A. PENDAHULUAN
Status gizi yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
pembangunan kesehatan yang pada dasarnya adalah bagian yang tak terpisahkan
dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Anak balita merupakan kelompok
rawan gizi yang sangat perlu mendapat perhatian khusus karena dampak negatif
yang ditimbulkan apanila menderita kekurangan gizi.
Masalah gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia dibawah 2
tahun merupakan masalah yang perlu ditanggulangi dengan serius. Pemberian
makanan tambahan khususnya bagi kelompok rawan merupakan salah satu strategi
suplementasi dalam mengatasi masalah gizi. Berdasarkan data Survei Diet Total
(SDT) tahun 2014 diketahui bahwa lebih dari separuh balita (55,7 %) mempunyai
asupan energi yang kurang dari angka kecukupan energi (AKE) yang dianjurkan.
Untuk itu, balita dengan katagori kurus diberikan makanan tambahan pabrikan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberian makanan tambahan, dilakukan dengan tata
nilai CEMARA (Cepat, Empati, Mutu, Aman, Ramah dan Akuntabel).
B. LATAR BELAKANG
Masalah Gizi pada Balita umumnya disebabkan oleh bebrapa faktor yaitu
penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung yaitu
makanan anak dan infeksi yang mungkin diderita oleh anak. Penyebab tidak
langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola Pengasuhan Anak, Pelayanan
Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan. Permasalahan gizi merupakan fenomena
kompleks yang disebabkan oleh multi faktor. Ketersediaan pangan ditingkat rumah
tangga merupakan salah satu faktor yang dipengaruhi oleh tingkat ekonomi yang
dapat berdampak pada status gizi dirumah tangga tersebut.
Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, diketahui bahwa prevalensi balita gizi
kurang 13,8 %, balita sangat pendek 11,5 %, balita pendek 19,3 %, balita kurus 6,7
%. Sedangkan pada tahun 2018, di UPTD Puskesmas Kedaloman balita kurusnya
3,5 %. Oleh karena itu, sesuai dengan dengan Visi dan Misi UPTD Puskesmas
Kedaloman yaitu Visi : Terwujudnya Masyarakat Tanggamus yang Tangguh, Agamis,
Mandiri, Unggul, dan Sejahtera. Dan Misi Puskesmas Kedaloman yang pertama yaitu
Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas maka perlu dilaksanakannya
pemberian makanan tambahan balita.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memenuhi kebutuhan gizi Balita sebagai proses pembelajaran dan sarana
komunikasi dari petugas kepada orang tua sasaran.
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah terjadinya Balita Gizi Buruk
b. Memenuhi kebutuhan Gizi Balita Gizi kurus
c. Sebagai contoh media pembelajaran tentang Konsumsi makanan Balita
D. SASARAN
Sasaran Balita usia 6-59 Bulan dengan katagori balita kurus BB/PB atau BB/TB
kurang dari -2 Sd.
E. JADWAL PELAKSANAAN
JADWAL KEGIATAN
NO KEGIATAN Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nov Des
1. Pemberian
Makanan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
tambahan
balita
CARA MELAKSANAKAN:
1. Petugas Gizi Menerima Laporan adanya Balita Gizi Kurus di Posyandu dari Bidan,
2. Validasi data Balita Gizi kurus dengan cara Pelacakan Balita,
3. Petugas di puskesmas atau kader memeriksa tanggal kadaluwarsa yang tertera pada
makanan tambahan balita pabrikan sebelum didistribusikan, karena minimal 3 bulan dari
tanggal kadaluwarsa, makanan tambahan untuk Balita Kurus tidak boleh diberikan,
4. Pendistribusian makanan tambahan ke rumah balita Gizi Kurus,
5. Menjelaskan cara penyiapan dan konsumsi makanan tambahan pabrikan sesuai dengan
ketentuan pemberian makanan tambahan
6. Memonitoring tiap bulan pertumbuhan balita.
G. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTORAL
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Kedaloman Penanggung jawab Program Gizi