Nim : P01031220109
Kelas : D4/IV C
Pertahanan nonspesifik dilayani oleh zat pertahanan terlarut atau humoral, seperti lisozim dan
faktor komplemen serta fagosit, yaitu, terutama makrofag (terbentuk di jaringan dari monosit
yang berimigrasi) dan leukosit neutrofil , atau neutrophil. Yang terakhir terbentuk, seperti
monosit dan leukosit eosinofil, atau eosinofil, di sumsum tulang, melewati tubuh dan akhirnya
ditarik oleh kemokin (kemotaksis) ke tempat patogen. Di sana mereka menggerakkan proses
inflamasi melalui pelepasan mediator. Pertahanan imun humoral spesifik berasal dari limfosit
B . IgD dan monomer IgM melekat pada permukaannya (IgM terlarut hadir dalam bentuk
pentamer); beberapa di antaranya mengikat antigen yang sesuai. Hasil ikatan silang antigen
menyebabkan internalisasi dan pemrosesan kompleks antigen-antibodi.
c. Zat Kimia Antimikroba
a. Kulit mampu mensekresikan protein anti mikroba seperti lisozim yang terkandung pada
keringat, air ludah, air mata, dan air susu ibu (ASI). Zat kimia tersebut dapat
menghancurkan lapisan peptidoglikan dinding sel bakteri
B. Pertahanan Tubuh Spesifik
Imunitas dihasilkan dari produksi antibodi spesifik yang dikhususkan untuk antigen tertentu.
Antigen singkatan dari antibodi-generators, merupakan suatu molekul penanda yang terdapat
pada permukaan sel yang dapat merangsang produksi antibodi.
Pertahanan spesifik dapat mengenal benda asing atau antigen yang sama pada pertemuan
berikutnya. Hal ini karena terdapat kemampuan mengingat kembali antigen tertentu. Hal ini
dapat diaplikasikan pada konsep imunisasi. Imunisasi adalah pemberian perlindungan pada
tubuh dari serangan penyakit dengan memberikan vaksin. Vaksin adalah suatu cairan yang
berisi bakteri atau virus yang telah dilemahkan atau dimatikan sehingga dapat menimbulkan
kekebalan (imunitas) oleh antibodi. Jika kekebalan muncul karena respon dari adanya infeksi
dan dapat sembuh, disebut kekebalan alamiah. Bila kekebalan timbul karena dibuat, contohnya
karena vaksin maka disebut kekebalan buatan.
Dalam system pertahanan non spesifik terdapat karakter, penghalang, respon inflamasi dan
imun spesifik. Tingkat pertahanan dalam garis pertama pertahanan yaitu melawan infeksi dan
luka, kemudian garis kedua pertahanan yaitu respon terhadap luka atau infeksi, dan garis ketiga
pertahanan adalah dimulai ketika system kekebalan bawaan memberi sinyal pada sel-sel
kekebalan adaptif.