Anda di halaman 1dari 5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Preeklampsia masih merupakan penyebab utama terjadinya morbiditas dan


mortalitas ibu maupun janin ( Ananth, 2013). Di dunia, prevalensi preeklampsia sekitar
5%-15% dari keseluruhan kehamilan (Srinivas et al., 2009). Di Indonesia 30 - 40%
kasus preeklampsia menjadi penyebab kematian ibu hamil dan 30-50% menjadi
penyebab kematian perinatal. Khusus hipertensi dalam kehamilan termasuk
preeklampsia ditemukan dalam jumlah yang menetap dan cenderung meningkat
meliputi 5 – 7% dari kehamilan dan merupakan komplikasi medis tersering dalam
kehamilan. Kurang lebih 70% wanita yang didiagnosis hipertensi dalam kehamilan
merupakan preeklampsia. Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta,
angka kematian ibu hamil pada tahun 2012 yang disebabkan preeklampsia sebanyak
63,3% yaitu 19 orang dari 30 ibu hamil yang meninggal dan pada tahun 2013 sebanyak
57,14% yaitu 12 orang dari 21 ibu hamil yang meninggal (Sulistyowati et al., 2016).
Preeklampsia didiagnosis ketika wanita hamil normotensif sebelumnya, setelah
20 minggu masa kehamilan tekanan darah lebih tinggi dari 140/90mmHg, dengan atau
tanpa proteinuria, disertai dengan trombositopenia, edema paru dan lesi organ yang
mempengaruhi organ akhir seperti ginjal, otak atau hati (ACOG, 2013). Ibu dan
janinnya berisiko tinggi mendapatkan komplikasi yang akan sangat merugikan jika
tindakan yang tepat tidak diimplementasikan lebih awal.
Etiologi pasti preeklampsia sampai sekarang masih belum jelas, diduga
disfungsi endotel berperan penting dalam perkembangan terjadinya preeklampsia
(Mateus et al., 2011). Hingga saat ini belum ditemukan pengobatan yang efektif sebagai
pencegahan preeklampsia, selain melahirkan janin dan plasenta (Woods et al., 2011).
Adapun komplikasi yang ditimbulkan dari preeklampsia, meliputi eklampsia,
hemolytic-elevated liver enzim and low platelet (HELLP syndrome), Disseminated

commit to user

11
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id

intravascular Coagulophaty (DIC), hipertensi emergensi, hipertensi ensefalopati dan


kebutaan daerah kortikal serebri (Cunningham, 2013).
Preeklampsia dibedakan menjadi usia kehamilan <34 minggu (early onset) dan
usia kehamilan ≥ 34 minggu (late onset) (Peter et.al, 2003). Konsep preeklampsia early
onset dan late onset merupakan konsep yang lebih modern, dan dinyatakan bahwa
kedua entitas ini memiliki etiologi yang berbeda dan harus dianggap sebagai bentuk
penyakit yang berbeda. Preeklampsia early onset disebabkan gangguan plasentasi
dimana terjadi gangguan remodeling arteria spiralis di miometrial dan invasi trofoblas
dinding arteriola spiralis. Pada preeklampsia late onset didapatkan hipotesa mengenai
konstitusi maternal yang menyebabkan kerusakan endotelial pada maternal yang tidak
ada kaitannya dengan kerusakan akibat invasi trophoblast (Mifsud dan Sebire, 2014).
Preeklampsi early onset (sebelum 34 minggu) umumnya terkait dengan Doppler arteri
uterus yang abnormal, terjadinya hambatan pertumbuhan janin (FGR = Fetal Growth
Restriction), dan berakibat fatal untuk kelangsungan hidup ibu maupun janin. Lain
halnya dengan preeklampsi late onset (setelah 34 minggu), dimana didapatkan tingkat
keterlibatan janin yang sedikit, dan hasil perinatal yang lebih baik (Lisonkova, 2013).
Beberapa penelitian mengungkapkan karakteristik dan komplikasi dari
preeklampsia sehingga pencegahan dan pengobatan preeklampsia dapat lebih
difokuskan pada target penderita preeklampsia. Namun penelitian yang telah dilakukan
lebih banyak penelitian di daerah negara maju. Penelitian di negara berkembang
khususnya di Indonesia saat ini masih sedikit dijumpai. Oleh karena itu peneliti
berkeinginan untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh karakteristik dari ibu dan
jenis preeklampsia pada komplikasi maternal maupun perinatal di negara berkembang,
khususnya di Indonesia, yang nantinya diharapkan membantu pencegahan morbiditas
dan mortalitas pada ibu dan bayi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id

B. Rumusan Masalah

1. Adakah perbedaan umur ibu antara preeklampsia early onset dan preeklampsia
late onset ?

2. Adakah perbedaan jumlah paritas ibu antara preeklampsia early onset dan
preeklampsia late onset ?

3. Adakah perbedaan riwayat hipertensi ibu antara preeklampsia early onset dan
preeklampsia late onset ?

4. Adakah perbedaan riwayat diabetes mellitus ibu antara preeklampsia early onset
dan preeklampsia late onset ?

5. Adakah perbedaan jumlah trombosit ibu antara preeklampsia early onset dan
preeklampsia late onset ?

6. Adakah perbedaan kualitas proteinuria ibu antara preeklampsia early onset dan
preeklampsia late onset ?

7. Adakah perbedaan kadar LDH ibu antara preeklampsia early onset dan
preeklampsia late onset ?

8. Adakah perbedaan kejadian kematian maternal antara preeklampsia early onset


dan preeklampsia late onset ?

9. Adakah perbedaan kejadian eklampsia antara preeklampsia early onset dan


preeklampsia late onset ?

10. Adakah perbedaan kejadian impending eklampsia antara preeklampsia early onset
dan preeklampsia late onset ?

11. Adakah perbedaan kejadian oedem pulmo antara preeklampsia early onset dan
preeklampsia late onset ?

12. Adakah perbedaan kejadian HELLP syndrom antara preeklampsia early onset dan
preeklampsia late onset ?

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id

13. Adakah perbedaan kejadian kematian perinatal antara preeklampsia early onset dan
preeklampsia late onset ?

14.Adakah perbedaan kejadian IUGR antara preeklampsia early onset dan


preeklampsia late onset ?

15. Adakah perbedaan kejadian fetal hipoksia ataupun fetal distress antara preeklampsia
early onset dan preeklampsia late onset ?

16. Apakah faktor resiko (karakteristik ibu) yang berpotensi mempengaruhi kejadian
preeklampsia early maupun late onset ?

17. Apakah komplikasi yang paling sering terjadi pada preeklampsia early maupun late
onset ?

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis perbedaan karakteristik ibu (umur, jumlah paritas,riwayat hipertensi,


riwayat diabetes mellitus) hasil laboratorium (trombosit, proteinuria, LDH)) antara
preeklampsia early onset dan preeklampsia late onset.

2. Menganalisis perbedaan komplikasi maternal berupa kematian maternal, eklampsia,


impending eklampsia, oedem pulmo, HELLP syndrom antara preeklampsia early
onset dan preeklampsia late onset.

3. Menganalisis perbedaan komplikasi perinatal berupa kematian perinatal, IUGR,


kejadian fetal hipoksia maupun fetal distress antara preeklampsia early onset dan
preeklampsia late onset.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

1. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan menambah informasi mengenai


commit toyang
perbedaan karakteristik dan komplikasi user ditimbulkan antara preeklampsia
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id

early onset dan preeklampsia late onset sehingga berguna untuk menurunkan
morbiditas dan mortalitas maternal maupun perinatal.

2. Bagi pelayanan, menjadi bahan pertimbangan pengelolaan kasus preeklampsia


di lapangan.

3. Bagi penelitian, memberikan sumbangan pengetahuan tentang perbedaan


karakteristik dan komplikasi yang ditimbulkan antara preeklampsia early onset
dan preeklampsia late onset sehingga berguna untuk penelitian selanjutnya

4. Bagi institusi pendidikan, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
referensi untuk mengembangkan kajian ilmu pengetahuan secara lebih luas.

5. Bagi pembaca, diharapkan dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai