Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

GOUT ARTHRITIS ( ASAM URAT ) PADA LANSIA

OLEH :

KELOMPOK 3 / 1A

1. Nur Yuliani (182303101012)


2. Nur Khovifa (182303101014)
3. Ahmad Zainuri (182303101016)
4. Candra Alif N (182303101017)
5. Dharmayanti Putri J (182303101018)
6. Dalilahtul Khoiroh (182303101019)
7. Dita Aryana (182303101024)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN 2019

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GOUT ARTHRITIS ( ASAM URAT) PADA LANSIA

Pokok Bahasan : Penyakit Pada Lansia


Sub Pokok Bahasan : Gout Arthritis (Asam Urat)
Hari / Tanggal : 20 Maret 2019
Waktu : 12.30 – 16. 00 WIB
Tempat : Halaman Rumah Ibu RW, RT 3/RW 3 Desa Karangsari,
Kec. Sukodono, Kab. Lumajang
Sasaran : Lansia Warga RT 3/ RW 3 Desa Karangsari, Kec. Sukodono,
Kab. Lumajang
Penyuluh :

A. Latar Belakang
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang berhubunga n
dengan persendian dan pergerakan. Oleh karenanya apabila persendian terkena
asam urat maka pergerakan menjadi terbatas, dan lama-lama bila dibiarkan akan
menjadi tofi dimana terjadi penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan
sehingga jika dilihat dari luar seperti ada daging yang menonjol terutama pada
daerah persendian. Hal tersebut, biasanya terjadi pada orang dewasa bahkan
lansia.
Kelebihan asam urat disebabkan karena proses pemasukan makanan
yang banyak mengandung purin atau karena proses pengeluaran purin lewat urin
yang kurang. Ketika ditanyakan pada salah satu penderita asam urat mengaku
kadang-kadang mengeluh sakit dan merasakan linu- linu pada pinggang sampai
bawah kaki bila mau tidur atau istirahat pada malam hari. Biasanya asam urat
mengenai sendi ibu jari, tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan
atau siku.
Pada masyarakat banyak ditemui keluhan-keluhan tersebut namun
terkadang masyarakat langsung berpresepsi bahwa menderita penyakit asam urat
karena kondisinya mirip seperti keluhan tersebut. Maka dari itu di adakan

2
penyuluhan tentang asam urat agar masyarakat mengerti sakit atau keluhan-
keluhan yang dirasakan benar-benar karena menderita penyakit asam urat atau
terkena penyakit lainnya. Selain itu, diadakannya penyuluhan agar masyarakat
dapat mencegah atau mengurangi kadar asam uratnya.

B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Gout (asam urat), peserta
penyuluhan mampu memahami tentang Gout (asam urat)
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai Gout (asam urat),
diharapkan peserta penyuluhan mampu :
1. Klien mampu menjelaskan pengertian gout (asam urat)
2. Klien mampu menjelaskan penyebab gout (asam urat)
3. Klien mampu menjelaskan tanda dan gejala gout (asam urat)
4. Klien mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan kadar gout (asam urat)
5. Klien mampu menjelaskan penatalaksanaan gout (asam urat)
6. Klien mampu menjelaskan cara pencegahan gout (asam urat)
7. Klien mampu menjelaskan cara perawatan gout (asam urat) secara mandiri

C. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Metode/ Kegiatan Sasaran Ket.


Media
1. 5 Pembukaan : Ceramah • Menjawab Semangat
menit • Mengucapkan salam
salam • Mendengarkan
• Memperkenalkan • Menyimak
diri
• Menyampaikan
tujuan

3
• Menyampaikan
pokok pembahasan
kontrak waktu
2. 15 Penyampaian materi Ceramah • Menyimak Responsif
menit penyuluhan secara Media : • Memperhatikan Antusias
berurutan dan teratur. • LCD Aktif
Materi : proyektor
• Menjelaskan • Laptop
pengertian gout • Ppt
(asam urat) • Leaflet
• Menjelaskan
penyebab gout
(asam urat)
• Menjelaskan tanda
dan gejala gout
(asam urat)
• Menjelaskan faktor
yang
mempengaruhi
terjadinya
peningkatan kadar
gout (asam urat)
• Menjelaskan
penatalaksanaan
gout (asam urat)
• Menjelaskan cara
pencegahan gout
(asam urat)
• Menjelaskan
cara perawatan gout
(asam urat)secara
mandiri

4
3. 5 Evaluasi Tanya Jawab • Mengerti Berhasil/
menit • Formatif • Menjawab tidak
berhasil
4. 5 Kesimpulan Ceramah • Mendengarkan Responsif
menit • Menyimpulkan • Memperhatikan
materi yang telah
disampaikan
5. 2 Penutup Ceramah • Mendengarkan Responsif
menit • Mengucapkan • Menjawab
terima kasih salam
• Menyampaikan
maaf
• Mengucapkan
salam

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
1. LCD proyektor, laptop, power point (ppt)
2. Leaflet
F. Setting Tempat

MEDIA LCD PROYEKTOR

PENYULUH
MASUK

PESERTA

5
G. Pengorganisasian
Penyuluh :
H. Rincian Tugas
Penyuluh : Memberikan penyuluhan
I. Kriteria Evaluasi
Butir Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dengan Gout (asam urat)!
2. Jelaskan penyebab Gout (asam urat)!
3. Jelaskan tanda dan gejala Gout (asam urat)!
4. Jelaskan cara cara pencegahan Gout (asam urat)!
5. Jelaskan cara perawatan Gout (asam urat) secara mandiri!

Kunci Jawaban
1. Gout merupakan penyakit metebolik yang ditandai dengan penumpukan asam
urat yang nyeri pada tulang sendi yang umumnya lebih banyak menyerang pada
laki-laki.
2. Menurut sustrani (2005), faktor yang berpengaruh sebagai penyebab asam urat
adalah
• Faktor keturunan
• Diet tinggi protein dan makanan kaya senyawa purin lainnya seperti daging,
makanan laut, kacang-kacangan, bayam, jamur dan kembang kol
• Akibat konsumsi alkohol berlebihan
• Hambatan dari pembuangan asam urat karena penyakit tertentu, terutama
gangguan ginjal
• Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat, terutama
diuretika ( furosemida dan hidroklorotiazida )
• Penggunaan antibiotika berlebihan
• Penyakit tertentu pada darah seperti leukimia dan polisitomia
• Faktor lain seperti stres, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan olah raga
berlebihan
3. Adapun gejala-gejalanya, yaitu:
• Kesemutan dan linu.

6
• Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
• Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan
nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
• Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang- ulang kali.
• Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku.
• Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan
bergerak.
• Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal
serta dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara permanen
hingga diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi
ternyata juga berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus (kencing
manis) dan hipertensi.
• Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak sehat
seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan. Gejala asam urat lain
seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa juga terjadi. Gejala asam urat
umumnya akan muncul pada usia pertengahan untuk pria, sedangkan pada
wanita gejala asam urat akan mulai muncul setelah menopause. Serangan
asam urat berupa gejala awal yang terasa pada persendian biasanya akan
berlangsung selama beberapa hari dan kemudian menghilang sampai
dengan serangan berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar
diwaspadai untuk menghindari serangan asam urat yang lebih parah.
4. Pencegahannya antara lain :
• Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu : Jeroan
(jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring, Kacang-
kacangan, Bayam, Udang, Daun melinjo.
• Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaika n
dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita
gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus
diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan
kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena

7
adanya badan keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui
urine.
• Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan
meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
• Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang
mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati,
ginjal, otak, paru dan limpa.
• Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin.
Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya
dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
• Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-
buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan
adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air.
Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsums i
karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang
sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya
mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
• Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat
mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang
tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan
meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghamba t
pengeluaran asam urat dari tubuh.
• Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan
dan kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi
akibat radang sendi. Selain itu, olahraga memberi efek menghangatk a n
tubuh sehingga mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam
urat pada ujung- ujung tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah.
Jalan kaki, bersepeda, dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga untuk
mengatasi rematik dan asam urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan
teratur memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh.

