LANDASAN TEORI
2.1 Transportasi
Transportasi yaitu dari kata Latin “transportare”, trans berarti seberang atau
sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi, transportasi berarti
mengangkut atau membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau suatu tempat ke tempat
lainnya. Transportasi dapat didefinisikan sebagai suatu usaha dan kegiatan
mengangkut atau membawa barang dan/atau penumpang dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Transportasi dibagi 3 (tiga) yaitu, transportasi darat, udara, dan air.
1. Transportasi Darat
Merupakan segala bentuk transportasi menggunakan jalan untuk
menggangkut penumpang atau barang. Bentuk awal dari transportasi darat
adalah menggunakan kuda, keledai atau bahkan manusia untuk membawa
barang melewati jalan setapak. Seiring dengan perkembangan perdagangan,
jalan diratakan atau dilebarkan untuk mengakomodir aktivitas. Contoh
transportasi darat yaitu kereta api, sepeda, kendaraan bermotor, mobil, bus,
delman, dan gerobak.
2. Transportasi Udara
Merupakan kegiatan dengan menggunakan pesawat udara untuk
menggangkut penumpang, kargo atau pos untuk satu perjalanan atau lebih
dari satu bandar ke bandar udara yang lain atau beberapa bandar udara.
Contoh transportasi udara yaitu pesawat, helikopter, dan balon udara.
3. Transportasi Air (sungai, danau, laut)
Merupakan pengangkutan orang dan barang atau kargo. Walaupun dalam
sejarah, penggunaan transportasi air untuk penumpang cenderung menurun
dikarenakan meningkatnya penerbangan komersial, transportasi air masih
penting untuk transportasi jarak dekat dan kapal pesial. Contoh transportasi
II-1
STIMLOG Indonesia
II-2
air yaitu kapal, perahu, kano, getek, dan kapal selam. Dalam sistem
transportasi ada lima unsur pokok, yaitu:
a. Orang atau Barang yang dibutuhkan
b. Kendaraan sebagai alat angkut
c. Jalan sebagai prasarana angkutan
d. Terminal
e. Organisasi sebagai pengelola angkutan.
Pengangkutan atau pemindahan penumpang atau barang dengan transportasi
adalah untuk dapat mencapai tempat tujuan dan menciptakan atau menaikkan utilitas
atau kegunaan dari barang dari barang yang diangkut.
Menurut Salim (2000) transportasi adalah kegiatan pemindahan barang
(muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi ada
dua unsur yang terpenting yaitu pemindahan/pergerakan (movement) dan secara fisik
mengubah tempat dari barang (comodity) dan penumpang ke tempat lain.
Di dalam pengertian transportasi tersebut, terdapat unsur-unsur yang terkait erat
dalam berjalannya konsep transportasi itu sendiri. Unsur-unsur dalam transportasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manusia yang membutuhkan
2. Barang yang dibutuhkan
3. Kendaraan sebagai alat/sarana
4. Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
5. Organisasi (pengelola transportasi).
Pengertian transportasi sangat beragam berdasarkan para ahli. Namun yang
dituliskan diatas ada garis besar dan definisi umum mengenai transportasi. Pengertian
transportasi dimasa yang akan datang mungkin akan mengalami banyak
perkembangan akibat kemajuan teknologi. Tetapi konsep pengertian transportasi
secara mendasar diatas harus dipahami sebagai dasar dan sejarah transportasi.
Fungsi dan manfaat transportasi diklasifikasikan menjadi beberapa bagian
penting. Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu melancarkan
STIMLOG Indonesia
II-3
STIMLOG Indonesia
II-4
STIMLOG Indonesia
II-5
STIMLOG Indonesia
II-6
STIMLOG Indonesia
II-7
STIMLOG Indonesia
II-8
STIMLOG Indonesia
II-9
STIMLOG Indonesia
II-10
PELANGGAN
DEPOT DEPOT
BUSUR 1 BUSUR 2
Kelayakan diperiksa untuk semua pembatas time window dan kapasitas muatan
kendaraan. Pelanggan dan busur yang memberikan tambahan biaya yang paling kecil
STIMLOG Indonesia
II-11
dan layak selanjutnya dipilih. Prosedur ini terus berulang hingga semua pelanggan
telah ditugaskan.
