Anda di halaman 1dari 25

PROLAPS UTERI

Oleh :

Septi Permata Sari


APA ITU PROLAPS UTERI ??
• Prolaps uteri merupakan
suatu kondisi jatuhnya atau
tergelincirnya organ-organ
pelvis dari posisi anatomi
yang normal berupa
penonjolan ke vagina bahkan
sampai keluar vagina akibat
disfungsi dari otot-otot dasar
panggul. Organ pelvis yang
dapat mengalami prolapsus
adalah uterus.
ABNORMAL UTERUS
NORMAL UTERUS GRADE 2/3
Seorang perempuan yang belum pernah melahirkan, otot-otot dasar
panggulnya jauh lebih kencang karena belum terjadi penekanan pada
uterus.
Prolapse Uteri umumnya terjadi pada perempuan yang pernah melahirkan,
dilihat dari tingginya angka paritas atau jumlah anak yang pernah di lahirkan
oleh ibu termasuk bayi yang meninggal. Semakin tinggi paritas ibu maka
kasus prolapse uteri lebih tinggi karena menyebabkan melemahnya otot-
otot dasar panggul sehingga membuat turunnya organ panggul, dimana
uterus yang turun hingga menonjol keluar vagina. (Suryaningdya, dkk)
DERAJAT PROLAPSE UTERUS

Derajat 1 : Uterus sedikit turun ke dalam vagina


Derajat 2: Uterus jauh lebih turun ke dalam vagina
sehingga ujung uterus berada di ofisium vagina/lubang
vagina
Derajat 3: Sebagian besar uterus sudah keluar dari
vagina
ETIOLOGI
• Otot dasar panggul yang lemah
• Menopause
• Tekanan intra abdominal
• Tarikan pada janin, sedangkan pembukaan
belum lengkap,
RESIKO
• Lemahnya otot dasar panggul
• Banyak anak (Paritas)
• Janin besar
• Partus lama
• Menopause
Gejala

• Perasaan yang mengganjal di genitalia


eksternal
• Rasa nyeri dalam panggul dan pinggang
• Coitus terganggu
• Inkontinensia urine
KOMPLIKASI
• Dekubitus
• Hipertrofi uteri
• Infeksi saluran kemih
Status Klinis
*contoh*
Nama: Ny. S
Umur: 29 tahun
Jenis kelamin: Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
Alamat: Magelang
Diagnosa Medis: Prolapse Uteri Derajat 1
ANAMNESIS
1. ANAMNESIS
a. KELUHAN UTAMA :
-adanya daging yang menonjol keluar vagina sebesar telur bebek
b. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
-
c. Riwayat Penyakit Dahulu :
-
d. Riwayat Pribadi
• Pekerjaan mengangkat beban berat
• Melahirkan 4x secara spontan
• Melahirkan pertama sang janin meninggal usai di lahirkan.
1. PEMERIKSAAN FISIK

TANDA – TANDA VITAL


1) Tekanan Darah : 120/70 mmHg
2) Denyut Nadi : 80x / menit
3) Pernafasan : 23x / menit
4) Temperatur : 36,1ºC
5) Tinggi Badan : 140 cm
6) Berat Badan : 37,5 kg

b. INSPEKSI
Statis: -Hip joint simetris
Dinamis: - Adanya sedikit rasa nyeri saat berjalan

c. PALPASI
- Adanya penekanan intra abdominal
-Adanya kelemahan otot dasar panggul

d. GERAK DASAR
1) Gerak Aktif : Pasien saat pemeriksaan gerak aktif tidak mampu melakukan gerakan fleksi dan ekstensi hip secara full ROM
 
2) Gerak Pasif : Pasien merasakan nyeri saat dilakukan gerak pasif fleksi dan ekstensi hip oleh terapis., mendekati full ROM
 
3) Gerak Aktif Melawan Tahanan : Pasien merasakan nyeri saat melakukan gerakan fleksi dan ekstensi hip dengan tahanan
dari terapis
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/Minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi 
Ambulasi 
Score:
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Ketergantungan total
Pengukuran
• Skala nyeri:
Nyeri diam: -
Nyeri tekan: 3
Nyeri gerak: 2
PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan Fisik pada kasus prolaps uteri memerlukan
bantuan dari tenaga medis lain.
• Pasien diminta untuk tidur terlentang dengan kedua kaki
di beri penyangga kaki dan mengejan .
• Kemudian mempalpasi dengan jari apakah uteri di posisi
normal atau sedikit menonjol atau sudah keluar vagina,
bila derajat prolaps tinggi dengan inspeksi sudah cukup.
• Jika uterus sedikit menonjol derajat 1, selanjutnya
masih bisa dilakukan tindakan fisioterapi, yakni
pemberian terapi non operatif.
Pemeriksaan dan
penanganan
non bedah

Dilakukan oleh tenaga medis lain,


dengan memasukkan kembali uterus dengan tangan dan di beri
ring pesarium, untuk penyangga uterus, tindakan ini dilakukan
pada kasus derajat prolaps uteri ringan.
Diagnosis Fisioterapi

• Body Function dan Body Structure


- adanya kelemahan otot otot dasar panggul
- adanya tekanan intra abdominal
- adanya nyeri pada pinggang dan panggul bila beraktifitas, misalnya berjalan
• Activities
-Pasien terhambat ketika berjalan terlalu lama karena kerap timbul rasa nyeri
• Participation
- Pasien masih melakukan aktifitas ringan hingga sedang seperti biasanya,
namun memerlukan bantuan orang lain.
Perencanaan Intervensi Fisioterapi
• Tujuan
a. Jangka pendek
-meningkatkan kekuatan otot dasar panggul
-meningkatkan kekuatan otot abdominal m.external oblique
b. Jangka panjang
-melanjutkan tujuan jangka pendek, meningkatkan kekuatan otot dasar panggul
dan otot perut bawah.
-mencegah grade agar tidak meningkat.
• Tindakan Fisioterapi
- Pemasangan Korset( dengan alat bantu korset panggul/pinggang)
- Keggel dan bridge exercise.
• Tindakan Promotif/preventif
-mengedukasi pasien sehingga pasien dapat melakukan gerakan latihan sendiri
dirumah namun tetap dengan pengawasan pihak keluarga.
Intervensi fisioterapi
• Terapi non operatif( menggunakan bantuan alat/korset panggul)
-posisi pasien tidur terlentang/berdiri
-kemudian terapis memasang korset panggul
-setelah terpasang, terapis melatih pasien dengan latihan keggel exercise dan,
bridges exercise untuk menguatkan otot-otot dasar panggul hingga ke
tungkai bagian atas 7x hitungan 3x repetisi, dengan melihat kondisi pasien.

Keggel Exercise
Bridge Exercise
Keggel Exercise Bridge Exercise
Video exercise
VIDEO PEMERIKSAAN
EVALUASI
Prognosa:
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad sanam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad cosmetifcam : Bonam

Tindakan Fisioterapi cenderung pada proses pemulihan,


setelah dilakukan operasi atau tindakan non operatif,
yakni dengan pemberian terapi atau latihan squad
exercise dengan bantuan alat korset panggul/ pinggang.
DAFTAR PUSTAKA
• https://www.slideshare.net/birosmsFAunbrah/prolaps-uteri-2012
• http://scholar.unand.ac.id/12265/7/BAB%20I%20pdf.pdf
• https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gk/article/viewFile/7382/627
1
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai