Anda di halaman 1dari 9

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data bab sebelumnya maka


penyusun pada bab selanjutnya melakukan analisis terhadap penelitian yang dilakukan:
5.1 Rute Distribusi

Berdasarkan data dari PT. Bimandiri Agro Sedaya, rute yang digunakan masih
menggunakan perkiraan dan kebiasaan sehari-harinya. Dalam penelitian ini, rute
distribusi dibagi menjadi dua bagian yaitu rute distribusi existing dimana rute telah
diketahui atau didapatkan dari perusahaan dan kondisi ditribusi pada rute baru dengan
menggunakan metode sequential insertion.

Jumlah permintaan produk dalam penelitian ini bersifat fluktuatif karena


permintaan selalu berubah setiap hari. Jika dilihat dari permasalahan ini, maka
diperlukan usulan rute yang seharusnya digunakan dalam antaran supaya tidak
menyebabkan kerugian biaya kendaraan itu sendiri.

5.1.1 Kondisi Distribusi Rute Existing

Pada saat ini, rute distribusi prduk di PT. Bimandiri Agro Sedaya masih
menggunakan intuisi supir dan hanya berdasarkan perkiraan, serta kebiasaan
pengemudi tentang informasi rute yang harus dilalui terlebih dahulu.

Pada permasalahan ini, rute yang dilalui berdasarkan perkiraan, biaya


distribusinya lebih besar. Hal tersebut diketahui dari hasil pengolahan data untuk
perhitungan eksisting. Berikut adalah rute yang digunakan saat ini oleh perusahaan :

1. Senin menempuh jarak 126,7 kilometer dari 2 kendaraan yang menempuh


jarak masing – masing 54,7 kilometer dan 72 kilometer.
2. Selasa menempuh jarak 130,8 kilometer dari 2 kendaraan yang menempuh
jarak masing – masing 54,2 kilometer dan 76,6 kilometer.

V-1
STIMLOG Indonesia
3. Rabu menempuh jarak 142,4 kilometer dari 2 kendaraan yang menempuh jarak
masing – masing 75,6 kilometer dan 66,8 kilometer.
4. Kamis menempuh jarak 113,6 kilometer dari 2 kendaraan yang menempuh
jarak masing – masing 44,4 kilometer dan 69,2 kilometer.
5. Jumat menempuh jarak 124,5 kilometer dari 2 kendaraan yang menempuh jarak
masing – masing 56,2 kilometer dan 68,3
6. Sabtu menempuh jarak 133 kilometer dari 2 kendaraan yang menempuh jarak
masing – masing 54,5 kilometer dan 78,5 kilometer.
7. Minggu menempuh jarak 130,2 kilometer dari 2 kendaraan yang menempuh
jarak masing – masing 66,8 kilometer dan 63,4 kilometer.
Berikut rekapitulasi kondisi distribusi rute existing dapat dilihat pada
Tabel 5.1 dibawah ini

Tabel 5.1 Rekapitulasi Kondisi Distribusi Rute Existing


Jarak Tempuh/Minggu
Rute Distribusi
(Km)
Rute existing 901,2

Sumber : Pengolahan Data

V-2
STIMLOG Indonesia
V-3

5.1.2 Rute Distribusi Usulan Menggunakan Metode Sequential Insertion


Pada rute usulan, penentuan rute dilakukan dengan cara menyisipkan pelanggan
kedalam rute yang akan dibentuk tanpa melebihi kapasitas muat dan waktu. Penentuan
rute yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Sequential Insertion. Dari hasil
pengolahan data menggunakan metode ini diperoleh rute distribusi untuk tiap-tiap
pengiriman yaitu :
1. Senin menempuh jarak 122,3 kilometer dari 2 kendaraan yang menempuh
jarak masing – masing 54,76 kilometer dan 67 kilometer.
2. Selasa menempuh jarak 113,5 kilometer dari 2 kendaraan yang menempuh
jarak masing – masing 53,8 kilometer dan 59,7 kilometer.
3. Rabu menempuh jarak 123,1 kilometer dari 2 kendaraan yang menempuh
jarak masing – masing 55,4 kilometer dan 67,7 kilometer.
4. Kamis menempuh jarak 73 kilometer dari 1 kendaraan yang menempuh jarak
73 kilometer.
5. Jumat menempuh jarak 112 kilometer dari 2 kendaraan yang menempuh jarak
masing – masing 54,2 kilometer dan 57,8 kilometer.
6. Sabtu menempuh jarak 116,9 kilometer dari 2 kendaraan yang menempuh
jarak masing – masing 48,6 kilometer dan 68,3 kilometer.
7. Minggu menempuh jarak 114,8 kilometer dari 2 kendaraan yang menempuh
jarak masing – masing 49,2 kilometer dan 65,6 kilometer.
Berikut rekapitulasi kondisi distribusi rute usulan dapat dilihat pada
Tabel 5.2 dibawah ini.
Tabel 5.2 Rekapitulasi Kondisi Rute Usulan
Jarak Tempuh/Minggu
Rute Distribusi
(Km)
Rute Usulan 775,6
Sumber : Pengolahan Data, 2018

STIMLOG Indonesia
V-4

Dari hasil pengolahan data,dapat ditentukan bahwa rute pengiriman lebih hemat
dengan metode sequential insertion. Berikut adalah rute yang dihasilkan oleh metode
sequential insertion :

a. Hari Senin
Rute 1 = Depot – Lottemart BEC – Hypermart BIP – Transmart TSM –
Hypermart MIM – Carrefour Kiaracondong – Lottemart Festival
Citylink – Carrefour PVJ – Depot.
Rute 2 = Depot – Transmart Cimahi – Hypermart Miko Mall – Hypermart MIM
– Depot.
b. Hari Selasa
Rute 1 = Depot – Lottemart BEC – Hypermart BIP – Transmart TSM –
Carrefour Kiaracondong – Transmart Buahbatu – Lottemart Citylink
– Carrefour PVJ – Depot
Rute 2 = Depot – Transmart Cipadung – Hypermart MIM – Depot
c. Hari Rabu
Rute 1 = Depot – Lottemart BEC – Hypermart BIP – Transmart TSM –
Carrefour Kiaracondong – Transmart Buahbatu – Lottemart Festival
Citylink
Rute 2 = Depot – Transmart Cimahi – Hypermart Miko Mall – Hypermart MIM
– Depot
d. Hari Kamis
Rute 1 = Depot – Lottemart BEC – Hypermart BIP – Transmart TSM –
Transmart Cipadung – Transmart Buahbatu – Lottemart Festival Citylink –
Carrefour PVJ – Depot
e. Hari Jumat
Rute 1 = Depot – Carrefour PVJ – Hypermart BIP – Lottemart BEC –Transmart
TSM – Carrefour Kiaracondong – Hypermart MIM – Depot
Rute 2 = Depot – Transmart Cipadung – Hypermart Miko Mall – Depot

STIMLOG Indonesia
V-5

f. Hari Sabtu
Rute 1 = Depot – Lottemart BEC – Transmart TSM – Carrefour Kiaracondong
– Lottemart Festival Citylink – Carrefour PVJ – Depot
Rute 2 = Depot – Transmart Cimahi – Hypermart MIM – Transmart Buahbatu
– Depot
g. Hari Minggu
Rute 1 = Depot – Lottemart BEC – Hypermart BIP – Transmart TSM –
Carrefour Kiaracondong – Lottemart Festival Citylink – Carrefour
PVJ – Depot
Rute 2 = Depot – Transmart Cimahi – Hypermart Miko Mall – Transmart
Buahbatu – Depot
5.1.3 Perbandingan Rute Existing dan Rute Usulan
Berdasarkan rute yang diolah menggunakan metode sequential insertion, maka
diperoleh hasil yang dapat dibandingkan dengan rute existing atau keadaan rute saat ini
pada perusahaan PT. Bimandiri Agro Sedaya. Pada rute usulan, jarak tempuh dengan
total waktu lebih besar dari rute yang menggunakan metode sequential insertion karena
rute existing memiliki jarak tempuh 901,2 kilometer sedangkan rute usulan memiliki
jarak tempuh 775,6 kilometer selama satu minggu. Dari perhitungan tersebut, metode
sequential insertion memberikan penghematan untuk jarak sebesar 125,6 kilometer
atau penghematan diperoleh sebesar 13,93%. Berikut penghematan jarak selama satu
minggu dapat dilihat pada Tabel 5.3 dibawah ini.
Tabel 5.3 Penghematan Jarak Selama Satu Minggu
Rute Distribusi Jarak Tempuh (km)
Existing 901,2
Usulan 775,6
Penghematan 125,6
Presentase Penghematan 13,93%
Sumber : Pengolahan Data, 2018

STIMLOG Indonesia
V-6

Berikut ini merupakan grafik perbandingan rute existing dengan rute usulan
selama satu minggu dapat dilihat pada gambar 5.1

PENGHEMATAN JARAK
Rute Existing Rute Usulan

160
142.4
130.8 133 130.2
140 126.7 123.1 124.5
122.3
113.5 113.6 116.9 114.8
120 112
JARAK TEMPUH (KM)

100
73
80

60

40

20

0
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Gambar 5.1 Perbandingan Jarak

Sumber : Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan gambar 5.1, jarak tempuh selama satu minggu mengalami


penghematan jarak yang diuraikan dalam poin berikut :

a. Untuk hari Senin rute existing menempuh jarak 126,7 km sedangkan rute
usulan menempuh jarak 122,3 km sehingga penghematan jarak tempuh nya
adalah 4,4 km.
b. Untuk hari Selasa rute existing menempuh jarak 130,8 km sedangkan rute
usulan menempuh jarak 113,5 km sehingga penghematan jarak tempuh nya
adalah 17,3 km.
c. Untuk hari Rabu rute existing menempuh jarak 142,4 km sedangkan rute usulan
menempuh jarak 123,1 km sehingga penghematan jarak tempuh nya adalah
19,3 km.

STIMLOG Indonesia
V-7

d. Untuk hari Kamis rute existing menempuh jarak 113,6 km sedangkan rute
usulan menempuh jarak 73 km sehingga penghematan jarak tempuh nya adalah
40,6 km.
e. Untuk hari Jumat rute existing menempuh jarak 124,5 km sedangkan rute
usulan menempuh jarak 112 km sehingga penghematan jarak tempuh nya
adalah 12,5 km.
f. Untuk hari Sabtu rute existing menempuh jarak 133 km sedangkan rute usulan
menempuh jarak 116,9 km sehingga penghematan jarak tempuh nya adalah
16,1 km.
g. Untuk hari Minggu rute existing menempuh jarak 130,2 km sedangkan rute
usulan menempuh jarak 114,8 km sehingga penghematan jarak tempuh nya
adalah 15,4 km.
5.2 Biaya Distribusi
Biaya yang berkaitan dengan kegiatan pendistribusian produk meliputi biaya
bahan bakar kendaraan, biaya depresiasi kendaraan, biaya awak kendaraan, biaya pajak
kendaraan dan biaya pemeliharaan. Dalam biaya ini tidak diperhitungkan biaya pada
proses produksi tetapi hanya terfokus pada pendistribusian di lapangan.
Berdasarkan rute yang digunakan oleh perusahaan, rute yang terbentuk
menghasilkan biaya distribusi sebesar Rp. 4.298.835,7 dengan rincian sebagai berikut;
hari Senin Rp.611.268,3, hari Selasa Rp.616.990,4, hari Rabu Rp. 633.179,7, hari
Kamis Rp. 592.985,5, hari Jumat Rp. 608.197,9, hari Sabtu Rp. 620.060,7 dan hari
Minggu Rp. 616.153. Sedangkan biaya distribusi usulan menggunakan metode
sequential insertion menghasilkan biaya distribusi sebesar Rp. 3.906.323,6 dengan
rincian sebagai berikut; hari Senin Rp. 605.127,6, hari Selasa Rp. 592.846, hari Rabu
Rp. 606.244,1, hari Kamis Rp. 319.102, hari Jumat Rp. 590.752,5, hari Sabtu Rp.
597.591,1, hari Minggu Rp. 594.660,3.
Dari biaya yang dihasilkan tersebut, penghematan biaya distribusi selama satu
minggu memperoleh hasil sebesar Rp. 392.512.12 dan terjadi penghematan sebanyak
9,13%. Untuk tiap harinya, penghematan diperoleh dimulai hari senin yaitu Rp. 6.140,8
dengan presentase sebesar 1%, hari selasa Rp. 24.144,4 dengan presentase

STIMLOG Indonesia
V-8

penghematan sebesar 3,9%, hari Rabu Rp. 26.935,7 dengan presentase penghematan
sebesar 4,2%, hari Kamis Rp. 273.883,6 dengan presentase penghematan sebesar
46,1%, hari Jumat Rp. 17.445,3 dengan presentase penghematan sebesar 2,8%, hari
Sabtu Rp. 22.469,6 dengan presentase penghematan sebesar 3,6%, dan hari Minggu
Rp. 21.492,702 dengan presentase penghematan sebesar 3,4% . Berikut penghematan
biaya distribusi selama satu minggu dapat dilihat pada tabel 5.4
Tabel 5.4 Penghematan Biaya Distribusi Selama Satu Minggu
Jumlah
Rute Hari
(Rp)
Distribusi
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Rute
Existing(Rp) 611.268,3 616.990,4 633.179,7 592.985,5 608.197,9 620.060,7 616.153 4.298.835,7
Rute Usulan
(Rp) 605.127,6 592.846 606.244,1 319.102 590.752,5 597.591,1 594.660,3 3.906.323,6
Penghematan
(Rp) 6.140,8 24.144,4 26.935,7 273.883,5 17.445,3 22.469,6 21.492,7 392.512,1
Penghematan
(%) 1% 3,9% 4,2% 46,1% 2,8% 3,6% 3,4% 9,13%
Sumber : Pengolahan Data, 2018
Berikut ini merupakan grafik perbandingan biaya distribusi selama satu minggu
dapat dilihat pada gambar 5.2

Perbandingan Biaya
Distribusi
Rute Existing Rute Usulan

1000000
RUPIAH

500000

0
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Gambar 5.2 Perbandingan Biaya Distribusi Perhari


Sumber : Pengolahan Data, 2018

STIMLOG Indonesia
V-9

STIMLOG Indonesia

Anda mungkin juga menyukai