Oleh :
Assalamualaikum Wr.Wb
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan petunjukNya
yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.
proses penyusunan makalah ini dari awal sampai selesai tidak terlepas dari pesan
dan dukungan dari berbagai pihak mengarahkan dan memberi masukan sehingga
terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Ns. Hj. Evi Hasnita, S.pd, M.Kes selaku Ketua Universitas Fort
3. Ibu Yelva Febriani SST. FT. M.Kes selaku ketua program studi Ilmu
5. Teristimewa buat kedua orang tua dan keluarga tercinta atas moril dan
bagi para pembaca, penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
atas proposal ini. Akhir kata saya selaku penulis mengucapkan banyak
terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bukittingi,januari 2022
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................7
C. Tujuan Penelitian................................................................................7
D. Manfaat Penelitian..............................................................................8
E. Ruang Lingkup Penelitian...................................................................9
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................44
B. Saran.................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................49
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
subtipenya, yang bervariasi dari 0,28 hingga 0,9% (SpA), 0,02 hingga
0,8% (ankylosing spondylitis), 0,2 hingga 0,9% (SpA aksial), dan 0,004
dengan gejala utama adanya rasa nyeri atau perasaan tidak enak di daerah
daerah pinggang antara tulang rusuk bagian bawah dan daerah glutealis /
pantat dan sering menjalar ke daerah paha belang. Nyeri pinggang dapat
daerah pinggang bawah, termasuk otot dan saraf serta tulang tulang
spondylosis lumbal adalah usia, obesitas, duduk dalam waktu yang lama
dan kebiasaan postur yang jelek. Pada faktor usia menunjukkan bahwa
kondisi ini banyak dialami oleh orang yang berusia 40 tahun keatas. Faktor
atau spur tulang yang terbentuk karena adanya proses penuaan atau
oleh adanya penekanan dan trauma yang berulang pada daerah punggung
proses degeneratif dari vertebra tetapi juga dapat timbul dari postur dan
B. Rumusan Masalah
penelitian adalah :
Lumbal?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
arthrosis lumbal.
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Fisioterapi
keterbatasan gerak.
3. Bagi Masyarkat
pengertian, penyebab, tanda dan gejala dari kasus Low Back Pain
mengurangi nyeri yang di alami oleh pasien, pada kasus Low Back
A. Deskripsi Kasus
a. Spondyloarthrosis lumbalis
(AMA,2012)
pada punggung bawah. Hal ini disebabkan karena proses usia. Pada
osteofit, sehingga akan terjadi iritasi pada jaringan sekitar maka timbul
bawah.
1. Tulang vertebra
Gambar 2.1
Tulang verebra
Sumber: https://jagad.id/tulang-belakang/
2. Ligamentum
lumbal.
3. Biomekanika
seseorang akibat peran dari vertebre lumbal. hal ini bisa terjadi
2015).
Ligamen berfungsi untuk menjaga agar sendi tetap
2015).
2015).
4. Otot-otot
Tabel 2.2 Otot-Otot Punggung dan Perut (More and Daley, 2013)
No Otot Origo Insersio Fungsi
1. Iliocostalis Processus Superior angulus Ekstensi
thoracis Pars medial costae 1-6 vertebrae
lumbal facies
lumbal kacies
superior
angulus
costae
2. Longisimus Processus Ujung Ekstensi
thoracis transversus processus Vertebrae.
vertebrae transversus
lumbal dan vertebrae
tacia. thoracalis
3. Semispinal Processus Processus Ekstensi
is thoracis spinosus dan vertebrae 5-7 Vertebrae.
vertebrae
thoracalis 11-
12.
4. Multifidus Processus Processus Ekstensi dan
transversus spinosus ke 2 lateral rotasi
dan vertebrae dan vertebrae
thoracalis lumbalis 5.
5. Prosas Processus Leser throcanter of Fleksi dan
mayor vertebrae Femur rotasi hip
lumbal 1-5 dan
vertebrae
thoracolis.
6. Obliqus Antero inferior Crista fleksi trunk
intermus costae 5- 12. iliacainguinalligame dan lateral
abdominis nt dan linea alba fleksi.
7. Obliqus Crista iliaca Margin inferiorFleksi trunk
extermus anterior, fascia costae 7-12 linea dan lateral
Abdominis thoraco lumbalis alba. Processus fleksi colum
dan inguinal Xiphoideus vertebrae
ligament. lateral
rotasi.
8. Quadratus Crista iliaca Costae 12 dan Hiperekstensi
Lumborum dan ligament processus lumbal,lateral
iliolumbalis. transversus L1-4. fleksi trunk,
ipsilateral
elevasi hip.
9. Rectus Symphisis pubis Costa cartilago 5-7 Fleksi
abdominis dan crista iliaca dan processus vertebrae.
xiphoideus.
