FISIKA DASAR
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS JEMBER
2013
BAB 1. PENDAHULUAN
Sampai saat ini banyak yang telah mengabaikan gesekan. Tetapi hal ini
harus diperhitungkan pada situasi-situasi tertentu. Karena dengan mempelajarinya
secara benar akan mempermudah manusia dalam kegiatan sehari-hari maupun
dalam penelitian seperti penemuan pesawat sederhana dan lain sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang digunakan dalam penentuan koefisien gesek
bahan ini adalah:
1. Bagaimana menentukan gaya gesek kinetis berdasarkan percobaan?
2. Bagaimana pengaruh beban dan kemiringan sudut terhadap koefisien gesek
benda?
3. Bagaimana pengaruh koefisien gesek pada benda terhadap kecepatan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum koefisien gesek bahan
ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat menentukan gaya gesek kinetis berdasarkan percobaan.
2.Mengetahui pengaruh beban dan kemiringan sudut terhadap koefisien gesek
benda.
3. Mengetahui pengaruh koefisien gesek pada benda terhadap kecepatan.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dilakukannya praktikum koefisien gesek bahan ini adalah
untuk mempermudah kegiatan manusia. Misalnya saja seperti memindahkan suatu
beban dari ketinggian tertentu dengan menggunakan prnsip bidang miring.
Pembuatan mainan papan lncur anak-anak yang dibuat licin untuk memudahkan
anak meluncur. Pengereman suatu kendaraan yang menyebabkan gesekan antara
ban dan permukaan menyebabkan kendaraan berhenti dan lain sebagainya.
fs ≤ µs .
N ............................................................................................................2.1 dengan
µs adalah koefisien gesekan statis dan N adalah besar gaya normal.
Fk =µk . N ...........................................................................................................2.2
dengan µk adalah koefisien gesekan kinetis dan N adalah besar gaya normal.
M
A
3m
B C
4m
Gambar 2.1Bidang Miring
(Sumber: Team Fisika Dasar, 2013)
Dari gambar tersebut didapat jika t adalah 5 sekon maka percepatannya adalah:
AC= √ A B2 + B C2
AC= √ 32 + 4 2
AC= √ 25
AC=5 cm
s
á =
t2
5
=
25
m
=0,2
s2
Jadi untuk sampai ke titik C dibutuhkan percepatan sejauh 5cm.
1 m1 a
Koefisien gesek kinetik: μ k = ( (( +1)(1- )-1))-tan
cos θ m2 g
θ .........................2.4
Adapun desai percobaan dari praktikum koefisien gesek bahan ini adalah
sebagai berikut:
1. Desain koefisien gesek statis
M
A
3cm
B C
4cm
Gambar 3.1 koefisien gesek statis
(Sumber: Team Fisika Dasar, 2013)
W1 W2
Gambar 3.2 koefisien gesek kinetis
(Sumber: Team Fisika Dasar, 2013).
1
∆θ = nst
2
∂μ s
Ralat: ∆ μ s = |∆ θ| = sec2 θ|∆ θ|
∂θ
Persamaan koefisien
1 m2 a
μ k=( (( +1)(1- )-1)-tan θ
cos θ m1 g
4.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum koefisien gaya gesek benda ini
adalah sebagai berikut:
a. Menentukan koefisien gesek statis
Landasan Kayu
No M (gr) θ 0
μ s = μ́ s ∆μ s
tan θ
1 m1 = 171,5 1.47 1,07 1,056 0,0414
1
2.45
11,07
3.47 1,11
1,03
4.48
5.46
2 m2 = 221,5 1.38 0,78 0,854 0,0635
2.39 0,80
3.42 0,90
4.43 0,93
5.41 0,86
3 m3 = 271,5 1.33 0,64 0,71 0,109
2.37 0,75
3.36 0,72
4.38 0,78
5.42 0,90
I ( K ( AP
) )
3,9 96,1 2,40
7,4 92,6 2,130
15,3 84,7 1,815
Landasan Kaca
No Massa (gr) θ 0
μ s = μ́ s ∆μ
tan θ s
1 171,5 1.24 0,44 0,396 0,058
2.17 0,30
3.21 0,38
4.23 0,42
5.24 0,44
2 221,5 1.23 0,42 0,47 0,04
2.28 0,53
3.26 0,48
4.25 0,46
5.25 0,46
3 271,5 1.29 0,55 0,508 0,030
2.26 0,48
3.28 0,53
4.27 0,50
5.26 0,48
I (%) K (%) AP
14,6 85,4 1,83
8,5 91,5 2,070
5,9 94,1 2,2229
b. Menentukan koefisien gesek kinetis
Landasan Kayu
I (%) K (%) AP
-46,3 146,3 0,67
-5,7 105,7 -0,244
Landasan Kaca
I (%) K (%) AP
-173 273 1,23
-62,5 162,5 0,8
4.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaan koefisien gesek benda pada permukaan datar telah
diperoleh hasil beserta perhitungannya di tabel hasil. Hasil perhitungan diketahui
bahwa sudut bidang miring mempengaruhi gaya gesek pada benda. semakin besar
sudutnya maka akan semakin besar pula koefisien geseknya. Dalam percobaan ini
digunakan berat bahan yang berbeda-beda. Pengaruh berat benda terhadap
koefisien geseknya berdampak pada kecepatan benda pada saat tepat akan
bergerak. Berdasarkan hasil diketahui bahwa benda yang memiliki beban lebih
berat akan lebih cepat tepat akan bergerak dibanding benda yang beratnya lebih
kecil. Sehingga sudut yang dibentuk lebih kecil ketika bidang miring dimiringkan
sampai benda yang berada dipermukaan tepat akan bergerak. Hal ini terjadi pada
koefisien gesek statis, koefisien gesek statis tidak memerlukan waktu dan
percepatan bendanya untuk mengetahui koefisien geseknya.
Percepatan gaya gesek kinetik terhadap benda berbeda dengan koefisien
gaya gesek statis. Dalam percobaan ini untuk menentukan koefisien gesek
kinetisnya diperlukan waktu untuk mengukur benda pada saat bergerak ke titik
tertentu. Sehingga pada gaya gesek kinetik akan diketahui percepatan terhadap
waktu. Sedangkan pada gaya gesek kinetis tidak.
Pengaruh koefisien gesek terhadap benda mempengaruhi kecepatan benda.
apabila tidak terdapat koefisien gesek atau koefisien geseknya 0, maka benda akan
meluncur dengan cepat. Biasanya hal ini terjadi apabila benda meluncur pada
permukaan yang licin sekali. Koefisien gesek pada penerapannya adalah ketika
kita sedang berjalan di permukaan tanah. Apabila tidak terdapat gesekan antara
permukaan tanah dengan kaki, maka kita akan terpeleset.
Peristiwa dalam kehidupan sehari-hari seperti pada saat berjalan dapat juga
terjadi pada benda yang diluncurkan pada permukaan kasar dan permukaan licin.
Diketahui dari hasil pengamatan bahwa benda bergerak di atas permukaan
licinlebih cepat dibandingkan pada permukaan kasar. Hal ini terjadi karena
koefisien gesekan pada permukaan licin lebih kecil sehingga benda cepat bergerak
dan koefisien gesek pada permukaan kasar lebih besar sebagai akibat
persinggungan benda dengan permukaan tersebut sehingga benda bergerak
lambat.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum koefisien gaya gesek
pada benda ini adalah:
1. Gaya gesek merupakan suatu akibat dari dua buah benda yang saling
bersinggungan saat melakukan suatu gaya.
2. Gaya gesek statis adalah gaya gesekan antara dua buah benda yang dalam
keadaan diam.
3. Gaya gesek kinetis adalah gaya gesekan antara dua buah benda yang saling
bergerak.
4. Apabila tidak terdapat koefisien gesek atau koefisien geseknya 0, maka benda
akan meluncur dengan cepat.
5. Semakin besar sudutnya maka akan semakin besar pula koefisien geseknya.
6. Benda yang memiliki beban lebih berat akan lebih cepat bergerak
dibandingkan benda yang beratnya lebih kecil, sehingga sudut yang dibentuk
lebih kecil ketika bidang miring dimiringkan.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Tim Fisika Dasar. 2013. Modul Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember:
Universitas Jember.