mahkluk hidup. Metabolisme berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata metabole yang berarti “perubahan” yang dipakai untuk menunjukan semua transformasi kimia dan tenaga yang timbul didalam tubuh METABOLISME?
■ Metabolisme adalah suatu proses komplek yang terjadi
didalam sel dimana terjadi perubahan makanan menjadi energi dan panas melalui suatu proses kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zat didalam tubuh. Metabolisme bertujuan untuk menghasilkan energi yang berguna bagi kelangsungan hidup, baik tingkat seluler (pembelahan sel, transpor molekul ke luar dan ke dalam sel) maupun tingkat individu (membaca, menulis, berjalan, berlari, dsb). ANABOLISME DAN KATABOLISME ANABOLISME
■ Anabolisme adalah suatu reaksi kimia untuk membentuk
kompleks molekul yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pertahanan kehidupan, disintesis dari zat yang lebih simpel yang disertai dengan penggunaan energi. Pada reaksi ini diperlukan energi dari luar. Fungsi energi tersebut untuk mengikat senyawa – senyawa sederhana menjadi senyawa yang kompleks. Energi yang diperlukan tidak dibuang, melainkan disimpan dalam bentuk ikatan – ikatan kimia pada senyawa kompleks yang baru terbentuk. ■ Contoh : Pembentukan ikatan peptida dari asam amino dalam penyusunan molekul protein. KATABOLISME
■ Sedangkan katabolisme adalah suatu proses reaksi kimia
untuk memecahkan kompleks molekul menjadi molekul yang berukuran lebih kecil disertai pelepasan energi. Pada reaksi ini energi kimia yang terikat akan lepas sehingga dihasilkan energi. ■ Contoh: Glukosa CO2 + H2O + Energi KONTROL HOMEOSTATIS METABOLISME KONTROL HOMEOSTATIS METABOLISME
■ Homeostasis dalam bidang biologi diartikan sebagai
suatu mekanisme di dalam tubuh suatu organisme yang senantiasa mengupayakan keadaan setimbang atau stabil. KONTROL HOMEOSTATIS METABOLISME
■ Dalam keadaan homeostase yang terjaga, suhu normal tubuh
manusia adalah 36,5º. Dalam cuaca yang panas, agar supaya suhu tubuh tetap terjaga pada kondisi homeostase, terjadi reaksi homeostasis berupa pembuangan panas tubuh melalui berkeringat dan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) pada kulit sehingga wajah dan kulit memerah, rasa haus agar banyak minum sehingga terjadi pendinginan badan di samping mengganti kembali cairan yang banyak keluar, nafsu makan berkurang agar tidak terjadi peningkatan metabolisme yang menghasilkan panas, rasa lesu dan kantuk agar badan beristirahat sehingga mengurangi metabolisme, dsb. FAKTOR PENENTU KONTROL HOMESTATIS (FISIOLOGI) ■ Reseptor Reseptor adalah faktor yang menerima dan mengolah setiap rangsang yang timbul dari setiap perubahan lingkungan sekitar, untuk dijadikan stimulus dan dikirim (dilaporkan) ke pusat kontrol. ■ Pusat kontrol Pusat kontrol adalah faktor yang menerima stimulus dari reseptor untuk diolah dan diinterpretasi dan dijadikan stimulus balik sebagai reaksi-reaksi untuk menjawab (mengendalikan) perubahan lingkungan yang dilaporkan reseptor. ■ Efektor Efektor adalah faktor penerima stimulus balik dari pusat kontrol, yang mengolah stimulus tersebut menjadi suatu aktifitas gerak untuk menjawab (mengendalikan) perubahan lingkungan sesuai yang dikehendaki pusat kontrolnya. KESEIMBANGAN ANTARA PEROLEHAN DAN PENGELUARAN PANAS TUBUH ■ Dalam keadaan istirahat kira-kira 56% dari panas basal dihasilkan oleh organ-organ dalam dan hanya kira-kira18% yang dihasilkan oleh otot dan kulit. ■ Pada waktu pengerahan tenaga, terjadi peningkatan produksi panas akibat peningkatan aktivitas otot sebanyak 90%. ■ Agar suhu tubuh tetap konstan, panas harus dihilangkan ke lingkungan dengan laju yang sama dengan yang dihasilkan. Kegagalan mengontrol suhu tubuh dapat menyebabkan serangkaian perubahan fisiologis. ■ Oleh karena itu, ketika kondisi lingkungan meningkat di atas atau turun di bawah “ideal” tubuh harus mengontrol perolehan atau pembuangan panas untuk mempertahankan homeostasis. MEKANISME PEGATURAN SUHU
Kulit → Reseptor Perifer → Hipotalamus
(Aosterior dan Anterior) → Preoptika Hypothalamus → Nervus efferent → Kehilangan/Pembentukan Panas MEKANISME PERTUKARAN PANAS RADIASI
Apabila kita merasakan panas matahari maka itu adalah karena
radiasi sinar matahari. Radiasi (elektromagnetik) dipancarkan dari permukaan yang suhunya lebih tinggi dan diabsorbsi oleh bagian lain yang suhunya lebih rendah. Perbedaan suhu yang cukup besar menyebabkan banyak panas yang hilang melalui radiasi. Panas tubuh kita juga hilang dengan cara yang sama meskipun dalam jumlah yang kecil. Lebih dari 50% panas yang hilang dalam ruangan diakibatkan oleh radiasi dan jumlah sesungguhnya bervariasi sesuai dengan suhu tubuh dan suhu kulit. KONDUKSI
Merupakan perpindahan langsung energi melalui
kontak fisik. Sebagai contoh ketika kita duduk di kursi plastik yang dingin maka panas yang berasal dari tubuh kita dipindahkan ke kursi sampai akhirnya terjadi keseimbangan. KONVEKSI
Merupakan hasil kehilangan panas secara konduksi ke udara
yang melapisi permukaan tubuh. Udara panas timbul oleh karena lebih ringan dari udara dingin. Seiring tubuh kita memindahkan panas ke udara berikutnya maka udara panas bergerak menjauh dari permukaan kulit. Udara dingin yang menggantikannya, pada akhirnya menjadi panas dan pola ini terjadi berulang-ulang. Jumlah konveksi kira-kira 15% dari panas tubuh yang hilang dalam ruangan. EVAPORASI
Merupakan perubahan dari fase cair ke uap
air. Evaporasi memerlukan energi dalam jumlah yang besar, kira-kira 0.58 kal per gram air yang dievaporasikan. Oleh karena itu, maka mekanisme ini digunakan oleh hewan homeotermis/manusia untuk mendinginkan tubuhnya. Evaporasi juga berlangsung di permukaan respitatoris dan organ-organ lain termasuk kulit. Laju evaporasi yang berlangsung di kulit sangat bervariasi. CARA PENGATURAN SUHU TUBUH CARA PENGATURAN SUHU
Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang terletak diantara
dua hemisfer otak. Fungsi hipotalamus adalah seperti termostart yang berada dibawah otak. Suhu yang nyaman merupakan set point untuk operasi system pemanas. Penurunan suhu lingkungan akan mengaktifkan pemanas, sedangkan peningkatan suhu akan mematikan system pemanas tersebut. HIPOTALAMUS CARA PENGATURAN SUHU
Hipotalamus pada otak berespon terhadap suhu dari darah yang
mengalir melewati kapiler-kapiler nya. Hipotalamus mengadung 2 pusat pengaturan suhu. Hipotalamus bagian anterior berespon terhadap peningkatan suhu dengan menyebabkan vasoladitasi dan karena nya panas menguap. Hipotalamus bagian posterior berespon terhadap penurunan suhu dengan menyebabkan vasokontriksi dan mengaktivasi pembentukan panas lebih lanjut. Melalui hubungan dengan otak tersebut, hipotalamus menerima stimulus dari talamus dan dapat melewati sistem syaraf otonom memodifikasi aktivitas humoner, sekresi keringat aktivitas kelenjar dan otot-otot. TERIMA KASIH PERTANYAAN
■ Dhila= Bagaimana hubungan antara iklim kerja dengan
metabolisme dari dalam tubuh pekerja? Beserta faktor- faktornya! ■ Elvira= Bagaimana pengaruh pertukaran panas dengan pemenuhan gizi pekerja? ■ Hema= Apakah vasoladitasi beda atau sama dengan vasodilatasi?