LINGKUNGAN
PERMASALAHAN
DAMPAK KEGIATAN PERTAMBANGAN
4
KONSEP PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP PERTAMBANGAN (LHP)
PASCAOPERASI RENCANAPASCAOPERASI
5
POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan (1)
No Kegiatan Substansi
Pengelolaan LingkunganHidup
1 Eksplorasi ▪ Efisiensi pembukaan lahan
▪ Penyiapan sarana/fasilitas pengelolaan lingkungansebelum
pengeboran, pembuatan sumur/paritan uji
▪ Kajian geokimia dalam rangka studi kelayakan
2 Konstruksi ▪ Penyiapan sarana/fasilitas pengelolaan lingkungan
▪ Pengamanan, pengelolaan tanah zona pengakaran
▪ Sarana dan prasarana pertambangan dilengkapi fasilitas
pengelolaan lingkungan (drainase, kolam pengendap, oiltrap)
3 Penambangan ▪ Penyiapan sarana/fasilitas pengelolaan lingkungan
▪ Pengamanan, pengelolaan tanah zonapengakaran
▪ Jarak aman penambangan/penimbunan terhadap fasilitas
umum
▪ Pengutamaan backfilling
▪ Pengelolaan air larian permukaan, air tambang
▪ Integrasi pencegahan dan penanggulangan AAT dalam
penambangan
10
POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan (2)
No Kegiatan Substansi
3 Penambangan ▪ T. Bawah Tanah: kajian, identifikasi, dan pemantauan subsidence
▪ T. Semprot, Kapal Keruk Darat: air kerja sirkulasitertutup
▪ T. Kapal Keruk Laut: pencegahan dan penanggulangan
tumpahan hidrokarbon dan bahankimia
▪ T. Ekstraksi Cair: daur ulang air kerja, pemantauan subsidence
4 Pengangkutan Pengendalian debu, pencegahan kebocoran, pencegahan dan
penanggulangan tumpahan hidrokarbon dan bahan kimia
5 Pengolahan/ ▪ Air kerja sirkulasi tertutup atau air keluaranyang memenuhi
pemurnian baku mutu
▪ Larangan penggunaan merkuri
▪ Sirkulasi air kerja tertutup dan fasilitas minimumuntuk
pelindian timbunan bijih
Pemantauan LingkunganHidup
1 Peralatan Pealatan pantau yang standar
2 Tenaga kerja Tenaga kerja pertambangan yang berkompeten
11
PENGELOLAANLINGKUNGANHIDUPPERTAMBANGANMINERALDANBATUBARA
Dalam melakukan
pembukaan lahan untuk
kegiatan penambangan,
PemeganG IUP Operasi
Produksi dan IUPK
PENGELOLAAN
Operasi Produksi
LINGKUNGAN menyiapkan fasilitas
HIDUP PADA
KEGIATAN
pengelolaan lingkungan
PENAMBANGAN terdiri atas:
1) saluran drainase;
2) kolam pengendap;
dan/atau
3) sarana kendali erosi
lainnya.
KOLAM PENGENDAPAN
1) Kolam pengendap dibangun di lokasi yang stabil dan dibuat dengan memenuhi:
a) desain teknis yang sesuai karakteristik kegiatannya;
b) jarak aman dengan badan sungai, lokasi bangunan perumahan penduduk, fasilitas
umum, lahan pertanian dan lahan perkebunan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Check Dam
16
PEMBUATANDROP
STRUCTURE
PENGELOLAANTANAHZONAPENGAKARAN
Molibdenit Markasit
Kalkopirit
Kapsulasi material yang mengandung pembangkit asam dengan
material alkallin/kapur
PENGENDALIANAATPADA
TIMBUNAN
PENGENDALIANAATPADA
TIMBUNAN
MINIMALISASI
OKSIGEN
Pelapisan dengan lapisan pengkonsumsi oksigen
(tanah pucuk yang mengandung mikroorganisme
aktif) adalah strategi yang baik untuk
mengurangi O2 (segera).
Pemadatan lahan untuk fasilitas penunjang pada
saat konstruksi
Pemadatan pada permukaan dan lereng bagian
luar untuk mengurangi difusi O2 dan konveksi
udara ke dalam timbunan.
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAANLINGKUNGAN HIDUPPERTAMBANGAN
MINERALDANBATUBARA
sumber: https://twitter.com/greenpeaceid/status/878136035380649984
36
PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI
PRINSIP UMUM PENGENDALIAN EROSI
1. Menyesuaikan kegiatan penambangan dengan kondisi topografi
dan tanah di daerah kegiatan
- Lakukan penilaian terhadap karakteristik fisik lapangan yaitu
topografi, tanah dan penyaliran.
- Manfaatkan kondisi topografi yang ada.
- Manfaatkan pola drainase alamiah.
2. Membuat rencana kendali erosi dan sedimentasi sebelum dilakukan
kegiatan yang dapat mengganggu tanah
- Dibuat oleh atau dengan bantuan tenaga ahli yang mampu
mengidentifikasi daerah-daerah yang akan mengalami masalah
erosi dan sedimentasi
- Harus dilaksanakan sesuai dengan rencana
PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI
PRINSIP UMUM PENGENDALIAN EROSI
1. PENYUSUNANRENCANAREKLAMASI
1. PENYUSUNANRENCANAREKLAMASI 2. PENYUSUNANRENCANAPASCATAMBANG
2. PENYUSUNANRENCANAPASCATAMBANG 3. PENYUSUNANRENCANAPASCAOPERASI
3. PENILAIANDANPERSETUJUAN 4. PENILAIANDANPERSETUJUAN
4. PELAKSANAANDANPELAPORAN 5. PELAKSANAANDANPELAPORAN
5. JAMINANREKLAMASI 6. JAMINANREKLAMASI
6. JAMINANPASCATAMBANG 7. JAMINANPASCATAMBANG
7. PENYERAHANLAHANREKLAMASI 8. PENYERAHANLAHANREKLAMASI
8. PENYERAHANLAHANPASCATAMBANG 9. PENYERAHANLAHANPASCATAMBANG
10.PENYERAHANLAHANPASCAOPERASI
➢Penyiapan Lahan
➢Pengaturan Bentuk Lahan
➢Penebaran Lapisan Tanah Pucuk
➢Pengendalian Erosi dan Sedimentasi
➢Penanaman
➢Pemeliharaan dan pemantuan
Pascaoperasi adalah kegiatan terencana,
PASCAOPERASI
sistematis, dan berlanjut untuk memulihkan
fungsi lingkungan dan sosial setelah berakhirnya
seluruh kegiatan usaha pengolahan dan/atau
pemurnian.
Karang Benda
50
REKLAMASI
Tahapan kegiatan Reklamasi dalam bentuk
revegetasi meliputi kegiatan penatagunaan
lahan, revegetasi, dan pemeliharaan.
Planting
Mulc 5t/ha
PASCATAMBANG
Rice field
52 Rice field
REKLAMASI DI SUNGAI
Dalam hal kegiatan Reklamasi tahap
Operasi Produksi berada di sungai maka
rencana Reklamasi tahap Operasi Produksi
disesuaikan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan sedikitnya meliputi:
a) pengelolaan kualitas air sungai;
b) pencegahan dan penanggulangan
terhadap erosi dan/atau pendangkalan
sungai; dan
c) kestabilan sempadan sungai.
REKLAMASI LAUT
Dalam hal kegiatan Reklamasi tahap Operasi
Produksi berada di laut maka rencana
Reklamasi tahap Operasi Produksi pada
wilayah tersebut wajib disampaikan dengan
memuat kegiatan yang meliputi:
a) pengelolaan kualitas air laut;
b) pencegahan dan penanggulangan
terhadap abrasi dan/atau pendangkalan
pantai; dan
c) perlindungan keanekaragaman hayati.
PENGELOLAAN LUBANG BEKAS TAMBANG
HARUSBERMANFAATDANDIKONSULTASIKAN
PENGELOLAAN
LUBANG BEKAS PENGAMANAN SESUAI KETENTUAN
TAMBANG
MONITORING DAN PEMELIHARAAN
56
PENGELOLAAN LUBANG BEKAS TAMBANG
57
Membuat tanda peringatan yang tidak mudah dirusak
Pemagaran dengan bahan yang tidak mudah rusak dan
penanggulan
Melakukan Patroli Rutin
KASUS LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
KATEGORI KASUS LINGKUNGAN
• Terjadi pada batas waktu tertentu
• Penurunan kualitas lingkungan
• Perubahan fungsi lingkungan
• Lingkungan tidak berfungsi lagi
• Tidak sesuai/melebihi baku mutu lingkungan
TUJUAN PEMANTAUAN
• Menyediakan informasi untuk evaluasi secara periodik
• Menyediakan informasi untuk mengetahui adanya
perubahan di lapangan
• Mengetahui besarnya dampak dan membandingkannya
dengan prediksi dampak
• Meyakinkan bahwa perlindungan dan pengelolaan
lingkungan dilaksanakan secara optimal pada seluruh
lokasi kegiatan
MANFAAT PEMANTAUAN
Titik penaatan adalah titik atau lokasi terluar di dalam sistem pengolahan
air limbah, dimana pada titik/lokasi tersebut kualitas air limbah wajib
memenuhi baku mutu lingkungan yang ditetapkan
PENUTUP
Dengan penerapan tatacara pertambangan yang
baik dan benar, pengelolaan lingkungan dilakukan
segera pada sumber penyebab timbulnya dampak,
diharapkan perubahan lingkungan yang mungkin
terjadi dapat diminimalkan dan reklamasi areal
bekas kegiatan tambang sesuai peruntukannya
dapat terpenuhi.