UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian........................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Low Back Pain ................................................................... 9
B. Tinjauan Umum Umur ................................................................................. 23
C. Tinjauan Umum Sikap Kerja ....................................................................... 24
D. Tinjauan Umum Masa Kerja ....................................................................... 29
E. Tinjauan Umum Berat Beban ...................................................................... 30
F. Tinjauan Umum Tenaga Kerja Bongkar muat (TKBM) .............................. 30
G. Kerangka Teori ............................................................................................ 32
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti ...................................................... 33
B. Kerangka Konsep ........................................................................................ 35
C. Hipotesis ..................................................................................................... 36
D. Definisi Operasional dan Kritria Obyektif .................................................. 36
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 39
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 39
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................... 39
D. Pengumpulan Data....................................................................................... 41
E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 42
F. Pengolahan dan Penyajian Data ................................................................... 43
G. Analisis Data ............................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menggunakan mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai dengan
Indonesia termasuk salah satu negara yang padat karya sehingga masih
pekerjaan sangat terbatas. Maka dari itu, perlunya untuk meningkatkan upaya
2
Salah satu aspek kesehatan kerja yang mungkin muncul akibat dari
disebabkan oleh sejumlah faktor namun ada sebagian yang berasal dari
tempat kerja dan penyakit yang disebabkan oleh satu atau beberapa faktor
risiko gaya hidup. Selain itu pekerja juga berisiko terkena cidera akibat
kecelakaan kerja (Anies, 2005). Salah satu tempat kerja yang memiliki
pelabuhan.
adalah pekerjaan bongkar muat yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami
Low back pain merupakan nyeri di daerah punggung antara sudut bawah
kosta (tulang rusuk) sampai lumbosacral (sekitar tulang ekor). Low back pain
2011). Low back pain merupakan gejala utama yang dilaporkan kepada
3
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa 2%-5% dari
karyawan di negara industri tiap tahun mengalami Low Back Pain, dan 15%
karena low back pain. Data statistik Amerika Serikat memperlihatkan angka
kejadian sebesar 15%-20% per tahun. Sebanyak 90% kasus low back pain
pada tahun 2002 menemukan adanya 18,1% pengidap low back pain. Nyeri
ini pada akhirnya akan berkaitan dengan kondisi depresi, sehingga dapat
2016).
bahwa persentase low back pain pada kelompok umur yang dikategorikan
kelompok umur kategori berusia tua (> 35 tahun) yang mengalami keluhan
yaitu 17 orang (60,7%) dan yang tidak mengalami keluhan yaitu 11 orang
(39,3%). Hasil uji statistik dari penelitian ini menunjukkan ada hubungan
yang signifikan antara umur dengan keluhan low back pain pada pekerja batu
4
termasuk degenerasi tulang yang berdampak pada peningkatan risiko low
Masa kerja yang lama dapat mempengaruhi kejadian low back pain
duduk yang statis, semakin lama bekerja maka semakin tinggi risiko
terjadinya low back pain (Ayuningtyas dalam Agung, 2017). Pekerja yang
masa kerjanya >5 tahun lebih banyak mengalami low back pain dibandingkan
penelitian yang dilakukan oleh Dhepati (2011) terhadap tenaga kerja bongkar
pekerja yang memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun menderita low back pain.
Pekerja yang harus bekerja dengan posisi tubuh tidak ergonomis akan
mengalami nyeri akibat otot tubuh tertekan dalam rentang waktu yang cukup
salah satu dari faktor risiko low back pain, sebab sikap kerja membungkuk
dapat memperbesar risiko low back pain sebesar 2,68 kali dibandingkan
dengan pekerja dengan sikap badan tegak (Septiawan dalam Agung, 2017).
oleh postur tubuh janggal yang sering dilakukan pekerja dengan tingginya
tingkat keseringan (frekuensi), durasi kerja yang lama dan berat beban yang
sektor informal memiliki risiko terkena low back pain karena adanya postur
5
tubuh yang salah. Berat beban dan lama menggendong juga dapat
mempengaruhi low back pain karena semakin berat beban yang dibawa
menjadi semakin besar, sehingga kemungkinan terjadinya low back pain juga
mengalami penyakit yang terkait dengan pekerjaan yaitu keluhan low back
pain dimana sikap kerja dari tenaga kerja bongkar muat yang mengangkut
beban dengan posisi membungkuk dapat menyebabkan low back pain. Pada
fisik yang tinggi sehingga membutuhkan energi yang cukup banyak. Oleh
karena itu, saat bekerja perlu diatur agar dapat dimanfaatkan menurut
beban diluar batasan angkat dan mengangkat dengan posisi yang salah, yaitu
dengan menggunakan tulang belakang untuk menahan beban. Hal ini tentu
dapat berdampak pada kesehatannya, terutama bagi mereka yang sudah lama
bekerja.
6
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, peneliti tertarik untuk
keluhan low back pain pada tenga kerja bongkar muat di Pelabuhan Soekarno
Hatta Makassar.”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara umur dengan keluhan low back pain pada
2. Apakah ada hubungan antara sikap kerja dengan keluhan low back pain
3. Apakah ada hubungan antara berat beban dengan keluhan low back pain
4. Apakah ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan low back pain
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
back pain pada tenaga kerja bongkar muat Pelabuhan Soekarno Hatta
Makassar.
7
2. Tujuan khusus
Makassar.
Makassar.
Makassar.
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
8
2. Manfaat Bagi Peneliti
Kesehatan Masyarakat.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Low back pain merupakan rasa nyeri yang dirasakan pada punggung
bawah), otot, saraf, atau struktur lainnya yang ada disekitar tersebut. Low
back pain dapat disebabkan oleh penyakit atau kelainan yang berasal dari
luar punggung bawah misalnya penyakit atau kelainan pada testis atau
Low back pain adalah rasa nyeri yang dirasakan di daerah punggung
radikuler maupun keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah
dan sering disertai dengan penjalaran nyeri kearah tungkai dan kaki. Low
back pain yang lebih dari 6 bulan disebut kronik (Tunjung, 2009).
a. Low back pain Primer, nyeri yang disebabkan oleh adanya kelainan
pada struktur di sekitar lumbal yang meliputi kelainan atau cedera pada
10
b. Low back pain Sekunder, nyeri yang disebabkan oleh kelainan pada
c. Low back pain Referral, nyeri yang disebabkan oleh struktur lain diluar
a. Gejala ringan, seperti nyeri mendadak pada tulang belakang, pegal dan
terasa panas.
b. Terasa sakit bila digerakkan baik pada saat membungkuk kedepan dan
c. Gejala – gejala tadi akan semakin bertambah berat terutama pada saat
akan mengangkat beban berat, mengejan, bersin atau batuk. Hal ini
menjalar kebawah (bagian otot –otot belakang), otot – otot paha bagian
bagian pinggang sampai kaki. Hal ini terjadi karena terjepitnya saraf –
11
saraf ditulang belakang, yang fungsinya sebagai pusat refleks gerak
Berikut adalah faktor risiko yang dapat menyebabkan low back pain
pada pekerja:
a. Faktor Pekerjaan
1) Masa Kerja
12
2) Beban Kerja
lebih dari 16 kg pada posisi berdiri dan lebih dari 4,5 kg pada posisi
agar dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada tulang
3) Lama Kerja
13
penurunan produktivitas serta kecenderungan untuk timbulnya
seseorang dapat bekerja dengan baik selama 40-50 jam. Lebih dari
(Suma’mur, 2009).
b. Faktor Individu
1) Sikap Kerja
14
melakukan pekerjaan. Bekerja dengan posisi janggal dapat
seperti bahu, punggung dan lutut karena daerah inilah yang paling
2) Umur
3) Jenis Kelamin
15
menunjukan bahwa jenis kelamin sangat mempengaruhi tingkat
Kekuatan otot wanita hanya sekitar dua pertiga dari kekuatan otot
pria, sehingga daya tahan otot pria pun lebih tinggi dibandingkan
kekuatan otot wanita kurang lebih hanya 60% kekuatan otot pria,
4) Kebiasaan Merokok
16
intradiscal dan meletakkan beban pada tulang belakang. Mekanisme
5) Aktivitas Fisik
2010).
kurang berolah raga. Otot yang lemah terutama pada daerah perut
(Kantana, 2010).