8
5. Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi serangan,
pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperoleh diagnosa.Bila
anda mengalami serangan gout secara tiba-tiba, lakukan tindakan darurat,
berikut:
o Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik berisi
es) beberapa jam sekali selama 15 samapai 20 menit pada sendi yang nyeri
untuk mengurangi nyeri akibat radang. Kalau perlu masukkan kaki yang
bengkak ke dalam ember berisi air es. Selimut atau kain lain yamg
menempel pada sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut sedang dalam
keadaan yang sensitif.
o Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan rasa nyeri
o Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk
membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin.

9
MAT ERI

A. DEFINISI GOUT (ASAM URAT)


Penyakit Pirai (gout) atau Arthritis Gout adalah penyakit yang di
sebabkan oleh tumpukan asam/kristal urat pada jaringan, terutama pada jaringan
sendi. Gout berhubungan erat dengan gangguan metabolisme purin yang
memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia), yaitu jika
kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl. Catatan: kadar normal asam
urat dalam darah untuk pria adalah 8 mg/dl, sedangkan untuk wanita adalah 7
mg/dl (Junaidi, 2013).
Gout merupakan terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh dan
terjadi kelainan metabolisme purin. Gout merupakan kelompok keadaan
heterogenous yang berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme purin
(hiperurisemia) (Brunner dan Suddarth, 2012).
Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan
asam urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki
bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie. 2005).
Gout merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh penumpukan
asam urat yang menyebabkan nyeri pada sendi. (Moreau, David. 2005).
Gout bisa diartikan sebagai sebuah penyakit dimana terjadi penumpukan
asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat,
pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya
purin. Gout ditandai dengan serangan berulang arthritis (peradangan sendi) yang
akut, kadang-kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang
dinamakan tophus, deformitas (kerusakan) sendi secara kronis dan cidera (Naga,
2012).
Arthrtis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambran khusus,
yaitu arthritis akut, artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita,
pada pria seringkali mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita
biasanya mendekati masa menopouse (Mansjoer, 2009)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Gout merupakan penyakit metebolik yang
ditandai dengan penumpukan asam urat yang nyeri pada tulang sendi yang
umumnya lebih banyak menyerang pada laki-laki.

10
B. PENYEBAB
Menurut Mansjoer (2012), Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi
inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidra t,
karena itu dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam golonga n
metabolik, kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat
hiperurisemia. Hiperuresemia pada penyakit ini terjadi karena :
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan
a. Gout primer metabolik, disebakan sintesis langsung yang bertambah
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat
berlebihan karena penyakit lain seperti leukimia,
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
a. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat ditubuh
distal yang sehat, penyebab ini tidak diketahui
b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada
gromerulonefritis
c. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun, secara klinis hal ini
tidak penting

Menurut sustrani (2005), faktor yang berpengaruh sebagai penyebab asa m


urat adalah
1. Faktor keturunan
2. Diet tinggi protein dan makanan kaya senyawa purin lainnya seperti daging,
makanan laut, kacang-kacangan, bayam, jamur dan kembang kol
3. Akibat konsumsi alkohol berlebihan
4. Hambatan dari pembuangan asam urat karena penyakit tertentu, terutama
gangguan ginjal
5. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat, terutama
diuretika ( furosemida dan hidroklorotiazida )
6. Penggunaan antibiotika berlebihan
7. Penyakit tertentu pada darah seperti leukimia dan polisitomia
8. Faktor lain seperti stres, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan olah raga
berlebihan

11
Menurut Malya (2003), faktor – faktor yang berperan dalam perkembangan gout
adalah faktor yang menyebabkan terjadinya hiperurisemia diantaranya adalah :

Gangguan konsentrasi pembentukan asam urat yang berlebih :

a. Gout primer : akibat pembentukan langsung asam urat yang berlebih.


b. Gout sekunder : ekskresi asam urat berkurang akibat proses penyakit atau
pemakaian obat-obatan.

