Anda di halaman 1dari 25

ENERGI

EXPENDITURE (2)
Ulfah Ervita (K111 14 319)
Muh. Nurcholiq Fachreza (K111 14 009)
Muhammad Syamsuri (K111 14 003 )
METABOLISME
METABOLISME?

■ Metabolisme merupakan salah satu ciri dari


mahkluk hidup. Metabolisme berasal dari bahasa
yunani yaitu dari kata metabole yang berarti
“perubahan” yang dipakai untuk menunjukan
semua transformasi kimia dan tenaga yang timbul
didalam tubuh
METABOLISME?

■ Metabolisme adalah suatu proses komplek yang terjadi


didalam sel dimana terjadi perubahan makanan
menjadi energi dan panas melalui suatu proses kimia,
berupa proses pembentukan dan penguraian zat
didalam tubuh. Metabolisme bertujuan untuk
menghasilkan energi yang berguna bagi kelangsungan
hidup, baik tingkat seluler (pembelahan sel, transpor
molekul ke luar dan ke dalam sel) maupun tingkat
individu (membaca, menulis, berjalan, berlari, dsb).
ANABOLISME DAN
KATABOLISME
ANABOLISME

■ Anabolisme adalah suatu reaksi kimia untuk membentuk


kompleks molekul yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
pertahanan kehidupan, disintesis dari zat yang lebih simpel yang
disertai dengan penggunaan energi. Pada reaksi ini diperlukan
energi dari luar. Fungsi energi tersebut untuk mengikat senyawa
– senyawa sederhana menjadi senyawa yang kompleks. Energi
yang diperlukan tidak dibuang, melainkan disimpan dalam
bentuk ikatan – ikatan kimia pada senyawa kompleks yang baru
terbentuk.
■ Contoh : Pembentukan ikatan peptida dari asam amino dalam
penyusunan molekul protein.
KATABOLISME

■ Sedangkan katabolisme adalah suatu proses reaksi kimia


untuk memecahkan kompleks molekul menjadi molekul
yang berukuran lebih kecil disertai pelepasan energi. Pada
reaksi ini energi kimia yang terikat akan lepas sehingga
dihasilkan energi.
■ Contoh: Glukosa CO2 + H2O + Energi
KONTROL HOMEOSTATIS
METABOLISME
KONTROL HOMEOSTATIS METABOLISME

■ Homeostasis dalam bidang biologi diartikan sebagai


suatu mekanisme di dalam tubuh suatu organisme
yang senantiasa mengupayakan keadaan setimbang
atau stabil.
KONTROL HOMEOSTATIS METABOLISME

■ Dalam keadaan homeostase yang terjaga, suhu normal tubuh


manusia adalah 36,5º. Dalam cuaca yang panas, agar supaya suhu
tubuh tetap terjaga pada kondisi homeostase, terjadi reaksi
homeostasis berupa pembuangan panas tubuh melalui berkeringat
dan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) pada kulit sehingga
wajah dan kulit memerah, rasa haus agar banyak minum sehingga
terjadi pendinginan badan di samping mengganti kembali cairan yang
banyak keluar, nafsu makan berkurang agar tidak terjadi peningkatan
metabolisme yang menghasilkan panas, rasa lesu dan kantuk agar
badan beristirahat sehingga mengurangi metabolisme, dsb.
FAKTOR PENENTU KONTROL HOMESTATIS (FISIOLOGI)
■ Reseptor
Reseptor adalah faktor yang menerima dan mengolah setiap rangsang yang
timbul dari setiap perubahan lingkungan sekitar, untuk dijadikan stimulus dan
dikirim (dilaporkan) ke pusat kontrol.
■ Pusat kontrol
Pusat kontrol adalah faktor yang menerima stimulus dari reseptor untuk diolah
dan diinterpretasi dan dijadikan stimulus balik sebagai reaksi-reaksi untuk
menjawab (mengendalikan) perubahan lingkungan yang dilaporkan reseptor.
■ Efektor
Efektor adalah faktor penerima stimulus balik dari pusat kontrol, yang
mengolah stimulus tersebut menjadi suatu aktifitas gerak untuk menjawab
(mengendalikan) perubahan lingkungan sesuai yang dikehendaki pusat
kontrolnya.
KESEIMBANGAN ANTARA
PEROLEHAN DAN
PENGELUARAN PANAS TUBUH
■ Dalam keadaan istirahat kira-kira 56% dari panas basal
dihasilkan oleh organ-organ dalam dan hanya kira-kira18% yang
dihasilkan oleh otot dan kulit.
■ Pada waktu pengerahan tenaga, terjadi peningkatan produksi
panas akibat peningkatan aktivitas otot sebanyak 90%.
■ Agar suhu tubuh tetap konstan, panas harus dihilangkan ke
lingkungan dengan laju yang sama dengan yang dihasilkan.
Kegagalan mengontrol suhu tubuh dapat menyebabkan
serangkaian perubahan fisiologis.
■ Oleh karena itu, ketika kondisi lingkungan meningkat di atas atau
turun di bawah “ideal” tubuh harus mengontrol perolehan atau
pembuangan panas untuk mempertahankan homeostasis.
MEKANISME PEGATURAN SUHU

Kulit → Reseptor Perifer → Hipotalamus


(Aosterior dan Anterior) → Preoptika
Hypothalamus → Nervus efferent
→ Kehilangan/Pembentukan Panas
MEKANISME
PERTUKARAN PANAS
RADIASI

Apabila kita merasakan panas matahari maka itu adalah karena


radiasi sinar matahari. Radiasi (elektromagnetik) dipancarkan dari
permukaan yang suhunya lebih tinggi dan diabsorbsi oleh bagian
lain yang suhunya lebih rendah. Perbedaan suhu yang cukup
besar menyebabkan banyak panas yang hilang melalui radiasi.
Panas tubuh kita juga hilang dengan cara yang sama meskipun
dalam jumlah yang kecil. Lebih dari 50% panas yang hilang dalam
ruangan diakibatkan oleh radiasi dan jumlah sesungguhnya
bervariasi sesuai dengan suhu tubuh dan suhu kulit.
KONDUKSI

Merupakan perpindahan langsung energi melalui


kontak fisik. Sebagai contoh ketika kita duduk di
kursi plastik yang dingin maka panas yang berasal dari
tubuh kita dipindahkan ke kursi sampai akhirnya
terjadi keseimbangan.
KONVEKSI

Merupakan hasil kehilangan panas secara konduksi ke udara


yang melapisi permukaan tubuh. Udara panas timbul oleh
karena lebih ringan dari udara dingin. Seiring tubuh kita
memindahkan panas ke udara berikutnya maka udara panas
bergerak menjauh dari permukaan kulit. Udara dingin yang
menggantikannya, pada akhirnya menjadi panas dan pola ini
terjadi berulang-ulang. Jumlah konveksi kira-kira 15% dari
panas tubuh yang hilang dalam ruangan.
EVAPORASI

Merupakan perubahan dari fase cair ke uap


air. Evaporasi memerlukan energi dalam jumlah yang besar,
kira-kira 0.58 kal per gram air yang dievaporasikan. Oleh
karena itu, maka mekanisme ini digunakan oleh hewan
homeotermis/manusia untuk mendinginkan
tubuhnya. Evaporasi juga berlangsung di permukaan
respitatoris dan organ-organ lain termasuk kulit. Laju
evaporasi yang berlangsung di kulit sangat bervariasi.
CARA PENGATURAN
SUHU TUBUH
CARA PENGATURAN SUHU

Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang terletak diantara


dua hemisfer otak. Fungsi hipotalamus adalah seperti
termostart yang berada dibawah otak. Suhu yang nyaman
merupakan set point untuk operasi system pemanas.
Penurunan suhu lingkungan akan mengaktifkan pemanas,
sedangkan peningkatan suhu akan mematikan system
pemanas tersebut.
HIPOTALAMUS
CARA PENGATURAN SUHU

Hipotalamus pada otak berespon terhadap suhu dari darah yang


mengalir melewati kapiler-kapiler nya. Hipotalamus mengadung 2
pusat pengaturan suhu. Hipotalamus bagian anterior berespon
terhadap peningkatan suhu dengan menyebabkan vasoladitasi dan
karena nya panas menguap. Hipotalamus bagian posterior
berespon terhadap penurunan suhu dengan menyebabkan
vasokontriksi dan mengaktivasi pembentukan panas lebih lanjut.
Melalui hubungan dengan otak tersebut, hipotalamus menerima
stimulus dari talamus dan dapat melewati sistem syaraf otonom
memodifikasi aktivitas humoner, sekresi keringat aktivitas kelenjar
dan otot-otot.
TERIMA KASIH
PERTANYAAN

■ Dhila= Bagaimana hubungan antara iklim kerja dengan


metabolisme dari dalam tubuh pekerja? Beserta faktor-
faktornya!
■ Elvira= Bagaimana pengaruh pertukaran panas dengan
pemenuhan gizi pekerja?
■ Hema= Apakah vasoladitasi beda atau sama dengan
vasodilatasi?

Anda mungkin juga menyukai