Anda di halaman 1dari 25

KLASIFIKASI RS

RS UMUM RS KHUSUS

Kelas A Kelas A

Kelas B Kelas B

Kelas C Kelas C

Kelas D -
- Kelas D
- Kelas D Pratama
A. RS UMUM
RS Umum: Tipe A (1)
pelayanan medik;

• pelayanan gawat darurat;


• pelayanan medik spesialis dasar: pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, dan obstetri dan ginekologi
• pelayanan medik spesialis penunjang: pelayanan anestesiologi, radiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan rehabilitasi medik
• pelayanan medik spesialis lain: pelayanan mata, telinga hidung tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa,
paru, orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah plastik, dan kedokteran forensik
• pelayanan medik subspesiali: pelayanan subspesialis di bidang spesialisasi bedah, penyakit dalam, kesehatan anak, obstetri dan ginekologi, mata, telinga
hidung tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru, orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah plastik, dan
gigi mulut
• pelayanan medik spesialis gigi dan mulut: pelayanan bedah mulut, konservasi/endodonsi, periodonti, orthodonti, prosthodonti, pedodonsi, dan penyakit
mulut

pelayanan
pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
kefarmasian;
pakai, dan pelayanan farmasi klinik
pelayanan
keperawatan dan
kebidanan; asuhan keperawatan generalis dan spesialis serta asuhan kebidanan
RS Umum: Tipe A (2)

pelayanan • pelayanan bank darah, perawatan intensif untuk semua golongan umur dan jenis
penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan rekam medik
penunjang klinik;

• laundry/linen, jasa boga/dapur, teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan


pelayanan limbah, gudang, ambulans, sistem informasi dan komunikasi, pemulasaraan
jenazah, sistem penanggulangan kebakaran, pengelolaan gas medik, dan
penunjang nonklinik; pengelolaan air bersih

• jumlah tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit 30% untuk RS Pemerintah
pelayanan rawat • jumlah tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit 20% untuk RS Swasta
inap • jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% untuk RS Swasta dan
Pemerintah
RS Umum: Tipe A (3)

TENAGA MEDIS; TENAGA KEFARMASIAN;


• 18 (delapan belas) dokter umum untuk pelayanan medik dasar; • 1 (satu) apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;
• 4 (empat) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut; • 5 (lima) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling
• 6 (enam) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar; sedikit 10 (sepuluh) tenaga teknis kefarmasian;
• 3 (tiga) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis • 5 (lima) apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 10 (sepuluh)
penunjang; tenaga teknis kefarmasian;
• 3 (tiga) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis lain; • 1 (satu) apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu oleh minimal 2
• 2 (dua) dokter subspesialis untuk setiap jenis pelayanan medik subspesialis; (dua) tenaga teknis kefarmasian;
• 1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi • 1 (satu) apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2 (dua)
mulut tenaga teknis kefarmasian;
• 1 (satu) apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi
• 1 (satu) apoteker sebagai koordinator produksi
RS Umum: Tipe A (4)

TENAGA
KEPERAWATAN; TENAGA
TENAGA
• 1:1 (sama dengan KESEHATAN
jumlah tempat NONKESEHATAN
LAIN;
tidur pada instalasi
rawat inap)
RS Umum: Tipe B (1)
•Ketentuan sama dengan RS Tipe A

pelayanan medik; •pelayanan medik spesialis lain: paling sedikit berjumlah 8 (delapan) pelayanan dari 13 (tiga belas) pelayanan
•pelayanan medik subspesialis: paling sedikit berjumlah 2 (dua) pelayanan subspesialis dari 4 (empat) subspesialis
dasar
•pelayanan medik spesialis gigi dan mulut: paling sedikit berjumlah 3 (tiga) pelayanan

pelayanan
kefarmasian;

pelayanan
keperawatan dan
kebidanan;
RS Umum: Tipe B (2)

pelayanan
penunjang klinik;

pelayanan
penunjang nonklinik;

pelayanan rawat
inap
RS Umum: Tipe B (3)

TENAGA MEDIS; TENAGA KEFARMASIAN;


• 12 (dua belas) dokter umum untuk pelayanan medik dasar • 1 (satu) apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;
• 3 (tiga) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut • 4 apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling
• 3 (tiga) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis sedikit 8 tenaga teknis kefarmasian;
dasar • 4 apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 8 tenaga
• 2 (dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis teknis kefarmasian;
penunjang; • 1 (satu) apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu oleh minimal
• 1 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis lain; 2 (dua) tenaga teknis kefarmasian;
• 1 dokter subspesialis untuk setiap jenis pelayanan medik subspesialis; • 1 (satu) apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2 (dua)
• 1 dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi tenaga teknis kefarmasian;
mulut • 1 (satu) apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi
• 1 (satu) apoteker sebagai koordinator produksi
RS Umum: Tipe B (4)

TENAGA
KEPERAWATAN; TENAGA
TENAGA
• 1:1 (sama dengan KESEHATAN
jumlah tempat NONKESEHATAN
LAIN;
tidur pada instalasi
rawat inap)
KRITERIA RS Umum Tipe C RS Umum Tipe D RS Umum Tipe D Pratama

a. YanMedis

Gawat Darurat 24/7 24/7

Medik umum pelayanan medik dasar, medik pelayanan medik dasar, medik
gigi mulut, kesehatan ibu dan gigi mulut, kesehatan ibu dan
anak, dan keluarga berencana anak, dan keluarga berencana
Medik spesialis dasar pelayanan penyakit dalam, paling sedikit 2 (dua) dari 4
kesehatan anak, bedah, dan (empat) pelayanan medik
obstetri dan ginekologi spesialis dasar yang meliputi
pelayanan penyakit dalam,
kesehatan anak, bedah, DIATUR DALAM PERMEN
dan/atau obstetri dan
ginekologi
Medik spesialis penunjang pelayanan anestesiologi, pelayanan radiologi dan
radiologi, dan patologi klinik laboratorium
Medik spesialis lain Tidak dijelaskan NA

Medik subspesialis Tidak dijelaskan NA

Medik spesialis gigi dan mulut paling sedikit berjumlah 1 NA


(satu) pelayanan
KRITERIA RS Umum Tipe C RS Umum Tipe D

b. Farmasi pengelolaan sediaan farmasi, alat pengelolaan sediaan farmasi, alat


kesehatan dan bahan medis habis kesehatan dan bahan medis habis
pakai, dan pelayanan farmasi klinik pakai, dan pelayanan farmasi klinik
c. Perawatan dan Kebidanan asuhan keperawatan dan asuhan asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan kebidanan
d. Penunjang Klinik pelayanan bank darah, perawatan pelayanan darah, perawatan high care
intensif untuk semua golongan umur unit untuk semua golongan umur dan
dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi jenis penyakit, gizi, sterilisasi instrumen
instrumen dan rekam medik dan rekam medik
e. Non klinik Idem dengan RSU Tipe A dan B Idem dengan RSU Tipe A dan B

f. Rawat inap Idem dengan RSU Tipe A dan B Idem dengan RSU Tipe A dan B
KRITERIA RS Umum Tipe C RS Umum Tipe D

SDM

Medis - 9 dokter umum untuk pelayanan medik dasar - 4 dokter umum untuk pelayanan medik dasar
- 2 dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi - 1 dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut
mulut - 1 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
- 2 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
spesialis dasar
spesialis dasar
- 1 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
spesialis penunjang
- 1 dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan
medik spesialis gigi mulut
Farmasi • 1 orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi - 1 apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah
Rumah Sakit; Sakit
• 2 apoteker yang bertugas di rawat inap yang dibantu - 1 apoteker yang bertugas di rawat inap dan rawat
oleh paling sedikit 4 (empat) orang tenaga teknis
jalan yang dibantu oleh paling sedikit 2 orang tenaga
kefarmasian;
• 4 orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh teknis kefarmasian
paling sedikit 8 orang tenaga teknis kefarmasian; - 1 apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi
• 1 orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, dan produksi
distribusi dan produksi
Keperawatan 2:3 2:3

