Anda di halaman 1dari 10

TUGAS METODE PENELITAN :

REVIEW JURNAL KUALITATIF


“PENYAKIT ASMA”

OLEH:

INDRAWATI
G2U120031

FAKULTAS MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
2020

Abstrak. Asma adalah penyakit heterogen, biasanya ditandai dengan peradangan


saluran napas kronis yang ditandai dengan wheezing ekspirasi. Dalam review ini
terdapat 50 artikel yang digunakan untuk menganalisis tata laksana yang dapat
digunakan dalam lingkup komunitas. Kata kunci yang digunakan yaitu asma pada
anak, factor resiko dan kesehatan masyarakat. Filter yang digunakan adalah publikasi
dalam rentang waktu Januari 2012 hingga Desember 2020. Pemilihan artikel yang
dilakukan selanjutnya sesuai dengan kriteria tersebut dengan memperhatikan judul,
abstrak dan kata kuncinya. Berdasarkan hasil review diketahui bahwa terdapat
berbagai factor resiko terjadinya asma maupun kekambuhannya pada anak, baik yang
dapat dimodifikasi maupun tidak. Factor yang tidak dapat dimodifikasi yaitu
keturunan, umur, ras dan jenis kelamin. Sedangkan factor yang dapat dimodifikasi
seperti pengetahuan orang tua, penggunaan kipas angina, obesitas, pulusi udara,
sosioekonomi, dan faktor lingkungan.

Kata kunci: asma pada anak, factor resiko, kesehatan masyarakat

1. Pendahuluan
Asma adalah penyakit heterogen, biasanya ditandai dengan peradangan
saluran napas kronis yang ditandai dengan wheezing ekspirasi. Asma merupakan
suatu keadaan dimana saluran di bagian pernafasan yang mengalami penyempitan
karena hiperaktivitas terhadap rangsang tertentu. Terdapat berbagai factor resiko
yang dapat menyebabkan terjadinya asma maupun kekambuhannya. Hal ini
membutuhkan analisis yang mendalam untuk dapat menentukan tindakan yang
sesuai.
Terdapat berbagai upaya yang telah dilakukan untuk penatalaksanaan kejadian
ini. Berikut adalah review berbagai artikel terkait dengan factor resiko dan
penatalaksanaan asma pada anak.
2. Metode
2.1. Strategi Pencarian
Proses pencarian literatur yang digunakan dilakukan secara online melalui
database google cendekia. Pencarian dilakukan dalam rentang waktu Bulan
Desember 2020. Kata kunci yang digunakan dalam proses pencarian adalah
asma pada anak, factor resiko, kesehatan masyarakat. Artikel yang digunakan
merupakan publikasi dengan rentang Januari 2012 hingga Desember 2020.
Penulis selanjutnya melakukan filter akhir dengan membaca judul, abstrak
serta kata kunci yang digunakan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
2.2. Kriteria Inklusi
1. Artikel yang membahas atau mengevaluasi faktor resiko asma pada anak
2. Artikel yang membahas dan memenuhi informasi terkait dengan faktor
resiko asma pada anak dalam kurun waktu Januari 2012 hingga Desember
2020
3. Hasil
3.1 Pencarian Literatur
Berdasarkan pencarian awal menggunakan kata kunci diidentifikasi adalah 4780
artikel. Selanjutnya dilakukan filter dengan menggunakan rentang waktu Januari
2012 hingga Desember 2020, hasil yang diperoleh adalah 3130 artikel. Penulis
selanjutnya memilih 50 buah artikel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan
dengan membaca judul, abstrak dan kata kunci yang terdapat di artikel.

Tabel 1. Karakteristik Studi yang Membahas terkait dengan faktor resiko asma
pada anak

Pengarang Tempat Pengumpulan data Metode Temuan


Penelitian Faktor Resiko Penyakit/ Statistik Utama
Vektor
Dewi & Kelurahan Faktor-faktor Asma Metode Tingkat
Rahman oro-oro yang dekskriptif pengetahuan
Dowo mempengaruhi dengan dan faktor-
Teknik faktor yang
samping mempengaruhi
yaitu menunjukkan
proportional nilai ratarata
random sebesar 53,3%
sampling dengan
kategori cukup
baik.
Prakoso, Ambarawa Faktor yang Asma Penelitian Berdasarkan
Afandi mempengaruhi analitik hasil
&Siswanto kulaitas hidup dengan penelitian
(2019) pendekatan diketahui
cross bahwa
sectional terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara jenis
kelamin dan
tingkat kontrol
asma dengan
kualitas hidup
anak dengan
asma,
sedangkan
status
ekonomi tidak
berpengaruh
terhadap
kualitas
hidupnya.
Wijayanto, Semarang Obesitas Asma Penelitian Berdasarkan
Anam & observasional penelitian

Arkhaesi dengan yang


pendekatan dilakukan,
cross diketahui
sectional bahwa pada
anak usia 13-
14 tahun yang
mengalami
obesitas
memeiliki
hubungan
yang
bermakna
dengan
kejadian asma.

4. Pembahasan
Berbagai faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya prevalensi asma di
suatu tempat, antara lain yaitu umur, jenis kelamin, ras, sosioekonomi, dan faktor
lingkungan. Faktor tersebut mempengaruhi prevalensi asma, terjadinya serangan
asma berat ringannya serangan, dan kematian karena asma. Hal ini menunjukkan
pentingnya mengidentifikasi factor resiko terjadinya kejadian untuk menentukan
tindakan pencegahan dan tata laksana yang tepat. Berdasarkan penelitian tentang
Deskripsi tingkat pengetahuan masyarakat dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya asma di Oro-oro Dowo. Dapat disimpulkan bahwa nilai
rata-rata tentang pemahaman dan faktor yang mempengaruhi asma dengan nilai
rata-rata sebesar 53.3% dengan tingkat pengetahuan dan faktor yang
mempengaruhi termasuk kategori cukup baik (Dewi & Rahman, 2017).
Pengetahuan orang tua apabila dihubungkan dengna kekambuhan asma tidak
memiliki hubungan yang signifikan. Frekuensi kekambuhan anak asma yang
burumus 6-12 tahun tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh
orang tuanya (sury & Irdawati, 2018). Muhammad (2018) menyebutkan bahwa
derajat klinis terbanyak yang diketahui terjadi pada anak adalah asma serangan
sedang. Lama rawat biasanya yang dibutuhkan di rumah sakit mencapai 1-3 hari.
Penyakit ini merupakan penyakit kronik dan umum terjadi pada kelompok
usia anak-anak. Hal ini mempengaruhi kualitas hidup anak seperti fisik, emosi,
social dan performa sekolah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Prakoso,
Afandi &Siswanto (2019) diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara jenis kelamin dan tingkat kontrol asma dengan kulitas hidup pasien anak
dengan asma. Sedangkan status ekonomi tidak mempengaruhi kualitas hidup
apsien. Disebutkan bahwa penting dilakukannya kontrol asma dengan

menghindari allergen dan rutin melakukan kunjungan pengobatan. Hal ini


ditujukan agar kontrol asma terpantau sehingga kualitas hidup anak tetap terjaga
dan mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya.
Wijayanto, Anam & Arkhaesi (2019) menyebutkan bahwa obesitas
merupakan factor resiko lain dari kejadian asma. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, diketahui bahwa pada anak usia 13-14 tahun yang mengalami obesitas
memeiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian asma.
Faktor lainnya yang harus menjadi perhatian orang tua adalah keturunan.
Budianto (2019) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antata keturunan atau genetic dengna kejadian asma pada anak.
Selain itu, polusi udara juga disebutkan memiliki pengaruh dalam kejadian asma.
Hal ini diharapkan untuk keluarga dapat membantu anak yang menderita asma
untuk dapat menerapkan upaya untuk meminimalkan timbulnya penyakit asma
yang dapat menjadi pencetus terjadinya serangan asma.
Faktor eksternal lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya asma adalah
penggunaan kipas angin. Kipas dapat menciptakan aliran udara yang membantu
mensirkulasi partikel udara dalam ruangan, akan tetapi kipas angin juga dapat
mengedarkan debu yang berada di dalam ruangan. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan pada anak dengan asma bronkial didapatkan hubungan yang bermakna
antara penggunaan kipas angin dengan kekambuhan asma pada anak di Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang (Rahmatunnisa, 2020) .

