TUGAS PSST
OLEH :
PURWOKERTO
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah PSST tentang Identifikasi dan
“
Dalam penyelesaian Makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Yulianto, BE, SPd, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah PSST.
2. Bapak Lagiono, SKM, M.Kes selaku dosen mat kuliah PSST.
3. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberi dukungan dan kasing sayang.
4. Teman-teman kost dan teman – teman kuliah yang selalu memberi inspirasi dalam
membuat makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
B. TUJUAN
1. Untuk mengidentifikasi masalah sanitasi sarana trasnportasi.
2. Mencari pemecahan masalah sanitasi sarana transportasi.
C. MANFAAT
1. Masyarakat pada umumnya dapat mengetahui resiko yang diakibatkan oleh
permasalahan sanitasi yang terdapat dalam bus.
2. Dapat mengetahui masalah-masalah sanitasi yang terjadi dalam bus.
3. Tenaga kerja dan pengguna jasa bus dapat mengatasi masalah-masalah sanitasi
yang terjadi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kesamaan maksud. Angkutan umum massal atau masstransit memiliki trayek dan jadwal
keberangkatan yang tetap. Pelayanan angkutan umum penumpang akan berjalan dengan baik
apabila tercipta keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan. Oleh karena itu, Pemerintah
perlu turut campur tangan dalam hal ini. (Warpani, 1990).
Beberapa criteria ideal angkutan umum menurut Harries (1976) dapa dilihat di table
berikut :
Keandalan Kenyamanan Keamanan Murah Waktu
Perjalanan
Setiap saat Pelayanan yang Terhindar dari Ongkos relative Waktu di dalam
tersedia sopan kecelakaan murah terjangkau kendaraan
singkat
Kedatanagan dan Terlindung dari Badan terlindung
sampai tujuan cuaca buruk di dari luka
tepat waktu bus benturan
Waktu total Mudah naik Bebas dari
perjalanan turun kejahatan
singkat dari
rumah,
menunggu,dalam
kendaraan,
berjalan ke
tujuan
Waktu tunggu Tersedia tempat
singkat duduk setiap saat
Sedikit berjalan Tidak
kaki ke bus stop berdesakan
Tidak perlu Interior yang
berpindah menarik
kendaraan
Tempat duduk
yang enak
ataupun mobilitas yang semakin meningkat, untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lain
yang berjarak dekat, menengah ataupun jauh. Angkutan umum juga berperan dalam
pengendalian lalu lintas, penghematan bahan bakar atau energi, dan juga perencanaan &
pengembangan wilayah. (Warpani, 1990).
Esensi dari operasional angkutan umum adalah memberikan layanan angkutan yang baik
dan layak bagi masyarakat dalam menjalankan kegiatannya, baik untuk masyarakat yang mampu
memiliki kendaraan pribadi sekalipun (Choice), dan terutama bagi masyarakat yang terpaksa
harus menggunakan angkutan umum (Captive). Ukuran pelayanan angkutan umum yang baik
adalah pelayanan yang aman, cepat, murah, dan nyaman. (Warpani, 1990).
3. Atribut Pelayanan Jasa Transportasi
Dalam proses pemilihan jasa transportasi, atribut pelayanan jasa transportasi sangat
berpengaruh terhadap keputusan pelaku perjalanan. Pada prosesnya pengguna jasa angkutan
umum yang berbeda akan memilih moda angkutan yang memiliki atribut yang berbeda sesuai
dengan tingkat kepuasan (utilitas) yang diinginkannya dan sesuai dengan kemampuan
ekonominya.
Dalam melakukan penilaian terhadap pelayanan moda angkutan, Manheim (1979) seperti
yang dikutip dalam Thesis ITB, Ratna Dewi Anggraeni 2009 memaparkan beberapa atribut
sebagai berikut :
a. Atribut yang berhubungan dengan waktu
c. Keamanan
4) Keramahan : kemudahan bagasi, kemudahan tiket, layanan makanan dan minuman
2) Asuransi
1. Kecepatan, periode yang dilalui penumpang atau barang sejak memulai sampai tiba di tempat
tujuan, dalam hal ini termasuk waktu bongkar mua, pengisian bahan bakar, dan perbaikan
peralatan.
2. Keselamatan, meliputi keselamatan orang atau barang yang diangkut serta keamanan bagi
yang lain.
3. Kapasitas, yaitu kesediaan sarana dengan kapasitas yang memadai untuk tiap tingkat
permintaan yang dapat diterima
7. Tanggung jawab, yaitu pertanggungjawaban yang sah atas pengusahaan alat transportasi dan
kemampuan membayar kompensasi jika terjadi klaim dari pengguna jasa atas ketidakpuasan
mereka terhadap kualitas pelayanan.
8. Kenyamanan dalam perjalanan, meliputi tempat duduk, sirkulasi, dan pengaturan suhu serta
fasilitas perjalanan jarak jauh seperti akomodasi dan pelayanan makan & minum.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari kunjungan dan pengamatan yang saya lakukan dapat diketahui bahwa Bus
Raharja ini masuk dalam golongan bus ekonomi yang bernagkat dari Purwokerto menuju ke
Jogja dan Solo.Dengan kondisi bus sebagai berikut :
4. Kondisi kaca masih cukup baik,kecuali di bagian supir yang sudah retak, yang mungkin
saja akan membahayakan jika terjadi keretakan yang lebih besar.
5. Kondisi lampu penerangan di atap kurang baik, dimana tutup atau pelindung untuk lampu
tersebut, sehingga akan membahayakan karena kabel yang tidak terlindung.
6. Kondisi bagasi kurang baik , karena dinding untuk bagasi yang sudak sedikit berkarat.
7. Tidak tersedia tempat sampah, sehingga akan membentuk pola pikir maupun perilaku
penumpang yang membuang sampah di lantai.
8. Tidak tersedia kotak P3K, sehingga kurang ada penanganan jika ada penumpang yang
mengalami kesakitan.
9. Tidak tersedia toilet, padahal dalam hal ini jarak dari Purwokerto ke Jogja maupun Solo
jauh sehingga akan sangat berguna jika tersedia toilet.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Dari data-data yang didapat dari hasil kunjungan dapat disimpulkan bahwa permasalahan
yang terjadi terletak pada aspek :
1. Dinding luar bus
2. Kondisi kursi
3. Keadaan ventilasi
4. Kondisi kaca
5. Kondisi lampu penerangan di atap
LAMPIRAN
untuk penumpang