Tetapkan semua node dalam status belum ditugaskan. Tetapkan jumlah tur = 0
dan waktu penyelesaian total = 0. Himpunan node yang belum ditugaskan N = (1, 2,
....,n)
1. Mulai dengan tur pertama t=1 dan rute pertama r=1. Tetapkan jumlah tur =
jumlah tur + 1. Dimana banyaknya rute dalam tur = 1.
2. Untuk setiap node yang belum ditugaskan, sisipkan pada posisi penyisipan
antara depot. Berdasarkan aturan yang telah ditentukan, pilih satu node yang
memenuhi aturan terbaik. Bentuk urutan kunjungan node yang dimulai dari
depot, node terpilih, dan diakhiri dengan depot. Perbarui himpunan node
yang belum ditugaskan
3. Jika semua node telah ditugaskan, maka berhenti. Jika tidak lanjutkan ke
langkah 4.
4. Untuk tiap node yang belum ditugaskan, sisipkan node I ∈ N pada tiap
lokasi penyisipan yang mungkin dari rute r saat ini, yaitu untuk semua busur
(k, m) pada tur t dan rute r. untuk r = 1, busur penyisipan adalah lokasi
antara dua titik berurutan yang dimulai dari depo dan setelah node pertama.
Jika terdapat penyisipan yang layak terhadap kapasitas kendaraan dan
panjang horizon perencanaan, lanjutkan ke langkah 5, jika terdapat
penyisipan yang layak terhadap panjang horizon perencanaan tetapi tidak
layak terhadap kapasitas kendaraanm lanjutkan ke langkah 6. Jika tidak ada
penyisipan yang layak baik terhadap kapasitas kendaraan maupun panjang
horizon perencanaan, lanjutkan ke langkah 8.
5. Pilih satu node dan lokasi penyisipan pada rute saat ini yang memberikan
total waktu penyelesaian terkecil. Perbarui urutan kunjungan kembali.
Perbarui jumlah muatan pada rute ini, dan waktu penyelesaian tur. Perbarui
STIMLOG Indonesia
II-12
Biaya operasional kendaraan adalah biaya yang pasti akan dikeluarkan oleh
pihak perusahaan untuk kegiatan pendistribusian barang dengan menggunakan alat
tertentu. Biaya ongkos transportasi terbagi menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost)
dan biaya varibel (variable cost). Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang harus
dikeluarkan pada saat awal dioperasikannya kendaraan, sedangkan biaya variabel
(variable cost) adalah merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat kendaraan
beroperasi. Jarak mempengaruhi dalam transportasi dengan rute yang optimal dalam
mempercepat pengiriman barang secara efektif dan efesien. Berikut adalah komponen
Biaya Operasional Kendaraan di antaranya;
1. Biaya Tetap (Fix Cost)
Biaya yang tidak bergantung pada perubahan volume produksi. Bahkan bila
untuk sementara produksi dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan
dalam jumlah yang sama. Berikut merupakan komponen biaya tetap:
a. Depresiasi/penyusutan
Untuk menghitung biaya depresiasi, hal pertama yang dilakukan adalah
menentukan harga awal kendaraan. Harga ini telah termasuk
perlengkapan yang diubutuhkan agar kendaraan dapat dioperasikan.
b. Perijinan dan Administrasi
Ijin kendaraan tahunan dikenakan pada masing-masing kendaraan ini,
karena pada dasarnya tidak ada persoalan menghitung ijin kendaraan ini,
karena besarnya ijin telah ditetapkan oleh pemerintah besarnya ukuran
dan tahun kendaraan.
c. Asuransi Kendaraan.
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar asuransi kendaraan.
STIMLOG Indonesia
II-13
STIMLOG Indonesia
II-14
3) Kualitas ban
4) Kondisi kendaraan
5) Tingkat pengisian
6) Permukaan jalan
7) Kecepatan
8) General overhaul
9) Biaya pemeliharaan.
Berikut di bawah ini merupakan grafik biaya variabel:
STIMLOG Indonesia
II-15
FC : Biaya Tetap/hari
VC : Biaya Variabel/km
X : Jarak yang ditempuh (km)
Berikut merupakan grafik biaya total:
STIMLOG Indonesia
II-16
STIMLOG Indonesia
II-17
STIMLOG Indonesia
II-18
STIMLOG Indonesia