Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji Syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dalam membeikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ilmu social dasar
mengenai “Warga Negara dan Negara”.

Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Warga Negara dan
Negara”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.Kami berharap
semoga makalah ini bisa menambah wawasan serta pengalaman pembaca.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman dan pemahaman yang
kami miliki masih kurang.Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Padang, Februari 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Warga Negara adalah penduduk sebuah Negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai warga
Negara dari Negara itu (KBBI)
Warga Negara adalah warga suatu Negara yang diterapkan berdasarkan peraturan perundang-
rundangan (UU No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia pasal 1:1)

Teori asal usul terbentuknya sesuatu yang dinamakan negara secara umum
mengatakan,karena manusia pada hakikatnya tidak bisa hidup sendiri ,manusia selalu
membutuhkan orang lain dalam hidupnya ,dan karena kebutuhan dan keinginan manusia
beraneka macam,keadaan ini semua memaksa manusia untuk saling bekerja sama,saling
membantu dan saling menghormati dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka. Agar
kehidupan bersama dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan,maka perlu adanya tata.
Tata disini bermaksud mengatur bagaimana manusia harus berinteraksi satu sama
lain,bagaimana antar golongan yang satu dengan golongan yang lain,bagaimana antar
manusia secara pribadi dengan golongan ,sehingga timbul tata tertib dalam kehidupan
bersama.

1.2. Rumusan Masalah


Apa itu warga Negara ?
Apa itu Negara ?

1.3. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui dan mengerti apa itu warga
Negara dan apa itu Negara.
BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengertian Warga Negara

Warga Negara adalah penduduk sebuah Negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai warga Negara dari
Negara itu (KBBI)

Warga Negara adalah warga suatu Negara yang diterapkan berdasarkan peraturan perundang-
rundangan (UU No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia pasal 1:1)

2. Hubungan warga negara dan negara

a. pasif  patuh terhadap peraturan/UU

b. aktif partisipasi kehidupan bernegara keputusan public

c. negative tolak campur tangan Negara keputusan pribadi

d. positif meminta pelayanan Negara kebutuhan hidup

3. Penentuan warga negara

1. Garis keturunan (ius sanguinis, law of the blood)

Kewarganegaran dari orang tua yang menurunkannya menentukan kewarganegaraan


seseorang, betapun ia dilahirkan di luaar negaranya.

2. Tempat kelahiran (ius soli, law of the soil)

Kewarganegaraan seseorang ditentukan dimana ia dilahirkan.

Misalnya: Si Aberaal dari Negara Indonesia melahirkan anaknya di Negara yang menerapkan
system ius soli, maka sekalipun ia anak dari kedua orangtua yang berkewarganegaraan
Indonesia tetapi anak tersebut tetap diakui sebagai warga Negara dari Negara dimana ia
dilahirkan.

3. Naturalisasi
Seseorang berkewarganegaraan asing dapat mengajukan permohonan untuk menjadi warga
Negara dari suatu Negara tertentu setelah dapat melengkapi beberapa syarat tertentu.

Adapu aturan yang berhubungan dengan syarat-syarat dan prosedur yang harus dipenuhi oleh
seseorang yang mengajukan naturalisasi antara satu Negara dengan Negara lainnya tidaklah
sama.

4. Problema kewarganegaraan

1. Bipatride (dwi kewarganegaraan )


timbul apabila peraturan dari dua neagar terkait seseorang dianggap sebagai warga
Negara ke-2 negara tersebut.
Misalnya:
Negara A menganut asas ius-sanguinis. Si C dan D sama-sama dari Negara A. C dan D
menikah dan berdomisili di Negara B yang menganut asas ius-soli. Kemudian lahirlah E,
anak dari C dan D. Menurut Negara A, E adalah warga negaranya karena mengikuti
warga Negara orangtuanya. Sedangkan menurut Negara B, E adalah warga negaranya
karena mengikuti tempat kelahirannya. Sehingga E mempunyai status Bipatride (dwi
kewarganegaraan)
2. Apatride (tanpa kewarganegaraan)
Timbul apabila menurut peraturan dari dua Negara terkait seseorang tidak diakui sebagai
warga Negara manapun.
Misalnya:
Negara A menganut asas ius-soli. C dan D warga Negara A. Kemudian C dan D menikah
dan berdomisili di Negara B yang menganut asas iu-sanguinis. Lahirlah E anak dari C
dan D di Negara B. Menurut Negara B, E tidak diakui sebagai warga Negara karenanya
karena orangtuanya bukan warga negaraB. Menurut Negara A, E tidak diakui sebagai
warga negaranya karena tidak lahir di Negara A. Sehingga E mempunyai status Apatride
(tanpa kewarganegaraan)

5. Penentuan Kewarganegaraan Republik Indonesia

-diatur dalam UU No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia


Syarat menjadi warga Negara Indonesia

a. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI


b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu WNA atau
sebaliknya
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum Negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut
e. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah, dan ayahnya seorang WNI
f. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNI
g. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang
ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan seblum anak tersebut berusia 18
tahun atau belum kawin
h. Anak yang lahir di wilayah Negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya
i. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah Negara Republik Indonesia selama ayah
dan ibuny tidak diketahui
j. Anak yang lahir di wilayah Negara republic Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya
k. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
karena ketentuan dari Negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan pada anak yang bersangkutan
l. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

6. Proses Perkembangan Hak-Hak Warga Negara

1. Magna Charta (Inggris, tahun 1215) isinya:

a. Pajak tidak dapat dipungut tanpa seizin dewa penasehat raja


b. Siapapun (kecuali budak) tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa, disita miliknya
tanpa alasan menurut hukum.

2. Perjanjian Westphelen (lahir tahun 1648, setelah perang 30 tahun di Jerman berakhir)
yang isinya dimana rakyat mendapatkan haknya bebas memeluk agamanya yang disukai.

3. Declaration of Rights (lahir di Inggris dan setelah disahkan oleh parlemen menjadi Bill of
Rights pada tahun 1689) isinya:

a. Membuat undang-undang dan pajak harus seizin parlemen

b. Parlemen mempunyai hak bebas berbicara dan berhak mengubah putusan raja

4. Declaration of Independence (pernyataan kemerdekaan USA pada tanggal 4 Juli 1776)


isinya ”…bahwa manusia dianugerahi oleh Penciptanya dengan kebebasan dan hak-hak
tertentu yang tidak bisa dicabut bahwa diantaranya itu ialah hak hidup, hak akan
kemerdekaan dan hak mengejar kebahagiaan”.

5. La Declaration des droits de l’homme et du citoyen/pernyataan hak-hak manusia dan


rakyat (lahir dalam revolusi Perancis yang hendak menumbangkan kekuasaan absolut
raja-raja yang dicetuskan pada tanggal 27 Agustus 1789) isinya:

a. Manusia dilahirkan bebas dan mempubyai hak yang sama.

b. … Hak-hak ini ialah hak kemerdekaan, hak milik, keamanan dan hak menentang
penindasan

c. Rakyat adalah sumber dari segala kedaulatan

d. … merdeka ialah bertindak sesukanya asal tidak merugikan orang lain

6. Manifes Komunis (ciptaan Karl Marx, diumumkan pada tahun 1848. Sebenarnya Karl
Marx menitik beratkan perhatiannya pada bidang ekonomi)

Manife Komunis adalah suatu pernyataan kaum tertindas oleh kapitalis, menrut haknya
untuk bebas dari penghisapan kaum kapitalis.
Bagi falsafah hidup Pancasila, Manifes Komunis tidak mengandung Ketuhan Yang Maha
Esa.

7. isinya:

a. Freedom of Speech and expression (bebeas berbicara/berpendapat)

b. Freedom of religion (bebas memeluk agama)

c. Freedom of fear (bebas dari rasa takut)

d. Freedom of want (bebas berkemauan)

8. Universal Declaration of Human Rights, ”Pernyataan Sejagat Hak-Hak Manusia” dari


PBB pada 10 Desember 1948 yang terdiri dari 30 pasal yang diantaranya:

a. Manusia dilahirkan merdeka sama dalam martabat dan hak-haknya

b. Setiap orang berhak untuk hidup, akan kemerdekaan dan keamanan dirinya

c. Tak seorangpun boleh dihukum, dianiaya secara kejam

7. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945

a. Hak-Hak Dasar Warga Negara Indonesia


-hak politik: pasal 1 (2), pasal 2, pasal 3, pasal 19, 20, 22 dan pasal 28
Misalnya: berhak menjadi anggota suatu partai, berhak dipilih dan memilih untuk
perwakilan, hak untuk mengajukan permohonan (petisi) kepada pemerintah.
-hak ekonomi: pasal 23 dan 27
Misalnya: berhak mengumpumpulkan harta benda dengan jalan halal dan tidak boleh
digunakan untuk maksud-maksud jahat, berhak memindahkan hak miliknya kepada orang
atau pihak lain, berhak mendapatkan ganti rugi, berhak memiliki hak cipta atas karangan-
karangan atau barang hasil pemikirannya, berhak melamar menduduki suatu dinas resmi,
penguasa boleh berserikat untuk menambah produksi, tetapi bukan untuk monopoli.
-hak sosial: [asal 33 dan 34
Misalnya: hak kemerdekaan pribadi, tidak ada larangan bepergian, berhak mengatur
hidup di rumah tangga sendiri, berhak mendapat perlakluan hukum yang adil dan cepat,
berhak memeluk agama yang disukai dan menjalankan ibadahnya.
-hak dibidang kebudayaan: pasal 29, 31 dan 32
b. Hak-Hak Asasi yang Dijamin Pemerintah
-kebebasan beragama (memilih dan menjalankan ibadahnya)
-kebebasan pengajaran
-kebebasan pers
-perlindungan orang-orang
-perlindungan rahasia dalam surat-menyurat
-hak berkumpul dan bersidang
-hak petisi
-perlindungan hak milik
-dll
c. Kewajiban Warga Negara Indonesia
-pasal 27 (1)
”Segala warga Negara (bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan) wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecuali”
-pasal 30
”Tiap-tiap warga Negara (berhak dan) wajib ikut serta dalam pembelaan negara”

8.asal usul lahirnya negara


Teori asal usul terbentuknya sesuatu yang dinamakan negara secara umum mengatakan,karena
manusia pada hakikatnya tidak bisa hidup sendiri ,manusia selalu membutuhkan orang lain
dalam hidupnya ,dan karena kebutuhan dan keinginan manusia beraneka macam,keadaan ini
semua memaksa manusia untuk saling bekerja sama,saling membantu dan saling menghormati
dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka.Berangkat dari kerja sama,saling membantu,saling
menghormati antar manusia inilah pada tingkat tertentu lahir kesatuan yang kemudian lahir
masyarakat dan akhirnya timbul apa yang dinamakan negara.

Agar kehidupan bersama dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan,maka perlu adanya tata.
Tata disini bermaksud mengatur bagaimana manusia harus berinteraksi satu sama lain,bagaimana
antar golongan yang satu dengan golongan yang lain,bagaimana antar manusia secara pribadi
dengan golongan ,sehingga timbul tata tertib dalam kehidupan bersama.Untuk menjaga dan
mempertahankan tata tertib itu diperlukan adanya sesuatu kekuasaan.Di samping itu dengan
makin meluasnya kepentingan-kepentingan yang ada biasanya selalu diikuti munculnya berbagai
kesulitan dan hambatan-hambatan,yang ini semua menuntut adanya penyelenggaran keamanan
demi terciptanya kedamaian,kemakmuran dan keadilan dalam hidup bersama.Organisasi inilah
yang disebut negara.Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian
negara ,berikut ini dicuplikan beberapa pengertian dari bebrapa sarjana :

- Harold J.Laski menyatakan,negara adalah sesuatau masyarakat yang diintegraskan


karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih
agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat
itu.sedang masyarakat merupakan kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama
untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama.Masyarakat
merupakan negara kalau cara hidup yang harus ditaati baik oleh individu ataupun oleh
perkumpulan-perkumpulan ditentukan oleh sesuatu wewenang yang bersifat
memaksa dan mengikat.
- Robert M.Mac Iver menyatakan ,negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan
penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdsarkan suatu
sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintahan,yang untuk maksud
tersebut diberi kekuasaan memaksa.
- Max Weber menyatakan,negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik dalam suatu wilayah.
- Roger H.Soltau menyatakan ,negara adalah alat atau wewenang yang mengatur
mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.

Dari beberapa definisi yang terungkap di atas gambaran umum yang dapat dipetik adalah :

-negara merupan integrasi dari kekuasaan

-negara merupakan organisasi pokok kekuasaan

- negara adalah alat masyarakat yang mempunyai kekuasaaan untuk mengatur


hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejalan
kekuasaan dalam masyarakat.

- negara adalah organisasi yang dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasannya
secara sah terhadap semua golongan kekuasann lainyya dan yang dapat menetapkan
tujuan-tujuan daripada kehidupan bersama tersebut.

- negara memiliki kekuaasaan untuk menetapkan cara-cara dan batas-batas sampai sejauh
mana kekuasaan dapat digunakan dalam kehidupan bersama,baik oleh individu dan
golongan maupun negara itu sendiri.
Dengan pokok-pokok pengertian di atas negara dapat megintegrasikan dan membimbing
kegiatan-kegiatan sosial dari setiap warga negaranya ke arah tujuan bersama.

Untuk itu,negara mempunyai tugas :

1. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial,yaitu yang


bertentangan antara satu dengan yang lain supaya tidak menjadi antagonisme yang
membahayakan.
2. Mengorganisir dan mengintegrasikan setiap kegiatan yang dilakukan warga negaranya ke
arah tercapainya tujuan masyarakat secara keseluruhan.Dalam arti negara menetukan
bagaimana kegiatan-kegiatan setiap golongan yang berbeda di dalam masyrakat
disesuaikan satu sama lain dan diarahkan kepada tujuan nasional.

Bertolak dari uraian di atas,negara merupakan organisasi kekuasaan yang ada pada suatu wilayah
tertentu,dengan rakyat tertentu jumlahnya dan memiliki pemerintahan yang berdaulat keluar dan
kedalam.

Wilayah dimaksudkan daerah suatu negara yang mencakup:

- Wilayah darat
- Wilayah laut,dan
- Wilayah udara diatas wilayah darat dan laut yang telah ditetapkan.

Salah satu contoh konsep wawasan nusantara kita yang dituangkan dalam pembukaan
pemerintah pada tanggal 17 februari 1969 yang memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

 Segala sumber daya kekayaan alam yang terdapat dalam landas kontinen Indonesia
,adalah milik eksekutif lembaga negara Republik Indonesia
 Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan garis batas landas kontinen dengan negara
tetangga melalui perundingan
 Jika tidak ada perjanjian garis batas ,maka batas landas kontinen Indonesia adalah suatu
garis yang ditarik ditengah-tengah antar pulau terluar Indonesia dengan titik luar wilayah
negara tetangga.
 Claim diatas tidak memengarui sifat serta status perairan diatas landas kontinen maupun
ruang udara diatasnya.

Rakyat suatu negara umumnya diartikan sejumlah orang atau semua orang yang ada dalam suatu
wilayah negaara.

Warga negara Penduduk

Rakyat

Bukan penduduk Warga negara asing


Keterangan :

- Warga negara dapat terdiri dari penduduk dan bukan penduduk ,contohnya warga
negara Indonesia yang penduduk Indonesia adalah mereka yang berdomisili di
wilayah Indonesia dan meraka yang berada di luar negri yang sifatnya sementara (6
bulan).sementara warga negara Indonesia yang bukan penduduk Indonesia warga
negara Indonesia yang sedang melakukan tugas sebagai dua bangsa diluar negri atau
negara-negara sahabat.
- Warga negara asing dapat terdiri dari penduduk dan bukan penduduk,contohnya
WNA yang penduduk Indonesia adalah WNA yang menjalanai tugas sebagai duta
atau diplomat negara –negara sahabat di Indonesia.Sedangkan warga negara asing
yang bukan penduduk Indonesia adalah warga negara asing yang berada di
Indonesia,yang sifatnya sementara (kurang dari 6 bulan ).misalnya para turis asing
,perbedaan antara warga negara dan warga negara asing berkaitan dengan statusnya
dalam kehidupan suatu bangsa ,membawa konsekuesi yang lahirnya perbedaan hak
dan kewajiban yang mereka miliki masing-masing di hadapan negara dimana mereka
berada.

Pemerintahan yang berdaulat artinya pemerintahan yang memiliki kekuasaan tertinggi


,kekuasaan yang tidak dibawah kekuasaan lain ,dengan pemerintahan yang berdaulat ini ,negara
akan dapat menjalankan fungsinya untuk mewujudkan cita-cita atau tujuan yang telah
digariskan.Untuk itu negara memiliki :

1. Sifat memaksa

Dengan sifat ini dimaksudkan agar semua peraturan perundang-undangan yang berlaku ditaati
oleh setiap warga negara yang ada,sehingga dapat tercipta ketertiban dan ketentraman dalam
hidup bernegara dan dapat tercegah lahirnya tindaan sewenang-wenang dari penguasa.

2. Sifat monopoli

Dengan sifat ini dimaksudkan negara lewat pemerintah sebagai pengemudi yang ada di
dalamnya,dapat menyatakan atau melarang setiap kegiatan yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku .antar lain dapat dicontohkan dengan sifat monopoli ini
,negara dapat menyatakan atau dapat melarang suatu golongan sosial politik tertentu atau aliran
kepercayaan itu dipandang tidak menunjang usaha pencapaian tujuan negara yang telah
ditetapkan atau bahkan kalau dibiarkan hidup menjadi penghalang dalam pencapaian tujuan
negara.

3. Sifat mencakup semua

Dengan sifat ini dimaksudkan negara bukan milik perseorangan,bukan milik golongan
,melainkan milik warga negara secara keseluruhan .Untuk itu semua peraturan perundang-
undangan yang ada berlaku untuk semua warga negara tanpakecuali.hal ini perlu
ditekankan,karena kalau dibiarkan seseoraang atau golongan tertentu berada di luar ruang
lingkup aktivitas negara maka ketertiban ,keamanan,dan kedamaian dalam hidup bersama akan
terganggu bahkan usaha negara untuk menciptakan keadaan masyarakat yang dicita-citakan akan
mengalami kegagalan.

9.Hakikat suatu negara


hakikat adanya suatu negara disini,dimaksudkan sebagai suatu penggambaran tentang sifat suatu
negara.negara sebagai wadah suatu bangsa untuk mencipkan suatu keadaan yang telah ditetapkan
(tujuan bangsa itu ).untuk itu penggambaran hakikat adanya negara biasanya dikaitkan dengan
tujuan bangsa yang ada di dalam suatu negara .seperti telah dipaparkan dengan secara singkat di
muka ,bahwa negara pada hakikatnya merupakan asosiasi manusia yang hidup dan bekerja sama
untuk mewujudkan cita-cita bersama.untuk itu secara singakt dapat dikatakan kabahagiaan dan
keadilan bagi rakyatnya.

Perlu disadari bersama bahwa konsep kesejahteraan ,kebahagiaan,dan keadilan ini tidak bisa dari
sistem nilai yang berlaku dan hidup dimasing-masing negara,karena dalam rangka mewujudkan
tujuan nasionalnya .disamping itu tuhuan negara berkaitan erat dengan filsafat yang hidup di
masing-masing negara .Maka hal ini juga berakibat terjadinya perbedaan sikap pendapat tujuan
negara.

Perbedaan sistem nilai (filsafat) yang berlaku dan hidup di masing-masing negara ,membawa
akibat perbedaan tata laku nbagi setiap warga negara yang ada dimuka bumi.perbedaan sistem
nilai juga berakibat terjadinya perbedaan pandangan mengenai tujuan negara oleh tokoh
kenegaraan.

Contoh :

- Harold J.Laski menyatakan,tujuan negara adalah menyatakan keadaan dimana


rakyatnya dapat mencapai terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal.
- Roger .H soltou menyatakan,Tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya
berkembang serta menyelenggarakannnya daya ciptanya sebebas mungkin.

Dari dua sarjana diatas menunjukan adanaya perbedaan mengenai tujuan negara .Begitu pula
dengan bangsa Indonesia tentunya memiliki tata laku dan tujuan negara yang berbeda dengan
tata laku dan tujuan negara bangsa-bangsa lain di dunia,sebagai suatu bangsa yang mendasarkan
pada satu sistem nilai yaitu pancasila memiliki tujuan negara seperti yang tertunag dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,yang dirumuskaan dengan kalimat :”kemudian daripada
itu untuk membentuuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum,mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan ,perdamaian abadi,dan keadilan sosial,maka disusunlah kemerdekaan itu dalam
suatu undang-undang dasar Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat yang berdasarkan kepada :

Ke-Tuhanan Yang Mahaesa

Kemanusiaan yang adil dan beradab

Persatuan Indonesia

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksaan dalam permusyawaratan


perwakilan serta dengan mewujudkan suatu nilai

Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Saran
Daftar Pustaka

Pengertian warga Negara pada http://www.edukasippkn.com/2015/09/pengertian-warga-negara-


kewarganegaraan.html diakses, 1 februari 2018

Makalah warga Negara dan Negara pada https://galihrema.wordpress.com/ 2016/12/23/makalah-


warga-negara-dan-negara/ diakses, 1 februari 2018

M. Umar Djani Martasuta ”Warga Negara” pada http://file.upi.edu/Direktori


/FIP.JUR._PEND._LUAR_BIASA/195202151983011-
M._UMAR_DJANI_MARTASUTA/A%20Dikwar/1%20Pendidikan
%20Kewarganegaraan/PENGNTAR/WARGAA%20NEGARA.pdf diunduh, 1 februari
2018

Pendidikan Kewarganegaran pada http://elearning.upnjatim.ac.id/


courses/UPN1006/document/BAB_IV_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN.ppt?
cidReq=UPN1006 diunduh, 1 februari 2018

Hartomo dan Arnicun Aziz. 2004. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai