Anda di halaman 1dari 11

TUGAS METODE PENELITAN REVIEW JURNAL KUALITATIF

“PENYAKIT CAMPAK”

Mata Kuliah Metode Penelitian

Dosen Pengampu : La Ode Muhammad Sety, SKM, M.Epid

Disusun Oleh :

LA JUMADIL AKHMAD TIU


G2U120028

FAKULTAS MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
2020
A. Cara Mendapatkan Jurnal
Review jurnal ini dibuat berdasarkan 50 jurnal nasional yang diperoleh
melalui database google cendekia. Jurnal atau artikel yang digunakan diperoleh
dengan menggunakan kata kunci yaitu campak dan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan kata kunci tersebut diperoleh 6700 artikel seperti gambar dibawah ini:

Selanjutnya dilakukan filter terhadap artikel-artikel tersebut dengan


menggunakan publikasi pada 5 tahun terakhir. Terdapat 4250 artikel yang diperoleh
dengan menggunakan filter tersebut. Penulis selanjutnya melakukan screening
dengan membaca judul dan memilih artikel yang full teks untuk digunakan sebagai
jurnal atau artikel yang direview. Hasil filter yang dilakukan seperti berikut:

B. REVIEW JURNAL ARTIKEL NASIONAL


Campak merupakan salah satu penyakit yang memiliki angka kejadian yang
tinggi di Indonesia. Penelitian Pradana (2018) menunjukkan bahwa campak paling
banyak terjadi di usia 0-5 tahun (59,1%), dan dengan keluhan utama yaitu demam
(45,7%). Komplikasi yang paling sering adalah gastroenteritis.
Berdasarkan analisis spasial dan temporal berdasarkan faktor risiko campak
di Provinsi Sumatera Barat tahun 2013-2017 oleh Aulia (2019) memiliki rata-rata
prevalensi kejadian yang selalu berada diatas rata-rata prevalensi di Indonesia.
Daerah yang memiliki resiko tinggi kejadian campak di Provinsi ini adalah Padang
Panjang, Kota Sawahlunto, Kota Solok dan Kota Padang. Indrayatna (2019) juga
dalam penelitiannya menyampaikan adanya peningkatan kasus pada tahun 2019 di
Kota Surabaya. Hal tersebut menunjukkan tingginya angka kejadian campak
disebagian besar wilayah Indonesia.
Terdapat berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan penyakit campak.
Arianto dkk (2018) menyebutkan bahwa beberapa faktor yang menyebabkan
penyakit campak di Kabupaten Sarolangun adalah tinggal di lingkungan yang tidak
sehat, rendahnya pengetahuan ibu dan tidak pernah mendapatkan vaksin. Sedangkan
cuaca maupun curah hujan tidak memiliki pengaruh yang pada kejadian campak.
Hal ini didukung oleh penelitian Wisudariani & Halim (2018) bahwa tidak ada
hubungan antara curah hujan, kelembaban udara, penyinaran matahari dan suhu
udara dengan penyebaran kejadian campak.
Faktor resiko lainnya yang dapat meningkatkan kejadian campak adalah
kepadatan penduduk, tingkat sosial ekonomi, status gizi, pemberian vitamin A, umur
anak, riawayat kontak dan penyakit infeksi (Anggraeni & Daramusseng, 2019;
Ardhiansyah, 2019; Aulia, 2019; Azis & Ramadhani, 2019; Erfiyani, 2019;
Batubara & Oktaviani, 2018; Ardiyanto dkk, 2016; Isu, Weraman & Pucauly, 2016;
Ramadhani, Nuri & Raharjo, 2016; Mujiati dkk, 2015), Serta pemberian asi
eksklusif kepada bayi (Harisnal & Ediana, 2019; Prabowati, Raharjo, Wijayanti,
2016).

Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan
kejadian campak (Iqbal & Ulfa, 2019; Prastika, 2018; Astuti & Hartini, 2017).
Pemberian informasi dan edukasi tentang campak kepada masyarakat, khususnya
ibu diharapkan dapat mengurangi angka kejadian (Harisnal & Ediana, 2019; Huvid,
Yulianita & Mairoza, 2019; Arianto dkk, 2018; Irianty, 2018). Posyandu dan kader-
kader kesehatan dapat dilibatkan dalam peningkatan pengetahuan ibu terkait campak
(Iqbal & Ulfa, 2019). Tokoh masyarakat dan tokoh agam juga dapat berperan dalam
kegiatan ini (Ilham, 2019).
Untuk mengurangi kejadian campak disarankan untuk memberikan vaksinasi,
inspeksi rumah (Afdhalash & Adriyani, 2019; Azis & Ramadhani, 2019; Harisnal &
Ediana, 2019; Adriansyah, 2018; Arianto dkk, 2018). Imunisasi terbukti menjadi
salah satu upaya kesehatan masyarakat yang paling penting. Program ini terbukti
berhasil dalam mencegah penyakit menular dan dapat menghemat biaya kesehatan.
Salah satu program yang dibuat oleh Pemerintah untuk menurunkan kejadian
campak adalah pelaksanaan campak.
Penelitian Safmila dan Mardiah (2018), Kurniawati (2019) serta Yani,
Yuniastini & Fitriana (2015) menyebutkan adanya hubungan yang signifikan antara
status imunisasi dengan kejadian campak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Wijaya (2018) diketahui bahwa semua bayi di Provinsi Jambi, NTB, Sumatera
Selatan, Jawa Tengah dan Lampung telah mendapatkan imunisasi campak. Cakupan
paling rendah adalah di Papua sebesar 62,40%; diikuti oleh Papua Barat 73,69%.
Imunisasi dapat secara efektif mencegah penyakit campak ketika diberikan pada
anak usia 9 bulan (<1 tahun).
Pratiwi (2019) dalam penelitiannya membuat peta digital persebaran
imunisasi campak di bayi di setiap Kecamatan di Kabupaten Jember tahun 2016.
Diketahui bahwa Kecamatan dengan pelaksanaan imunisasi campak terbesar adalah
Kecamatan Sukorambi dengan 107,25%.
Terlaksananya imunisasi campak dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah
satunya adalah pengetahuan dan sikap ibu bayi. Terdapat beberapa hambatan yang
dirasakan ibu baik dari faktor intriksik maupun ekstrinsik seperti faktor media
massa, dukungan keluarga, pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain

(Alamsyah, 2020; Hanifah, 2019; Islamiyah, 2019a dan 2019b). Tingkat


pengetahuan ibu tentang imunisasi campak berhubungan dengan pencapaian target
imunisasi campak (Trisia, 2019; Wartisa, Meiriza & Satria, 2018). Penelitian Irianty
(2018) juga memperoleh hasil yang signifikan antara hubungan pengetahuan dan
sikap ibu bayi dengan imunisasi campak, sedangkan usia ibu bayi tidak berpengaruh
pada pelaksanaan imunisasi campak.
Faktor lainnya yang mempengaruhi status imunisasi, khususnya ketepatan
waktu pemberiannya adalah status pekerjaan ibu. Ibu bekerja memiliki tingkat
kesadaran yang kurng dalam mengatur pelaksanaan imunisasi yang tepat waktu
(Iyana, 2017; Pujiasih, Sulistyoningtyas & Ismarwati, 2017; Andika &
Khairaniswati, 2018). Umur ibu, pendidikan serta paritas ibu serta persepsi terkait
dengan kebutuhan juga mempengaruhi status imunisasi campak (Pinem, 2020;
Pratama, 2019; Rizki & Mutahar, 2019; Berty, 2018; Sari, 2018). Faktor pelayanan
kesehatan yaitu waktu tunggu juga berpengaruh terhadap keputusan dilakukannya
imunisasi campak (Viani, 2017).
Ramadhan (2019) dan Safitri, Andika & Asiah (2020) menyatakan bahwa
cakupan imunisasi dapat ditingkatkan dengan pelaksanaan pemberdayaan
masyarakat, berupa penyuluhan maupun pemberian motivasi kepada ibu. Yunanti
(2019) juga menyebutkan sosialisasi komunikasi kesehatan penting dalam mengatasi
imunisasi campak dan rubella karena terdapat berbagai dampak apabila tidak
dilaksanakan. Kurniawati & Martini (2016) menyebutkan bahwa status imunisasi
campak dapat menyebabkan kejadian diare pada bayi.
Hasil yang berbeda disampaikan dalam penelitian Amri (2018) bahwa tidak
ada hubungan signifikan antara status imunisasi campak dengan kejadian campak
pada balita dengan nilai p value 0,11. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan
Depkes (2008), bahwa walaupun cakupan imunisasi cukup tinggi, kejadian campak
mungkin saja masih akan terjadi yang diantaranya disebabkan adanya akumulasi
anak-anak yang rentan terhadap campak dan ada sebagian anak yang tidak terbentuk
imunitasnya. Penelitian Arsana, Kardiwinata dan Sutarga (2019) juga menyebutkan
bahwa telah dilakukan imunikasi dasar campak 74,14% anak balita di daerah Nusa
Penida Bali, namun tetap terdapat kejadian campak dengna proporsi 2,08%.

Kejadian campak klinis pada anak balita lumayan tinggi. Daerah ini merupakan
daerah yang pernah mengalami kejadian luar biasa campak.
Review diatas menunjukkan bahwa masih terdapat tingginya angka kejadian
campak di Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai factor baik dari Ibu, bayi/anak,
lingkungan, support system lain seperti tokoh agama hingga pelayanan kesehatan
yang diberikan. Untuk mengatasi kejadian telah dilaksanakan imunisasi campak dan
telah terbukti paling efektif dalam mencegah terjadinya kejadian campak. Namun
dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa hal yang harus dievaluasi untuk
meningkatkan capaian imunisasi seperti fakotr ibu maupun pelayanan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Adriansyah, A. A. (2018). Efektivitas Imunisasi Campak Terhadap Incidence Rate


Penyakit Campak Di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Germas 2018.
Afdhalash, B. J. & Adriyani, R. (2019). Korelasi Kondisi Fisik Rumah Dan
Karakteristik Balita Dengan Kasus Campak Di Kota Surabaya. The
Indonesian Journal of Public Health, Vol 14, No 1 Juli 2019:37-49.
Alamsyah, A., Rasyid, Z, Ikhtiaruddin, & Wahyudi. Determinan Kejadian Campak Pada
Anak Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Harapan Raya Kota
Pekanbaru. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema KEsehatan, Vol. 5
No. 2.
Amri, S. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Campak Pada Balita Di
Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten
Langkat. Jurnal Maternitas Kebidanan, 3(1). Retrieved from
http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/Jumkep/article/view/83.
Andika, F. & Khairaniswati. (2018). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Usia 9-12 Bulan Di Puskesmas
Sukakarya Kota Sabang. Journal of Healthcare Technology and Medicine,
Vol. 4 No. 1.
Anggraeni, Y. & Daramusseng, A. (2019). Hubungan Status Ekonomi Dan Kepadatan
Hunian Dengan Resiko Kejadian Campak Pada Balita Di Wilayah Kerja
Puskesmas Palaran. Borneo Student Research, Vol 1, No 2, 202.
Ardhiansyah, Ferry And Budhi R, Kamilah And Suwondo, Ari. (2019). Beberapa
Faktor Risiko Kejadian Campak Anak Usia Sekolah Dasar Pada Peristiwa
Klb Di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Masters Thesis, School
Of Postgraduate.
Ardiyanto, Bayu Septian and , Badar Kirwono, SKM, M.Kes and , Yuli Kusumawati,
SKM,.M.Kes(Epid). (2016). Analisis Faktor Risiko dengan Kejadian
Penyakit Campak Di Kabupaten Boyolali. Skripsi thesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Arianto, M. Setiawati, M. S. Adi, S. Hadisaputro, and K. Budhi, "Beberapa Faktor
Risiko Kejadian Campak Pada Balita di Kabupaten Sarolangun," Jurnal
Epidemiologi Kesehatan Komunitas, vol. 3, no. 1, pp. 41-47, Feb.
2018. https://doi.org/10.14710/jekk.v3i1.3127.
Arsana, A.A.G.R., Kardiwinata, M.P. & Sutarga, I.M. (2019). Status Imunisasi Dan
Ketepatan Pemberian Imunisasi Campak Pada Anak Balita Di Daerah Yang
Pernah Mengalami Klb Campak Nusa Penida. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, Vol 6 No. 1. 2019.

Astusi dan Hartini. (2017). Hubungan Pengetahuan Dan Status Imunisasi Dengan
Tingkat Kejadian Campak Di Wilayah Puskesmas Kayen Kabupaten Pati.
Prosiding HEFA Health Events for All), Agustus 2017.
Aulia, Rahma Septiadi (2019) Analisis Spasial dan Temporal Berdasarkan Faktor
Risiko Campak di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013-2017. Diploma
thesis, Universitas Andalas.
Azis, A. & Ramadhani, N. R. (2019). Hubungan Status Imunisasi, Umur Dan Jenis
Kelamin Terhadap Penyakit Campak Di Kota Tangerang Selatan Tahun
2018. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 18 No. 2,
http://journals.stikim.ac.id/index.php/jikes/issue/view/129.
Batubara, A. R & Oktaviani, W. (2018). Faktor Risiko Yang Memengaruhi Kejadian
Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Makmur Kabupaten Aceh
Utara. Journal of Healthcare Technology and Medicine, Vol. 4 No. 4 2018.
Berty, M. R. K. (2018).Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan
Imunisasi Campak Di Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember. Repository
Universitas Jember, https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85044.
Erfiyani, R. I. (2019). Regresi Spasial Determinan Incidence Rate Campak Di Kota
Surabaya. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Harisnal & Ediana, D. (2019). Determinan Kejadian Campak Pada Anak Usia Balita di
Kota Bukittinggi. Junal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan,
Vol 4, No 1 (2019).
Huvaid, S. U., Yulianita & Mairoza, N. (2019). Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Pemberian Imunisasi Campak pada Balita. Jurnal Riset Hesti
Medan, Vol. 4 No. 2.
Hanifah. (2019). Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kepatuhan Pemberian Imunisasi
Campak Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Manna Bengkulu
Selatan. CHMK Midwifery Scientific Journal, Vol. 2 No. 3.
Ilham, Qadar. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan
Imunisasi Dasar Dpt Dan Campak Pada Bayi Di Dua Gampong Dalam
Wilayah Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2019. Unmuha
Repository, http://repository.unmuha.ac.id/xmlui/handle/123456789/386.
Indrayatna. (2019). Peramalan Jumlah Penderita Campak Klinis Di Kota Surabaya
Menggunakan Metode ARIMA. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah,
http://103.114.35.30/index.php/JKM/article/view/2048.
Irianty, Hilda. (2018) Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Usia Ibu Bayi Dengan
Imunisasi Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Barikin. Jurnal Publikasi
Kesehatan Masyarakat, Vol 5, No 3 (2018).
Iqbal, M. F & Ulfa, L. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Kejadian
Suspek Campak pada Balita. Jurnal Untuk Masyarakat Sehat, Vol 3, No 2
(2019).

Islamiyah, K. (2019a). Persepsi Ibu Terkait Hambatan Dan Cues To Action Dalam
Tidak Memenuhi Imunisasi Campak Bayinya (Di Desa Grogol Kabupaten
Banyuwangi). Majalah Kesehatan Masyarakat (MaKMA),
http://ojs.serambimekkah.ac.id/MaKMA/article/view/131-142/1240.
Islamiyah, K. (2019b). Faktor Penyebab Ketidakpatuhan Ibu Dalam Memenuhi
Imunisasi Campak Pada Bayi (Di Desa Grogol Wilayah Kerja Puskesmas
Mojopanggung. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Isu, A. L., Weraman, P. & Pucauly, I. (2016). Kajian Spasial Faktor Risiko Terjadinya
Kejadian Luar Biasa Campak Dengan Geographical Information System.
The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 4: Desember 2016.
Iyana, Putri. (2017). Hubungan Faktor Determinan Sosial dan Kondisi Lingkungan
dengan Kejadian Campak Pada Anak Balita di Kota Padang Tahun 2017.
E-Skripsi Unand.
Kurniawati, Yusita Fajar. (2019). Pemetaan Distribusi dan Korelasi KejadianPenyakit
Campak pada Balita dan Faktor Risikonya di Kota Batu Tahun 2016-2018.
Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) dr. Hartati Eko Wardani,
M.Si.,Med., (II) Tika Dwi Tama, S.KM, M.Epid.
Kurniawati, S. & Martini, S. (2016). Status Gizi Dan Status Imunisasi Campak
Berhubungan Dengan Diare Akut. Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan
Kesehatan, Vol 3, No 2 (2016).
Mujiati, E., Mutahar, R & Rahmiati, A. (2015). Faktor Risiko Kejadian Campak pada
Anak Usia 1-14 tahun di Kecamatan Metro Pusat Provinsi Lampung tahun
2013-2014. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat,Vol. 6 No. 2.
Pinem, Srilina. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Balita Dalam
Pemberian Imunisasi Campak Di Posyandu Desa Pertibi Tembe Kec.Merek
Tahun 2019. CHMK Health Journal, Vol. 4 No. 2.
Prabowati, Elly and , Bejo Raharjo, SKM, M.Kes and , Anisa Catur Wijayanti, SKM.,
M.Epid. (2016) Hubungan Antara Pemberian Asi Eksklusif Dan
Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Campak Pada Balita Di Kabupaten
Sukoharjo. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pradana, Y. (2018) .Karakteristik Kejadian Campak Pada Anak Di Rs Kristen
Mojowarno Jombang Jawa Timur. Bachelor thesis, Universitas Kristen
Duta Wacana.
Prastika, Resti. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian
Imunisasi Campak Pada Bayi Di Posyandu Desa Kayen Kecamatan Kayen
Kabupaten Pati. Prosiding HEFA (Health Events for All), Vol 2 No 1
Januari 2018.

Pratama, R. A. (2019). Analisis Potensi Hambatan Pemberian Vaksin Berdasarkan


Status Imunisasi Campak (Studi Data Indonesia Family Life Survey
5). Skripsi Thesis, Universitas Airlangga.
Pratiwi, D. M., Jannah, T. W. & Mayangsari. (2019). Persebaran Imunisasi Campak
pada Bayi di Kanupaten Jember tahun 2016. Journal of Information Systems
for Public Health, Vol. 4, No. 1, April 2019.
Pujiasih, K., Sulistyoningtyas, S., & Ismarwati. (2017). Hubungan Status Pekerjaan Ibu
Dengan Ketepatan Waktu Pemberian Imunisasi Pentavalen Dan Campak
Lanjutan Pada Batita Di Puskesmas Paliyan. DSpace UNISA Yogyakarta,
http://digilib2.unisayogya.ac.id/xmlui/handle/123456789/1827.
Ramadhan, Fitra. (2018). Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Peningkatan
Cakupan Imunisasi Campak Pada Bayi Di Poskesdes Gampong Lam Asan
Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2019. Unmuha Repository,
2019.
Ramadhani, F., Nuri and , Bejo Raharjo, SKM, M.Kes and , Kusuma Estu Werdani,
SKM., M.Kes. (2016). Hubungan Status Imunisasi dan Riwayat Kontak
dengan Kejadian Campak Pada Balita di Kabupaten Sukoharjo. Skripsi
thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rizki, Putrie And Mutahar, Rini (2019) Faktor Determinan Yang Mempengaruhi Status
Imunisasi Campak Pada Balita Di Indonesia (Analisis Data Indonesian
Family Life Survey 2014). Undergraduate Thesis, Sriwijaya University.
Safitri, F., Andika, F. & Asiah, C. (2020). Penyuluhan Kesehatan Tentang Pentingya
Pemberian Imunisasi Lanjutan/ Booster (DPT-HB-Hib dan Campak) pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Leupung Kabupaten Aceh Besar. Jurnal
Pengabdian Masyarakat, Vol. 2 No. 2 2020.
Safmila, Y. & Mardiah, A. (2018). Hubungan Status Imunisasi Dengan Risiko Kejadian
Campak Pada Balita Di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar. MAjalah
Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA), Vol. 1. No. 1. Agustus 2018. Hlm
53-58. http://ojs.serambimekkah.ac.id/index.php/makma.
Sari, R. M. (2018). Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi
Campak Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota
Bengkulu Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga, Vol. 3
No. 1.
Trisia, N. D.(2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Imunisasi Campak Pada
Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Lampahan Kecamatan Timang Gajah
Kabupaten Bener Meriah Tahun 2019. Unmuha Repository,
http://repository.unmuha.ac.id/xmlui/handle/123456789/198.
Viani, K. O. (2020). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Imunisasi
Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak Wedi Kota Surabaya.
http://repository.unair.ac.id/62101/.

Wartisa,F., Meiriza, W. & Satria, O. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang


Imunisasi Campak Dengan Pencapaian Target Imunisasi Campak Di Jorong
Koto Hilalang. Prosiding Seminar Kesehatan Perintis,
https://jurnal.stikesperintis.ac.id/index.php/PSKP/issue/view/15.
Wijaya, Satriya. (2018). Pengaruh cakupan imunisasi campak terhadap incidence rate
penyakit campak di Indonesia tahun 2016. Jurnal Ilmiah Kesehatan
(Journal Of Health Science), VOL. 11 NO. 2 (2018).
Wisudarani, E. & Halim, Rd. (2018). Analisis Variabel Cuaca Dengan Kejadian
Campak Di Kota Jambi Tahun 2015-2017. Jurnal Kesmas Jambi, Vol. 2 No.
2 (2018): Vol. 2 - No. 2 - September 2018.
Yani, S. L., Yuniastini & Fitriana. (2015). Hubungan Status Imunisasi Campak Dengan
Kejadian Campak. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik,
http://www.ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/580.
Yunanti, P. (2019). Sosialisasi Komunikasi Kesehatan Dalam Mengatasi Imunisasi
Campak Dan Rubella Di Puskesmas Meruya Selatan 1 Jakarta Barat. S1
thesis, Universitas Mercu Buana.

Anda mungkin juga menyukai