Anda di halaman 1dari 9

TUGAS SURVEILANS GIZI

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Haripin Togap Sinaga,DCN

DISUSUN OLEH :

NATALIA ROSARI PASARIBU


P01031220109
D-IV VIC

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
2023
1. PENGERTIAN PTM
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita
dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan
memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai
dengan kebutuhan sasaran
Makanan tambahan merupakan makanan yang diberikan kepada balita untukmemenuhi
kecukupan gizi yang diperoleh balita dari makanan sehari-hari yang diberikan ibu (Kemenkes
RI, 2011).
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada sasaran perlu dilakukan secara benar
sesuai aturan konsumsi yang dianjurkan. Pemberian makanan tambahan yang tidak tepat
sasaran, tidak sesuai aturan konsumsi, akan menjadi tidak efektif dalam upaya pemulihan
status gizi sasaran serta dapat menimbulkan permasalahan gizi. Makanan Tambahan Balita
adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk biskuit dengan formulasi
khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak
balita usia 6-59 bulan dengan kategori kurus. Bagi bayi dan anak berumur 6-24 bulan,
makanan tambahan ini digunakan bersama Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah program intervensi untuk anak-anak yang
kurang gizi di mana saja untuk meningkatkan status gizi anak serta untuk mencukupi
kebutuhan gizi anak agar tercapainya status gizi dan gizi yang sesuai dengan anak-anak
tersebut. PMT sebagai sarana pemulihan gizi dalam arti kuratif, rehabilitatif dan sebagai
sarana pendukung salah satu bentuk bantuan gizi dari keluarga luar, sehingga makanan bergizi
penerima tambahan ini menunjukkan perbaikan dan memintanya benar-benar sebagai
penambah dengan tidak menambah jumlah makanan yang dibutuhkan setiap hari dirumah.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada
balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya
dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang
sesuai dengan kebutuhan sasaran
2. APAKAH PMT DIBERIKAN SECARA TERUS-MENERUS?
Makanan tambahan (MT) diberikan mulai usia anak enam bulan, karena pada usia ini otot
dan syaraf di dalam mulut anak sudah cukup berkembang untuk mengunyah, menggigit,
menelan makanan dengan baik, mulai tumbuh gigi, suka memasukkan sesuatu kedalam
mulutnya dan suka terhadap rasa yang baru. Dan factor – factor yang dapat mempengaruhi
pemberian makanan meliputi, tingkat pengetahuan orang tua, sosial, ekonomi dan budaya
keluarga (Rohmani, 2010).
Prinsip Dasar Pemberian Makanan Tambahan Anak Balita adalah untuk memenuhi
kecukupan gizi agar mencapai berat badan sesuai umur. Ketentuan Pemberian :
 PMT diberikan pada balita 6-59 bulan dengan kategori kurus yang memiliki status gizi
berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB dibawah -2 Sd. 
 Tiap bungkus MT Balita berisi 4 keping biskuit (40 gram) 
 Usia 6 -11 bulan diberikan 8 keping (2 bungkus) per hari 
 Usia 12-59 bulan diberikan 12 keping (3 bungkus) per hari 
 Pemantauan pertambahan berat badan dilakukan tiap bulan di Posyandu 11 
 Bila sudah mencapai status gizi baik, pemberian MT pemulihan pada Balita
dihentikan. Selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang. 
 Dilakukan pemantauan tiap bulan untuk mempertahankan status gizi baik.
 Biskuit dapat langsung dikonsumsi atau terlebih dahulu ditambah air matang dalam
mangkok bersih sehingga dapat dikonsumsi dengan menggunakan sendok. 
 Setiap pemberian MT harus dihabiskan (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Kebijakan
UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Barat II, Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan dalam bentuk biscuit dari program
pemerintah, secara rutin diberikan kepada semua Balita usia 6-59 bulan di seluruh
Posyandu yang ada diwilayah kerjanya, dengan ketentuan semua balita usia 6-59
bulan yang hadir saat pelaksanaan Posyandu mendapat biscuit dua bungkus per hari
selama tujuh hari (Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan , 2020).

3. BERAPA KALI SEBULAN POSYANDU MEMBERIKAN PMT?


Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ada dua macam yaitu Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) pemulihan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan.
Memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh
balita.

Makanan tambahan dalam bentuk biskuit yang diberikan kepada semua sasaran bayi
mulai usia 6 – 12 bulan, dapat dilakukan pengukuran dengan kriteria, biskuit habis
dikonsumsi oleh bayi atau tidak habis dikonsumsi.Usia balita adalah periode pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, balita perlu mendapat perhatian,
karena merupakan kelompok yang rawan terhadap kekurangan gizi. Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) kepada balita perlu dilakukan secara benar sesuai aturan konsumsi yang
dianjurkan oleh posyandu. Pemberian makanan tambahan yang tidak tepat sasaran, tidak
sesuai aturan konsumsi, akan menjadi tidak efektif dalam upaya pemulihan status gizi sasaran
serta dapat menimbulkan permasalahan gizi.Sesuai dengan ketentuan pemberian 12 makanan
tambahan yang telah dituliskan diatas, perlu diperhatikan bahwa “Setiap pemberian MT harus
dihabiskan oleh balita 6-59 bulan dengan kategori kurus”, dan perhitungannya disesuaikan
dengan kebutuhan satu orang balita. Maka biskuit dari Puskesmas ini tidak boleh dibagi-bagi
karena kandungan di dalamnya pun akan terbagi dan tidak sesuai dengan kebutuhan balita
(Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan , 2020).
4. BAGAIMANA BENTUK PMT YANG DIBERIKA?
 Bentuk: Biskuit yang pada permukaan atasnya tercantum tulisan "MT Balita".
 Tekstur/Konsistensi: Renyah bila dicampur dengan cairan merjadi lembut.
 Berat: Berat rata-rata 10 gram/keping.
 Warna: Sesuai dengan hasil proses pengolahan yang normal (tidak gosong).
 Rasa: Manis Mutu dan Keamanan: Produk makanan tambahan balita memenuhi
persyaratan mutu dan keamanan sesuai untuk bayi dan anak balita.
 Masa kedaluwarsa: Waktu antara selesai diproduksi sampai batas akhir masih layak
dikonsumsi, produk MT mempunyai masa kadaluarsa 24 bulan.
c. Kemasan

 Setiap 4 (empat) keping biskuit dikemas dalam 1 (satu) kemasan primer (berat 40 gram).
 Setiap 21 (dua puluh satu) kemasan primer dikemas dalam 1 (satu) kotak kemasan
sekunder (berat 840 gram)
 Setiap 4 (empat) kemasan sekunder dikemas dalam 1 (satu) kemasan tersier (Kemenkes
RI, 2017).

 Bentuk : suplementasi gizi untuk melengkapi kebutuhan gizi agar mencapai berat badan
sesuai usia.

5. JELASKAN NILAI GIZI YAMG DIBERIKAN


 Kandungan Zat Gizi biskuit
  Tiap kemasan primer (4 keping 40 gram) Makanan Tambahan (MT) Balita mengandung
minimum 160 kalori, 3.2-4,8 gram protein, 47.2 gram lemak Makanan  Tambahan Balita
diperkaya dengan 10 macam vitamin (A, D, E K, B1, B2, B3, B6, B12, dan Asam Folat)
dan 7 macam mineral (Besi, lodium, Seng, Kalsium,               Natrium, Selorum, Fosfor).
 Kandungan zat gizi suplementasi
Tiap 100 gram PMT mengandung 450 kalori, 14 gram lemak, 9 gram protein, dan 71
gram karbohidrat. PMT Balita mengandung 10 vitamin (vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, D,
E, K, dan Asam Folat) dan 7 mineral (besi, zink, fosfor, selenium, dan kalsium). Setiap
bungkus PMT Balita terdiri dari 12 keping biskuit atau 540 kalori (45 kalori per biskuit).
Usia 6-11 bulan diberikan 8 keping per hari selama 1 bulan, setara dengan 20 bungkus PMT
Balita. Usia 12-59 bulan diberikan 12 keping per hari selama 1 bulan, setara dengan 30
bungkus PMT Balita. Bila berat badan telah sesuai, pemberian PMT Balita dihentikan dan
untuk selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi simbang.
 Kandungan gizi PMT Ibu hamil 
PMT Ibu Hamil setiap 100 gram mengandung 520 kalori. Setiap keping biskuit PMT Bumil
mengandung 104 kalori. Tiap sajian PMT Bumil mengandung 520 kalori, 56 gram
karbohidrat, 16 gramprotein, dan 26 gram lemak. PMT Bumil mengandung 9 macam
vitamin (A,B1,B2, B3, B6, B12, C, D dan E) serta 8 mineral (Asam Folat, Zat Besi,
Selenium, Kalsium, Natrium, Zink, Iodium, dan Fosfor). Ketentuan pemberian PMT Bumil
pada kehamilan trimester I diberikan 2 keping per hari. Pada kehamilan trimester II dan III
diberikan 3 keping per hari. Pemberian PMT Bumil diberikan hingga Ibu hamil tidak lagi
berada dalam kategori kurang energi kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan lingkar
lengan atas (LILA). Apabila berat badan sudah sesuai standar, dilanjutkan dengan
mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang.

