Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PTPS-A

MEMAHAMI DAN MENGANALISA UNSUR HARA PADA TANAH

Dosen Pembimbing:

Catur Puspawati, ST, MKM

Tugiyo, SKM, M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 1 - 2D4B

1. Alifah Nur Fikriaty P21335118005


2. Jeremie Ethellbert P21335118026
3. Puty Langkyshaw P21335118051
4. Zulfah Delfiana P21335118081

KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II Blok F3 Jalan Hang Jebat III, 4 No.8,


RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12120
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, makalah penyehatan tanah dan pengelolaan sampah ini dapat
diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan
didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Catur Puspawati, ST.,
MKM. dan bapak Tugiyo, SKM, M, Si. yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat, serta memberikan
ilmu dan wawasan yang baru dan mendalam pada mata kuliah penyehatan tanah dan
pengelolaan sampah.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami juga
yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta saran
dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.

Jakarta, September 2019

Penyusun

i
A. Pengertian Unsur Hara Tanah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, unsur hara adalah zat yang diperlukan
hewan atau tumbuhan untuk pembentukan jaringan, pertumbuhan, dan kegiatan hidup
lainnya. Unsur hara bisa bersifat organik (berasal dari makhluk hidup) maupun anorganik
(benda tak hidup, elemen dari air, asam, gas, dan mineral). Meski demikian, unsur hara
lebih sering kita temui dalam pembahasan yang berhubungan dengan tanaman.
Bagi tanaman, unsur hara adalah senyawa anorganik (kimia) di dalam tanah yang
sangat dibutuhkan tanaman untuk tumbuh kembangnya. Unsur hara tanaman sering
disebut juga  unsur hara esensial, karena sangat penting peranannya dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.  Sehingga jika kekurangan salah satu atau
beberapa unsur hara tersebut maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak akan
sempurna.  Tanaman yang mengalami kekurangan unsur hara akan menunjukkan gejala
defisiensi atau kahat, yaitu perubahan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak sesuai
seperti biasanya atau abnormal.  Misalnya yang tampak pada daun diantaranya berwarna
pucat, berbercak kuning atau ungu, berujung kering, dan sebagainya.  Pada buah
diantaranya banyak yang rontok, busuk ujung buah, bentuk abnormal, dan sebagainya.
Sebaliknya jika kelebihan satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan
gangguan juga pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yang dalam istilah ilmu
pertanian disebut keracunan atau toksik.  Selain itu kelebihan satu unsur hara tertentu
dapat mengakibatkan gangguan serapan unsur lainnya, meskipun unsur lain tersebut
tersedia dalam jumlah yang mencukupi.  Contoh, kelebihan unsur nitrogen di dalam tanah
akan mengakibatkan gejala defisiensi unsur kalium, meskipun unsur kalium tersedia
dalam jumlah yang mencukupi di dalam tanah.
Jumlah unsur hara esensial di dalam tanah sebanyak tiga belas unsur.
Berdasarkan besarnya kebutuhan tanaman terhadap unsur hara tersebut, maka unsur hara
esensial dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Unsur Makro dan Unsur Mikro.

B. Jenis Unsur Hara dan Fungsinya


UNSUR HARA MAKRO
 Fosfor atau Phosphor (P)

1
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP,
RNA dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA
menentukan sifat genetik dari tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan
benih, akar, bunga, dan buah. Pengaruh terhadap akar adalah dengan membaiknya
struktur perakaran sehingga daya serap tanaman terhadap nutrisi pun menjadi lebih
baik. Bersama dengan unsur Kalium, Fosfor dipakai untuk merangsang proses
pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan tanaman terhadap fosfor meningkat
tinggi ketika tanaman akan berbunga.
- Kekurangan Phosphor (P)
Ciri-ciri dimulai dari daun tua menjadi keunguan dan cenderung kelabu. Tepi
daun menjadi cokelat, tulang daun muda berwarna hijau gelap. Hangus,
pertumbuhan daunkecil, kerdil, dan akhirnya rontok. Fase pertumbuhan lambat
dan tanaman kerdil.
- Kelebihan Phosphor (P)
Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti
besi(Fe) , tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat
secara fisik pada tanaman.
 Nitrogen (N)
Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan
seltanaman, jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai
bahansintetis klorofil, protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen
dibutuhkandalam jumlah yang cukup besar, terutama pada saat pertumbuhan
memasuki fase vegetatif.
Bersama dengan unsur Fosfor (P), Nitrogen ini digunakan dalam mengatur
pertumbuhantanaman secara keseluruhan.Terdapat 2 bentuk Nitrogen, yaitu
Ammonium (NH4) dan Nitrat (NO3).
Berdasarkan sejumlah penelitian para ahli, membuktikan Ammonium sebaiknya
tidak lebih dari 25% dari total konsentrasi Nitrogen. Jika berlebihan, sosok tanaman
menjadi besar tetapi rentan terhadap serangan penyakit. Nitrogen yang berasal dari
amonium akan memperlambat pertumbuhan karena mengikat karbohidrat sehingga
pasokan sedikit.Dengan demikian cadangan makanan sebagai modal untuk berbunga

2
juga akan minimal. Akibatnya tanaman tidak mampu berbunga. Seandainya yang
dominan adalah Nitrogen bentuk Nitrat , maka sel-sel tanaman akan kompak dan kuat
sehingga lebih tahan penyakit. Untuk mengetahui kandungan N dan bentuk Nitrogen
dari pupuk bisa dilihat dari kemasan
- Kekurangan Nitrogen
Ciri-ciri tanaman yang kekurangan Nitrogen dapat dikenali dari daun bagian
bawah. Daun pada bagian tersebut menguning karena kekurangan klorofil.
Pada proseslebih lanjut, daun akan mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah
permukaan daun muda akan tampak pucat. Pertumbuhan tanaman melambat,
kerdil dan lemah. Akibatnya produksi bunga dan biji pun akan rendah.
- Kelebihan Nitrogen
Kelebihan jumlah Nitrogen pun perlu diwaspadai. Ciri-ciri tanaman apabila unsur
N-nya berlebih adalah warna daun yang terlalu hijau, tanaman rimbun dengan
daun. Proses pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena
mengandung banyakair. Hal itu menyebabkan tanaman rentan terhadap serangan
jamur dan penyakit, sertamudah roboh. Produksi bunga pun akan menurun.

 Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman sepertifotosintetis,
akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnyastomata, atau
mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan
daun seperti terbakar dan akhirnya gugur. Unsur kalium berhubungan erat dengan
kalsium dan magnesium. Ada sifat antagonisme antara kalium dan kalsium. Dan juga
antara kalium dan magnesium. Sifat antagonisme ini menyebabkan kekalahan salah
satu unsur untuk diserap tanaman jika komposisinya tidak seimbang. Unsur kalium
diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium dan magnesium. Jika unsur
kalium berlebih gejalanya sama dengankekurangan magnesium. Sebab, sifat
antagonisme antara kalium dan magnesium lebih besar daripada sifat antagonisme

3
antara kalium dan kalsium. Kendati demkian, pada beberapa kasus, kelebihan kalium
gejalanya mirip tanaman kekurangan kalsium.
- Kekurangan Kalium
Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak
hangus.Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya
gugur. Bunga mudah rontok dan gugur. Tepi daun ‘hangus’, daun menggulung ke
bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit.
- Kelebihan Kalium
Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan
tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.

 Mg (Magnesium)
bersumber pada beberapa jenis mineral/bebatuan dan pupuk buatan, fungsinya
adalah:
- Menyehatkan hijau daun.
- Mengatur peredaran unsur P dalam tubuh tanaman
- Mengatur penyaluran zat karbohidrat dalam tubuh tanaman.
- Merupakan unsur penyusun khlorofil.
- Jika bergabung dengan ATP maka ATP dapat berfungsi dalam berbagai reaksi.
- Merupakan aktivator dari berbagai enzim dalam reaksi fotosintesis, respirasi, dan
pembentukan DNA dan RNA.
 S (Belerang)
bersumber dari sisa-sisa bahan organik tanah, zat belerang darisisa-sisa tersebut baru
terlepas jika telah mengalami pelapukan, khususnya dari zat proteinnya. Fungsinya
adalah :
- Merupakan komponen penting dalam pembentukan zat protein.
- Berpengaruh terhadap pembentukan zat hijau daun.
- Memperbanyak pembentukan bintil pada akar leguminosa.
- Kekurangan S dapat menyebabkan daun-daun menjadi menunduk dan hasil
merosot.

4
- Merupakan penyusun asam-amino sistein dan methionin.
- Merupakan senyawa esssensial untuk respirasi dan sintesis serta penguraian asam-
lemak.

