Anda di halaman 1dari 11

TUGAS METODE PENELITAN : REVIEW JURNAL KUALITATIF

“DIARE PADA BALITA”

OLEH:

BUDI ANSAR
G2U120027

FAKULTAS MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
2020

Abstrak. Kejadian diare merupakan penyebab kematian ke-2 pada balita. Berbagai
factor menjadi resiko terjadinya diare. Dalam review ini terdapat 50 artikel yang
digunakan untuk menganalisis tata laksana yang dapat digunakan dalam lingkup
komunitas. Kata kunci yang digunakan yaitu diare pada balita, factor resiko,
komunitas dan kesehatan masyarakat. Filter yang digunakan adalah publikasi dalam
rentang waktu Januari 2012 hingga Desember 2020. Pemilihan artikel yang dilakukan
selanjutnya sesuai dengan kriteria tersebut dengan memperhatikan judul, abstrak dan
kata kuncinya. Berdasarkan hasil review diketahui bahwa factor host, agent serta
sanitasi lingkungan menjadi factor resiko yang menyebabkan terjadinya diare.

Kata kunci: diare pada balita, factor resiko, komunitas dan kesehatan masyarakat

1. Pendahuluan
Diare merupakan salah satu penyebab kematian yang besar di dunia hamper
mencapai 1,7 miliar. Pada anak-anak dibawah 5 tahun kejadian ini menempati
urutan ke-2 kematian atau sekitar 760.000. Indonesia menempati urutan ke-6
tertinggi di wilayah Asia Afrika dan Asia Tenggara (WHO, 2017) hal ini
menunjukkan pentingnya pengidentifikasian penyebab atau factor resiko kejadian
diare pada balita, sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat untuk mencegah
peningkatan kejadian.
Terdapat berbagai upaya yang telah dilakukan untuk penatalaksanaan kejadian
ini. Berikut adalah review berbagai artikel terkait dengan penatalaksanaan
hipertensi.
2. Metode
2.1. Strategi Pencarian
Proses pencarian literatur yang digunakan dilakukan secara online melalui
database google cendekia. Pencarian dilakukan dalam rentang waktu Bulan
Desember 2020. Kata kunci yang digunakan dalam proses pencarian adalah
diare pada balita, factor resiko, komunitas dan kesehatan masyarakat. Artikel
yang digunakan merupakan publikasi dengan rentang Januari 2012 hingga
Desember 2020. Penulis selanjutnya melakukan filter akhir dengan membaca
judul, abstrak serta kata kunci yang digunakan sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan.
2.2. Kriteria Inklusi
1. Artikel yang membahas atau mengevaluasi faktor resiko terkait dengan
diare pada balita di masyarakat
2. Artikel yang membahas dan memenuhi informasi terkait dengan factor
resiko diare pada balita di masyarakat dalam kurun waktu Januari 2012
hingga Desember 2020

3. Hasil
3.1 Pencarian Literatur
Berdasarkan pencarian awal menggunakan kata kunci diidentifikasi adalah 4550
artikel. Selanjutnya dilakukan filter dengan menggunakan rentang waktu Januari
2012 hingga Desember 2020, hasil yang diperoleh adalah 2990 artikel. Penulis
selanjutnya memilih 50 buah artikel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan
dengan membaca judul, abstrak dan kata kunci yang terdapat di artikel.

Tabel 1. Karakteristik Studi yang Membahas terkait dengan faktor resiko


terjadinya diare pada balita

Pengarang Tempat Pengumpulan data Metode Temuan


Penelitian Faktor Resiko Penyakit/ Statistik Utama
Vektor
Ramadhan, Kabupaten Kualitas air, Diare Observasional Berdasarkan
Budiman & Donggala kondisi jamban, dengna hasil
Yani kondisi tempat pendekatan penelitian
sampah cross ditemukan
sectional bahwa
terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara kondisi
tempat
sampah dan
kondisi
saluran
pembuangan
air limbah
dengan
kejadian
diare,
sedangkan
kualitass air
tidak
memiliki
hubungan
yang
signifikan
dengan
kejadian diare

Muthoyyiba Kelurahan Pendidikan ibu, Diare Pendekatan Berdasarkan


& Purba Talng ubi fasilitas air pada cross hasil
selatan bersih, kualitas balita sectional penelitian
Kabupaten pembuangan diketahui
Pali feses, bahwa
ketersediaan terdapat
tempat hubungan
pembuangan yang
sampah, signifikan
ketersediaan antara fasilitas
SPAL dan air bersih
perilaku dengna
kejadian diare
di Kabupaten
Pali.
Sedangkan
Pendidikan
ibu, kualitas
pembuangan
feses,
ketersediaan
tempat
pembuangan
sampah,
ketersediaan
SPAL dan
perilaku tidak
memiliki
hubungan
yang
signifikan
dengan
kejadian diare
pada balita
Lidiawati Puskesmas Sanitasi Diare Deskriptif Ada
Meuraxa Lingkungan : pada analitil hubungan
Penyediaan air balita dengna yang
bersih, pendekatan bermakna
penggunaan case control antara
jamban, dan penyediaan air
pembungan bersih,
sampah penggunaan

jamban, dan
pembungan
sampah
dengan angka
kejadian diare
pada balita
Febriana & Kedung Sanitasi dan Diare Pendekatan Terdapat
Amelia Banten perilaku pada cross hubungna
pemberian balita sectional yang
makand dengan signifikan
Teknik antara sanitasi
sampling yaitu
proportional ketersediaan
random air bersih
sampling serta
pemberian
makan dengan
kejadian diare

4. Pembahasan
Penyakit Diare merupakan salah satu penyakit endemis dan masih sering
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di masyarakat. Usia anak-anak sangat
rentan penyakit diare adalah usia 2 bulan sampai 5 tahun (Yanto dkk, 2017)..
Terdapat berbagai faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
diare seperti Pendidikan, pekerjaan, pembuangan air limbah, pembuangan
sampah, tempat pembuangan feses dan penyediaan air bersih terhadap kejadian
diare (Sunu, Kadir & Ardi, 2019; Setiyono, 2019; Ramadhan, Budiman, & Yani,
2019; Muthoyyiba & Purba, 2020; Lidiawati, 2016).
Lingkungan menjadi factor yang sangat penting dalam menentukan
kejadian diare (Yanto dkk, 2017). Hal ini seperti adanya sumur gali yang buruk
dan perpipaan yang buruk menyebabkan kualitas air yang digunakan balita yang
buruk. Kondisi tersebut menyebabkan prevalensi resiko kejadian diare tinggi
(Febriana & Amelia, 2020).
Faktor resiko lainnya adalah pendapatan orang tua. Pendapat orang tua
balita yang berada dibawah UMR memiliki angka kejadian diare yang lebih tinggi
dibandingkan pada orang tua dengan pendapatan diata UMR. Hal ini
menunjukkab bahwa factor ekonomi keluarga juga menjadi salah satu factor
penyebab atau resiko terjadinya diare (Hajar dkk, 2013).
Faktor host atau orang juga harus diperhatikan. Pada factor ini, umur, jenis
kelamin, imunisasi juga menjadi factor resiko yang berpengaruh. Pada jenis

kelamin perempuan lebih banyak mengalami diare dibandingkan dengan laki-laki.


Hak ini disebabkan laju pertumbuhan yang lebih cepat pada laki-laki
dibandingkan dengan perempuan. Selain itu, daya tahan tubuh perempuan lebih
rentan dibandingkan laki-laki, lebih sensitive terhadap rasa sakit serta toleransi
yang lebih rendah. Faktor agent seperti infeksi bakteri, virus maupun parasite,
alergi juga menjadi factor resiko terjadinya diare pada balita (Grafika, 2017;
Rohmah, 2017; Febriana & Amelia, 2020).
Agen tersebut dapat mempengaruhi kesehatan bayi lebih cepat apabila
tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik. Pada bayi yang tidak mendapatkan asi
eksklusif memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan dengan yang
mendapatkan asi eksklusif. Pemberian MP Asi juga berpengaruh dengan kejadian
diare pada bayi atau balita. MP Asi yang diberikan terlalu dini akan menyebabkan
berbagai gangguan pencernaan seperti diare. Hal tersebut juga menunjukkan
pemberian makan pada bayi memberikan pengaruh besar dalam pembentukan
daya tahan tubuh. Hal ini menyebabkan bayi atau balita lebih rentan terkena
penyakit (Widiana & Sasongko, 2012; Febriana, 2020).
Upaya promotif harus dilakukan untuk mengatasi atau mencegah
terjadinya diare pada balita seperti kegiatan penyuluhan secara berkelanjutan dan
usaha peningkatan sanitasi lingkungan di daerah tersebut serta penggunaan
berbagai media untuk peningkatan pengetahuan. Masyarakat harus
memperhatikan temapt pembuangan feses dan mengelola pembuangan feses pada
septic tank (Sunu, Kadir & Ardi, 2019; Setiyono, 2019; Lidiawati, 2016).

5. Kesimpulan
Kejadian Diare merupakan penyebab kematian ke-2 pada anak-anak
dibawah 5 tahun. Terdapat berbagai factor resiko terjadinya diare pada balita.
Factor tersebut dapat berasal dari host (umur, jenis kelamin, maupun
imunisasi), factor agent (bakteri, virus, parasite), keracunan, perilaku
pemberian makanan maupun lingkungan berupa sanitasi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdiana, (2014), ‘Hubungan Durasi Pemberian ASI dengan Kejadian Berat Badan
Lebih Pada Anak Taman Kanak-Kanak’, Majalah Kedokteran Andalas,
Vol. 37(1): 50-57.
Agbede C.o.et al. (2015). Diarrhea Treatment Behaviour Among Mothers of Under-
Five Children Attending Primary Health Care Clinic in Ibadan,Oyo
State,Nigeria.International Journal Department of Public Health.
Agus, S., Handoyo, & Widiyanti, D. A. Analisis Faktor-Faktor Resiko Yang
Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Ambal 1
Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Keperawatan; 2015 11(2), 71–78. Retrieved from
https:journal//ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
Alboneh, F. (2013). Hubungan status gizi dengan kejadian diare pada balita usia 2-5
tahun di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten
Karanganyar. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ananingsih, P. D dan Rosa, E.M. (2016). Kepatuhan 5 Momen Hand Hygiene Jurnal.
2016, 5 (1): 16-24. 45.
Lismawati, Universitas Adiwangsa. Hubungan Kebiasaan Mencuci Tangan Pakai
Sabun Sebelum Makan Danriwayat Pemberian Asi Dengan Kejadian
Diare Pada Balita Di Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018
Lismawati. 2018;7(2):91-96. 11.
Cahyaningrum D. Studi tentang Diare dan Faktor Resikonya pada Balita Umur 1-5
Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Sleman. 2015. 12.
Christy, M. (2014). Faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak.
Berkala Epidemiologi, 2 No.3.
Evayanti, Purna, Aryana. 2014. Faktor - faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Diare Pada Balita Yang Berobat Ke Badan Rumah Sakit Umum Tabanan.
Jurnal Kesehatan Lingkungan, Volume 4, nomer 2,pp. 134 - 139.
Fatmawati dkk. Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Anak Usia 3-6 Tahun di
TK Raudhatul Athfal Alauddin Makassar. 2015;21–32. Retrieved from
https://doi.org/10.1016/j.rmed.2014.12.001
Febriana, S. F & Amelia, V. L. (2020). Hubungan Antara Sanitasi Dan Perilaku
Pemberian Makan Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah
Puskesmas Kedung Banteng. Jurnal Keperawatan Muhammadiya, 5(1).
Irawan AT. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita Di
Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Rajagaluh Kabupaten Majalengka Tahun
2015. 2015;II. 13.
Khikmah. 2012. Hubungan pengetahuan ibu tentang diare dengan kejadian diare pada
balita usia 2-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan

Karanganyar. Naskah Publikasi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah


Surakarta.
Kurniawati S, Martini S. Nutritional Status And Measles Immunization Status
Associated With Acute Diarrhoea. Info Sri Kurniawati. 2016:126- 132.
https://ojs.iik.ac.id/index.php/wiyata/article/view/81/80. 14.
Kusumawati. 2012. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang diare dengna
penanganan diare pada balita selama di Rumah sebelum dibawa ke rumah
sakit sakit islam Surakarta. NAskah Publikasi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Kusumayanti, E., & Elina, Y. Hubungan Pemberian MP-ASI Dini dengan Kejadian
Diare pada Bayi 0-6 bulan di Desa Marsawa Wilayah Kerja UPTD
Sentajo kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi Tahun
2016, 2016; 1(2), 187–193. Retrieved from
http://ejournal.almaata.ac.id/index.php
Grafika, Dewi dkk. (2017). Fakor resiko kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) tatanan rumah tangga terhadap kejadian diare pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua kota Kendar tahun 2017.
Universitas Halu Oleo: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Vol. 2
Hajar, I., & Darmawan, S. Diare pada Balita di Desa Mattiro Dolangeng Wilayah
Puskesmas Liukang Tiupabbiring Kabupaten Pangkep.2013;2(2), 1–10.
Retrieved from
http://ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/409
Handayani P. Gambaran Karakteristik Kejadian Diare Pada Balita Di Klinik Wijaya
Kusuma Serpong Periode Januari – Desember 2013. 2013:2007-2012.
Hartati S, Kebidanan A, Negeri S. Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada
Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Pekanbaru. 2018;3(2):400-
407. doi: http://doi.org/10.22216/jen.v3i2.2962
Hermina & Sri, P. Gambaran Keragaman Makanan Dan Sumbangannya Terhadap
Konsumsi Energi Protein Pada Anak Balita Pendek (STUNTING) di
Indonesia. Peneliti Kesehatan. 2011; 39 (2). 62-73
Lidiawati, Meri. (2016).Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Angka Kejadian
Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Meuraxa Tahun 2016.
Jurnal Sains dan aplikasi, http://www.ojs.serambimekkah.ac.id/serambi-
saintia/article/view/85.
Mohamad, I. Abdullah, T. Prawirodiharjo L. Hubungan Pemberian Asi Eksklusif
Dengan Kejadian Diare Pada Bayi 0-11 Bulan Di Puskesmas Galesong
Utara Association Between Exclusive Breastfeeding And Diarrhea In
Infants 0-11 Months In The Region Of Galesong Bagian Biostatistika ,
Fakultas Kesehatan Mas. Puskesmas Mongolato, Gorontalo. 2014;(8):1-
15.
Maharani O. Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini Berhubungan dengan
Kejadian Diare pada Bayi umur 0 – 12 bulan di Kecamatan Dampal

Utara, Tolitoli, Sulawesi Tengah. J Ners dan Kebidanan Indones.


2016;4(2):84. doi:10.21927/jnki.2016.4(2).84-89
Marlina Sontpiet. Hubungan Faktor Sosiodemografi Dan Lingkungan Dengan Diare
Anak Balita Di Daerah Aloran Sungai Tondono. Jurnal eclinic
Samratulangi. Desember 2015
Mashoto, Malebo, Misisiri & Peter. 2014. Prevalence, one week incidence and
knowledge on causes of diaddhea: household survey of under fives and
adults in Mkuranga district, Tanzania. Biomed Centra, 1(1).
Megasari. 2014. Hubungan pengetahuan ibu tentang diade dengan perilaku ibu dalam
pencegahan diarea pada anak balita usia 1-5 tahun di wilayah Rw V Desa
Kaliprau KEcamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Skripsi. Semarang:
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Meliyanti, F. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita.
Jurnal Ilmu Kesehatan Aisyah. 2016; 1(2), 7.
https://doi.org/10.30604/jika.v1i2.15
Munthe, J. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI
terlalu Dini terhadap Kejadian Diare di Desa Muara Danau Kec. Pelawan
Kab. Sarolangun Tahun 2017, 2017; 2(4), 37–43. Retrieved from
sciencemakarioz.org/jurnal/index.php/maksitek/article/view/180%0A%0
A
Muthoyyiba, Muthoyyiba And Purba, Imelda G (2020) Determinan Kejadian Diare
Pada Balita Di Kelurahan Talang Ubi Selatan Kabupaten Pali Tahun
2020. Undergraduate Thesis, Sriwijaya University.
Nikmah, N., & Faizeh, S. Hubungan Waktu Pemberian MP-ASI Dini dengan
Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Jaddih Kecamatan
Socah Kabupaten Bangkalan. 2018; Retrieved from
https://scholar.google.co.id/scholar?
Normaningsih, Ariana. Hubungan Pemberian ASI Ekslusif Dengan Kejadian Diare
Pada Bayi di Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta. 2016
Nuraeni. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Kecamatan Ciawi Kejadian Diare
Pada Balita Di Kecamatan Ciawi , Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat
Kabupaten Bogor, Insi Jawa Barat Tahun 2012. S, FKM UI, 2012. 2012.
Pancoloi. 2014. Hubungan antara pengetahuan dan lingkungan dengna kejadian diare
akut pada anak di Kelurahan Pabbundukang Kecamatan Pangkajene
Kabupaten Pangkep. Jurnal Kesehatan, 7(2).
Purwandari, Retno. Anisah AW. Hubungan antara Perilaku Mencuci Tangan dengan
Insiden Diare pada Anak Usia Sekolah di Kabupaten Jember. Jur
Keperawatan. 2013;4(2):122-130. doi:10.22219/JK.V4I2.2362
Putranti & Sulistyorini. 2013. Hubungan antara kepemilikan jamban dengan kejaidan
diare di Desa Karangagung KEcamatan Palang Kabupaten Tuban. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, 7(1).

