Anda di halaman 1dari 10

Penyakit batu empedu pada penduduk asli pesisir

dan Penduduk Pendatang dataran tinggi Peru

Oleh:
ADIBIN
(G2U120015)

PROGRAM STUDI PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


Pendahuluan

Gallstone disease merupakan penyakit yang


disebabkan oleh timbulnya batu di dalam kantung
empedu. Penelitian sebelumnya menyatakan
bahwa Gallstone disease adalah penyakit yang
sering terjadi pada daerah pesisir dan dataran
tinggi Kota Andes Peru, sehingga dalam jurnal P.L
Moro et.al (2000) bertujuan untuk menentukan
apakah ketinggian (> 1500 m) merupakan faktor
risiko yang berkontribusi untuk penyakit batu
empedu.
Metode

1. Lokasi
Penelitian dilakukan antara Januari 1997 dan Agustus 1997 di Pampas de San Juan,
sebuah pueblo joven di pinggiran Lima, Peru, dengan sekitar 40.425 penduduk.

2. Subjek Penelitian
Sebanyak 1.534 orang setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian, diperiksa untuk
penyakit batu empedu, dan diwawancarai untuk faktor risiko.

3. Metode
Untuk membandingkan tingkat prevalensi penyakit batu empedu antara kelompok
yang berbeda, kami menyesuaikan tingkat usia dengan menggunakan metode
standarisasi langsung.
Hasil dan Pembahasan

Tabel 1 menjelaskan Prevalensi penyakit batu empedu berdasarkan usia pada pria.
Pada tabel diatas juga dikelompokkan berdasarkan wilayah geografis: penduduk asli
pesisir, Penduduk PendatangSierra yang dikelompokkan berdasarkan waktu migrasi,
dan Asli desa Andes. (n=jumlah orang yang diperiksa untuk penyakit batu empedu)
Hasil dan Pembahasan

Tabel 2 menjelaskan Prevalensi penyakit batu empedu berdasarkan usia pada


wanita. Pada tabel diatas juga dikelompokkan berdasarkan wilayah geografis:
penduduk asli pesisir, Penduduk PendatangSierra yang dikelompokkan berdasarkan
waktu migrasi, dan Asli desa Andes. (n=jumlah orang yang diperiksa untuk penyakit
batu empedu)
Hasil dan Pembahasan

Tabel 3 menjelaskan Analisis faktor risiko penyakit batu empedu di antara individu
dari Las Pampas de San Juan de Mira¯ores, Lima, Peru, 1997. Odds Rasio(OR) setiap
faktor risiko diperoleh dari model regresi multivariat yang berisi semua faktor risiko
yang tercantum dalam tabel
Hasil dan Pembahasan

Penyakit batu empedu lebih sering terjadi pada wanita (16,1 kasus per 100,
95% CI 13,8±18,2) dibandingkan pada pria (10,7 per 100, 95% CI 8,0±13,4).
Wanita memiliki risiko lebih besar terkena penyakit batu empedu, terutama
jika mereka telah menggunakan kontrasepsi oral dan/atau memiliki empat
anak atau lebih. Prevalensi yang disesuaikan dengan usia tidak berbeda
secara signifikan antara penduduk asli pesisir, migran Sierra, dan penduduk
desa Andes. Prevalensi penyakit batu empedu tidak terkait dengan waktu
sejak migrasi atau dengan memiliki orang tua asli Sierra. Setelah disesuaikan
dengan faktor risiko lain, penduduk asli Sierra yang bermigrasi ke pantai
memiliki prevalensi penyakit batu empedu yang lebih rendah daripada
penduduk asli pesisir (rasio odds 0,74, 95% CI 0,58±0,94).
Hasil dan Pembahasan

Keterbatasan penting dari penelitian kami adalah rendahnya tingkat


partisipasi di antara subyek penelitian, terutama laki-laki. Sebagian besar
nonpeserta sedang bekerja saat uji dilakukan dan tidak dapat dihubungi.
Perempuan lebih mungkin untuk berpartisipasi daripada laki-laki. Bias ini
dapat berkontribusi pada peningkatan prevalensi kasar penyakit batu
empedu pada total populasi. Namun, kami meminimalkan bias ini dengan
mengelompokkan data kami berdasarkan jenis kelamin. Efek bias seleksi
dalam penelitian ini adalah meningkatkan prevalensi karena keterwakilan
perempuan yang berlebihan tetapi menurunkan prevalensi karena
keterwakilan kelompok usia yang lebih muda. Meskipun analis pada
penelitian inii sangat berpengalaman namun variabilitas pembaca juga
dapat menyebabkan kesalahan dalam pengukuran.
Kesimpulan

Studi ini menunjukkan bahwa ketinggian


bukanlah faktor risiko positif untuk penyakit
batu empedu dan menegaskan bahwa penyakit
ini umum terjadi di Peru, yang mungkin
disebabkan oleh etnis India Peru.

Anda mungkin juga menyukai