17
6) IMT (Indeks Massa Tubuh)
berat dan tinggi badan seseorang. Nilai IMT didiapatkan dari berat
untuk otot kaki. Temuan lain menyatakan bahwa pada tubuh yang
c. Faktor Lingkungan
Berikut faktor faktor lingkungan yang bisa menyebabkan
18
1) Tekanan
dari pegangan alat, dan apabila hal ini sering terjadi dapat
2) Getaran
Frekuensi getaran mengacu pada frekuensi bolak balik per detik dan
3) Temperatur ekstrim/mikrolimat
19
menurunnya kekuatan otot. Demikian juga dengan paparan udara
20
(self-administered). 24 pertanyaan tersebut berhubungan dengan
akhir pernyataan apabila keadaan tersebut mereka alami pada hari itu
adalah hanya mengukur masalah fisik saja dan tidak mengukur masalah
ekstrimitas rasa sakit yang diderita, dimana angka 0 berarti tidak ada
dibayangkan.
21
Kekurangan dari metode ini, yaitu hanya dapat mengevaluasi
ini antara lain hanya membutuhkan waktu kurang dari satu menit
nyeri.
atau hambatan pada pasien yang mengalami low back pain. Metode
yang “no problem” sampai dengan “not possible”. Skor ODI kemudian
dihitung dengan cara dijumlahkan setiap itemnya 0-5 jadi total nilai
maksimal adalah 50, kemudian dikalikan 100. Jika ada salah satu item
yang tidak dijawab, maka yang dihitung hanya yang dijawab saja. Total
22
Interpretasi skor pada kuesioner Oswestry Disability Index (ODI)
Tabel 1.
Skor, Kategori, dan Kemampuan Kegiatan Berdasarkan Oswestry
Disability Index (ODI)
Skor Kategori Kemampuan kegiatan
Pekerja dapat menjalankan hampir semua
aktivitas sehari-hari dan tidak memerlukan
Minimal
0% - 20% tindakan pengobatan hanya anjuran
disability
bagaimana cara mengangkat, posisi duduk,
latihan, dan diet.
23
B. Tinjauan Umum Umur
Umur adalah lamanya waktu hidup yang dihitung mulai dari sejak lahir
telah lanjut kemampuan fisiknya juga menurun. Proses menjadi tua akan
Hal ini pula yang menyebabkan terjadinya perubahan pada fungsi alat-alat
umumnya pada usia lanjut, kemampuan kerja otot semakin menurun terutama
pada pekerja berat. Pada umumnya diketahui bahwa beberapa kapasitas fisik
40 tahun. Makin tua usia, makin sukar seseorang untuk beradaptasi dan makin
cepat menjadi lelah, demikian pula makin pendek waktu tidurnya makin sukar
antara umur pekerja dengan keluhan low back pain dimana semakin
bertambahnya umur seseorang maka keluhan sistem low back pain juga
semakin meningkat.
24
C. Tinjauan Umum Sikap Kerja
Posisi kerja dengan sikap yang salah dapat meningkatkan energi yang
dibutuhkan, sehingga sikap kerja harus sesuai dengan posisi kerja. Posisi
kerja yang kurang benar ini dapat menyebabkan perpindahan dari otot ke
memegang dalam posisi statis dan menjepit dnegan tangan. Dalam melakukan
dan lutut karena daerah tersebut yang rentan mengalami cedera (Oktaria,
2015).
