PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian karbohidrat?
2. Bagaimana susunan karbohidrat?
3. Bagaimana klasifikasi dari karbohidrat?
4. Apa fungsi karbohidrat?
5. Apa saja sumber bahan makanan karbohidrat?
6. Bagaimana dampak dari kelebihan atau kekurangan karbohidrat?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian karbohidrat.
2. Dapat memahami susunan dan klasifikasi karbohidrat.
3. Dapat mengetahui fungsi karbohidrat.
4. Dapat mengetahui sumber bahan makanan yang menghasilkan
karbohidrat
5. Dapat mengetahui dampak dari kelebihan atau kekurangan
karbohidrat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat Sederhana
3
1. Monosakarida yang terdiri atas jumlah atom C yang sama
dengan molekul air, yaitu [C6(H2O)6] dan [C5(H2O)5];
2. Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida dimana
untuk tiap 12 atom C ada 11 molekul air [C12(H2O)11];
3. Gula Alkohol merupakan bentuk alkohol dari monosakarida
4. Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh
galaktosa, glukosa, dan fruktosa.
Monosakarida
4
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di
alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari
pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Tubuh hanya dapat
menggunakan glukosan dalam bentuk D. Glukosa murni yang ada di pasar
biasanya diperoleh dari hasil olahan pati. Glukosa memegang peranan sangat
penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati,
sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses
metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam
tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi. Dalam keadaan normal
sistem saraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi.
Glukosa dalam bentuk bebas hanya terdapat dalam jumlah terbatas dalam
bahan makanan. Glukosa dapat dimanfaatkan untuk diet tinggi energi. Tingkat
kemanisan glukosa hanya separuh dari sukrosa, sehingga dapat digunakan
lebih banyak untuk tingkat kemanisan yang sama.
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adlaah gua paling
manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa,
C6H12O6, namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa
merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis.
Gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nektar
bunga, dan juga di dalam sayur. Sepertiga dari gula madu terdiri atas fruktosa.
5
Fruktosa dapat diolah dari pati dan digunakan secara komersial sebagai
pemanis. Minuman ringan banyak menggunakan sirup jagung-tinggi-fruktosa
sebagai bahan pemanis. Di dalam tubuh, fruktosa merupakan hasil pencernaan
sakarosa.
Disakarida
6
Sukrosa, atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara
komersial gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari kedua macam
bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula
merah yang banyak digunakan di Indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau
melalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam
buah, sayuran, dan madu. Bila dicernakan atau dihidrolisis, sukrosa pecah
menjadi satu unit glukosa dan satu unit fruktosa. Pada pembuatan sirup
sebagian sukrosa (gula pasir) akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa, yang
disebut gula invert. Gula invert secara alami terdapat di dalam madu dan
rasanya lebih manis daripada sukrosa.
7
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu
unit glukosa dan satu unit galaktosa. Kadar laktosa pada susu sapi adalah 6,8
gram per 100 ml, sedangkan pada air susu ibu (ASI) 4,8 gram per 100 ml.
Banyak orang, terutama yang berkulit berwarna (termasuk orang Indonesia)
tidak tahan terhadap susu sapi, karena kekurangan enzin laktase yang dibentuk
di dalam dinding usus dan diperlukan untuk pemecahan laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan
terhadap pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorganisme yang
tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung., kejang perut, dan diare.
Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua. Laktosa
adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan
lebih sukar larut daripada disakarida lain.
Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan
dikenal sebagai gula jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas
trehalosa. Trehalosa juga terdapat dalam serangga.
Gula Alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara
sintesis. Ada empat jenis gula alkohol yaitu sorbitol, dulsitol, dan inositol.
8
karies gigi. Oleh karena itu, sorbitol banyak digunakan dalam pembuatan
permen karet.
Oligosakarida
9
Karbohidrat Kompleks
Polisakarida
Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu
sama lain, tergantung jenis tanaman aslanya. Bentuk butiran pati ini berbeda
satu sama lain dengan karakteristik tersendiri dalam hal daya larut, daya
mengentalkan, dan rasa. Amilosa merupakan rantai panjang unit glukosa yang
tidak bercabang, sedangkan amilopektin adalah polimer yang susunannya
bercabang-cabang dengan 15-30 unit glukosa pada tiap cabang. Rantai
glukosa terikat satu sama lain melalui ikatan alfa yang dapat dipecah dalam
proses pencernaan.
10
Amilum
Selulosa
Glikogen
11
Komposisi amilosa dan amilopektin berbeda dalam pati berbagai
bahan makanan. Amilopektin pada umumnya terdapat dalam jumlah lebih
besar. Sebagian besar pati mengandung antara 15% dan 35% amilosa. Pada
beras semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan
amilopektinnya, semakin pulen (lekat) nasi yang diperoleh. Beras ketan
hampir tidak memgandung amilosa (1-2%). dalam butiran pati, rantai-rantai
amilosa dan amilopektin tersusun dalambentuk semi kristal, yang
menyebabkannya tidak larut dalam air, struktur kristal rusak dan rantai
polisakarida akan mengambil posisi acak. Hal inilah yang menyebabkan
mengembang dan memadat (gelatinasi). cabang-cabang dalam struktur
amilopektinlah yang terutama menyebabkannya dapat membentuk gel yang
cukup stabil. Proses pemasakan pati disamping menyebabkan pembentukan
gel juga akan melunakkan dan memecah sel, sehingga memudahkan
pencernaannya. Dalam proses pencernaan semua bentuk pati dihidrolisis
menjadi glukosa. Pada tahap pertengahan akan dihasilkan dekstrin dan
maltosa.
12
digunakan sebagai makanan bayi karena tidak mudah mengalami fermentasi
dan mudah dicernakan.
13
glukosa terikat dalambentuk ikatan beta. Polimer karbohidrat dalambentuk
ikatan beta tidak dapat dicernakan oleh enzim pencernaan manusia. Selulosa
merupakan struktur kristal yang sangat stabil. Selulosa yang berasal dari
makanan nabati akan melewati saluran cerna secara utuh. Selulosa
melunakkan dan memberi bentuk pada feses karena mampu menyerap air,
sehingga membantu gerakan peristaltik usus, dengan demikian membantu
defekasi dan mencegah konstipasi. Hemiselulosa merupakan bagian utama
serat serealia yang terdiri atas polimer bercabang heterogen heksosa, pentosa,
dan asam uronat. Lignin terdiri atas polimer karbohidrat yang relatif pendek
yaitu antara 50-2000 unit. Lignin memberi kekuatan pada struktur tumbuh-
tumbuhan, oleh karena itu merupakan bagian keras dari tumbuh-tumbuhan
sehingga jarang dimakan. Lignin terdapat di dalam tangkai sayuran, bagian
inti di dalamwortel dan biji jambu biji. Lignin sesungguhnya bukan
karbohidrat dan seharusnya tidak dimasukkan dalam serat makanan (Garrow
dan James, 1993).
14
akasia. Gum diekstraksi secara komersial dan digunakan dalam industri
pangan sebagai pengental, emulsifer, dan stabilizer. Mukilase merupakan
struktur kompleks yang mempunyai ciri khas, yaitu memiliki komponen asam
D-galakturonat. Mukilase tedapat di dalam biji-bijian dan akar yang fungsinya
diduga mencegah pengeringan.
1. Sumber Energi
15
2. Pemberi Rasa Manis pada Makanan
3. Penghemat Protein
16
mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada
sisa makanan yang akan dikeluarkan.
Oncom 22,6 g
Sagu 84,7 g
Tahu 1,6 g
17
Tempe 12,7 g
Tapioca 88,2 g
Pisang 23,0 g
Cempedak 28,0 g
1. Penyakit kurang kalori dan protein (KKP) atau protein calori malnutrition
(PCM), protein energy malnutrition (PEM). Penyakit ini terjadi karena
defisiensi energi dan protein , terutama terdapat pada anak anak atau bisa
juga pada orang dewasa.
2. Penyakit kegemukan atau obesitas penyebab nya adalah karena ketidak
seimbangan konsumsi kalori dan kebutuhan ebergi tubuh yaitu konsumsi
yang lebih besar dari kebutuhan. Kelebuhan ini disimpan dalam bentuk
jaringan lemak yang terdapat pada bagian perut , dada, pantat, dan
sebagainya. Obesitas dinyatakan bila berat badan seseorang 15%-20%
diatas berat badan ideal.
3. Penyakit diabetes melitus, penyakit gula, penyakit kecing manis. Penyakit
ini merupakan gangguan metabolik yang bersangkutan dengan karbohidrat
glukosa, yang diakibatkan defisiensi hormon insulin dalam tubuh manusia.
4. Lactose intolerance penyakit ini merupakan gangguan metabolik yang
mengenai disakarida laktosa,yaitu laktosa dapat dicerna dan kadar
laktosan yang cukup tinggi dalam saluran pencernaan menyebabkan
terjadinya diare.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karbohidrat terdiri atas unsur-unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O), yang pada umumnya mempunyai rumus kimia Cn (H2 O)n.
Rumus ini memberi kesan zat carbon yang diikat dengan air (dihidrasi),
sehingga diberi nama karbohidrat.
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan,
yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua
jenis karbohidrat terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana;
karbohidrat kompleks mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana di dalam
satu molekul.
19
3.2 Saran
Sebaiknya konsumsi karbohidrat sesuai dengan kebutuhan hingga
kebutuhan tubuh terpenuhi dengan baik. Karbohidrat yang cukup dapat
menghindari penyakit yang disebabkan oleh kekurangan dan kelebihan
karbohidrat dalam tubuh.
20
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka
Utama.
http://www.edubio.info/2015/06/pengertian-dan-klasifikasi-karbohidrat.html
oleh Panji Tok pada 19 Juni 2015 pukul 06.17 WIB diunduh pada 24 Januari
2018.
Santoso, Soegeng dan Anne Lies Ranti. Kesehatan dan Gizi.Jakarta:PT Rineka Cipta.
21