5. Kesimpulan
Berdasarkan review diatas diketahui bahwa terdapat berbagai factor resiko
terjadinya asma maupun kekambuhannya pada anak, baik yang dapat
dimodifikasi maupun tidak. Factor yang tidak dapat dimodifikasi yaitu keturunan,
umur, ras dan jenis kelamin. Sedangkan factor yang dapat dimodifikasi seperti
pengetahuan orang tua, penggunaan kipas angina, obesitas, pulusi udara,
sosioekonomi, dan faktor lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

ACAAI (2018). Asthma Facts. American College of Allergy, Asthma and


Immunology. https://acaai.org/news/facts-statistics/asthma.
Almazini, P. (2016). Bronchial Thermoplasty pilihan terapi Baru untuk asma Berat
Vol. 39 : 63-64. Jakarta: FK Universitas Indonesia.
Andayani N, Waladi Z. Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Asma dengan Tingkat
Kontrol Asma di Poliklinik Paru RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2014; 14:139.
Andriani FP, Sabri YS, Anggrainy F. Gambaran Karakteristik Tingkat Kontrol
Penderita Asma Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Poli Paru
RSUP. Dr. M. Djamil Padang pada Tahun 2016. Jurnal Kesehatan
Andalas. 2019; 8(1).
Anriyani, S. (2013). Karakteristik Penderita Asma Bronkial Rawat Inapdi Rumah
Sakit Umum Daerah Langsa Tahun 2009-2012. Jurnal kesehatan.
Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara.
APA (2018). Anxiety. American Psychological Association.
https://www.apa.org/topics/anxiety/.
Atmoko W, Faisal HKP, Bobian ET, Adisworo MW, Yunus F. Prevalens Asma
Tidak Terkontrol dan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat
Kontrol Asma di Poliklinik Asma Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta. J
Respir Indo. 2011; 31(2): 53-60.
Budianto, Yudi. 2019.Hubungan Genetik Dan Polusi Udara Dengan Kejadian Asma
Bronkial Pada Anak Usia 1-3 Tahun Di Desa Pusar Wilayah Kerja
Puskesmas Tanjungagung Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Abdurrahman, Vol. 8 no. 1.
Dewi, Indri Kusuma And Rahman, Fauzi (2017) Deskripsi Tingkat Pengetahuan
Masyarakat Tentang Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya
Asma Di Oro-Oro Dowo. Diploma Thesis, Akademi Farmasi Putera
Indonesia Malang.
Ducharme, F.M, et.al., (2011) Written action plan in pediatric emergency room
improves asthma prescribing, adherence and control. American Journal
Of Respiratory And Critical Care Medicine 183 :195-203.
Erlita, O. Hubungan antara Tingkat Kontrol Asma dengan Kualitas Hidup Pasien
Asma Umur Delapan Belas sampai dengan Lima Puluh Lima Tahun di
BBKPM Surakarta [skripsi]. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta; 2014.
Fuseini H, Newcomb DC. Mechanisms driving gender differences in asthma. Curr
Allergy Asthma Rep. 2017; 17(3): 19.

Gibson & Powell (2017), Asthma: Written Action Plans For Asthma: An Evidence-
Based Review Of The Key Components, Downloaded from
http://thorax.bmj.com/ on May 26, 2017 - Published by group.bmj.com.
GINA. 2018. Global Strategy for Asthma Management and Prevention (2018 update).
http://ginasthma.org.
Global Initiative for Asthma (GINA). (2016). Global Stategy for Asthma
Management and Prevention. Diakses dari http://ginasthma.org.
Guyton, A.C & Hall. J,E.(2012). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
(11thEd).(Terjemahan oleh Petra Adrianto, 2001). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Hall C., & M.D. (2017). Nonpharmacologic Therapy for Severe Persistent Asthma.,
American Academy of Allergy Asthma and Immunology. Diakses dari
http://dx.doi.org/10.1016/j.jaip.2017.04.030.
Hostiadi, M. Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Frekuensi Kekambuhan Keluhan
Sesak Napas Pada Pasien Asma Bronkial Di SMF Paru RSD DR.
Soebandi Jember. Jurnal Pustaka Kesehatan. 2015; 1:2.
Hudoyo, A. (2014) Penatalaksanaan Asma & PPOK Pada Orang Dewasa berdasar
pedoman GINA (Global Initiative for Asthma) & GOLD (Global
Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease):Departemen
Pulmonologidan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUIJakarta.
Johnbull J, Olufemi AO, Efosa EG. Comparison of Asthma Control Test (ACT) and
Global Initiative for Asthma (GINA) in the Assessment of Asthma
Control and Usefulness of Act in a Resource Poor Setting. 2013; 3(2): 65.
John M. Kelso, MD. (2016), Do Written Asthma Action Plans Improve Outcomes?
PEDIATRIC ALLERGY, IMMUNOLOGY, AND PULMONOLOGY,
Volume 29, Number 1, Mary Ann Liebert, Inc., DOI:
10.1089/ped.2016.0634.
Katerine., Irvan, M., & Erlina, R. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan Asma
dengan Tingkat Kontrol Asma. Diakses dari http://jurnal.fk.unand.ac.id.
Keshavjee S. And Farmern. (2012). asthma and The History of Modern Medicine. N
Engl J Med . 367 : 931-36
Kusumaningrum, B.R. Rencana Tindakan Tertulis Pasien Asma (Written Asthma
Action Plans:Waaps) Sebagai Panduan Edukasi Untuk Menjarangkan
Kunjungan Asma Ke Unit Gawat Darurat,Jurusan Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Jurnal Ilmu Keperawatan –
Volume 3, No. 2, November 2015.
Meiyanti, (2011), Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Dalam Mengontrol
Kekambuhan Asma Pada Pasien Asma Bronchial Rawat Jalan Rumah
Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga, Skripsi, UNS.
Muhammad, Abdul Razak (2018) Spektrum Klinis Asma Pada Pasien Anak Di Rsup
Dr. M. Djamil Padang. Diploma Thesis, Universitas Andalas.
Mumpuni, Y., & Ari, W. (2013). Cara Jitu Mengatasi Asma Pada Anak dan Dewasa.
Yogyakarta: Rapha Publishing.

NHLBI. Asthma. National Heart, Lung and Blood Institute.


https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/asthma.
Nurtiyastuti, N.A. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian
Kekambuhan Asma Pada Anak Di Puskesmas Sibela Kota Surakarta.
Naskah publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fakultas
IlmuKesehatan.
Papi, A., C.B., Seren, E.P., & Helen, KR. (2017). Asthma. Diakses dari
http://dx.doi.org/10.1016/50140-6736(17)33311-1.
Prakoso, Afandi &Siswanto. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup
Pasien Asma Anak Di Balkesmas Wilayah Ambarawa. Journal of
Holistics and Health science, Vol. 1 No. 1.
Priyanto, H., Yunus, F., Wiyono, W.H. 2011. Studi Perilaku Kontrol Asma pada
Pasien yang Tidak Teratur di Rumah Sakit Persahabatan. Diakses dari
http://www.jurnalrespirologi.org/wp-content/upload/2012/03/jri-juli-
2011- 138-49.pdf.
Putra YA, Udiyono A, Yuliawati S. Gambaran tingkat kecemasan dan derajat
serangan asma pada penderita dewasa asma bronkial (studi di Wilayah
Kerja Puskesmas Gunungpati, Kota Semarang Tahun 2016). JKM (E-
Journal). 2018; 6(1): 357-363.
Rahmatunnisa. (2020) Hubungan Penggunaan Kipas Angin Dengan Kekambuhan
Asma Bronkial Pada Anak Di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang. Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.
Rivera., Laura C., Peter, G.G., MBBS., Paul, A.G., Heather, P., MMedSc., &
Vanessa, M.M. (2017). Physical Activity and Exercise Capacity in Severe
Asthma : Key Clinical Associations. Diakses dari
http://doi.org/10.1016/j.jaip.2017.09.002.
Reviona, D., Sri, M.M., & Miftah, A. (2014). Penilaian Derajat Asma dengan
Menggunakan Asthma Control Test (ACT) pada Pasien Asma yang
Mengikuti Senam Asma di Pekanbaru. Jom Vol. 1.
Saputra, L. (2014). Visual Nursing : Respiratorik Organ System. Tangerang Selatan:
Binarupa Aksara.
Sabri YS, Chan Y. Penggunaan Asthma Control Test (ACT) secara Mandiri oleh
Pasien untuk Mendeteksi Perubahan Tingkat Kontrol Asmanya. Jurnal
Kesehatan Andalas. 2014; 3(3).
Sari S P. (2014). Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dan Tingkat Kontrol Asma
Pada Pasien Asma Dewasa Dipoliklinik Paru RSUD Dokter Soedarso
Pontianak Naskah Publikasi. program Studi Pendidikan Dokterfakultas
Kedokteran Universitas Tanjungpura.
Shah R, Newcomb DC. Sex Bias in Asthma Prevalence and Pathogenesis. Front
Immunol. 2018; 9: 2997.
Sulaiman, N et al., (2011). Written Asthma Action Plans (WAAPs) in Melbourne
general practices: a sequential mixed methods study.Primary Care
Respiratory Journal ; 20(2): 161-169

Sunarti. (2015). Pengaruh Edukasi Farmasis terhadap Tingkat Kontrol Asma Jurnal
Farmasi Indonesia, Ma aret 2015, hal 85-93 Vol. 11 No. 1 ISSN: 1693-
8615 EISSN : 2302-4291.
Sury, Mutia Chandra Permata and , Irdawati S. Kep., Ns, Msi.
Med. (2018) Hubungan Pengetahuan Orang Tua Dengan Frekuensi
Kekambuhan Asma Pada Anak Usia 6 - 12 Tahun. Skripsi thesis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Tama, U., Sri, A., Munir, A., & Bebasari, E. (2016). Gambaran Faal Paru Pada Pasien
Asma yang Melakukan Senam Asma dengan Tidak melakukan Senam
Asma. Jom FK Vol.2.
Tumigolung GT, Kumaat L, Onibala F. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan
Serangan Asma pada Penderita Asma di Kelurahan Mahakeret Barat dan
Mahakeret Timur Kota Manado. E-Journal Keperawatan. 2016; 4:2.
Thomas W, Bruton A, Moffatt M, Cleland J. Asthma and Psychological Dysfunction.
Prim Care Respir J. 2011;
Ukhalima, N., Sudrajat, H., & Nisa, K. (2016). Efektivitas Senam Asma untuk
Meningkatkan Fungsi Paru Penderita Asma. Lampung: Universitas
Lampung.
Utami SN, Widiasavitri PN. Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dengan
Penerimaan Diri Individu yang Mengalami Asma. J Psikologi Udayana.
2013;1(1)..
Yunus, F. Proporsi Asma Terkontrol di Klinik Asma RS Persahabatan Jakarta 2009. J
Respir Indo. 2011; 31(2).
Widjanegara, I.G. 2014. Senam Asma Mengurangi Kekambuhan Dan Meningkatkan
Saturasi Oksigen Pada Penderita Asma di Poliklinik Paru Rumah Sakit
Umum Daerah Wangaya Denpasar. Denpasar : Universitas Udayana
Wijaya, I. M.K. (2015). Aktifitas Fisik Pada Penderita Asma. Diakses
dari
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/viewFile/10
30 1/6599.
Wijayanto, Taufiq Pratama And Ms Anam, Ms Anam And Arkhaesi,
Nahwa (2019) Hubungan Obesitas Dan Kejadian Asma Pada Anak Usia
13-14 Tahun. Undergraduate Thesis, Faculty Of Medicine.
World Health Organization (WHO). (2017). Asthma. Diakses dari
http://www.who.int/news-room/facts-in-pictures/detail/asthma.
Zidan, M., Daabis, R., & Gharraf, H. 2015. Overlap of Obstructive Sleep Apnea and
Bronchial Asthma : Effect on Asthma Control. Diakses dari
http://dx.doi.org/10.1016/j.ejecdt.2015.01.007

10

Anda mungkin juga menyukai