Transportasi
Kelompok 4:
Dwi utami
Mazmur C. T
Resti Nuraini
Sindi Hastiani
Windah Onerida
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
umum untuk menjalankan bahkan meningkatkan kualitas promosi kesehatan
yang ada ditempat umum. Terminal perlu memperhatikan aspek promosi
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Sehingga dengan adanya
observasi ini kami dapat mengetahui proses berlangsungnya promosi kesehatan
di terminal.
1.2 Tujuan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan
penelitian observasional. Jenis penelitian adalah deskriptif. Tujuan
dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk melihat gambaran promosi
kesehatan di tempat umum Terminal Bratang, Surabaya. Penelitian dilakukan di
kawasan Terminal Bratang, Surabaya pada bulan April Mei 2016. Sumber
informan dari penelitian adalah Kepala Pangkalan Terminal Bratang, petugas
Terminal Bratang, dan pengunjung. Cara penentuan subjek penelitian dengan
menggunakan teknik random sampling. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil
pengamatan di lapangan dan wawancara dengan petugas dan pengunjung terkait
promosi kesehatan, sedangkan data sekunder didapatkan dari dokumen milik
kantor Terminal Bratang.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada
kepala pangkalan Terminal Bratang, petugas Terminal Bratang, dan pengunjung
Terminal Bratang. Selain itu dilakukan observasi non partisipatif di lapangan,
peneliti hanya sebagai pengamat dan tidak mengikuti kegiatan secara langsung.
Pengamatan yang dilakukan peneliti yaitu pengamatan terhadap Kawasan Tanpa
Rokok dan ketersediaan lingkungan sehat. Analisis yang dilakukan yaitu
dengan cara membandingkan hasil observasi dan pengamatan. Data yang
2
diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan serta wawancara dikaitkan dengan
Ottawa Charter.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Transportasi
Transportasi dapat di artikan perpindahan barang dan manusia dari tempat asal
ke tempat tujuan. Dalam transportasi terdapat 2 hal berikut, yaitu:
1. Ada kendaraan sebagai sarana transportasi.
2. Ada jalan (prasarana) yang di lalui.
4
2.3 Klasifikasi Moda Transportasi
Jenis-jenis moda transportasi klasifikasikan menjadi 3, yaitu :
1. Moda Transportasi Darat
kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan (kuda,
sapi,kerbau), atau manusia. Moda transportasi darat dipilih berdasarkan
faktor-faktor seperti jenis dan spesifikasi kendaraan, jarak perjalanan, tujuan
perjalanan, ketersediaan moda, ukuran kota dan kerapatan permukiman,
faktor sosial-ekonomi.
2. Moda Transportasi Udara,
Transportasi udara dapat menjangkau tempat – tempat yang tidak dapat
ditempuh dengan moda darat atau laut, di samping mampu bergerak lebih
cepat dan mempunyai lintasan yang lurus, serta praktis bebas hambatan.
3. Moda Transportasi Laut .
Transportasi air (sungai, danau, laut): kapal,tongkang, perahu, rakit .
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Hasil Penelitian
Terminal Bratang adalah terminal tipe C milik Pemerintah Kota Surabaya yang
berada di bawah kendali dan pengawasan Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Terminal
Bratang terletak di Jalan Manyar, Kelurahan Barata Jaya, Kecamatan Gubeng yang
berfungsi sebagai terminal angkutan kota. Terminal Bratang adalah sala satu terminal
di Surabaya yang mengusung konsep Green Terminal yakni terdapat taman atau ruang
terbuka hijau di dalam terminal serta tanaman-tanaman yang juga di tanam di area
dalam terminal. Petugas yang ada di Terminal Bratang ada 11 orang yang dibagi
menjadi petugas kantor dan petugas lapangan.
6
Rokok Bahkan menjual rokok eceran
7
Smoking area sesuai dengan
Smoking area sesuai dengan
√ ketentuan yaitu berhubungan
ketentuan
langsung dengan udara luar
Petugas menegur
pengunjung/orang yang
Petugas belum menegur penjual
melanggar peraturan (menjual,
yang menjual atau
mengiklankan, √
mempromosikan produk rokok di
mempromosikan, dan
kawasan Terminal Bratang
menggunakan rokok) di
kawasan terminal
8
Petugas sudah menegur namun
Petugas
tidak pernah didengarkan,
menegur/memperingati
sehingga petugas mengalihkan
pengunjung/orang yang √
untuk memperingatkan
merokok tidak pada tempat
membuang putung rokok dan
khusus untuk Merokok
sampah pada tempat sampah
Dari hasil tersebut, sebagian upaya dalam penerapan promosi kesehatan sudah
dilakukan oleh Terminal Bratang, namun masih ada beberapa yang belum
dilaksanakan.
9
2. Hasil Observasi pada Ketersediaan Lingkungan Sehat di Terminal
Bratang sesuai dengan PP RI Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah dan UU
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Observasi yang dilakukan terhadap ketersediaan lingkungan sehat, hasil yang
didapatkan adalah sebagai berikut :
Ketersediaan Lingkungan Sehat
10
Ada tempat sampah di kamar Ada tempat sampah namun
√
Mandi bukan tempat sampah terpilah
11
pada tempatnya
Pengunjung membuang
√ -
sampah pada tempatnya
12
Dari hasil tersebut, Terminal Bratang dalam penerapan promosi kesehatan
sudah melakukannya dengan baik.
3.2. Pembahasan
13
Realita di terminal Bratang untuk peraturannya sudah ada, namun
pelaksanaan tergantung dari individu karena kendali terletak pada masing-
masing individu. Jika setiap individu menyadari akan kesehatannya dan
menyadari hak orang lain untuk sehat maka tiap individu akan berusaha
untuk melakukan tindakan yang sehat seperti tidak merokok ditempat
umum. Tidak merokok di tempat umum dapat mewujudkan lingkungan
yang sehat.
Di Terminal Bratang masih belum berjalan penuh sesuai dengan
konsep Ottawa Charter. Melihat banyakmasyarakat yang ada di kawasan
Terminal Bratang yang masih merokok dan masih belum mematuhi
peraturan yang sudah ada. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan.
Kesehatan yang dimaksud disini adalah kesehatan dilihat secara fisik, sosial,
dan mental. Mempengaruhi kesehatan fisik maksudnya jika orang masih
merokok dan terus menerus maka akan mempengaruhi kesehatan tubuhnya
dan kesehatan orang lain. Kesehatan sosial disini maksudnya dapat
mempengaruhi interaksi sosial yang tercipta di kawasan Terminal Bratang.
Orang yang merokok dan tidak menyadari efek dari merokok maka akan
mengganggu kenyamanan bagi orang yang tidak suka dengan asap rokok.
Sehingga interaksi sosial yang tercipta akan tidak baik. Kestikaeseorang
tidak merasa nyaman dan tidak berani memperingatinya maka rasa kesal
menumpuk dan akan mengganggu kondisi mental (bisa jadi dampak yang
ditimbulkan bertambahnya stres bagi orang lain).
Selain itu, dukungan dari penjual rokok untuk tidak menjual rokok lagi
dan kebijakan dari petugas untuk tidakmemasang iklan rokok juga dapat
memberikan kontribusi yang besar. Jika masyarakat yang ada di kawasan
Terminal Bratang masih terpapar dengan iklan rokok dan penjualan
berbagai macam rokok maka akan sulit bagi seseorang untuk melakukan
perubahan perilaku.
14
2. Ketersediaan Lingkungan Sehat
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 tentang Kesehatan pasal
163 disebutkan bahwa lingkungan yang sehat adalah bebas dari unsur-unsur
yang menimbulkan gangguan kesehatan. Unsur-unsur tersebut meliputi
limbah cair, padat dan gas, sampah, binatang pembawa penyakit, zat kimia,
air dan udara yang tercemar, kebisingan, radiasi serta makanan yang
terkontantaminasi.
Selain itu, pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81
Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga pasal 17 dan 18 disebutkan bahwa adanya
pemilahan dan pengangkutan sampah. Hal ini merupakan salah satu Strategi
Promosi Kesehatan yaitu menciptakan lingkungan yang mendukung
(createsupportive environment). Terciptanyalingkungan yang mendukung
seperti adanya pemilahan dan pengangkutan sampah serta ketersediaan
lingkungan yang sehat lainnya dapat mewujudkan lingkungan yang bebas
dari binatang dan serangga pembawa penyakit. Sehingga terhindar dari
risiko buruk bagi kesehatan yang ada di kelompok masyarakat di Terminal
Bratang. Kemudian dapat menciptakan lingkungan yang aman dan bebas
dari penyakit yang ditimbulkan akibat sampah yang tidak diolah dengan
benar, juga memperoleh manfaat positif dari pengolahan sampah daun yang
telah di terapkan di terminal.
Ketersediaan lingkungan yang sehat akan memenuhi kebutuhan
lingkungan yang mendukung kesehatan masyarakat yang ada di Terminal
Bratang. Kondisi lingkungan yang sehat seperti halnya di Terminal Bratang,
tersedianya potablewater yang diperiksa secara periodik,tersedianya air
bersih, pengolahan dan pengangkutan sampah serta makanan yang ditutup
dengan tudung saji atau terbungkus rapi maka akan menghindarkan
pengunjung atau masyarakat dari risikoterjadinya sakit akibat lingkungan
yang tersedia tidak sehat.
15
Lingkungan di Terminal Bratang sudah bersih sehingga menciptakan
rasa kenyamanan bagi pengunjung, sehingga kondisi emosional tidak
terganggu. Sosial masyarakat yang ada di terminal Bratang dengan adanya
lingkungan yang bersih dapat terjalin dengan baik, maksudnya dengan
lingkungan yang bersih masyarakat tidak akan saling memarahi (interaksi
yang buruk) kepada petugas kebersihan di Terminal Bratang karena
lingkungan yang kotor.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari kegiatan penelitian observasi dan wawancara di tempat umum yaitu di
Terminal Bratang Surabaya, kelompok kami dapat menyimpulkan bahwa:
1. Terminal Bratang sudah mengetahui dan menerapkan beberapa aspek
yang ada dalam promosi kesehatan di tempat umum, seperti kaitan antara
isi dari ottawa charter dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
31 Tahun 1995 tentang TerminalTransportasi Jalan, Undang-Undang
Nomor 36 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
Mengandung Zat Adiktif.
2. Terminal Bratang memiliki upaya yang promotif dan preventif untuk
mencegah adanya hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan individu
yang ada disekitar terminal. Namun masih ada hal-hal yang belum sesuai
dan perlu dilakukan advokasi pada pihak terminal terkait denganmasalah
kawasan tanpa rokok, pengelolaan sampah setelah dipilah dan sikap
masyarakat terhadap lingkungan yang ada di terminal tersebut.
4.2. Saran
Dengan adanya ruangan khusus untuk tempat merokok sebaiknya
dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya dan untuk media yang belum sempat
terpasang supaya bisa di pasang segera di tempat yang dapat di lihat oleh
pengunjung supaya pengunjung tahu bahwa disitu sudah ada larangan untuk
membuang sampah sembarangan atau pun dilarang merokok sembarangan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Salim, Abbas. 1993. Manajenen Transportasi, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada.
https://geografi13.wordpress.com/2015/06/09/makalah-konsepsi-transportasi/
18