 Zat arang (C) , oksigen (O), dan hidrogen (H)


merupakan bahan baku dalam pembentukan jaringan tubuh tanaman. Berada dalam
bentuk H2O (air) H2CO3 (koolzur)dan CO2 (karbondioksida) yang berada dalam
udara. Unsur C, H, dan O juga berperandalam pembentukan karbohidrat, proses
fotosintesis, respirasi, kerja mekanis, kerja kimia,dan kerja osmotik pada tumbuhan
yang disebut pula sebagai aktivitas bioenergetik.

UNSUR HARA MIKRO

 B (Borium)
diperlukan untuk membiakkan sel, khususnya dalam titik tumbuh puncak dan proses
pembentukan tepung sari, bunga dan akar serta diperlukan dalam prosessintesis asam
nukleat, dan mempunyai fungsi pada membran.
 Fe (Besi)
penting bagi pembentukan zat hijau daun, zat karbohidrat, lemak, protein dan enzim.
Merupakan bagian dari enzim-enzim tertentu dan meupakan bagiandari protein yang
berfungsi sebagai pembawa elektron pada fase terang fotosintesis danrespirasi.

 Mn (Mangan)
sebagai aktivator dari berbagai enzim, berperan dalammenstimulasi pemecahan
molekul air pada fase terang fotosintesis, serta merupakankomponen struktural dari
sistem membran kloroplas. Diperlukan untuk pembentukan zat protein, dan vitamin
khususnya vitamin C. penting untuk dapat mempertahankan kondisihijau daun pada
daun yang tua
 Mo (Molybdenum)

5
zat mikri ini diperlukan tumbuh-tumbuhan dalamukuran/timbangan yang sangat
kecil, namun engan ukuran tersebut dapat menghasilkankualitas tanaman yang
setinggi-tingginya. Tetapi jika kelebihan sedikit saja akan menjadiracun bagi
tanaman. Juga sebagai bagian dari enzim nitrat reduktase yang mereduksi ionnitrat
menjadi ion nitrit
 Cu (Tembaga)
dalam tubuh tanaman dibutuhkan untuk berbagai proseskimiawi, misalnya respirasi
(oksidasi zat karbohidrat, lemak, dan protein). Dan penting pula untuk menghasilkan
zat hijau daun. Terdapat pada berbagai enzim atau protein yangterlibat dalam reaksi
oksidasi dan reduksi, yaitu pada enzim respirasi pada mitokondria,dan protein pada
kloroplas.
 Zn (seng)
kekurangan seng sering dihubungkan dengan tanah netral sampaialkalie bahan
organik tinggi. Anakan tanaman menjadi berkurang dan tanaman menjadisedikit
kerdil dan daun-daun pada bagian bawah menjadi kuning mulai di antara tulang-
tulang daun. Jika warna kuning mulai timbul noda-noda coklat biasanya mulai
tampakdekat pucuk helai daun. Kekurangan seng akan lebih parah bila N dan P
diberikan dalamdosis tinggi. Juga berperan dalam pembentukan klorofil dan
pencegahan kerusakanmolekul klorofil. Beberapa enzim juga hanya dapat berfungsi
jika terdapat unsur seng yangterikat kuat pada molekul enzim tersebut.
 Cl (Khlor)
merupakan senyawa anorganik yang terdapat pada mineral-mineralyang dipandang
essensial. Unsur ini berfungsi untuk pembentukan zat gizi atau pati padatanaman.
Juga untuk menstimulasi pamecahan molekul air pada fase terang fotosintesisserta
essensial untuk proses pembelahan sel

 I (Iodin)
pada konsentrasi/keseimbangan yang tepat dapat memperbaiki pertumbuhan
tanaman.
 F (Fluor)

6
unsur ini tersebar secara luas di alam. Tetapi perannya bagi tanamanmemang belum
jelas, namun pemberian sedikit F dapat menjadikan produksi tanamansemakin
membaik.

C. Manfaat Unsur Hara


Tanaman yang tumbuh memerlukan unsur hara dalam masa pertumbuhannya. Unsur hara
adalah suatu zat yang berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisikyang ada
pada tumbuh tumbuhan. Unsur hara merupakan unsur esensial yang ada didalam
tumbuhan dan tidak bisa di lepaskan karena fungsinya yang penting. Kekurangan unsur
hara akan menganggu perkembangan tanaman kedepannya. Unsur hara dapat di cari pada
manfaat tanah lapisan bawah yang subur. Unsur hara berguna juga untuk kesuburan
tanah. Biasanya akar akan mulai mencari zat hara ini untukmenyuburkan tanaman. Secara
umum unsur hara di bagi menjadi dua bagian yaitu unsurhara makro, untuk unsur hara
makro ini berarti unsur hara diperlukan dalam jumlah yang banyak bagi tanaman.
Sedangkan untuk unsur hara mikro merupakan jenis unsur hara yangdi perlukan dalam
jumlah yang kecil bagi tumbuhan. Adapun manfaat unsur hara adalah sebagai berikut :
a. Membentuk klorofil dan protein
Klorofil merupakan zat hijau yang terdapat pada daun dan berfungsi untukmembantu
proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan bagi tumbuh tumbuhan.Selain
membentuk klorofil unsur hara juga bermanfaat untuk membentuk protein
bagitumbuh tumbuhan
b. Mempercepat pertumbuhan
Masa pertumbuhan bagi tumbuh tumbuhan sama seperti manusia yaitumembutuhkan
nutrisi untuk tumbuh dengan baik dan sempurna. Tumbuhan memerlukanunsur hara
untuk dapat tumbuh dengan baik.
c. Bunga dan buah yang lebih baik
ciri ciri dari tumbuhan yang terpenuhi unsur haranya adalah bunga dan buahyang
baik. Jika suatu tumbuhan memiliki bentuk bungan yang indah baik dari bentuk
dansegi warnanya maka dapat di pastikan unsur hara yang diperlukannya tercukupi
dengan baik dan sempurna.

7
d. Menguatkan dinding sel
Salah satu manfaat unsur hara bagi tumbuhan adalah untuk menguatkan dindingsel.
Dinding sel yang kuat sangat membantu proses pertumbuhan tumbuhan menjadi lebih
baik. Unsur hara memang sangat berguna untuk menguatkan dinding sel tumbuhan
e. Membantu fotosintesis
Fotosintesis merupakan suatu proses memasak makanan bagi tumbuh
tumbuhandengan menggunakan bantuan cahaya matahari. Tumbuhan memerlukan
fotosintesisuntuk memasak makanan yang di dapat dari sumber unsur hara. Makanan
yang di hasilkandari proses fotosintesis ini akan di sebarkan ke seluruh tubuh tumbuh
tumbuhan.
f. Meransang pertumbuhan akar
Bagi tumbuhan yang baru berupa benih unsur hara sangat di butuhkan dalam jumlah
yang banyak karena bermanfaat untuk meransang pertumbuhan akar. Akar
bagitumbuhan memiliki banyak fungsi yaitu : Tempat penompang pertumbuhan
tumbuhan danMencari makanan seperti unsur hara
g. Membentuk hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan dapat di bentuk dari unsur hara yang di dapat oleh akar.
Fungsi hormon bagi tumbuhan adalah untuk mempercepat proses penyerbukan bunga
yang ada pada tumbuhan untuk menghasilkan buah yang segar dan sehat.
h. Membentuk proses fisiologis tanaman
Proses fisiologis bagi tanaman dapat berupa proses pernafasan pada tumbuhanyang
terdapat di balik daun melalui stomata dan pada batang melalui lentisel.
i. Meningkatkan kualitas tanaman
Manfaat unsur hara lainnya adalah untuk meningkatkan unsur kualitas tanaman
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena ini unsur hara sangat di perlukan
oleh tanaman jadi pastikan unsur hara yang ada dapat mencukupi kebutuhan tanaman
untuk menghasilkan kualitas yang lebih baik.

Unsur-unsur umumnya diperlukan dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan


jumlah yang diperlukan tanaman. Makronutrient (hara makro) diperlukan dalam jumlah
yang relatif banyak, biasanya lebih dari 500 ppm pada tanaman. Mikronutrient (hara

8
mikro) diperlukan hanya dalam jumlah yang sangat kecil, biasanya kurang dari 50 ppm
pada tanaman.

Bila tanaman sangat kekurangan hara tertentu yang mana saja, gejala-gejala yang
khas biasanya muncul pada tanaman. Apablia tanaman tidak subur dan tidak sehat, penting
untuk mengetahui dan memahami penyebabnya, apabila wujud tidak sehat itu disebabkan
oleh penyakit, ada kemungkinan untuk menyelamatkan tanaman itu dengan cara
penyemprotan atau apabila penyebabnya adalah kekurangan unur hara, mungkin pupuk
dapat diberikan sebagai pupuk atas pada tanah atau semprotan pada helai daun tepat pada
waktuya untuk menyelamatkan tanaman itu. Gejala-gejala kekurangan ini muncul hanya
bila persediaan unsur tertentu sangat rendah sehingga tanaman tidak dapat lagi berfungi
secara normal. Oleh karena itu, biasanya menguntungkan untuk memberikan pupuk jauh
sebelum muncul gejala-gejala yang menunjukkan kekurangan yang akut

D. Pengelolaan Unsur Hara

Berbagai Modifikasi pengolahan lahan. Ada berbgai metode modifikasi untuk


menyehatkan tanah antara lain : modifikasi mekanik, biologi dan kimia.
 MODIFIKASI MEKANIK
Metode penyehatan tanah berdasarkan pendekatan mekanik menitik beratkan
metode pada pengolahan lahan. Dengan metode ini akan terjadi perubahan struktur tanah.
Beberapa metode modifikasi dalam penyehatan tanah adalah sebagai berikut.

1) Menyiram Air Dalam Tanah


Tanah yang kering tentu saja kekurangan air.tanah yang kekurangan air akan
mengahambat proses penyerapan unsur-unsur hara yang terkandung dalam tanah oleh
akar tumbuh-tumbuhan. Untuk itu perlu penambahan air dengan cara penyiraman.
Metode penyiraman yang dapat aplikasikan salah satunya adalah springkle irrigatio
(irigasi semprot). Yaitu metode penyiraman tanah yang kering dengan jalaan
menyemprotkan air keudara dan membiarkan jatuh dipermukaan tanah. Dalam

9
metode ini air dipaksa dibawah tekanan melalui nossel kecil yang pecah menjadi
tetesan dan jatuh kembali ke tanah. Keuntungan metode penyiraman antara lain: dapat
digunakan untuk hamparan tanah yang luas, dapat menjangkau daerah berlereng,
cocok untuk tanah berpasir dengan tingkaat infiltrasi tinggi, menghemat pupuk dan
air, dapat diterapkan pada tanah yang tidak rata.

2) Membuat Jalur Irigasi


Dalam rangka meningkatkan kesuburan tanah terutam untuk tanah yang sulit air,
maka perlu upaya untuk memenuhi kebutuhan air dalam tanah. Salah satu metode
pengairan yang sangat luas dipakai di dunia adalah dengan irigasi air dari jalur
sungai. Pada metode ini, sodetan dapat dibuat di sungai sehingga air mengalir secara
otomatis ke lahan. Letak lahan harus diperhatikan yaitu di bawah aliran atau sejajar
dengan aliran agar air dapat mengalir. Bila letak sungai rendah, maka pompa dapat
menaikan air secara buatan.dengan pemompaaan akan menambah biaya pengolahan
tanah karenaa harus membeli alat sedot air, bahan bakar penggerak mesin dan lain-
lain.

3) Membuat Jalur Pengairan Limbah


Dalaam air limbah masih banyak mengandung bahan-bahan organik yang dibutuhkan
oleh tanah sebagai unsur penyubur. Sebenarnya, materi organik ini dapat
ditambahkan ke dalam tanah bersamaan dengan jalur irigasi apabila air yang
digunakan kaya akan nutrisi (eutrofik). Salah satu contoh air eutrofik adalah air
limbah domestik yang berasal dari pemukiman warga. Jalur irigasi biasanya berasal
dari sungai dan sumber air lainnya yang mengandung sedikit materi organik
(oligotrofik). Dengan pemanfaatan air limbah yang digabungkan dengan irigasi
sungai akan meninkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanah.
Air limbah domestik baik untuk digunakan dalam sistem ini. Hal ini karena limbah
domestik mengandung materi organik yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan
dapat terdeposisi di tanah sebagai topsoil. Namun demikian, perlu diperhatikan

10
kualitas dari air limbah domestik ini. Apabila limbah terkontaminasi senyawa kimia
berbahaya maka air menjadi tidak layak untuk digunakan.

4) Membajak Lahan
Pengolahan tanah dapat dilakukan secara manual dengan cangkul atau bantuan
hewan seperti kerbau. Kini pembajakan biasanya dilakukan dengan mesin traktor.
Tanah yang telah dibajak akan terangkat dan menjadi gembur. Tanah yang gembur
berarti tanah memiliki rongga dalam strukturnya (tidak padat) dengan demikian
organisme tanah seperti cacing dan mikroorganisme bisa hidup di dalamnya. Akar
tanaman pun akan lebih mudah mendapatkan oksigen dengan struktur tanah yang
berongga ini.

5) Memperkokoh Tanah
Melakukan modifikasi pada tanah yanag mudah erosi dan labil. Hal ini diperparah
apabila secara topografi, tanah memiliki kemiringan yang cukup tinggi. Pada kondisi
ini, sengkedan atau terasering dapat dibuat sehingga tanah akan kokoh pada
tempatnya untuk menerima irigasi. Batuan dan jaring buatan pun dapat digunakan
untuk mempertahankan posisi tanah.

 MODIFIKASI KIMIA
Metode kimia secara umum memiliki pendekatan dengan mengubah kondisi kimiawi
tanah. Kondisi ini dapat diubah dengan memasukkan sejumlah materi tertentu ke dalam
tanah. Contoh dari metode ini adalah sebagai berikut.
1) Menambahkan Pupuk Kimia
Tanah yang kekurangan materi esensial (nitrogen, fosfor, dan kalium) membuat tanah
menjadi tandus. Untuk itulah pupuk kimia dapat ditambahkan pada tanah. Jenis
pupuk ini dengan segera dapat memenuhi nutrisi tanaman karena senyawa kimia yang
tersedia dapat diserap langsung oleh tanaman. Di antara pupuk kimia yang banyak
digunakan adalah NPK, ZA, dan urea.

11
Penggunaan pupuk kimia tidak boleh diberikan dalam dosis yang berlebihan. Hal ini
dikarenakan senyawa yang tidak terserap tanaman dan terdeposisi dalam tanah akan
tercuci oleh air dan masuk ke dalam air tanah. Hasilnya adalah air tanah menjadi
tercemar dengan senyawa kimia yang berasal dari pupuk.

2) Menambahkan Mineral
Tanah yang kekurangan mineral juga akan menimbulkan gangguan pada kesehatan
tanah. Oleh karena itu selain materi esensial, tanah yang kekuranagan mineralpun
juga termasuk tanah tandus (tidak sehat). Mineral ini terdiri dari Boron, Klorin,
Tembaga, Kobalt, Besi, Mangan, Magnesium, Molibdenum, Belerang, dan Seng.
Karena mineral biasanya berasal dari batuan yang mengalami pelapukan, maka
penambahan mineral dilakukan dengan menambahkan beberapa batuan ke lapirsan
tanah yang kekurangan mineral tersebut. Penambahannya pun harus sesuai dengan
kebutuhan, karena apaabila penambahannya berlebih justru akan mengakibatkan tanh
menjadi tidak sehat.

3) Menambahkan Batuan Halus


Beberapa senyawa dapat ditambahkan ke dalam tanah melalui penambahan
batuan halus, contohnya adalah batuan fosfat. Batuan fosfat ini tidak hanya
mengandung fosfor saja namun juga karbon, kalsium, dan materi mineral tambahan
seperti yang disebutkan sebelumnya. Namun sayangnya, batuan fosfat juga memilki
kandungan logam berat yang signifikan.
Untuk menggunakan batuan secara efektif, batuan dihaluskan hingga
ukurannya cukup kecil kemudian ditambahkan bersamaan dengan pupuk kandang.
Asam dari pupuk kandang akan melarutkan fosfat. Di lain pihak, fosfat akan
menstabilkan nitrogen yang berasal dari pupuk kandang.

4) Menambahkan Debu Granit

12
Debu granit dan mineral glaukonit dapat digunakan untuk menambah
kandungan kalium tanah. Debu granit mengandung sekitar 1-5% kalium sedangkan
sisanya merupakan mineral tambahan. Sayangnya debu granit kurang dapat larut
dalam air sehingga tidak banyak kalium yang dapat larut dalam waktu cepat. Namun
demikian, dampak positifnya adalah debu granit merupakan slow release fertiliser
yang membuat penambahan debu granit tidak perlu sesering senyawa non-organik
lainnya. Hal yang sama juga berlaku untuk glaukonit (greensand).

5) Menambahkan Batuan Kapur


Batuan kapur dapat menambahkan kandungan kalsium dalam tanah. Selain itu, batuan
kapur dapat memperbaiki kondisi pH tanah yang terlalu rendah yang akan membuat
tanah menjadi subur dan tidak tandus seperti yang akan dijelaskan selanjutnya.

6) Menambahkan Debu Basal


Salah satu sumber mikronutrien lainnya yang banyak digunakan adalah debu basal.
Debu ini berasal dari pelapukan batuan basal dan mengandung mineral-mineral
penting yang berguna dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Debu ini
secara alami ada di daerah dengan gunung berapi yang aktif, misalnya gunung
Merapi, Gunung Lawu, Gunung Krakatau, Gunung Galunggung, Gunung Agung dll.
Sedangkan di daerah yang tidak memiliki gunung berapi aktif, debu basal didapatkan
dengan penambahan secara buatan. Untungnya dengan sifat low release dan harga
yang tidak terlalu mahal, penggunaan debu basal merupakan pilihan yang tepat dalam
meningkatkan kandungan mineral tanah.