Menurut Carter (dalam Arina Malya, 2003) penyebab dari gout adalah
1. Diit tinggi purin
2. Konsumsi minumam beralkohol
3. Pengaruh obat-obatan terhadap kadar asam urat dengan efek yang ditimbulka nya
dapat menghambat ekskresi asam urat dalam ginjal (seperti : aspirin, diuretik)

C. TANDA DAN GEJALA


Menurut Mutia Sari (2010 : 33) biasanya asam urat mengenai sendi ibu
jari, tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau sikut.
Kebanyakan asam urat muncul sebagai serangan kambuhan. Penyakit ini timbul
dari kondisi hiperurikemi, yaitu keadaan di mana kadar asam urat dalam darah di
atas normal.
Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL, sedangkan
pada wanita 2,6 - 6 mg/dL. Serangan asam urat biasanya timbul secara
mendadak/akut, kebanyakan menyerang pada malam hari. Jika asam urat
menyerang, sendi-sendi yang terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit
diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang sangat hebat, dan persendian sulit
digerakan. Serangan pertama asam urat pada umumnya berupa serangan akut yang
terjadi pada pangkal ibu jari kaki, dan seringkali hanya satu sendi yang diserang.
Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit,
lutut, siku dan lain-lain. Asam urat yang berlebih kemudian akan terkumpul pada
persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadang-kadang, kita
pun sering merasa nyeri atau pegal-pegal dan sejenisnya. Anda bisa memastika n
apakah Anda terkena asam urat atau tidak dengan cara mengetahui gejala-geja la
asam urat. Adapun gejala-gejalanya, yaitu:

12
1. Kesemutan dan linu.
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan
nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang- ulang kali.
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelanga n
tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan
bergerak.
7. Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal serta
dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara permanen hingga
diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi ternyata juga
berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus (kencing manis) dan hipertens i.
8. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak sehat
seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan. Gejala asam urat lain
seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa juga terjadi. Gejala asam urat
umumnya akan muncul pada usia pertengahan untuk pria, sedangkan pada
wanita gejala asam urat akan mulai muncul setelah menopause. Serangan asam
urat berupa gejala awal yang terasa pada persendian biasanya akan berlangsung
selama beberapa hari dan kemudian menghilang sampai dengan serangan
berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar diwaspadai untuk menghind ar i
serangan asam urat yang lebih parah.
Menurut Khomsam A.S. Harliawati (2008) gejala serangan asam urat
ditandai dengan nyeri dan pembengkakan pada ibu jari sampai ke jari-jari
lainnya. Biasanya, rasa nyeri yang hebat tersebut berlangsung selama 24 jam.
Selanjutnya, berangsur berkurang sampai menghilang dalam waktu 3-7 hari.
Jika kadar asam urat serangan pertama tidak diturunkan menjadi normal, akan
terjadi serangan selanjutnya dan bersifat menahun.
Nyeri yang disebabkan asam urat mengakibatkan kesulitan gerak
sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tirnbulnya serangan kedua dan
selanjutnya sulit diprediksi. Namun, dari berbagai penelitian dikemukakan
bahwa semakin tinggi kadar asam urat, semakin sering juga terjadi serangan
nyeri dengan berbagai komplikasi. Serangan pun tidak hanya di ibu jari tangan,

13
tetapi menyebar ke pergelangan kaki, lutut, siku, telinga, sendi kecil lain pada
tangan, dan otot. Nyeri akan semakin bertambah saat tengah malam. Sendi yang
terserang akan tampak merah, mengilat, bengkak, kulit di atasnya terasa panas,
dan persendian sulit digerakkan. Selain itu, badan menjadi demam, kepala terasa
sakit, nafsu makan berkurang, dan jantung berdebar. (Silvia 2009).

D. STADIUM PENYAKIT ASAM URAT


Menurut Mutia Sari (2010) sama halnya dengan penyakit kanker, penyakit asam
urat terdiri atas beberapa stadium. Kasus asam urat tingkat keparahannya terdiri dari
empat tahapan/stadium:

1. Tahap Asimtomatik (stadium I)

Tanda-tanda penyakit asam urat/gout pada stadium I atau permulaan biasanya ditandai
dengan peningkatan kadar asam urat tetapi tidak dirasakan oleh penderita karena tidak
merasakan sakit sama sekali dan tidak disertai gejala nyeri, arthritis, tofi/tofus maupun
batu ginjal atau batu urat di saluran kemih.

2. Tahap Akut (stadium II)

Asam urat Stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai dengan rasa nyeri
yang hebat, bengkak, merah dan terasa panas pada pangkal ibu jari kaki. Biasanya
serangan muncul pada tengah malam dan menjelang pagi hari.

3. Tahap Interkritikal (stadium III)

Asam urat Stadium III adalah tahap interval di antara dua serangan akut. Biasanya
terjadi selelah satu sampai dua tahun kemudian.

4. Tahap Kronik (stadium IV)

Tahapan kronik ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi atau perubahan
bentuk pada sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk seperti semula, ini disebut
gejala irreversibel atau arthritis asam urat kronis. Pada kondisi ini frekuensi kambuh
akan semakin sering dan disertai rasa sakit terus menerus yang lebih menyiksa dan suhu
badan bisa tinggi. Bila demikian bisa menyebabkan penderita tidak bisa jalan atau
lumpuh karena sendi menjadi kaku kaku tak bisa ditekuk.

14
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PENINGKATAN KADAR
ASAM URAT
Menurut Khosam A. S. Harlinawati (2008) terjadinya gangguan asam urat dipicu
oleh beberapa hal. Berikut ini faktor risiko yang membuat seseorang terserang asam
urat.

1. Senyawa purin berlebih

Purin merupakan senyawa yang akan diubah menjadi asam urat dalam tubuh. Kadar
asam urat meningkat karena asupan makanan tinggi purin. Jenis makanan yang tinggi
purin, misalnya jeroan, seafood, makanan kaleng, dan kaldu daging.

2. Genetik

Adanya riwayat asam urat dalam keluarga membuat risiko terjadinya asam urat menjadi
semakin tinggi.

3. Konsumsi alkohol berlebih

Alkohol merupakan penghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh.

4. Berat badan berlebih

Kondisi berat badan yang berlebih (gemuk) dapat me-nyebabkan asam urat. Hal ini
disebabkan lemak yang banyak terdapat pada tubuh orang gemuk mengha mbat
pengeluaran asam urat melalui urin.

5. Obat tertentu

Jenis obat tertentu yang dikonsumsi dalam jangka panjang ternyata dapat meningkatka n
kadar asam urat dalam tubuh, seperti diuretik (peluruh air kencing) dan aspirin
(pencegah serangan jantung).

6. Gangguan fungsi ginjal

Asam urat dikeluarkan bersama urin melalui ginjal. Jika terjadi gangguan pada ginjal,
pengeluaran asam urat juga terganggu.

15
7. Usia

Penyakit asam urat lebih sering menyerang pria di atas 30 tahun. Hal ini disebabkan
pria mempunyai kandungan asam urat dalam darah lebih tinggi dibanding wanita.
Kandungan asam urat pada wanita baru meningkat selelah menopause.

8. Penyakit degeneratif (hipertensi, jantung, diabetes mellitus)

Beberapa ahli menyatakan bahwa pada dasarnya asam urat bukan penyakit pokok.
Ia menjadi penyerta dari penyakit degeneratif. Jika kadar asam urat tinggi, perlu
dicurigai adanya penyakit degeneratif.

9. Kurang minum

Kurang minum memicu pengendapan asam urat dan menghambat pengeluara n


asam urat.

F. KOMPLIKASI
Tidak jarang, penderita menjadi depresi karena kualitas dan produktivitas nya
menurun drastis. Yang harus diwaspadai adalah komplikasi di kemudian hari,
seperti benjolan pada bagian tubuh tertentu, kerusakan tulang dan sendi sehingga
dapat pincang,peradangan tulang,kerusakan ligamen dan tendon (otot ), batu ginjal,
kerusakan ginjal, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

G. PENATALAKSANAAN
1) Penatalaksanaan medik
Menurut Mansjoer (2009), penatalaksanaan pada asam urat dibagi menjadi dua :
a) Penatalaksanaan secara akut
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penatalaksanaan pasien
dengan serangan akut artithis gout. Yang pertama bahwa pengobatan
serangan akut dengan atau tanpa hiperuresemia tidak berbeda. Juga
diperhatikan agar penurunan asam urat serum tidak dilakukan tergesa-gesa
karena penurunan secara mendadak seringkali mencentusakan serangan lain
atau mempersulit penyembuhan. Obat yang diberikan pada serangan akut
antara lain:

16
b) kolkisin
Merupakan obat pilihan utama dalam pengobatan artrithis gout maupun
pencegahannya dengan dosis lebih rendah. Efek samping yang sering ditemui
diantaranya sakit perut diare mual atau muntah- muntah.
Kolkisin bekerja pada peradangan terhadap kristal urat dengan mengha mbat
kemotaksis sel radang. dosis oral 0,5-0,6 ml/jam sampai nyeri mual atau diare
hilang. Kemudian obat dihentikan, biasanya pada dosis 4-6 mg, maksimal 8
gram. Kontra indikasi pemberian oral jika terdapat inflamatory bowel
diseases. Dapat diberikan intravena pada pasien yang tidak dapat menelan
dengan dosis 2-3 mg/hari, makasimal 4 mg. Hati-hati karena potensi
toksisitas berat. Kontra indikasinya pada pasien ginjal atau hati.
c) OAINS
Semua jenis OAINS dapat diberikan, yang paling sering digunakan
adalah indometasin. Dosis awal indometasin 25-50 mg setiap 8 jam
diteruskan sampai gejala menghialang (5-10 hari). Kontra indikasinya jika
terdapat ulkus peptikum aktif, gangguan fungsi ginjal dan riwayat alergi
terhadap OAINS. Kolkisin dan OAINS tidak dapat mencegah akumula s i
asam urat, sehingga tofi, batu ginjal dan arthritis gout menahun yang
destruktif dapat terjadi setelah beberapa tahun.
d) Kortikosteroid
Untuk pasien yang tidak dapat memakai OAINS oral, jiak sendi yang
terserang monoartikular, pemberian intraartikular sangat efektif, contohnya
triamsinolon 10-40 mg intraaktikular untuk gout poliartikular, dapat
diberikan secara intravena (metilpredinsolon 40mg /hari, tapering off! Hari)
atau oral (prednison 40-60mg/hari, tapering off! Hari). Mengingat
kemungkinan terjadi artritis septik, maka harus dilakukan aspirasi sendi dan
sedian apus gram dari cairan sendi sebelum diberikan kortikosteroid.
e) Analgesik
Diberikan bila rasa nyeri sangat berat. Janan diberikan aspirin karena
dalam dosis rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan
memperberat hiperuresimia.

17
f) Tirah baring
Merupakan suatu keharusan dan diteruskan sampai 24 jam setelah serangan
menghilang artrithis gout dapat kambuh jbila terlalu cepat bergerak.
2) Penatalaksanaan periode antara
Bertujuan mengurangi endapaan urat dalam jaringan dan menurunkan frekuensi serta
keparahan serangan.
a) Diet, Dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk, serta diet
rendah purin (tidak usah terlalu ketat). Hindari alkohol dan makanan tinggi purin
(hati, ginjal, ikan, sarden, daging kambing, dan sebagainya), termasuk manis.
Perbanyak minum. Pengeluran urin 2 liter/hari atau lebih akan membatu
pengeluaran asam urat dan mengurangi pembentukan endapan disaluran kemih.
b) Hindari obat-obatan yang mengakibatkan peningkatan kadar asam urat seperti
tiazid. Diuretik, aspirin. Dan asam mekotinat yang menghambat ekskresi asam urat
dari ginjal.
c) Kolkisisn secara teratur diindikasikan untuk :
1) Mencegah serangan gout yang akan datang. Obat ini tidak mempenga r uhi
tingginya kadar asam urat namun menurunkan frekuensi terjadinya seranagan.
2) Menekan serangan akut yang dapat terjadi akibat perubahan mendadak dari
kadar asam urat serum dalam pemakaian obat urikosuri atau allopurinol.
d) Penurunan kadar asam urat serum
Diindikasikan pada arthritis akut yang sering dan tidak terkontrol dengan
kolkisin, terdapat endapan tofi atau kerusakan ginjal. Tujuannya untuk
mempertahankan kadar asam urat serum dibawah 6 mg/dL, agar tidak terbentuk
kristalisasi urat. Ada dua jenis obat yang dapat digunakan yaitu kelompok
urikosurik dan inhibitor xantin oksidase seperti allopurinol. Pemiliha nnya
tergantung dari hasil urun 24 jam. Kadar dibawah 1000 mg/hari menandakan
sekresi asam urat yang rendah, sehingga harus diberikan obat urikosurik sedangkan
untuk pasien dengan kadar asam urat lebih dari 1000 mg/hari diberikan alopurino l
karen terjadi produksi asam urat yang berlebihan.
3) Penatalaksanaan Komplementer
Selain pentalakasanaan secara medik, menurut sustrani (2005), dapat menggunak a n
penatalaksanaan secara komplementer salah satunya dengan menggunakan terapi herbal