dan sikap kerja yang salah dapat mengakibatkan otot rangka (skeletal)
25
Menurut Suma’mur (2014) pekerjaan sejauh mungkin harus
kerugian-kerugian, yaitu:
b. Melengkungnya punggung
Sikap kerja berdiri merupakan sikap siaga baik dalam hal fisik dan
mental, sehingga aktivitas kerja yang dilakukan lebih cepat, kuat dan
teliti namun bekerja dengan sikap kerja berdiri secara terus menerus
Dipandang dari segi otot, sikap kerja duduk yang paling baik adalah
sikap yang baik adalah sikap kerja duduk yang agak tegak agar punggung
tidak bungkuk sehingga otot perut tidak tidak selalu berada pada keadaan
26
yang lemas. Oleh karena itu, sangat dianjurkan dalam bekerja
menerapkan sikap kerja duduk yang tegak dan harus diselingi dengan
seperti duduk, berdiri, membungkuk, tegap dalam satu waktu pada saat
bekerja. Sikap kerja dinamis dianggap lebih baik dari pada sikap statis
rangka (skeletal) dan nyeri pada bagian tulang belakang juga digunakan
(Suma’mur, 2014).
27
terjadinya risiko terjadinya keluhan dan 10 cedera otot skeletal.
cepat untuk menilai posisi kerja atau postur leher, punggung, lengan,
pergelangan tangan, dan kaki seorang pekerja. Selain itu metode ini
oleh Dr. Sue Hignett dan Dr. Lynn McAtamney melalui tahapan –
28
dilakukan supaya peneliti mendapatkan data postur tubuh secara
detail (valid), sehingga dari hasil rekaman dan hasil foto bisa
selanjutnya.
Tabel 2.
Tabel level risiko dan tindakan
Action REBA
Risk Level Action
Level Score
0 1 Negligible Nonnecessary
1 2-3 Low Maybe necessary
2 4-7 Medium Necessary
3 8-10 High Necessary soon
4 11-15 Very high Necessary now
Sumber: Jurnal Applied Ergonomics 2000
29
c. Ovako Working Analysis System (OWAS)
interval).
Masa kerja adalah lama seseorang bekerja dihitung dari pertama masuk
semakin lama terkena paparan ditempat kerja sehingga semakin tinggi risiko
30
Sejauh mana tenaga kerja dapat mencapai hasil yang memuaskan dalam
tahun termasuk dalam masa kerja baru dan >3 tahun termasuk dalam masa
gangguan otot rangka. Berat beban yang direkomendasikan adalah 23-25 kg,
sedangkan beban sebaiknya tidak melebihi dari aturan yaitu laki-laki dewasa
Disorders terhadap 235 juta pekerja di beberapa negara Eropa pada tahun
2008, diperoleh 18% pekerja telah mengalami low back pain diakibatkan
Tentang Perhitungan Tarif pelayanan jasa bongkar muat barang dari dan ke
kapal di pelabuhan “Tenaga Kerja Bongkar Muat adalah semua tenaga kerja
muat di pelabuhan.”
31
1. Stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari/ kapal ke
menyerahkan.
pekerjaan “muat barang” dari pelabuhan ke atas kapal dengan cara manual
yang dilakukan oleh tenaga kerja bongkar muat semua memiliki potensi
32
G. Kerangka Teori
keluhan low back pain pada pekerja terbagi atas faktor risiko indivu, faktor
berikut:
Gambar 2.
