Anda di halaman 1dari 12

DOKUMEN KAJIAN TEKNIS

TITIK PENATAAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH


(SETTLING POND)

OLEH:
PT MANOOR BULATN LESTARI

Mine Site Mantar


Februari 2022
KATA PENGANTAR

Mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 “


tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air” dan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 113/MENLH/10/2003 ” tentang baku mutu air
limbah bagi usaha dan atau kegiatan pertambangan batu bara”, serta keputusan Gubernur
Kalimantan Timur nomor 26 tahun 2002 “baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri dan
usaha lainnya dalam propinsi Kalimantan Utara.

Dengan ini kami sampaikan kajian titik penaatan air limbah PT. Manoor Bulatn Lestari yang
terletak di Desa Mendika Kecamatan Damai Kabupatan Kutai Barat, Propinsi Kalimantan
Timur.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan semoga kajian titik penaatan dan
pengolahan air limbah di PT. Manoor Bulatn Lestari, dapat memberikan mafaat bagi yang
berkepentingan. Kami senantiasa mengharapkan saran dan masukan dari berbagai pihak
untuk peningkatan dan perbaikan kedepan dalam mewujudkan pelaksanaan UKL dan UPL
yang lebih baik.

Sendawar, Feb 2022


Hormat Kami

PT. Manoor Bulatn Lestari


BAB I
PENDAHULUAN

A. Dokumen Perizinan dan Pengelolaan Lingkungan

Status perizinan pertambangan yang dipegang oleh PT. Manoor Bulat Lestari adalah IUP
Operasi Produksi melalui surat Keputusan Bupati Kutai Barat Nomor 545/K.217a/2010
Tahun 2010.

PT. Manoor Bulat Lestari berada di site Mantar Kecamatan Damai, kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur dengan areal IUP seluas 5.000 Ha.

Selain itu PT. Manoor Bulat Lestari telah memperoleh Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
melalui Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor. 270/ menhut-11/2012
tanggal 6 Juni 2012 tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan pada kawasan huta Produksi
Tetap kepada PT. Manoor Bulat Lestari untuk eksplorasi Batubara dan sarana
penunjangnya seluas 979,95 Ha yang terletak di Kabupaten Damai, Propinsi Kalimantan
Timur.

Untuk persetujuan AMDAL/UKL/UPL telah mendapatkan Keputusan Bupati Kutai Barat


No.551.3. 33/K.933/2020 tanggal 18 November 2010 tentang penetapan kelayakan
lingkungan kegiatan penambangan batubara PT.Manoor Bulatn Lestari.
B. Latar Belakang

Salah satu upaya dalam rangka memecahkan / mengurangi dampak lingkungan yang
diakibatkan oleh kegiatan penambangan batubara PT.Manoor Bulatn Lestari adalah upayah
pengolahan limbah air yang terdapat dari area stock pile ataupun run off sekitar area ROM
Intemediate, harus melalui kolam pengendapan (Settling Pond) sebelum dikeluarkan
keperairan umum/badan air.

Sistim pengolahan air dimaksudkan agar air limbah yang dibuang keperairan umum
memenuhi baku mutu air limbah sesuai Perda No, 2 tahun 2006 dengan 4 parameter utama
yaitu PH, TSS, Fe dan Mn.

Volume air limbah yang tertampung dalam kolam pengedapan / settling pond tergantung
pada kapasitas volume masing – masing kolam.

C. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas serta mengacu pada PERDA Nomor : 2 Tahun 2006
tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan Atau Kegiatan Pertambangan Batubara
khususnya mengenai Titik Penataan (Point of Compliance) maka dengan ini PT. Manoor
Bulat Lestari mengajukan permohonan ijin pembuangan air limbah dengan maksud dan
tujuan sebagai berikut:

1. Sebagai bentuk pemenuhan kewajiban perusahaan terhadap perundang-undangan


yang berlaku sebagaimana diatur dalam Perda Nomor : 2 Tahun 2006 tentang Baku
Mutu Air Limbah bagi usaha dan atau kegiatan pertambangan Batubara.
2. Sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap upaya pencegahan
pencemaran lingkungan sebagai akibat adanya kegiatan penambangan Batubara.
3. Memberikan gambaran mengenai detail pengelolaan dan pemantauan air limbah
yang dihasilkan oleh perusahaan.
4. Mendapatkan ijin pembuangan air limbah dari Bupati Kutai barat melalui instansi
BLHD Kabupaten Kutai Barat.

D. Unit Fasilitas Settling Pond


Pada settling pond ROM Intermediate merupakan fasilitas pengolahan air/water treatment
yang berlokasi di area stock ROM batubara yang diperlukan untuk mengelolah air yag
berasal dari stock pile batubara pada saat hujan/surface run off, sebelum keluar ke
perairan umum.

Settling pond ROM Intermediate akan dibuat 4 atau 3 kompertement dan akan dilakukan
treatment dengan menggunakan kapur tohor di kolam pertama, setelah airnya diatas baku
mutu akan dikeluarkan ke perairan umum.

E. Lokasi Pembuangan Air Limbah

Pembuangan air limbah dari kolam settling pond yang direncanakan adalah:

No. Settling Pond Lokasi Sumber Inlet Pembuangan/ Outlet


1 ROM Mendika Stockpile Batubara Sungai kadang Pahu

F. Tujuan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan kajian yang layak guna memperoleh ijin
penambangan air limbah dari Bupati melalui Instansi BLHD Kutai Barat.

BAB II
KAJIAN TITIK PENATAAN SETTLING POND

Salah satu limbah yang dihasilkan dari kegiatan usaha pertambangan sadalah air limbah
yang berasal dari kegiatan pemompaan/ pemurnian batubara seperti yag diatur dalam
PERDA No 2 Tahun 2006 tentang bakumutua air limbah bagi usaha dan kegiatan
pertambangan batubara, guna memastikan bahwa air limbah yang dialirkan keperairan
umum telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan perlu dilakukan pemantauan
kualitas air limbah pada titik penataan yang memenuhi peryaratan pemerintah.

Titik penataan air limbah yang akan di lakukan penataan perencanaan adalah:

No. Lokasi Koordinat KET


1 ROM Intermediate ………………………….

A. TITIK PENATAAN (COMPLIANCE POINT)

1. Titik Koordinat

Secara geografis, titik koordinat penaatan dari outlet kolam pengendap / settling
pond berada pada Koordinat :

…………………………………………………………………..

2. Peruntukan fasilitas unit settling pond ROM Intermediate


Unit fasilitas settling pond merupakan fasilitas pengolahan air limbah yang
berlokasi di area jalan hauling (ROM) KM 31 PT. Manoor Bulatn Lestari yang
diperuntukakkan untuk mengelolah air limbah yang berasal dari tumpukan
batubara yang berada di area ROM Intermedite.

3. Sarana Pengolahan Air Limbah


Untuk menjaga air kualitas air limbah tetap memenuhi air limbah tetap memenuhi
baku mutu yang telah ditetapkan, dilakukan pengolahan air limbah dengan
menggunakan sebagai berikut:
Metode pengolahan air adalah dengan sistim treatment melakukan penaburan
kapur tohor yang berukuran mesh #200 ke kolam pertama (outlet), sampai
menghasilkan baku mutu standar yang ditentukan berdasarkan Kepmen LH No.113
Tahun 2003 untuk parameter utama yaitu:

Parameter Satuan Kadar Maksimum


pH 6-9
Residu Tersuspensi Mg/l 400
Besi (Fe) Total Mg/l 7
Mangan (Mn) Total Mg/l 4

4. Bahan dan Kontruksi Outlet


Bentuk dan kontruksi outlet settling pond ROM Intermediet adalah terbuat dari
kolam pengendapannya sebanyak 3 titik menangkapan material batubara yang
keluar dari masing- masing kolam pengendapan memiliki pasilitas volue air yang
berbeda – beda. Kolam tersebut dibuat secara zig zag. Sehingga diharapkan air yang
keluar dari outlet kolam settling pond memiliki tingkat kadar TSS (Total Suspended
Soil).
Gambar 1. Bentuk dan desain Settling Pond ROM Intermediate

Dari Desain setting Pond diatas direncanakan panjang seluruh 3 kolam 27 meter dan Lebar
27 Meter dapat dilihat ditabel.

No. Kolam Dimensi Kapasitas Volume Luas (M2)


Pengendapan (Ukuran) (M3)
1 I 15X6X3 270 90
2 II 15X6X3 270 90
3 III 15X6X3 270 90

Sistim Settling pond ini berfungsi sebagai tempat penampungan air sekaligus
mengendapkan partikel - partikel padat yang ikut bersama air dari lokasi ROM. Settiling
pond memiliki 3 buat kompertemen yang masing – masing kompertememen memmiliki
panjang 6 meter lebar 15 meter dan kolamkedalaman 3 meter. Maka volume settling pond
bias diperhitungkan sebagai berikut :
Volume Settling Pond = 3 x (PXLXT)
= 3 x (6x15x3)
= 810 M3

5. Lokasi Pembuangan air Limbah


Lokasi pembuangan air limbah dari outlet settling ROM adalah berupa saluran parit
buatan, dengan lebar 2-3 meter sepanjang ± 150 meter hingga menuju anak sungai
Kadang Pahu. Lokasi pembuangan outlet yaitu ke pipa tertutup yang diarahkan ke
irigasi kemudian mengalir ke anak sungai Kadang pahu. Jarak dari outlet ke irigasi
sekitar 150 meter, kemudian saluran irigasi menuju anak sungai Kadang pahu
sekitar 200 meter. Lokasi pembuangan outlet adalah berupa saluran parit rawa-
rawa, dengan lebar rata-rata ± 1.5 – 2 meter dan tinggi rata-rata ± 2 meter.

6. Aksesibilitasi ( Accesibility)

Area lokasi settling pond ROM mudah dijangkau, karena telah tersedia infrastruktur
jalan yang cukup memadai baik roda dua maupun roda empat, sehingga sangat
mudah bagi petugas water treatment, petugas pengambilan sampel maupun
pengawas dari instansi terkait untuk datang ke lokasi tersebut, baik saat kondisi
panas maupun saat musim penghujan. Askes ini dibuat khusus untuk keperluan
transportasi pengangkutan material clemical berupa tawas dan kapur serta
kebutuhan pemantauan.

7. Kemudahan dalam Pemeliharaan

Dengan kemudahan aksesibilitas, tentu saja memudahkan dalam hal perawatan. Ini
berkaitan dengan moving dari unit alat berat (Excavator PC 200) untuk dapat
menjangkau unit settling pond tersebut. Selain itu dengan jarak antar kompartemen
berkisar antara 5 s/d 10 meter, sehingga memudahkan unit Excavator PC 200
bergerak dan menjangkau tiap kompartemen dari berbagai sudut untuk
mengambjilmaterial lumpur maupun batubara yang tersedimentasi kedalam kolam
pengendapan.
8. Pemasangan alat debit air (Current Meter)

Dikarenakan sistem penampang outlet menggunakan pipa, hal ini memudahkan


buat pemasangan alat ukur debit air pada outlet settling pond, pengawasan
terhadap pengukuran dilaksanakan 1 x 12 jam dengan sistem kerja 1 shift.
Pengukuran setiap bulannya oleh departemen lingkungan dengan alat penadah
berupa talang yang telah diketahui volumenya, dan diukur dengan mengunakan
pengukur kecepatan air. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai rataan
kecepatan dan volume air yang mewakili.

9. Situasi Kawasan Setting Pond


Situasi kawasan settling pond ROM Intermediate pada umumnya landai, berada satu
level dengan jalan. Berada pada lahan asli/alami dan belum pernah ada aktivitas.
10.Potensi kasus ( Potensial Case)
Settling pond ROM selalu dijaga petugas environment hanya pada siang hari, untuk
water treatment maupun potensi lain. Pemasangan signboard berupa rambu
larangan dan papan informasi titik penataan juga dilakukan. Selain itu dikarenakan
tambang PT. Manoor Bulatn Lestari berjauhan dari pemukiman penduduk.

BAB III
KESIMPULAN

Selama melakukan kegiatan pertambangan PT. Manoor Bulat Lestari dan dalam rangka
pengajuan permohonan surat izin Pembuangan Air Limbah ini, PT. Manoor Bulatn Lestari
telah melakukan beberapa hal sebagai berikut :
1. Menghindari melakukan pengenceran air limbah
2. Memasang alat ukur debit air limbah, untuk pembuangan air limbah
3. Membuat saluran pembuangan air limbah sesuai dengan saran teknis dari instansi
terkait
4. Telah membuang air limbah melalui saluran yang telah di tetapkan oleh instansi
terkait
5. Akan mengirimkan hasil pemeriksaan kualitas air limbah dari laboratorium yang
terakreditasi kepada BLHD Kab.Nunukan secara periodic berupa laporan triwulan
dan semester.
6. Melakukan titik penataan ( point of compliance) yang di lengkapi dengan titik
koordinat yang telah di tentukan oleh instansi teknis
7. Memasang plang titik penataan ( point of compliance) yang di lengkapi dengan titik
koordinat yang telah di tentukan oleh instansi teknis
8. Mengelolah air limbah yang akan di buang ke perairan sehingga air limbah hasil
pengelolaan tersebut dapat memenuhi Baku Mutu Kualitas Air Limbah yang berlaku
di Kabupaten Kkutai Barat
9. Akan memperhatikan kondisi lingkungan masyarakat sekitar yang mungkin
terganggu akibat pembuangan limbah.

Anda mungkin juga menyukai