7) Mengatur pH
Kesehataan tanah sangaat erat kaitaannya deengan pH tanah. Tanah yanag sehat
memiliki pH kisaran 6.0 hingga 6.8 dengan batas toleransi. Bila tanah terlalu asam
(pH kurang dari 6) untuk mengatasinya dengan menambahkan batuan kapur. Ion
karbonat dalam batuan kapur akan berikatan dengan ion hidroksil sehingga
menaikkan pH. Sebaliknya, bila tanah terlalu alkalis, maka batuan gipsum dapat

13
ditambahkan. Ion sulfat dalam gipsum akan berikatan dengan ion hidronium sehingga
menurunkan pH. Baik kapur dan gipsum yang akan digunakan harus melalui proses
pabrikasi yang baik sehingga tidak mengandung kontaminan yang malah
mengganggu kesehatan tanah.

 MODIFIKASI BIOLOGIS
Modifikasi biologis memiliki arti memanipulasi tanaman, makhluk hidup tanah, dan
menggunakan produk yang berasal dari makhluk hidup untuk diaplikasikan pada tanah.
Adapun beberapa modifikasi biologis yang dapaat dilakukan adalah:
1) Modifikasi Dengan Menambahkan Materi Dan Pupuk Organik
Tanah yang tidak mengandung bahan-bahan organik yang cukup termasuk
tanah yang tidak sehat. Faktor utama yang menentukan bahwa tanah termasuk tanah
tandus adalah tidak tersedianya materi organik tanah yang tidak mencukupi. Materi
organik memiliki kapasitas pertukaran ion yang sangat tinggi sehingga dapat mengikat
air dengan kuat. Hal ini yang membuat tanah kering berarti kekurangan materi organik
tanah.
Penambahan materi organik berbeda dengan pupuk kimia karena materi
organik tidak dapat secara langsung diserap tanaman dan tersedia di tanah. Materi
organik akan mengaktifkan mikroorganisme untuk mendegradasi materi organik itu
sendiri. Sama dengan batuan basal, materi organik merupakan slow release fertiliser.
Namun demikian materi organik ini tidak terlalu kaya dengan nutrisi sehingga
penambahannya harus dibarengi dengan pupuk seperti kompos dari daun-daunan,
kotoran sapi dan lain-lain.

2) Modifikasi Dengan Penambahan Materi Hewani


Tanah yang tidak sehat dapat pula diatasi dengan penambahan darah, tulang, dan bulu
hewan dapat digunakan sebagai pupuk organik. Darah mengandung sekitar 12-13%
nitrogen sedangkan bulu mengandung 7-10% nitrogen. Kandungan nitrogen yang
sangat tinggi dapat membuat tanaman keracunan ammonia dan mengundang
munculnya bakteri patogen. Meski mengandung nitrogen yang tinggi namun bulu

14
hewan tidak efisien untuk dijadikan pupuk organik karena pelepasan nutrisinya
sangatlah lama. Tulang hewan dapat meningkatkan kadar fosfor tanah lebih cepat
dibandingkan batuan. Ketiga bahan tersebut sangat baik untuk menanggulangi tanah
tandus, namun untuk lahan yang besar, penggunaanya tidak tepat mengingat harganya
yang relatif mahal.

3) Modifikasi Dengan Penambahan Materi Ikan


Materi organik yang berasal dari ikan dan lebih cepat menutrisi tanah yang akan
memnbuat tanah menjadi lebih subur dan tidak tandus sehingga akan mudah untuk di
tanami oleh tumbuhan atau tanaman pada tanah tersebut yang dibandingkan materi
hewani dan nabati.

4) Modifikasi Dengan Penambahan Kascing


Kascing atau kotoran cacing merupakan materi organik yang cepat diserap sangat
baik bagi kegemburan tanah. Hal ini karena selain memberikan materi organik tanah
berupa kascing, cacing juga turut membentuk struktur tanah secara mekanik serta
mempercepat penyerapan nutrisi ke dalam tanah dan pada tanaman dengan mengubah
bahan organik menjadi kascing.