18
Banyak Jamu-jamuan dan ramuan herbal telah digunakan selama berabad-abad untuk
memperbaiki regulasi asam urat darah dan menghilangkan efek samping (komplikas i)
asam urat. Tanaman obat asli Indonesia (OAI) yang mempunyai indikasi kuat untuk
mengatasi asam urat yang telah melalui pengujian klinis juga tersedia, antara lain :
1) Meniran
Mengandung falavonid kuesetin dan gilkosida flavonoid yang efektif
menghambat produksi asam urat selain kaya garam kalium yang bekerja sebagai
deuritika
2) Daun sendok
Biji dan daunya mengandung falvonoid apegin dan akubin, serta mineral kalium
yang efektif sebagai obat antiasam urat. rebus daun sendok-segar 15 g atau kering 10
g- dalam 3 gelas air, sampai h 1 gelas. Minum sekaligus dipagi hari ketika perut
masih kosong.
3) Sambiloto
Mengandung flavonoid apigenin, mineral kalium dan zat pahit senyawa laktone
andrografolid sebagai anti radang dan analgetik. Pilih daun sambiloto segar
berukuran sedang sebanyak 15 helai atau bila berbentuk kering 10 g, seduh dalam
secangkir air mendidih, tutup, diamkan ± 10 menit, sering dan minum sekaligus.
4) Daun salam
Berkhasiat sebagai diueritika, analgesik, dan antiradang yang efektif.
5) Daun suruh
Mengandung alkaloid tanin, minyak atsiri ( yang mudah menguap). Dan
kalsium aksalat, berkhasiat sebagai antiradang dan analgetik.
6) Kunyit
Kunyit mempunyai khasiat utama untuk meperbaiki dan menyehatka n
pencernaan, tapi juga bekerja sebagai antiradang, dan telah digunakan dalam
pengobatan tradisional cina dan india (ayurveda) untuk mengatasi asam urat,
artritis dan radang tulang alinya. Sebagai pencegahan seranagn asam urat.

H. PENCEGAHAN

1) Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu : Jeroan


(jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring, Kacang-kacangan,
Bayam, Udang, Daun melinjo.

19
2) Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam
urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap
memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa
meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan mengura ngi
pengeluaran asam urat melalui urine.
3) Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat
baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatka n
pengeluaran asam urat melalui urine.
4) Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar
asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam
jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa.
5) Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan
yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi
lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
6) Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar
yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon,
blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-
buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit
mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian,
karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
7) Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang
mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengons ums i
alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam
laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
8) Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan
kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang
sendi. Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan tubuh sehingga mengur a ngi
rasa sakit dan mencegah pengendapan asam urat pada ujung- ujung tubuh yang dingin
karena kurang pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda, dan joging bisa dijadikan
alternatif olahraga untuk mengatasi rematik dan asam urat. Selain itu, olahraga yang
cukup dan teratur memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh.

20
I. CARA PERAWATAN ASAM URAT SECARA MANDIRI
Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi
serangan, pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperole h
diagnosa.Bila anda mengalami serangan gout secara tiba-tiba, lakukan tindakan
darurat, berikut:
1. Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik berisi
es) beberapa jam sekali selama 15 samapai 20 menit pada sendi yang
nyeri untuk mengurangi nyeri akibat radang. Kalau perlu masukkan kaki
yang bengkak ke dalam ember berisi air es. Selimut atau kain lain yamg
menempel pada sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut sedang dalam
keadaan yang sensitif.
2. Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan rasa
nyeri
3. Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk
membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin.

21
DAFTAR PUSTAKA

Saraswati S., 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi dan Stroke,
Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember, Araska Publisher

22

Anda mungkin juga menyukai