Kerangka Teori
Faktor Pekerjaan:
Lama Kerja
Masa Kerja
Beban Kerja
Faktor Individu:
Jenis Kelamin
Umur
Kebiasaan Merokok Keluhan Low Back
Indeks Massa Tubuh Pain
Sikap Kerja
Kekuatan Fisik
Indeks Massa Tubuh
Faktor Lingkungan:
Tekanan
Getaran
Temperatur Ekstrim
Sumber: Tarwaka (2010)
33
BAB III
KERANGKA KONSEP
keluhan low back pain pada buruh angkut di Pelabuhan Soekarno Hatta
Makassar. Variabel dependen pada penelitian ini adalah keluhan low back
1. Umur
dan sendi. Selain itu juga terjadi penyempitan dari ruang tulang
seperti saat usia muda. Hal ini dapat menyebabkan nyeri pada tulang
2. Sikap kerja
saat bekerja posisi tubuh (sikap) tiap pekerja berbeda yaitu sikap kerja
Menurut Nurmianto (2008), sikap kerja tidak alamiah adalah sikap kerja
bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh, semakin tinggi pula resiko
34
terjadinya keluhan otot skeletal. Sikap kerja tidak alamiah ini pada
umumnya karena karakteritik tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun kerja
3. Berat beban
gangguan otot rangka. Jika beban yang diangkat tidak mampu ditopang
pada tulang belakang yang mengalami nyeri baik itu punggung belakang,
bahu maupun punggung bagian atas. Akibat dari beban yang terlalu berat
pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja. Berat beban yang
aturan yaitu laki-laki dewasa sebesar 15-20 kg dan wanita (16-18 tahun)
4. Masa kerja
terjadinya penyakit akibat kerja. Gangguan low back pain hampir tidak
35
kerja mempunyai hubungan yang kuat dengan keluhan otot karena
belakang yang akan menyebabkan low back pain dalam waktu lama
(Pratiwi, 2009).
punggung bagian bawah ini, mulai dari tingkat ringan hingga sangat
Pain adalah rasa nyeri yang dirasakan pada punggung bawah yang
Munir, 2012).
B. Kerangka Konsep
Umur
Sikap Kerja
Low Back Pain
Berat Beban
Masa Kerja
Ket:
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
36
C. Hipotesis
a. Tidak ada hubungan antara umur dengan keluhan low back pain.
b. Tidak ada hubungan antara sikap kerja dengan keluhan low back
pain.
c. Tidak ada hubungan antara berat beban dengan keluhan low back
pain.
d. Tidak ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan low back
pain.
b. Ada hubungan antara sikap kerja dengan keluhan low back pain.
c. Ada hubungan antara berat beban dengan keluhan low back pain.
d. Ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan low back pain.
1. Umur
Umur dalam penelitian ini adalah usia pekerja yang dihitung dari
tahun.
37
2. Sikap kerja
Sikap kerja dalam penelitian ini adalah posisi tubuh saat bekerja
3. Beban kerja
Berat beban adalah besarnya massa dari beban yang dibawa oleh
4. Masa kerja
38
5. Low back pain
Low back pain adalah kondisi tubuh yang dirasakan oleh tenaga
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
x 100 = ⋯ %
50
Kriteria Objektif:
39
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini adalah penelitian
melakukan pengukuran variable pada saat itu juga atau satu saat tertentu saja.
1. Populasi
seluruh tenaga kerja bongkar muat regu laut di Pelabuhan Soekarno Hatta
2. Sampel
penelitian ini adalah tenaga kerja bongkar muat regu laut di Pelabuhan
40
𝑎
𝑍 2 1 − 2 𝑃(1 − 𝑃)𝑁
𝑛= 𝑎
𝑑 2 (𝑁 − 1) + 𝑍 2 1 − 2 𝑃(1 − 𝑃)
Keterangan:
n = Besar sampel
= 1 − 0,025
= 0,975
sebagai berikut :
0,936 ∙ 350
𝑛=
0,01 ∙ 349 + 0,936
327,6
𝑛=
4,426
𝑛 = 75
41
menggunalan lembar random sampling sehingga seluruh populasi
D. Pengumpulan Data
1. Data Primer
melalui:
Assessment).
e. Data mengenai hasil pengukuran Low back pain dapat diukur dengan
42
2. Data Sekunder
tenaga kerja bongkar muat, data jumlah pekerja, data riwayat pendidikan,
E. Instrumen Penelitian
mendapatkan data primer berupa nama, umur, jenis kelamin, serta masa
Makassar.
digital dan sikap kerja yang telah ditentukan kemudian diukur dengan
43
gangguan atau hambatan pada pekerja yang mengalami Low back pain.
skor.
poin total dibagi dengan jumlah kondisi yang terisi, lalu dikalikan 5.