Non kesehatan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan


dan lainnya
B. RS KHUSUS
Meliputi

ibu dan anak mata otak gigi dan mulut kanker

jantung dan
telinga-hidung-
pembuluh jiwa infeksi paru
tenggorokan
darah

ketergantungan
bedah ginjal
obat
KRITERIA RS Khusus KRITERIA RS Umum Tipe D

a. Yan Medis SDM

Gawat Darurat 24/7 Medis memiliki kewenangan menjalankan praktik


kedokteran di Rumah Sakit yang
Medik umum V bersangkutan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Farmasi kualifikasi apoteker dan tenaga teknis
Medik spesialis dasar Sesuai dengan kekhususan kefarmasian dengan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian
Rumah Sakit
Keperawata kualifikasi dan kompetensi yang sesuai
n dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit
Non Sesuai kebutuhan
Medik spesialis Sesuai dengan kekhususan kesehatan
dan lainnya
Medik subspesialis Sesuai dengan kekhususan

Medik spesialis penunjang V


Klasifikasi dilakukan berdasarkan:
1. pelayanan;
2. sumber daya manusia;
3. peralatan;
4. bangunan dan prasarana
• Dokumen Perencanaan RS (Contoh: Kajian Kelayakan RS)
• Untuk mengetahui:
• Persyaratan tata bangunan: Peruntukan lokasi dan intensitas bangunan sesuai ketentuan
peraturan daerah setempat, Desain bangunan Rumah Sakit, Pengendalian dampak lingkungan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
• Keandalan bangunan: keselamatan struktur bangunan, kemampuan bangunan
menanggulangi bahaya kebakaran, bahaya petir, bahaya kelistrikan, persyaratan instalasi gas
medik, instalasi uap dan instalasi bahan bakar gas; sistem ventilasi, pencahayaan, instalasi air,
instalasi pengolahan limbah, dan bahan bangunan; kenyamanan ruang gerak dan hubungan
antar ruang, kenyamanan termal, kenyamanan terhadap tingkat getaran dan kebisingan;
tanda arah (signage), koridor, tangga, ram, lift, toilet dan sarana evakuasi yang aman bagi
semua orang termasuk penyandang cacat dan lansia.
BENTUK RS
Bentuk RS (PMK

RS Menetap RS Bergerak

RS Lapangan
RS Menetap
rumah sakit yang didirikan secara permanen untuk jangka waktu lama
untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.
RS Bergerak
Rumah Sakit bergerak merupakan Rumah Sakit yang siap guna dan
bersifat sementara dalam jangka waktu tertentu dan dapat
dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain

karavan gerbong kereta kapal


RS Lapangan
Rumah Sakit lapangan merupakan Rumah Sakit yang didirikan di lokasi
tertentu selama kondisi darurat dalam pelaksanaan kegiatan tertentu
yang berpotensi bencana atau selama masa tanggap darurat bencana.

kontainer Ruang terbuka Bangunan sementara


PERIZINAN RS
Perizinan RS

Izin Mendirikan Izin Operasional


• Diajukan pemilik • Diajukan pengelola
• untuk mendirikan bangunan baru atau mengubah • izin yang diberikan kepada pengelola rumah sakit
fungsi bangunan lama untuk difungsikan sebagai untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Rumah Sakit.
• berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan
• diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan
hanya dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun
• Perubahan Izin Operasional sebagaimana
• diperoleh dengan mengajukan permohonan dimaksud pada ayat (1) dilakukan jika terjadi
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum jangka perubahan kepemilikan, jenis RS, nam RS, kelas RS
waktu Izin Mendirikan berakhir dengan
melampirkan Izin Mendirikan
• Melakukan studi kelayakan, kajian kebutuhan
lahan, bangunan, prasarana, sumber daya
manusia, dan peralatan sesuai kriteria klasifikasi
Rumah Sakit yang akan didirikan, serta Master
plan, Detail Engineering Design, Dokumen
pengelolaan dan pemantauan lingkungan, Izin
undang-undang gangguan

Anda mungkin juga menyukai