ANALISIS KEBISINGAN
Disusun Oleh:
Puji syukur dihaturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena hanya atas
rahmat dan berkatnya sehingga laporan praktikum analisis kebisingan ini dapat
dibuat dan diselesaikan dengan baik.
Tugas ini disusun sebagai persyaratan mengikuti Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Fisika Lingkungan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Program
Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Selanjutnya terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Eng. Agus Setyawan, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika
Lingkungan atas penjelasan materi yang diberikan.
2. Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa.
3. Teman-teman sekelompok yang saling bekerja sama dalam menyelesaikan
laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini tidak lepas dari berbagai kekurangan,
oleh karena itu penyusun menerima semua kritik dan saran untuk kemajuan.
Penyusun berharap kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Contents
PRAKTIKUM FISIKA LINGKUNGAN........................................................................ 1
Disusun Oleh:...................................................................................................................... 1
PROGRAM STUDI TEKNIK LINNGKUNGAN.......................................................... 1
KATA PENNTAR ................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB 1 ................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 6
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 6
1.4 Manfaat .................................................................................................................... 6
1.5 Pembatasan Masalah ............................................................................................... 7
BAB II ................................................................................................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 8
2.1 Pengertian Bising ................................................................................................ 8
2.2 Sumber Bising ................................................................................................... 10
2.3 Pengaruh Bising ................................................................................................ 11
2.4 Pernyataan Tingkat Kebisingan....................................................................... 12
2.5 Pengukuran Kebisingan .................................................................................... 15
2.5.1 Metode Pengukuran................................................................................ 16
2.5.2 Metode Perhitungan .................................................................................... 17
BAB III ................................................................................................................................ 19
METODOLOGI PENELITIAN................................................................................................ 19
3.1. Alat yang Digunakan ............................................................................................ 19
3.2. Diagram Kerja ....................................................................................................... 19
BAB IV................................................................................................................................ 21
PENGOLAHAN DATA ......................................................................................................... 21
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 26
BAB VI................................................................................................................................ 29
3
PENUTUP ........................................................................................................................... 29
.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 31
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Lebih dari itu, tanpa kita pungkiri juga bahwa sebenarnya pembuatan alat-alat
berteknologi ini tidak selalu berdampak positif , namun juga berdampak negatif,
yang kemungkinan bisa membahayakan manusia.
Penggunaan alat-alat ini dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus
dapat merusak pendengaran manusia, tidak menutup kemungkinan bisa
menyebabkan ketulian.
Bising adalah bunyi atau suara yang yang tidak di kehendaki oleh pendengaran
yang dapat menurunkan daya dengar seseorang. Kebisingan juga dapat kita artikan
sebagai bunyi yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
di tempat kerja.
Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di
tempat kerja. Seiring dengan proses industrialisasi yang disertai dengan kemajuan
teknologi dan pertumbuhan ekonomi, kebisingan tidak bisa dipisahkan dari
perkembangan teknologi dan kemajuan industrialisasi.
Dari hasil penelitian diperoleh bukti bahwa intensitas bunyi yang dikategorikan
bising dan yang mempengaruhi kesehatan (pendengaran) adalah di atas 60 dB. Oleh
5
sebab itu, para karyawan yang bekerja di pabrik dengan intensitas bunyi mesin di
atas 60 dB, maka harus dilengkapi dengan alat pelindung (penyumbat) telinga, guna
mencegah gangguan-gangguan pedengaran.
1.3 Tujuan
Mengetahui tingkat kebisingan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro
1.4 Manfaat
1.4.1 Mengenal aplikasi alat Sound Level Meter
6
1.5 Pembatasan Masalah
Pengukuran kebisingan dilakukan di areal Rumah Sakit Nasional Diponegoro,
Universtas Diponegoro, Tembalang, Semarang.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
udara. Kebisingan merupakan terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki
termasuk bunyi yang tidak beraturan dan bunyi yang dikeluarkan oleh
transportasi dan industri, sehingga dalam jangka waktu yang panjang akan
dapat mengganggu dan membahayakan konsentrasi kerja, merusak
pendengaran (kesehatan) dan mengurangi efektifitas kerja. (Wilson, Charles
E. 1989. Noise Control : Measurement, Analysis and Control of Sound and
Vibration. New York, USA: Harper & Row Publisher, Inc.)
e. Irwandi
Bising adalah suara atau bunyi yang mengganggu atau tidak dikehendaki.
Secara audiologi, bising adalah campuran bunyi nada murni dengan
berbagai frekuensi. (Irwandi R., 2007, Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit
Terkait Kerja, Dalam: http://libraryusu.ac.id/download/ft/07002746.pdf,
Dikutip tanggal 16 Maret 2018.)
f. (KepMenLH No.48 tahun 1996)
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan
dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
g. (KepMenNAKER No.51 Tahun 1999).
Semua suara tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses
produksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan pendengaran.
h. Hani AR.
Bising diartikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki yang bersumber dari
aktivitas alam seperti bicara dan aktivitas buatan manusia seperti
penggunaan mesin. Kebisingan mempengaruhi kita baik secara fisiologis
maupun psikologis. Terkadang kebisingan yang ada di sekitar kita
merupakan gangguan yang bisaa, akan tetapi kebisingan yang keras dan
berlangsung secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
(Hani, AR 2010. Fisika Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.)
9
i. Bising adalah suara yang mengganggu atau tidak dikehendaki yang
merupakan aktivitas alam (bicara, pidato) dan buatan manusia (bunyi
mesin) (Tjan et al, 2013).
j. Babba.
Kebisingan merupakan salah satu sumber bahaya dari faktor fisika yang
sering dijumpai di tempat kerja (Babba. 2007. Hubungan Intensitas
Kebisingan di Tempat Kerja dengan Peningkatan Tekanan Darah. Tesis.
Semarang: Universitas Diponegoro.)
k. WHS
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang bersifat
mengganggu pendengaran dan dapat menurunkan daya dengar seseorang
yang terpapar (WHS, 1993).
10
Sedangkan menurut suma’mur (1995) sumber bising dapat diklasifikasikan
dalam 2 kelompok, yaitu :
a. Bising interior, berasal dari manusia, alat rumah tangga, atau mesin-
mesin gedung, misalnya radio, televisi, bantingan pintu, kipas angin,
komputer, pembuka kaleng, pengkilap lantai, dan pengkondisi udara.
b. Bising eksterior, berasal dari kendaraan, mesin-mesin diesel,
transportasi.
Dari kedua sumber bising tersebut di atas, tingkat bising yang sangat
tinggi diproduksi dalam beberapa bangunan industri oleh proses pabrik
atau produksi. Tingkat bunyi sumber-sumber bising tertentu, yang diukur
dengan meter tingkat bunyi. Tingkat bising rata-rata yang biasa dapat
dilihat pada Tabel 1.
11
Menurut Habsari (2003),pengaruh kebisingan terhadap tenaga kerja adalah
sebagai berikut :
a. Menurunkan kenyaman dalam bekerja.
Tidak semua tenaga kerja terganggu akan kebisingan yang ada. Ini
disebabkan mereka sudah sangat terbiasa oleh kondisi yang ada dalam
jangka waktu yang cukup lama.
b. Mengganggu komunikasi/percakapan antar pekerja.
Kesalahan informasi yang disampaikan, terutama bagi pekerja baru dapat
berakibat fatal.
Mengurangi konsentrasi.
Menurunkan daya dengar, baik yang bersifat sementara atau permanen.
Tuli akibat kebisingan (Noise Induce Hearing Loss = NIHL).
12
- Zona A : Intensitas 35 – 45 dB. Zona yang diperuntukkan bagi
tempat penelitian, RS, tempat perawatan kesehatan/sosial &
sejenisnya.
- Zona B : Intensitas 45 – 55 dB. Zona yang diperuntukkan bagi
perumahan, tempat Pendidikan dan rekreasi.
- Zona C : Intensitas 50 – 60 dB. Zona yang diperuntukkan bagi
perkantoran, Perdagangan dan pasar.
- Zona D : Intensitas 60 – 70 dB. Zona yang diperuntukkan bagi
industri, pabrik, stasiun KA, terminal bis dan sejenisnya.
Zona Kebisingan menurut IATA (International Air Transportation
Association)
- Zona A: intensitas > 150 dB → daerah berbahaya dan harus
dihindari
- Zona B: intensitas 135-150 dB → individu yang terpapar perlu
memakai pelindung telinga (earmuff dan earplug)
- Zona C: 115-135 dB → perlu memakai earmuff
- Zona D: 100-115 dB → perlu memakai earplug
c. Standar Tingkat Kebisingan di Indonesia
Setelah pengukuran kebisingan dilakukan, maka perlu dianalisis
apakah kebisingan tersebut dapat diterima oleh telinga. Berikut ini
standar atau kriteria kebisingan yang ditetapkan oleh berbagai pihak.
13
40 jam seminggu” “NAB untuk kebisingan di tempat kerja
ditetapkan 85 dB (A)”.
2. Nilai Ambang Kebisingan menggunakan acuan Keputusan
Menteri tenaga Kerja Nomor : KEP-51/MEN/1999
3. Standard Kebisingan Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.718/Men/Kes/Per/XI/1987, tentang
kebisingan yang berhubungan dengan kesehatan
d. Tingkat Kebisingan Statistik
- L1 diambil pada jam 07.00 mewakili jam 06.00 - 09.00
- L2 diambil pada jam 10.00 mewakili jam 09.00 - 12.00
- L3 diambil pada jam 13.00 mewakili jam 12.00 - 15.00
- L4 diambil pada jam 16.00 mewakili jam 15.00 – 18.00
- L5 diambil pada jam 19.00 mewakili jam 18.00 - 22.00
- L6 diambil pada jam 22.00 mewakili jam 22.00 - 24.00
- L7 diambil pada jam 01.00 mewakili jam 24.00 - 03.00
- L8 diambil pada jam 04.00 mewakili jam 03.00 - 06.00
e. Tingkat Kebisingan Ekivalen
Model yang dipergunakan untuk menyatakan tingkat kebisingan
rerata dalam interval waktu tertentu. Salah satu perhitungan tingkat
tekanan bunyi adalah tingkat tekanan bunyi ekuivalen dimana nilai
tertentu bunyi yang fluktuatif selama waktu tertentu setara dengan
tingkat bunyi yang steady state pada selang waktu yang sama.
Tingkat tekanan bunyi rata-rata terhadap waktu ( Leq ) dapat
ditentukan melalui persamaan :
Li
1
Leq 10 log ( ti 10 )
10
dBA
T
Deviasi standar dari Tingkat Li kebisingan ekuivalen adalah :
atau Leq 10 log ( Pi 10 ) 10
1
N 2
Pi L2i ( Pi Li ) 2
i 1
ti = Lamanya waktu dengan Tingkat Kebisingan Li
T = ∑ ti = t1 + t2 + t3 + ……….
Pi = ti/T = fraksi waktu
14
f. Tingkat Kebisingan Siang Malam
Model yang dipergunakan untuk menyatakan tingkat kebisingan
lingkungan.
- Interval Siang : 16 jam (06.00 – 22.00)
- Interval Malam : 8 jam (22.00 – 06.00
Persamaannya adalah sebagai berikut :
L LM 5
1 S
15
SLM juga berfungsi untuk mengukur kebisingan antara 30 – 130
dB dalam satuan dBA dari frekuensi antara 20 – 20.000 Hz. Sound Level
Meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat beroa
frekuensi/berat suara yang akan ditampilkan pada dB-SPL. 0.0 dB-SPL
adalah ambang pendengaran, dan sama dengan 20uPa (micropascal). Dalam
rangka untuk menjamin kerataan SLM ada toleransi tambahan yang
ditentukan untuk berbagai frekuensi dan mikrofon juga.(Haekal dan Delvi,
2015)
SLM Kelas-1 dan Kelas-2 yang paling banyak digunakan okeh acousticians,
professional sound system, desainer industry / rpdusan dan peneliti dia
akademisi dan pemerintah. Pengukuran yang dilakukan dengan tingkat
akurasi ini umumnya diterima sebagai bukti dalam penyelesaoan sengketa
hokum. Sedangkan SLM Kelas-3 dibatasi untuk noise survey meters dan
dosimeter. (Haekal dan Delvi, 2015)
16
dilakukan selama aktifitas 24 jam (LSM) dengan cara pada siang hari
tingkat aktifitas yang paling tinggi selama 12 jam (LS) pada selang
waktu 06.00 – 18.00 dan aktivitas dalam hari selama 12 jam (LM) pada
selang 18.00 - 06.00. Setiap pengukuran harus dapat mewakili selang
waktu tertentu dengan menetapkan paling sedikit 4 waktu pengukuran
pada siang hari dan pada malam hari paling sedikit 4 waktu pengukuran,
sebagai contoh:
L1 diambil pada jam 07.00 mewakili jam 06.00 - 09.00
L2 diambil pada jam 10.00 mewakili jam 09.00 - 12.00
L3 diambil pada jam 13.00 mewakili jam 12.00 - 15.00
L4 diambil pada jam 16.00 mewakili jam 15.00 – 18.00
L5 diambil pada jam 19.00 mewakili jam 18.00 - 22.00
L6 diambil pada jam 22.00 mewakili jam 22.00 - 24.00
L7 diambil pada jam 01.00 mewakili jam 24.00 - 03.00
L8 diambil pada jam 04.00 mewakili jam 03.00 - 06.00
17
Tabel Lampiran SK Menteri Negara
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
MULAI
SELESAI
19
1.3 Diagram skematik Sound Level Meter
20
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
Pada interval :
06.00-09.00, data diambil pada pukul 08.00 (L1)
09.00-11.00, data diambil pada pukul 09.30 (L2)
14.00-17.00, data diambil pada pukul 15.00 (L3)
17.00-22.00, data diambil pada pukul 19.30 (L4)
22.00-24.00, data diambil pada pukul 23.30 (L5)
24.00-03.00, data diambil pada pukul 00.00 (L6)
03.00-06.00, data diambil pada pukul 04.30 (L7)
L1
2 74 53,6 50,3 49,9 50,7 51,4 53,9 63 56,5 51,5 53,6 60,8 669,2
3 76,4 64 53,1 50,8 50,8 50,3 49,8 49,9 49,2 49,4 50 50,8 644,5
4 56,2 60 53,3 68,3 55,5 61,4 56,3 51,5 51,2 54,1 66,2 59,6 693,6
5 55,5 56,1 51,6 51,1 50,4 53,4 62 60,2 53,5 56,9 67,6 55,9 674,2
6 52,8 52,4 65,7 56,2 51,7 51,6 51,9 55 52,3 54,8 64,4 55,8 664,6
7 55,6 65,9 57,9 52,8 50,7 49,6 50,5 66,6 66 55,7 52,1 50,2 673,6
8 49,7 49,1 49,3 50,6 55,1 52,1 54,5 63,9 51 51,6 77,9 54,4 659,2
9 49,8 50,2 56,7 61,4 56 54,6 56,9 49,7 50,7 52,5 54,2 55,2 647,9
10 50,8 58,2 61,2 55 72,4 61,8 51,4 58,8 52 51,3 51 53,8 677,7
Rerata 55,23
21
L2
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Total
Menit ke-
1 48,8 49,9 48 47,7 48 47,2 46,8 46,6 46,8 49,1 50,4 61,6 590,9
2 56,3 51,9 51,3 61,1 59,8 60,3 52 61 60,7 56 51,1 60,4 681,9
3 56,2 51,4 48,2 47,6 47,8 50,3 51,3 49,9 48,9 48,4 50,5 62,9 613,4
4 57,2 53 49,3 47,6 50,4 59,3 51,1 53,7 53,9 53,9 68,9 52,5 650,8
5 49,1 49,2 49,1 56,9 55,5 49,3 49,5 55 54,2 48,3 48,2 48,9 613,2
6 57,3 53 47,3 46,6 49,6 47,8 51,6 62,2 57,8 61,9 58,2 50,3 643,6
7 48,3 48,2 54,9 58,2 51,1 49,5 52,7 63,2 62,9 56,8 52 50,4 648,2
8 48,2 47,4 48 57,9 55,5 51,6 55,6 68,6 57,9 62,4 54,2 57,1 664,4
9 68,7 59,3 47,7 47,8 47,6 47,7 48,3 48,5 47,7 48,4 51,4 69,5 632,6
10 51,9 48,8 49,8 49,3 53,9 54 76,4 60,7 50,6 49,3 48,1 49,6 642,4
Rerata 53,18
L3
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Total
Menit ke-
1 52,3 48,6 56,3 51,9 55,4 52,1 49,1 53,7 55 56 54,2 50,4 635
2 53,1 49,2 52,3 49,3 56,7 52,5 55,2 56,4 58,1 57 47,6 48,9 636,3
3 51,4 51,1 58,2 56,9 50,4 60,2 51,4 51,1 47 54,3 55,2 46,2 633,4
4 56,9 52 56,3 50,4 60 76,4 50,4 47,4 58,2 51,1 58,3 52 669,4
5 56,9 56,3 57,1 66,6 51,1 56,3 69,5 52 56,9 54,3 50,4 49,3 676,7
6 50,4 50,4 69,5 51,4 52 69,3 51,4 60,7 60,2 52 62,6 76,4 706,3
7 51,1 76,4 49,3 58,2 67,3 65,3 68,7 61,9 69,5 67,3 48,2 46,9 730,1
8 52 47,4 48,2 68,7 56,9 69,5 67,3 49,3 46,9 60,8 47,8 58,2 673
9 49,3 50,4 47,8 49,3 51,4 47,8 57 59,6 56,3 47,4 50,4 51,1 617,8
22
10 51,4 51,1 60,2 47 58,2 50,4 52 76,4 56,9 64,2 49,3 51,4 668,5
Rerata 55,39
L4
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Total
Menit ke-
1
50,8 49,1 49,8 51,3 49,6 47,6 49,2 48,4 59,7 53,3 49,8 51,4 610
2 49,6 47,5 48,8 46,4 45,3 46,7 46,2 49,4 46,9 47,3 46,8 47,3 568,2
3 48,6 58,5 62,7 55,7 49,9 53 63,6 72,4 58,9 62 65,7 51,5 702,5
4 55 52 57,3 45,7 49,3 48,3 47,6 49,2 58,8 55,1 48,8 52,4 619,5
5 61,3 62,1 59,8 53,6 46,2 51,5 47 48,2 50,1 54,3 54,3 49,1 637,5
6 47,8 55,5 49,2 46,3 55,2 55,9 57,4 60,1 57 60,6 53,5 57,3 655,8
7 63,1 75,5 59,6 64,1 59 58,2 53,5 56,8 56,5 58,5 57,5 51,4 713,7
8 55,6 66,2 52,7 49,8 61,1 74,1 60,5 56,6 52,6 52,6 61,6 60,6 704
9 63,2 55,9 56,3 67,3 63,8 50,6 56,6 55,4 50 53,4 54 66,2 692,7
10 66,2 75,8 60,6 61,1 49,8 56,8 54,3 61,3 62,1 50,1 46,3 46,2 690,6
Rerata 54,95417
L5
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Total
Menit ke-
1
46,9 47,7 45,7 47,8 46,8 47,7 49,9 48,2 46,2 49,2 47,8 46,9 570,8
2 49,9 52,4 47,7 48,5 49,5 49,2 47,1 49 45,7 46 48 47,7 580,7
3 48,2 47,1 45,3 46,8 49,2 46,2 46,2 48,2 48 46,2 46,8 49,5 567,7
4 49,3 46,2 49 50,5 45,7 47,1 48,5 56,3 49 47,8 47,1 48,5 585
23
5 46,8 49,5 48,2 46,9 46,2 47,7 45,7 46,2 46,9 46,8 46,2 49,9 567
6 47,8 49 48,5 47,8 48,5 48,2 50,5 46,1 48,5 49 56,3 46,1 586,3
7 49,2 47,1 45,7 48 49,9 45,2 47,8 46,2 49,5 50,5 46,2 47,8 573,1
8 46,7 46,2 46,8 49 49,2 47,7 48 50,5 49,2 46,2 48 48,2 575,7
9 48,2 50,5 48,5 49,2 45,7 47,1 45,7 48,5 47,1 49 47,7 49,5 576,7
10 46,9 49,9 47,7 46,2 47,8 47,7 46,8 45,7 47,8 48,2 49,9 46,9 571,5
Rerata 47,95
L6
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Total
Menit ke-
1 46,9 49,5 49,2 45,7 51,1 47,1 49,3 45,7 51,1 47,1 49,5 51,1 583,3
2 49,8 49,3 49,1 49,9 56,3 53,6 49,2 47,6 45,7 52,1 52,4 49,9 604,9
3 45,7 51,1 48 52,4 49,2 45,7 46,1 56,3 46,2 49,3 49,2 45,7 584,9
4 56,3 46,2 49,8 49,2 47,6 49,3 49,9 50,1 49,2 47,6 49,5 47,6 592,3
5 46,2 49,5 45,7 49,5 49,9 46,9 46,2 45,7 46,1 52,1 50,1 47,1 575
6 51,1 49,3 49,1 46,1 49,8 49,8 45,7 52,4 48 46,2 51,1 49,8 588,4
7 46,1 47,1 52,1 45,7 46,1 49,2 49,8 46,2 49,5 49,1 49,1 56,3 586,3
8 45,7 50,1 49,2 45,2 52,4 49,3 47,1 49,2 53,6 46,1 45,7 49,3 582,9
9 49,9 48 46,2 49,8 46,9 47,6 49,5 46,2 50,1 49,5 49,9 46,1 579,7
10 46,9 47,1 49,3 45,7 49,1 48 45,7 56,3 51,1 45,7 49,5 46,9 581,3
Rerata 48,83
24
L7
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Total
Menit ke-
1
46,1 47,3 50,3 49 47,3 47,9 48 47,3 49,4 51,4 48,6 49,5 536
2 47,5 51,7 48,2 50,2 51,7 52,4 47,1 50,7 52,4 50,9 49 47,5 599,3
3 50,7 49,5 50,9 51,1 49,6 48,2 49,7 46,9 51,7 49,6 49,3 49,5 596,7
4 50,3 47,1 47,9 47,3 51,4 47,3 49,5 47,5 49,8 47,3 51,1 50,3 586,8
5 47,3 51,4 47,5 50,3 47,5 49,5 51,7 52,4 50,9 49,2 49 47,1 593,8
6 49,6 50,7 47,7 48,6 46,9 49,7 50,3 51,1 49,6 49,8 47,7 49,2 590,9
7
50,3 46,1 49,5 48,2 51,7 49,3 49,7 47,1 48 48,2 51,7 52,4 592,2
8 47,7 50,7 48 49,5 51,8 50,3 52,4 49,1 50,7 50,9 51,1 49,5 601,7
9 50,9 51,4 47,5 50,7 51,1 49,7 52,5 48,2 49,5 51,7 47,5 50,3 601
10 50,3 50,7 47,3 48 52,4 50,3 46,1 49,5 47,1 46,9 47,7 49,3 585,6
Rerata 49,03
𝐿𝑆 10 𝐿𝑜𝑔
1
(𝑇1 . 100,1.𝑙1 +. . +𝑇4. 100,1.𝐿4) dB (A)
16
= 48,60
𝐿𝑀 1
10 𝐿𝑜𝑔 8
(𝑇5 . 100,1.𝑙5 +. . +𝑇7. 100,1.𝐿7) dB (A)
= 32,90
𝐿𝑆𝑀 1 1 1
10 𝐿𝑜𝑔 ( . 100,1.𝑙𝑆
24 16
+ 8 . 100,1.(𝐿𝑀+5)) dB (A)
Jadi, Perhitungan kebisingan saat siang adalah 54,63 dBA. Perhitungan kebisingan saat
malam adalah 48,60 dBA. Dan perhitungan kebisingan siang dan malam adalah 32,90
dBA.
25
BAB V
PEMBAHASAN
26
Dari pengambilan data yang telah dilakukan, kami menyimpulkan bahwa
terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kebisingan. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kebisingan antara lain:
1. Kendaraan
Salah satu faktor yang mempengaruhi kebisingan adalah banyaknya
kendaraan yang berlalu lalang. Data yang diambil di kebisingan sangat
variatif, dikarenakan pengambilan data berlokasi dekat jalan raya sehingga
data yang diperoleh berubah secara fluktuatif.
2. Aktifitas
Aktifitas di lokasi pengambilan data juga berpengaruh terhadap data yang
diperoleh. Pada pengukuran yang telah dilakukan aktifitas yang sangat
mempengaruhi adalah kendaraan yang lewat.
3. Waktu pengukuran
Faktor ini berkaitan dengan teknik pengambilan data. Idealnya waktu
pengambilan data harus bisa mewakili dari interval yang telah ditentukan,
yaitu interval 10 menit untuk interval 3 jam,
Sebaiknya waktu yang digunakan adalah 1:6 dari waktu yang dibutuhkan,
sehinga waktu yang paling efesien.
27
mutakhir tidak lagi banyak menimbulkan kebisingan. Suara yang
ditimbulkan juga sudah tidak lagi mengganggu dan membahayakan
lingkungan.
2. Penempatan penghalang pada jalan transmisi
Usaha ini dilakukan dengan jalan mengadakan isolasi ruangan atau alat-
alat penyebab kebisingan dengan jalan menempatkan bahan-bahan yang
mampu menyerap suara sehingga suaara-suara yang keluar tidak lagi
merupakan gangguan bagi lingkungan.
3. Pemakaian sumbat atau tutup telinga
Cara ini terutama dianjurkan kepada orang yang berada di sekitar
sumber kebisingan yang tidak dapat dikendalikan, seperti ledakan. Alat
penyumbat telinga ini bisa mengurangi intensitas kebisingan kurang
lebih 24 dB. Selain itu, bagi orang yang bekerja di ruangan dengan
kebisingan di atas 100 dB diharuskan memakai tutup telinga.
28
BAB VI
PENUTUP
.1. Kesimpulan
Pada pengukuran kebisingan di daerah Rumah Sakit Nasional
Diponegoro ini didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Kebisingan di daerah Rumah Sakit Nasional Diponegoro masih dalam
batas wajar sesuai batas kebisingan menurut SK Menteri Lingkungan
Hidup No. 48 Tahun 1996.
2. Sound Level Meter yang digunakan merupakan aplikasi smartphone yang
digunakan sebagai alat pengukur intensitas bunyi. Alat ini memiliki
prinsip kerja yaitu dengan menangkap getaran yang memiliki perubahan
tekanan (di udara, air atau media lain). Ketika menyalakan tombol ‘play’
pada Sound Level Meter maka otomatis alat akan bekerja dan angka
digital akan menunjukkan besar intensitas bunyi yang didapat.
3. Cara pengukuran kebisingan yaitu dengan mendapatkan data intensitas
bunyi secara berulang dengan interval 5 detik selama 10 menit dan dalam
kurun waktu yang telah ditetapkan.
4. Kebisingan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro mayoritas dihasilkan
dari kendaraan bermotor
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebisingan di daerah Rumah Sakit
Nasional Diponegoro yaitu aktivitas manusia dan kendaraan, serta
kurangnya vegetasi di sekitar area daerah Rumah Sakit Nasional
Diponegoro
6.2. Saran
1. Dalam melakukan pengukuran kebisingan sebaiknya memilih lokasi
yang cukup strategis. Praktikan membaca materi dan prosedur kerja
praktikum pengukuran kebisingan yang bersumber dari terlebih dahulu
sebelum praktikum.
29
2. Praktikan lebih teliti dan tepat waktu ketika membaca skala Sound Level
Meter
3. Pada saat melakukan percobaan, sebaiknya praktikan berkonsentrasi
penuh dalam pengambilan data sehingga data yang diteliti lebih valid.
4. Saat melakukan analisis data, diharapkan praktikan lebih teliti lagi agar
tidak terjadi kesalahan yang berkelanjutan.
.
30
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Prosedur Pengukuran Tingkat Kebisingan. 16 Maret 2019.
http://www.indonesian-publichealth.com/prosedur-pengukuran-tingkat-
kebisingan/
31