa bidang longsor z= Kedalaman yang ditinjau (m)
berasal dari kaki dinding penahan tanah menuju γ= Berat volume tanah (kN/m 3)
keatas bersudut (45+φ/2). Sedang perancang lain L= Lebar dinding (m)
menganggap bidang longsor berbentuk spiral
logaritmik (Gambar 2.3). 3. Tegangan vertikal dianggap mengikuti distribusi
trapesium (Bolton dkk., 1978; Murry, 1980). Pada
cara ini tanah bertulang dianggap struktur yang
kaku (Gambar 4.6)
4.
8
ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 16, No. 1, Mei 2016: 1-100
SSN 2443-1060 (Online)
10
ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 16, No. 1, Mei 2016: 1-100
SSN 2443-1060 (Online)
bentuknya, sedemikian hingga: (1) tidak putus, (2) Dalam hitungan stabilitas intern, dibutuhkan
tidak tercabut dari massa tanah yang estimasi bentuk bidang longsor potensial dan
menimbunnya oleh akibat pengaruh gaya-gaya koefisien tekanan tanah lateral yang akan
yang bekerja. digunakan dalam hitungan, dimana hal ini sangat
1. Faktor aman terhadap putus tulangan bergantung pada sistem penulangan tanah yang
Tulangan-tulangan harus tidak putus saat dipakai (Gambar 2.12). Pengamatan pada tanah-
menahan tegangan-tegangan yang ditransfer oleh tanah yang diperkuat dengan tulangan-tulangan
tanah ketulangan. Faktor aman terhadap putus yang kaku, seperti tulangan lajur baja (Schlosser
tulangan (Fs) dinyatakan oleh persamaan: dan Ellias,1978), bidang longsor akan berbentuk
(1) Untuk tulangan berbentuk lembaran: bilinier (Gambar 2.12c) dan koefisien tekanan
Fr=Ta/∆Ph .............(2.21) tanah lateral yang digunakan dalam hitungan
(2) Untuk tulangan berbentuk lajur: bervariasi menurut kedalaman dari permukaan
Fr=TaAt/∆Ph .............(2.22) urug (Gambar 2.13c), yaitu:
Dengan: K=Ko-(zi/6)(Ko-Ka) untuk zi ≤ 6m ....(2.26)
Ta=kuat tarik izin tulangan (kN/m 2) K=Ka untuk zi > 6m ....(2.27)
At=luas tampang tulangan (m 2) Dengan zi =kedalaman tulangan terhadap
∆Ph=Gaya horisontal yang dihitung dari permukaan tanah urug. Untuk tanah yang
persamaan (2.8) dan (2.9) (kN/m) diperkuat dengan tulangan-tulangan yang mudah
Faktor aman terhadap putusnya tulangan dapat meregang atau tulangan-tulangan yang
diambil 1,2 memungkinkan tanah pembentuk struktur
berdeformasi relatif besar (seperti (geotekstil),
2. Faktor aman terhadap cabut tulangan maka digunakan K=Ka (Gambar 2.13a), sedang
Tulangan-tulangan harus cukup panjang, sehingga bidang longsor potensial mengikuti bidang longsor
tanah pada zona aktif yang akan longsor dapat Rankine (Gambar 2.12b). untuk perkuatan dengan
ditahan oleh tahanan gesek tulangan-tulangan sistem tulangan angker, bidang longsor potensial
yang berada pada zona pasif. Gaya lawan berbentuk baji dengan sudut longsor bervariasi.
tulangan maksimum per meter lebar yang dapat
dihasilkan dari gesekan antara tanah dan tulangan
adalah:
Tmak=2µσvLp .......................(2.21)
Dengan Lp=panjang tulangan yang berada di zona
pasif.
Untuk tulangan yang berbentuk lajur dengan lebar Gambar 2.12 Bidang-bidang longsor
b, tahanan gesek maksimum adalah: potensial in-situ, rankine dan bilinier
Tmak=2µσvbLp .......................(2.22)
Faktor aman terhadap cabut tulangan (Fp)
dinyatakan oleh persamaan sebagai berikut:
(1) Untuk tulangan berbentuk lembaran
Fp=2µσvLp/∆Ph ............ (2.23)
12
ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 16, No. 1, Mei 2016: 1-100
SSN 2443-1060 (Online)
b. Stabilitas intern
Dicoba dengan jarak vertikal tulangan Sv=75cm
dan jarah horisontal Sh=100cm. Jumlah tulangan
arah vertikal =500/75=7 deret tulangan (lihat
Gambar 4.1). dengan menganggap bahwa
distribusi tekanan tanah pada tulangan adalah Gambar 4.3 Variasi koefisien tekanan tanah
uniform, maka: σv=γz+q. lateral
13
Jurnal INTEKNA, Volume 16, No. 1, Mei 2016: 1-100 ISSN 1412-5609 (Print)
SSN 2443-1060 (Online)
14