6. APA LEVEL POSYANDU DI TEMPAT ANDA


 Posyandu : Salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita.
 Posyandu Pratama : Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan
bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat terbatas
yakni kurang dari 5 (lima) orang.
 Posyandu Madya : Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8
kali per tahun, dengan Pengelolaan Posyandu rata-rata jumlah kader sebanyak lima
orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah, yaitu
kurang dari 50%
 Posyandu Purnama : Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari
8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih,
cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan
kegiatan pengembangan, serta telah memperoleh dana sehat yang berasal dari
swadaya masyarakat dipergunakan untuk upaya kesehatan di Posyandu.
 Posyandu Mandiri : Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari
8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih,
cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan
kegiatan pengembangan, serta telah memperoleh dana sehat yang berasal dari
swadaya masyarakat dan kelompok usaha bersama (usaha dikelola oleh
masyarakat) yang dipergunakan untuk upaya kesehatan di Posyandu
 Berdasarkan penjelasan diatas maka jenis Posyandu di tempat saya tergolong
kedalam Posyandu PRATAMA dimana kardernya hanya terdiri dari 2 oran
SUMBER
 http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7648/3/BAB%202-dikonversi.pdf 
http://selat-buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/56-POSYANDU-SEHAT-Pemberian-
Makanan-Tambahan--PMT--Untuk-BALITA 
https://www.kla.id/kegiatan-pemberian-makanan-tambahan-pmt-bagi-siswa-paud/ 
https://ppid.jemberkab.go.id/berita-ppid/detail/pemberian-makanan-tambahan-pmt-balita-
kelurahan-karangrejo#:~:text=Apa%20Itu%20PMT%20dan%20apa,yang%20sesuai%20dengan
%20kebutuhan%20sasaran. 
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7648/3/BAB%202-dikonversi.pdf 
https://www.kemkes.go.id/article/print/16122100005/perbaikan-gizi-untuk-generasi-agar-
mampu-menangkan-persaingan.html 
Nama : Natalia Rosari Pasaribu
Nim : P01031220109
Kelas : DIV-6C
M.Kuliah : Surveilans Gizi

Pertanyaan dan Jawaban yang ditujukan pada kader posyandu

1. No Hp Kader : 091375165250
2. Lokasi : Posyandu Nusa Indah I GG.Tapai Tanjung Morawa
3. Jenis PMT : Bubur Kacang Hijau
4. Kualitas gizi : Menurut Kader, kualitas gizi dari bubur kacang hijau sudah terpenuhi.
karena kandungan zat besi,kalsium,sumber vitamin, serat,
serta sumber lemak nabatai mineral lainnya yang dapat
meningkatkan berat badan anak dan membantu pertumbuhan
pada anak.
5. Cara Pengolahan : Kacang Hijau direbus terlebih dahulu kemudian ditambah dengan gula
merah dan santan
6. Melakukan penimbangan: Penimbangan rutin dilakukan selama sekali dalam sebulan
7. Kandungan dalam PMT : Protein nabati yang terkandung di dalam kacang hijau yaitu seperti
vitamin E,Asam folat,zinc,Vitamin B kompleks,provitamin
A,kalsium
8. Variasi Pemberian : PMT yang diberikan belum bervariasi dikarenakan hanya masih
memberikan bubur kacang hijau

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai