Anda di halaman 1dari 33

RUAM KULIT

SANYUKI KHOIRUNNISA
22004101025
RUAM KULIT
• Ruam adalah kondisi kulit yang ditandai dengan iritasi, bengkak atau gembung kulit
yang diketahui dengan adanya warna merah, rasa gatal, bersisik, kulit yang mengeras
atau benjolan melepuh pada kulit.
• Ruam tidak digolongkan sebagai diagnosis khusus, namun secara umum menunjukkan
tanda mulai terjadinya perubahan warna dan tekstur kulit secara tidak normal.

Ruam yang timbul pertama kali / tidak


PRIMER dipengaruhi trauma dan manipulasi (garukan atau
gosokan).
RUAM KULIT
Ruam hasil perkembangan lesi primer atau
perubahan pada lesi primer yang disebabkan oleh
SEKUNDER
faktor eksternal seperti garukan, trauma, maupun
infeksi sekunder.
RUAM KULIT
01. PRIMER

PLAK : peninggian di atas


permukaan kulit, permukaanya rata
dan berisi zat padat (biasanya
infiltrat), diameternya 2 cm atau
lebih.

RUAM KULIT
02. PRIMER

URTIKA : edema setempat yang


timbul mendadak dan hilang
perlahan-lahan.
01.

PLAK
1. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit kulit inflamasi kronis yang ditandai dengan plak merah
berbatas tegas tertutup skuama tebal sebagai akibat dari gangguan proliferasi dan
diferensiasi epidermis.

Lesi klasik psoriasis berbentuk plak eritematosa berbatas tegas, meninggi, dengan
permukaan yang dilapisi skuama keperakan.

Ukuran lesi dapat bervariasi mulai dari papul pinpoint hingga plak multipel yang
menutupi sebagian besar tubuh.
Psoriasis
Tanda Auspitz  Ketika skuama diangkat akan
tampak titik perdarahan yang muncul karena
trauma pada kapiler yang dilatasi.

Fenomena Koebner  induksi psoriasis secara


traumatik pada kulit non-lesional. Reaksi Koebner
biasanya muncul 7-14 hari setelah trauma.
Tipe Psoriasis : Tipe Plak atau Psoriasis Vulgaris
 Bentuk psoriasis yang paling banyak
 Plak eritematosa berbatas tegas dengan skuama tebal berwarna keperakan dengan
distribusi lesi simetris, terutama pada bagian ekstensor dari ekstremitas, khususnya
siku dan lutut, sepanjang garis perbatasan kulit kepala, lumbosakral bagian bawah,
pantat, dan area genital.
2. Dermatitis Numularis
• Dermatitis numularis merupakan dermatitis dengan gambaran klinis plak eritematosa,
berbentuk koin, batas tegas, terdapat papul dan vesikel di bagian atasnya.

• Sering disertai rasa gatal sedang sampai berat dan


kadang-kadang rasa panas.
• Daerah predisposisi pada tungkai
bawah,ekstremitas atas (terutama bagian dorsal
tangan) dan badan.
3. Pitiriasis Rosea
Pitiriasis rosea adalah suatu kelainan kulit akut yang diawali dengan timbulnya
makula/plak soliter berwarna merah muda dengan skuama halus (herald patch),
kemudian dalam beberapa hari sampai beberapa minggu timbul lesi serupa dengan
ukuran lebih kecil di badan dan ekstremitas proksimal yang tersusun sesuai lipatan kulit
(christmas tree pattern).
Pitiriasis Rosea – Lesi Primer
Gambaran klinis berupa makula/plak sewarna kulit/merah muda/salmon-
colored/hiperpigmentasi yang berbatas tegas, umumnya berdiameter 2-4 cm dan berbentuk
lonjong atau bulat. Bagian tengah lesi memiliki karakteristik skuama halus.
Pitiriasis Rosea – Lesi Sekunder
Gambaran klinis berupa makula/plak merah muda, multipel, berukuran lebih kecil dari lesi
primer (diameter 0,5-1,5 cm), berbentuk bulat atau lonjong, yang mengikuti Langer lines
sehingga pada punggung membentuk gambaran christmas-tree pattern.
4. Keratosis Seboroik
• Keratosis seboroik (KS) adalah tumor jinak yang biasanya berpigmen yang berasal dari
keratinosit.
• Lesi yang ditemukan berupa plak verukosa, papul, atau nodus menempel pada
kulit dan hiperpigmentasi wama cokelat sampai hitam, dengan skuama di
atasnya.
5. Neurodermatitis Sirkumskripta / Liken Simpleks Kronikus
Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip, ditandai dengan kulit
tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi)
menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan yang
berulang-ulang.

Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak eritematosa,


sedikit edematosa, lambat laun edema dan eritema menghilang,
bagian tengah berskuama dan menebal, likenifikasi dan ekskoriasi;
sekitarnya hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak jelas.
02.

URTIKA
1. Urtikaria
Urtikaria adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya edema kulit superfisial
setempat dengan ukuran bervariasi yang disertai rasa gatal atau panas.

Peninggian kulit pada urtikaria harus memenuhi kriteria di bawah ini:


1. 1. Ditemukan edema sentral dengan ukuran bervariasi, dan bisa disertai eritema di
sekitarnya
2. 2. Terasa gatal atau kadang-kadang sensasi terbakar
3. 3. Umumnya dapat hilang dalam 1-24 jam, ada yang < 1 jam.
2. Angiodema
Angioedema ditandai dengan karakteristik berikut:
1. 1. Edema dermis bagian bawah atau jaringan subkutan yang timbul mendadak, dapat
berwarna kemerahan ataupun warna lain, sering disertai edema membran mukosa.
2. 2. Lebih sering dirasakan sebagai sensasi nyeri dibandingkan gatal, dapat menghilang
setelah 72 jam.
3. .
3. Allergic Drug Eruption
• Erupsi obat alergi atau allergic drug eruption adalah reaksi alergi pada kulit atau
mukokutan yang terjadi akibat pemberian obat sistemik, Jenis kelainan kulit yang
terjadiantara lain pruritus, eritema, skuama, urtikaria, lepuh, erosi, ekskoriasi ulkus
maupun nodus.
4. Polymorphic Eruption of Pregnancy (PEP)
• PEP merupakan dermatosis kedua terbanyak pada kehamilan. Sering terjadi pada
primigravida.
• Kelainan kulit muncul pada akhir kehamilan atau segera setelah melahirkan berupa
papul,urtikaria, dan plak.
• Lesi terlihat nyata di daerah abdomen dimulai di perut bagian bawah dan atau paha
atas terutama berdekatan dengan striae distansae dinding abdomen.
5. Pemfigoid Gestationes
• Pemfigoid (herpes) gestationes merupakan suatu dermatosis pada kehamilan dengan
ruam polimorfik berkelompok, sangat gatal, timbul pada trimester kedua atau ketiga,
yang cenderung berulang pada kehamilan berikutnya.
• Manifestasi klinis PG bervariasi berupa papul atau vesikel di atas dasar eritem dan
edema, seperti urtika atau plak pada daerah abdominal dan tersering di daerah
periumbilikal.
03. RUAM KULIT SEKUNDER

EKSKORIASI : Kelainan kulit


yang disebabkan oleh hilangnya
jaringan sampai dengan stratum
papilare disebut ekskoriasi.

04. RUAM KULIT SEKUNDER

ULKUS : hilangnya lapisan kulit


hingga lapisan dermis atau lebih
dalam.
03.

EKSKORIASI
1. PRURIGO HEBRA
• Prurigo Hebra (PH) ialah penyakit kulit kronik dengan gejala subyektif sangat gatal,
papul-papul miliar berbentuk kubah disertai vesikel kecil di puncaknya.
• Rasa gatal yang hebat menyebabkan garukan terus-menerus dan menimbulkan erosi,
ekskoriasi, krusta, hiperpigmentasi, serta likenifikasi.
2. EKSKORIASI NEUROTIK
• Individu yang memiliki kebiasaan menggaruk kulit berulang-ulang tanpa disadari,
sehingga menimbulkan ekskoriasi.
• Pada kulit didapati lesi hiper atau hipopigmentasi berbentuk bulat, parut bekas garukan
yang berbentuk linier, ekskoriasi, dan ulkus dangkal yang tertutup krusta.
3. DERMATITIS HERPETIFORMIS DUHRING
• Adalah penyakit bulosa autoimun yang terasa
sangat gatal.
• Lesi dapat diawali dengan suatu papula eritema
dan plak menyerupai urtika yang selanjutnya akan
menjadi vesikel dan bula.
• Lesi yang digaruk akan menyebabkan erosi,
ekskoriasi, dan krusta.
4. NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA / LIKEN SIMPLEKS KRONIKUS
• Peradangan kulit kronis, gatal, ditandai dengan
kulit tebal dan garis kulit lebih menonjol
(likenifikasi).
• Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak
eritematosa, sedikit edematosa
• lambat laun edema dan eritema menghilang,
bagian tengah berskuama dan menebal,
likenifikasi dan ekskoriasi, sekitarnya
hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak
jelas.
5. SKABIES
• Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabie var
hominis.
• Kelainan kulit dapat tidak hanya disebabkan oleh tungau skabies, tetapi juga oleh
penderita sendiri akibat garukan.
• Pada awal  menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, dan
urtika. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi
sekunder.
04.

ULKUS
1. Ulkus Mole
Ulkus mole ialah penyakit ulkus genital akut disebabkan oleh Haemophilus ducreyi,
dengan gejala klinis khas berupa ulkus di tempat masuk kuman dan seringkali disertai
supurasi kelenjar getah bening regional.
2. Pioderma Superfisialis-Ektima
Merupakan bentuk pioderma ulseratif yang disebabkan oleh S. aureus dan atau
Streptococcus grup A.
• Ulkus dangkal tertutup krusta tebal dan lekat, berwarna kuning keabuan.
• Apabila krusta diangkat, tampak ulkus bentuk punched out, tepi ulkus meninggi,
indurasi, berwarna keunguan.
3. Ulkus Dekubitus
Ulkus dekubitus ialah ulkus yang terjadi akibat tekanan yang lama yang menyebabkan
terjadinya iskemia. Lokasi ialah pada daerah ekstremitas dan bokong, juga daerah yang
sering mendapat tekanan secara terus menerus.
4. Ulkus Varikosum
Ulkus varikosum adalah ulkus pada tungkai bawah yang disebabkan oleh gangguan aliran
darah dalam vena.
Ulkus varikosum sering dipicu oleh trauma, nyeri, bentuk tidak teratur, dangkal, tertutup
oleh jaringan nekrotik, tepi umumnya tidak menimbul.
5. Ulkus Kaki Diabetik (Diabetic foot ulcer )
Ulkus kaki diabetik adalah salah satu komplikasi
kronis dari penyakit diabetes melitus.

Tingkat 0, kulit utuh pada pasien beresiko


Tingkat 1, ulkus superfisial menuju subkutan
Tingkat 2, ulkus mencapai tendon dan struktur dalam
Tingkat 3, terbentuk abses dan osteomyelitis
Tingkat 4, terjadi parsial gangren
Tingkat 5, gangren meluas
Terimakasih
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai