“PENYAKIT CAMPAK”
Disusun Oleh :
Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan
kejadian campak (Iqbal & Ulfa, 2019; Prastika, 2018; Astuti & Hartini, 2017).
Pemberian informasi dan edukasi tentang campak kepada masyarakat, khususnya
ibu diharapkan dapat mengurangi angka kejadian (Harisnal & Ediana, 2019; Huvid,
Yulianita & Mairoza, 2019; Arianto dkk, 2018; Irianty, 2018). Posyandu dan kader-
kader kesehatan dapat dilibatkan dalam peningkatan pengetahuan ibu terkait campak
(Iqbal & Ulfa, 2019). Tokoh masyarakat dan tokoh agam juga dapat berperan dalam
kegiatan ini (Ilham, 2019).
Untuk mengurangi kejadian campak disarankan untuk memberikan vaksinasi,
inspeksi rumah (Afdhalash & Adriyani, 2019; Azis & Ramadhani, 2019; Harisnal &
Ediana, 2019; Adriansyah, 2018; Arianto dkk, 2018). Imunisasi terbukti menjadi
salah satu upaya kesehatan masyarakat yang paling penting. Program ini terbukti
berhasil dalam mencegah penyakit menular dan dapat menghemat biaya kesehatan.
Salah satu program yang dibuat oleh Pemerintah untuk menurunkan kejadian
campak adalah pelaksanaan campak.
Penelitian Safmila dan Mardiah (2018), Kurniawati (2019) serta Yani,
Yuniastini & Fitriana (2015) menyebutkan adanya hubungan yang signifikan antara
status imunisasi dengan kejadian campak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Wijaya (2018) diketahui bahwa semua bayi di Provinsi Jambi, NTB, Sumatera
Selatan, Jawa Tengah dan Lampung telah mendapatkan imunisasi campak. Cakupan
paling rendah adalah di Papua sebesar 62,40%; diikuti oleh Papua Barat 73,69%.
Imunisasi dapat secara efektif mencegah penyakit campak ketika diberikan pada
anak usia 9 bulan (<1 tahun).
Pratiwi (2019) dalam penelitiannya membuat peta digital persebaran
imunisasi campak di bayi di setiap Kecamatan di Kabupaten Jember tahun 2016.
Diketahui bahwa Kecamatan dengan pelaksanaan imunisasi campak terbesar adalah
Kecamatan Sukorambi dengan 107,25%.
Terlaksananya imunisasi campak dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah
satunya adalah pengetahuan dan sikap ibu bayi. Terdapat beberapa hambatan yang
dirasakan ibu baik dari faktor intriksik maupun ekstrinsik seperti faktor media
massa, dukungan keluarga, pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain
Kejadian campak klinis pada anak balita lumayan tinggi. Daerah ini merupakan
daerah yang pernah mengalami kejadian luar biasa campak.
Review diatas menunjukkan bahwa masih terdapat tingginya angka kejadian
campak di Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai factor baik dari Ibu, bayi/anak,
lingkungan, support system lain seperti tokoh agama hingga pelayanan kesehatan
yang diberikan. Untuk mengatasi kejadian telah dilaksanakan imunisasi campak dan
telah terbukti paling efektif dalam mencegah terjadinya kejadian campak. Namun
dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa hal yang harus dievaluasi untuk
meningkatkan capaian imunisasi seperti fakotr ibu maupun pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Astusi dan Hartini. (2017). Hubungan Pengetahuan Dan Status Imunisasi Dengan
Tingkat Kejadian Campak Di Wilayah Puskesmas Kayen Kabupaten Pati.
Prosiding HEFA Health Events for All), Agustus 2017.
Aulia, Rahma Septiadi (2019) Analisis Spasial dan Temporal Berdasarkan Faktor
Risiko Campak di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013-2017. Diploma
thesis, Universitas Andalas.
Azis, A. & Ramadhani, N. R. (2019). Hubungan Status Imunisasi, Umur Dan Jenis
Kelamin Terhadap Penyakit Campak Di Kota Tangerang Selatan Tahun
2018. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 18 No. 2,
http://journals.stikim.ac.id/index.php/jikes/issue/view/129.
Batubara, A. R & Oktaviani, W. (2018). Faktor Risiko Yang Memengaruhi Kejadian
Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Makmur Kabupaten Aceh
Utara. Journal of Healthcare Technology and Medicine, Vol. 4 No. 4 2018.
Berty, M. R. K. (2018).Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan
Imunisasi Campak Di Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember. Repository
Universitas Jember, https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85044.
Erfiyani, R. I. (2019). Regresi Spasial Determinan Incidence Rate Campak Di Kota
Surabaya. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Harisnal & Ediana, D. (2019). Determinan Kejadian Campak Pada Anak Usia Balita di
Kota Bukittinggi. Junal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan,
Vol 4, No 1 (2019).
Huvaid, S. U., Yulianita & Mairoza, N. (2019). Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Pemberian Imunisasi Campak pada Balita. Jurnal Riset Hesti
Medan, Vol. 4 No. 2.
Hanifah. (2019). Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kepatuhan Pemberian Imunisasi
Campak Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Manna Bengkulu
Selatan. CHMK Midwifery Scientific Journal, Vol. 2 No. 3.
Ilham, Qadar. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan
Imunisasi Dasar Dpt Dan Campak Pada Bayi Di Dua Gampong Dalam
Wilayah Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2019. Unmuha
Repository, http://repository.unmuha.ac.id/xmlui/handle/123456789/386.
Indrayatna. (2019). Peramalan Jumlah Penderita Campak Klinis Di Kota Surabaya
Menggunakan Metode ARIMA. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah,
http://103.114.35.30/index.php/JKM/article/view/2048.
Irianty, Hilda. (2018) Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Usia Ibu Bayi Dengan
Imunisasi Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Barikin. Jurnal Publikasi
Kesehatan Masyarakat, Vol 5, No 3 (2018).
Iqbal, M. F & Ulfa, L. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Kejadian
Suspek Campak pada Balita. Jurnal Untuk Masyarakat Sehat, Vol 3, No 2
(2019).
Islamiyah, K. (2019a). Persepsi Ibu Terkait Hambatan Dan Cues To Action Dalam
Tidak Memenuhi Imunisasi Campak Bayinya (Di Desa Grogol Kabupaten
Banyuwangi). Majalah Kesehatan Masyarakat (MaKMA),
http://ojs.serambimekkah.ac.id/MaKMA/article/view/131-142/1240.
Islamiyah, K. (2019b). Faktor Penyebab Ketidakpatuhan Ibu Dalam Memenuhi
Imunisasi Campak Pada Bayi (Di Desa Grogol Wilayah Kerja Puskesmas
Mojopanggung. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Isu, A. L., Weraman, P. & Pucauly, I. (2016). Kajian Spasial Faktor Risiko Terjadinya
Kejadian Luar Biasa Campak Dengan Geographical Information System.
The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 4: Desember 2016.
Iyana, Putri. (2017). Hubungan Faktor Determinan Sosial dan Kondisi Lingkungan
dengan Kejadian Campak Pada Anak Balita di Kota Padang Tahun 2017.
E-Skripsi Unand.
Kurniawati, Yusita Fajar. (2019). Pemetaan Distribusi dan Korelasi KejadianPenyakit
Campak pada Balita dan Faktor Risikonya di Kota Batu Tahun 2016-2018.
Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) dr. Hartati Eko Wardani,
M.Si.,Med., (II) Tika Dwi Tama, S.KM, M.Epid.
Kurniawati, S. & Martini, S. (2016). Status Gizi Dan Status Imunisasi Campak
Berhubungan Dengan Diare Akut. Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan
Kesehatan, Vol 3, No 2 (2016).
Mujiati, E., Mutahar, R & Rahmiati, A. (2015). Faktor Risiko Kejadian Campak pada
Anak Usia 1-14 tahun di Kecamatan Metro Pusat Provinsi Lampung tahun
2013-2014. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat,Vol. 6 No. 2.
Pinem, Srilina. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Balita Dalam
Pemberian Imunisasi Campak Di Posyandu Desa Pertibi Tembe Kec.Merek
Tahun 2019. CHMK Health Journal, Vol. 4 No. 2.
Prabowati, Elly and , Bejo Raharjo, SKM, M.Kes and , Anisa Catur Wijayanti, SKM.,
M.Epid. (2016) Hubungan Antara Pemberian Asi Eksklusif Dan
Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Campak Pada Balita Di Kabupaten
Sukoharjo. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pradana, Y. (2018) .Karakteristik Kejadian Campak Pada Anak Di Rs Kristen
Mojowarno Jombang Jawa Timur. Bachelor thesis, Universitas Kristen
Duta Wacana.
Prastika, Resti. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian
Imunisasi Campak Pada Bayi Di Posyandu Desa Kayen Kecamatan Kayen
Kabupaten Pati. Prosiding HEFA (Health Events for All), Vol 2 No 1
Januari 2018.