Oleh:
Remi Napitupulu
NIM 409240029
Program Studi Fisika
SKRIPSI
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
i
iii
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah..................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA 60
LAMPIRAN 62
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 2.1 Perbandingan Kuat Tekan antara Silinder dan Kubus (hari) 11
Table 2.2 Kelas dan Mutu Beton 14
Tabel 2.3 Unsur kimia abu boiler kelapa sawit 19
Tabel 2.4 Jenis- jenis semen Portland 22
Table 2.5 Jenis-jenis Semen Pagai Maortland Berdasarkan Komposisi
Kimia (%) 23
Table 2.6 Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan FAS Maks untuk
Berbagai Macam Pembetonan dalam Lingkungan Khusus. 25
Table 2.7 Persyaratan Kimia Pozzolan 26
Table 2.8 Batas Gradasi Agregat Halus 29
Table 2.9 Susunan besaran butiran agregat kasar (ASTM, 1991) 31
Table 3.1 Alat- Alat Penelitian 36
Table 3.2 Bahan Penelitian 37
Table 3.3 Komposisi adukan beton rencana dan agregat 38
Tabel 3.4 Faktor Perlakuan Campuran Abu Bioler Kelapa
Sawit dan Semen 39
Tabel 3.5 Rancangan Penelitian Sampel Dengan Abu Boiler Kelap Sawit 40
Tabel 3.6 Rancangan Penelitian Pembuatan Sampel tanpa
Abu Boiler Kelapa Sawit 41
Tabel 3.7 Data Pengamatan Untuk Kuat Tekan 44
Tabel 3.8 Data Pengamatan Untuk Penyerapan Air 45
Tabel 3.9 Tabel nilai korelasi R dan criteria hubungannya 48
Tabel 4.1 Pengujian Kuat tekan pada hari ke-7 51
Tabel 4.2 Pengujian Kuat tekan pada hari ke-14 53
Tabel 4.3 Pengujian Kuat tekan pada hari ke-28 54
Tabel 4.4 Data hasil Penyerapan Air 56
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
PENDAHULUAN
1
2
berlapis. Perkembangan industri sawit yang terus meningkat akan berdampak pada
limbah yang dihasilkan dari pengolahan Tandan Buah Segar (TBS). Limbah ini
adalah sisa produksi minyak sawit kasar berupa tandan kosong, sabut dan cangkang
(batok) sawit. Limbah padat berupa sabut digunakan sebagai bahan bakar ketel
(boiler) untuk menghasilkan energi mekanik dan panas. Masalah yang kemudian
timbul adalah sisa dari pembakaran pada ketel (boiler) berupa abu dengan jumlah
yang terus meningkat sepanjang tahun yang sampai sekarang masih belum
termanfaatkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Graille dkk, 1985) ternyata
limbah abu sawit banyak mengandung unsur silika (SiO2) yang merupakan bahan
pozzolanic.
Salah satu alternatif yang telah dicoba yaitu peningkatan kualitas dari
beton dengan penggunaan berbagai jenis bahan alam sebagai bahan tambah
maupun bahan pengganti yang mampu memberi konstribusi kekuatan pada beton.
Dalam hal penyediaan bahan material yang memenuhi persyaratan inilah yang
sering timbul masalah, dimana saat ini ditentukan kondisi semakin tidak mudah
dan semakin membutuhkan biaya yang besar dalam pengadaan bahan material
yang dimaksud. Sehingga mulailah muncul banyak pemikiran untuk pengadaan
bahan material alternatif sebagai pengganti dari material yang lazim digunakan.
3
Abu boiler kelapa sawit adalah abu yang telah mengalami proses
penggilingan dari kerak pada proses pembakaran cangkang dan serat buah pada
o
suhu 500 – 700 C pada dapur tungku boiler yang dimanfaatkan untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), dari pembakaran tersebut diperoleh abu
boiler
1. Pengadaannya cukup mudah dan murah sehingga bila ditinjau dari segi
ekonomis akan lebih menguntungkan.
2. Abu boiler kelapa sawit sisa pembakaran cangkang dari Pabrik Kelapa Sawit
cukup melimpah.
3. Abu boiler kelapa sawit memiliki kandungan Silika (SiO2) yang cukup tinggi
Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
2. Menjelaskan secara garis besar fungsi abu boiler kelapa sawit sebagai
campuran dalam pembuatan beton.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari data dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
yaitu:
1. Semakin besar penambahan abu boiler kelapa sawit pada beton maka kuat
tekan beton yang dihasilkan semakin besar pula. Kuat tekan beton tertinggi
pada pengujian 28 hari berada pada komposisi beton abu boiler kelapa
sawit 10% yaitu 242,96 Kg/cm2.
2. Hasil pengujian mekanik yaitu kuat tekan beton abu boiler kelapa sawit
pada komposisi 2%, 5%, 8% dan 10% sewaktu pengujian 28 hari yaitu
178,37 Kg/cm2; 178,37 Kg/cm2; 175,40 Kg/cm2; dan 242,96 Kg/m2 dari
hasil yang diperoleh makan di dapat kuat tekan tertinggi adalah pada
komposisi 10% yaitu 242,96 Kg/cm2, sedangkan beton normal pada umur
28 hari yaitu 234,07 Kg/cm2.
3. Perbandingan hasil pengujian mekanik yaitu kuat tekan beton, diperoleh
kuat tekan beton tertinggi pada komposisi 10% abu boiler kelapa sawit
sewaktu pengujian 28 hari yaitu 242,96 Kg/cm2. Dengan hasil yang
diperoleh maka beton dapat digunakan pada pemkaian perumahan,
jembatan dan bendungan sedangkan pada beton normal kuat tekan
tertinggi terjadi sewaktu pengujian 14 hari yaitu 234,07 Kg/cm2.
4. Perbandingan hasil pengujian mekanik yaitu penyerapan air, diperoleh
penyerapan air tertinggi pada komposisi 8% abu boiler kelapa sawit
sewaktu pengujian 28 hari yaitu 3,93% dan yang terendah pada komposisi
2% yaitu 2,70%, sedangkan pada beton normal diperoleh hasil yaitu
2,47%. Dengan hasil yang diperoleh maka penambahan abu boiler kelapa
sawit yang semakin besar dapat memperkecil penyerapan air pada beton
sehingga berpengaruh pada kekuatan beton
65
5.2. Saran
1. Perlu diteliti lebih lanjut optimasi penambahan jumlah abu boiler kelapa
sawit dan bahan pengisi untuk mendapatkan nilai yang optimal.
2. Untuk melengkapi penelitian beton, perlu ditambahkan kajian lebih lanjut
meliputi : pengujian tahan panas dan pengujian porositas air.
66
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, P., (2008), Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Sebagai Campuran Dalam
Peningkatan Kekuatan Beton, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Dipohusodo, I., (1996), Struktur Beton Bertulang, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Lakum, K.C (2009), Pemanfaatan Abu Sekam Padi Sebagai Campuran Untuk
Peningkatan Kekuatan Beton., Skripsi, FMIPA, USU, Medan.
Murdock, L.J., dan Brook, K.M., (1991), Bahan-Bahan dan Praktek Beton, edisi
keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mulyono, T., (2003, 2004, 2005), Teknologi Beton, Penerbit : Andi, Yogyakarta.
Nawy, G., dan Edward, (1989), Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar,
Terjemahan Oleh Bambang Suryatmono, Penerbit PT.Eresco, Bandung.
Nugraha, P., dan Antoni, (2007), Teknologi Beton dari Material Pembuatan ke
Beton Kinerja Tinggi, Penerbit: Andi, Yogyakarta.
Pujianto, As’at., Tri Retno, Y.S., dan Ariska,O., (2009), Beton Mutu tinggi
Admixture Superplastiziser dan Aditif Silicafume, Jurusan Tehnik Sipil
Fakultas Tehnik Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta.
Rais,A., (2007), Pengaruh Air Payau Terhadap Beton yang Memakai Semen
Padang di Kota padang Sumatra Barat, Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Sumatra Utara, Medan.
Sulistiyono, E., (2005), Kajian Proses Ekstraksi Unsur Besi dari Pasir Kuarsa,
Pusat Penelitian Metalurgi LIPI, Serpong.
Vlack, V.L., (1994), Ilmu dan Tehnologi Bahan, Terjemahan Siriati Djaprie, Edisi
kelima, Penerbit PT Erlangga, Jakarta.