4. Alat Tulis
Alat tulis adalah alat untuk mencatat hasil dari pengukuran selama
penelitian.
1. Pengolahan Data
44
b. Coding, setelah dilakukan editing, selanjutnya data diberi code
2. Penyajian Data
Data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk tabel dan narasi
45
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
sikap kerja, masa kerja, berat beban dengan keluhan low back pain pada
46
DAFTAR PUSTAKA
Agung, dkk. 2017. Hubungan Masa Kerja, Posisi kerja Dan Indeks Massa Tubuh
Dengan Kejadian Low Back Pain Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat.
Universitas Muhammadiyah Semarang: Semarang.
Ahmad, Affan & Budiman, Farid. 2014. Hubungan Posisi Duduk dengan Nyeri
Punggung Bawah Pada Penjahit Vermak Levis di Pasar Tanah Pasir
Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara Tahun 2014. Universitas Esa Unggul:
Jakarta.
Andini Fauzia. Risk Factors of Low Back Pain in Workers. Artikel Review.
Universitas Lampung. 2015, 4.
Anies, 2005. Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
Chenny, Meliyanti. 2012. Hubungan Sikap Tubuh dan Shift Kerja Dengan
Gangguan Otot Punggung Bawah (Low Back Pain) Terhadap Pekerja
Bagian Produksi Kelapa Sawit (PKS) Luwu I PTPN XIV Burau Tahun
2012 (Skripsi). Universitas Hasanuddin: Makassar.
Dewa, A. A. 2016. Gambaran Kejadian Low Back Pain (LBP) Pada Tenaga
Angkut Sampah DKP Kota Denpasar. Universitas Udayana: Denpasar.
Firdaus, Oktri Muhammad. Sutrio. 2011. Analisis Pengukuran RULA dan REBA
Kantana, T. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keluhan Low Back Pain pada
Hidayatullah.
Munir, Syahrul. 2012. Analisis Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Bagian
Final Packing Dan Part Supply Di PT. X Tahun 2012 (Skripsi).
Universitas Indonesia: Depok.
Nadila, RPS. Analisis Tingkat Risiko Ergonomi dan Keluhan Subjektif Low Back
Pain Pada Pekerja Bagian Warehouse di PT. Eastern Pearl Flour Mills
Makassar Tahun 2017 (Skripsi). Universitas Hasanuddin: Makassar.
Nurmianto, Eko. 2008. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Kedua.
Guna Widya: Surabaya.
Bawah pada Pekerja Bongkar Muat Barang Pelabuhan Nusantara Kota Pare-
Oktaria, S. 2015. Posisi Duduk Yang Sehat dan Benar Saat Bekerja (Online).
(http://www.klikdokter.com) diakses 6 Januari 2018.
Riza, M. R. 2016. Hubungan Masa Kerja dan Posisi kerja Terhadap Kejadian Low
Back Pain Pada Penenun di Kampoeng BNI Kab. Wajo (Skripsi).
Universitas Hasanuddin: Makassar.
Sakinah, dkk. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Nyeri Punggung
Bawah Pada Pekerja Batu Bata di Kelurahan Lawawoi Kabupaten Sidrap
(Skripsi). Universitas Hasanuddin: Makassar.
Suma’mur P.K. 2014. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. CV. Haji
Masagung: Jakarta
Wulandari, Retno, D. 2016. Hubungan Posisi kerja Duduk dan Masa Kerja
dengan Keluhan Low Back Pain Bagian Administrasi PT. Telkom Solo.
Universitas Negeri Surakarta: Surakarta.
Yonansha, Syelvira. 2012. Gambaran Perubahan Keluhan Low Back Pain dan
Tingkat Risiko Ergonomi dengan Alat Vacuum pada Pekerja Manual
Handling PT AII. Skripsi. Universitas Indonesia, Depok.