5) Modifikasi Dengan Penambahan Pupuk Kandang


Kotoran hewan banyak melimpah dimasyarakat namun belum banyak dimaanfaatkan.
Pupuk kandang berasal dari kotoran ternak dan unggas. Pupuk ini kaya akan nitrogen,
fosfor, dan kalium setelah melalui proses pematangan dan fermentasi. Pupuk kandang
mudah diserap tanah dan tanaman serta mengandung mikroba aktif yang
memperbaiki kondisi tanah (seperti pupuk hayati). Namun demikian, ada
kemungkinan pupuk kandang mengandung bakteri patogen seperti Escherichia coli
yang dapat menimbulkan masalah kesehatan pada manusia.

15
6) Modifikasi Dengan Pemberian Kompos
Kompos merupakan hasil fermentasi aerobik dari bahan-bahan hijau (daun, ilalang)
dan bahan-bahan coklat (sisa dapur). Kompos sangat baik untuk digunakan di tanah
karena mengandung rasio C/N yang sesuai untuk menyuburkan tanah. Kompos
memiliki kelebihan dibandingkan pupuk kandang yaitu dapat dibuat dalam skala
rumahan dan steril dari bakteri patogen.

7) Modifikasi Dengan Hijauan (Green Manure)


Tanah yang keras karena terus menerus ditanami akan mengalami kekurangan unsur
hara dan menjadi keras. Tanah tersebut termasuk tanah tandus, untuk menmyehatkan
kembalidapat dilakukan dengan penanaman seperti ilalang dan tanaman sederhana
yang memiliki ketahanan tinggi. Ilalang dan tanaman sederhana seperti gulma ketika
tanaman itu mati maka tanaman akan menjadi materi organik yang menyehatkan
tanaman.

8) Modifikasi Dengan Mengganti Tanaman Secara Periodik


Pergantian tanaman secara periodik sudah mejadi suatu metode yang umum
dilakukan. Pergantian tanaman ini dilakukan agar tanah menjadi tidak jenuh atau
tandus dan untuk mengisi kembali tanah dengan nutrisi terutama nitrogen. Biasanya
tanaman yang digunakan adalah tanaman kacang-kacangan yang dapat bersimbiosis
dengan bakteri pemfiksasi nitrogen untuk menambah kandungan nitrogen tanah
dalam bentuk ammonium dan nitrat.

9) Modifikasi Dengan Mengintegrasikan Ternak


Ternak yang dipelihara di dekat lahan pertanian dapat memberikan keuntungan untuk
kesuburan lahan. Hal ini dikarenakan buangan dari peternakan dapat langsung
digunakan di lahan pertanian sebagai pupuk kandang ataupun materi organik seperti
yang dijelaskan sebelumnya.

16
10) Modifikasi Dengan Menambahkan Pupuk Hayati
Pupuk hayati berbeda dari pupuk organik maupun pupuk non-organik. Hal ini
dikarenakan pada pupuk hayati tidak hanya terdapat senyawa yang mampu meningkatkan
kesuburan tanah tetapi juga tergantung suatu konsorsium mikroba tertentu. Konsorsium
mikroba ini akan tinggal di tanah dan memproses bahan-bahan organik menjadi
materi organik tanah.
Selain itu beberapa mikroba dapat bersimbiosis dengan tanaman. Mikroba jenis
Rhizobium dapat berikatan dengan akar tanaman dan membentuk struktur nodul akar
yang dapat berfungsi sebagai tempat pembentukan dan penyimpanan nitrogen. Bakteri
lainnya, semisal bakteri endofit, diketahui dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Namun demikian, penggunaan pupuk serta perekayasaan lahan yang berlebihan justru
akan merusak kondisi lahan. Nutrisi tanah akan menjadi tidak seimbang dan berimbas
misalnya pada pH. Zat hara inorganik akan menggantikan materi organik pada topsoil
sehingga membuat materi esensial untuk jalannya ekosistem tanah terganggu. Perlu
diperhatikan juga tanah yang terlalu banyak materi organiknya tidak sesuai untuk
semua tanaman untuk berkembang.

Daftar Pustaka

http://eprints.uny.ac.id/9381/3/BAB%202%20-%2005308141018.pdf

17
https://www.academia.edu/9811217/Unsur_unsur_Hara_dalam_Tanah_Unsur_unsur_Har
a_dalam_Tanah
http://widyatan.com/index.php/arsip/artikel/lain-lain/314-fiadini
Utomo, Muhajir. 2016. ILMU TANAH : Dasar – dasar dan pengelolaan. Prenadamedia
Group. Jakarta

18

Anda mungkin juga menyukai