Rahman HF. Factors Related to Diarrhea in Solor Village Cermee District


Bondowoso. 2016;1(1).
Ramadhan, Budiman & Yani. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Diare Di Desa Lumbulama Wilayah Kerja Puskesmas
Lembasada Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala. Jurnal
Kolaboratif Sains, Vol. 1 No. 1.
Ramadhani. Putri Eka. Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Angka Kejadian
Diare Akut Pada Bayi Usia 0-1 Tahun Di Puskesmas Kuranji Kota
Padang. Jurnal fk.unand. 2013
Rohmah, N., Syarul, F. 2017. Hubungan Kebiasaan Cuci Tangan Dan Menggunakan
Jamban Sehat Dengan Kejadian Diare Balita. Jurnal Berkala
Epidemiologi, https://media.neliti.com/media/publications/7 5520- ID-
none.pdf [Sitasi 8 September 2017]. 2017.
Rosyidah. 2012. Hubungan perilaku cuci tangan terhadap kejadian diare pada siswa
di Sekolah Dasar Negeri Ciputat 02. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sarker G, Gupta A, Mondal T, Pal R, Rout A. Risk correlates of diarrhea in children
under 5 years of age in slums of Bankura, West Bengal. J Glob 79 Infect
Dis. 2015;7(1):23. doi:10.4103/0974-777X.150887
Setiyono. (2019). Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Masyarakat Kota Tasikmalaya.
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, Vol. 15 No. 2.
Sugiarto. 2015. Hubungan antara sarana sanitasi dasar rumah dan kebiasaan cuci
tangan pakai sabund dengan kejadian diare di Wilayah Kerja Puskesmas
Miri Kabupaten Sragen.
Sukardi, D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita
Umur 6-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Tahun 2016. 2016;
31–48. Retrieved from
https://www.neliti.com/id/publications/186273/faktor-faktor-
yangberhubungan-dengan-kejadian-diare-pada-balita-umur-6-59-bulan
Sunu, B., Kadir, H. A. & Ardi. (2019). Hubungan Faktor Sociodemografi Dan
Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare di Wilayah Puskesmas Bara
Baraya Kota Makassar. Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat, Vol. 1
No. 1.
Susanti WE, Novrikasari, Sunarsih E. Determinan kejadian diare pada anak balita di
Indonesia (analisis lanjut data SDKI 2012). Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat. 2016;7(1):64-72.
Tangka, Jon. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dengan Kejadian
Diare Pada Anak Balita Di Puskesmas Bintauna Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara. 2014
Wibowo T, Soenarto. Faktor-Faktor Resiko Kejadian Diare Berdarah Pada Balita Di
Kabupaten Sleman. 2014
WHO. The Treatment of Diarrhoea : A manual physicians and other senior health
workers. WHO Manual Rev4. 2013. doi:10.1111/mcn.12260

10

Yandra, Rezky Fitria. Hubungan Pemberian Asi Dengan Kejadian Diare Akut Pada
Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit
Surakarta. 2013

11

Anda mungkin juga menyukai