10. Iliocostalis Sacrum dan Costae iferior Ekstensi
Lumborum crista iliaca vertebrae.
processus
spinosus
vertebrae
thoracalis 11-
12.
11. Longisimus Processus Ujung rocessus Ekstensi
thoracis Transversus Transversus vertebrae
vertebrae vertebrae thoracalis
lumbalis dan dan costae 7-12.
facia
didekatnya.
12 Rotatores Processus Processusspinosus Ekstensi
longus dan transversus satu segment kedua vertebra dan
Brevis segment vertebrae (longus) rotasi
vertebrae. dan processus
spinosus seluruh
ligament vertebrae
(brevis).
c. Patologi
struktur tulang belakang, kondisi ini dapat terjadi dengan rasa nyeri
sendi dan entesis (dimana sisi insersi jaringn pengikat sendi, urat, atau
joint.
aliran darah akan melambat dan juga terjadi penurunan mobilitas atau
(Irfan,2011)
e. Etiologi
f. Patofisiologis
Gambar 2.3
Spondyloarthrosis Lumbalis
Sumber: https://dustygerbera.wordpress.com/2015/10/25/spondiloartrosis-
lumbal/
sendi palsu yang terus mengalami friksi dan iritasi secara terus-
g. Manifestasi Klinis
atau jari
f) Sakit kepala di bagian belakang kepala
g) Kehilangan keseimbangan
berolahraga
g) Kesulitan berjalan
h. Komplikasi
pada kaki.
2. Radikulopati serviks
4. Skoliosis
i. Diagnosa Spondylosis
ini.
saraf terjepit.
B. Teknologi Intervensi
1. Infra red
2) Sedative
b. Efek terapeutik
1) Menghilangkan rasa sakit
2) Relaksasi otot
c. Indikasi:
trauma sinovitis
d. Kontraindikasi
2. Ultrasound
2) Rileksasi otot
5) Mengurangi nyeri
b. Efek terapeutik
perih.
bergerak.
c. Indikasi
otot
3) Fraktur
8) Luka bakar
10) Kontraktur.
d. Kontraindikasi
1) Epiphysela plates
2) Testis
3) Post laminectomi
ditujukan pd laki-laki dibawah usia 50-an & wanita dibawah usia 40-
b. Prosedur Pelaksanaan
Gambar: 2.4
Latihan I (pelvic tilting)
Sumber: https://www.academia.
Gambar 2.5
Latihan II (single knee to chest)
Sumber:https://www.academia.
Gambar 2.6
Latihan III (double knee to chest)
Sumber: https://www.academia.
Gambar 2.7
Latihan IV (partial sit-up)
Sumber:https://www.academia.
5. Latihan V (hamstring stretch)
Mulai dengan posisi long sitting dan kedua knee
Gambar 2.8
Latihan V (hamstring stretch)
Sumber: https://www.academia.
Gambar 2. 9
Latihan VI (hip fleksor stretch)
Sumber: https://www.academia.
tegak dengan kedua mata fokus ke depan & kedua kaki datar
Gambar 2.10
Latihan VII (squat)
Sumber: https://www.academia
BAB III
STATUS KLINIS
Kondisi/kasus : FT A/B/C/D
Nama : Ny. N
Umur : 75 Thn
Agama : Islam
No. RM :
(Diagnosis medis, catatan klinis, medika mentosa, hasil lab, foto ronsen,
dll)
Foto rontgen :
Hasil Labor :
SEGI FISIOTERAPI
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Keluhan utama
mengeluhkan nyeri pada area lumbal dan juga pada area otot m.
terapi 3x seminggu.
Dm (-)
Ht (-)
Lingkungan kerja
rumah.
Aktivitas sosial
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
Pemeriksaan Umum
- Temperatur : 35,9 c
Pemeriksaan Khusus
Inspeksi / Observasi
Statis
Tampak flatback
Postur semikifosis
Overweight
Dinamis
Palpasi
Oedema (-)
Suhu normal
Gerak aktif
Pasien mampu melakukan gerakan flexi, ekstensi, lateral fleksi
Gerak pasif
fleksi dengan bantuan terapis tetapi terdapat nyeri dan firm hard end
Gerak isometrik
85 30 35
Lateral flek (f) 30 – 0 - (f) 10 – 0 - (f) 10 – 0 -
dex/sinis 30 10 10
Neurological Test
(Pemeriksaan reflek, myotom tes, dermatom tesdll)
Indeks Barthel
Aktivitas Nilai
Makan 5
0 : Tidak mampu
5 : Dibantu (makan dipotong potong dulu)
10 : Mandiri
Mandi 5
0 : Dibantu
5 :Mandiri
Personal hygiene (cuci muka, menyisir rambut, bercukur 5
jenggot, gosok gigi)
0 : Dibantu
5 : Mandiri
Berpakaian 5
0 : Dibantu seluruhnya
5 : dibantu sebagian
10 : Mandiri (termasuk mengancing baju, memakai tali
sepatu, dan rasleting)
Buang air besar (BAB) 10
0 : Tidak dapat mengontrol (perlu diberikan enema)
5 : Kadang mengalami kecelakaan
10 : Mampu mengontrol BAB
Buang air kecil (BAK) 10
0 : Tidak dapat mengontrol BAK, menggunakan kateter
5 : Kadang mengalami kecelakaan
10 : Mampu mengontrol BAK
Toileting/ kekamar mandi 5
0 : Dibantu seluruhnya
5 : Dibantu sebagian
10 : Mandiri (melepas atau memakai pakaian, menyiram
wc, membersihkan organ kelamin)
Berpindah (dari tempat tidur kekursi, dan sebaliknya) 10
0 : Tidak ada keseimbangan untuk duduk
5 : Dibantu satu atau dua orang, dan bisa duduk
10 : Dibantu (lisan atau fisik)
15 : Mandiri
Mobilisasi (berjalan dipermukaan datar) 15
0 : Tidak dapat berjalan
5 : Menggunakan kursi roda
10 : Berjalan dengan bantuan satu orang
15 : Mandiri
Naik turun tangga 5
0 : Tidak mampu
5 : Dibantu menggunakan tongkat
10 : Mandiri
Jumlah 75
Keterangan:
91-100 : Mandiri
Tes Khusus
3. Problematika Fisioterapi
Impairment
Functional Limination
royong
PROGRAM FISIOTERAPI
Teknologi Intervensi
Infra red
Ultrasound
William flexi
RENCANA EVALUASI
PROGNOSIS
Pemberian terapi
Jumat, 17/12/2021
Selasa, 21/12/2021
Jumat, 24/12/2021
Senin, 27/12/2021
Rabu, 29/12/2021
Jumat, 31/12/2021
Intervensi
Infra red
Persiapan alat:
Persiapan pasien:
Penatalaksanaan:
Nyalakan adaptor
Tekan tombol on
Dosis:
F:
I: 60cm
T: 10 menit
R: 3x seminggu
Ultrasound
Persiapan alat:
Persiapan pasien:
Penatalaksanaan:
Tekan tombol mulai dan tempelkan transduser pada area yang telah
Setelah selesai, lap sisa gel dengan tisu. Dan rapikan alat
Dosis:
F:
I: 2,0 w/cm
T: 3 menit
R: 3x seminggu
William fleksi
Persiapan pasien:
Penatalaksanaan:
Posisi pasien tidur terlentang dengan kedua knee fleksi & kaki datar
diatas bed/lantai.
mendorong ke bawah.
atas bed/lantai.
detik.
Mulai dengan latihan sebelumnya (latihan II) dengan posisi pasien yang
sama.
Tarik knee kanan ke dada kemudian knee kiri ke dada dan pertahankan
lainnya.
Mulai dengan posisi long sitting dan kedua knee ekstensi penuh.
tetap ekstensi.
Kemudian kedua lengan menjangkau sejauh mungkin diatas kedua
Letakkan satu kaki didepan dengan fleksi knee dan satu kaki dibelakang
(ketiak).
Berdiri dengan posisi kedua kaki paralel dan kedua shoulder disamping
badan.
knee.
Dosis:
T: 3x seminggu
LGS
Kekuatan otot
Fleksor 4
Ekstensor 4
BAB VI
(PENUTUP)
A.Kesimpulan
kesimpulan
B.Saran
1.Bagi masyarakat
kasus Low Back Pain akibat spondylosis lumbal dan scoliosis. Selain itu
juga memberikan suatu variasi dalam terapi dimana dari variasi tersebut
dapat mengurangi nyeri yang di alami oleh pasien, pada kasus Low Back
2.Bagi fisioterapi
m.natsir solok
3.Bagi mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
AMA, Pathophysiology Of Pain And Pain Assessment 2012
Kapanji, I.A ; The Physiology of the joint ; 2nd Ed, Churchill Livingston, Edin
Rakyat, Jakarta.
https://hellosehat.com/muskuloskeletal/tulang-sendi-lainnya/spondylosis/
https://www.halodoc.com/kesehatan/spondylosis
https://id.scribd.com/doc/133438933/Penatalaksanaan-Fisioterapi-Pada-Kasus-
Brakhialgia-Ec-Spondiloarthrosis-Cervical
http://eprints.umm.ac.id/43173/3/jiptummpp-gdl-endrowibow-50239-3-bab2.pdf
http://eprints.umm.ac.id/70559/2/BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/16371620/MAKALAH_SPONDILOLISTHESIS
https://dustygerbera.wordpress.com/2015/10/25/spondiloartrosis-lumbal/
http://eprints.ums.ac.id/26874/11/NASKAH__PUBLIKASI.pdf
https://flexfreeclinic.com/layanan/detail/26